Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Teman pertama nathan
"NATHAN."Teriak caca yang membuat nathan terkejut mendengarnya.
Caca langsung menghampiri nathan
"nat lo kenapa."ucap caca khawatir pada nathan.
nathan yang melihat caca khawatir padanya,terdiam.baru kali ini ada yang mengkhawatirkannya.
"nat loh kok diam."ucap caca membuyarkan nathan dari lamunannya.
"aku nggak apa apa kok ca."ucap nathan.
"apanya coba nggak apa apa,bibir loh nih berdarah muka loh juga ungu."ucap caca. memeriksa muka dan bibir nathan hingga nathan bisa melihat wajah cantik caca dari dekat.
"Tunggu bentar gue ambilin P3K dulu."ucap caca lalu meninggalkan nathan,tapi di cegat oleh nathan.
"Ca' aku nggak apa apa serius."ucap nathan meyakinkan caca kemudia mencegat tangan caca.
"nggak,loh tunggu sebentar."ucap caca kemudian meninggalkan nathan.
Nathan yang melihat caca keluar dari gedung kosong ini tersenyum penuh arti.
Beberapa saat caca sudah datang membawa P3K lalu mengobati bibir dan muka caca.Caca sangat fokus mengobati nathan,sedangkan nathan hanya fokus memandang wajah caca.
"auh."rintih nathan saat caca menekan kuat pada bibirnya.
"sorry nat,harus di tekan tekan gini agar lukanya cepat sembuh."ucap caca.
"nggak apa apa ca."ucap nathan tersenyum.
"selesai."ucap caca.
"terimah kasih yah ca."ucap nathan lalu memasangkan kacamata bulatnya kembali.
"iya sama sama,lo kenapa bisa gini?"tanya caca ingin mendengar jawaban dari nathan.
nathan hanya diam..
"emang lo di bully beneran?"tanya caca saat nathan terdiam.
nathan menatap caca."kamu tau dari mana?"tanya nathan.
"murid,"jawab singkat caca."emang beneran."sambung caca.
nathan mengangguk."kamu kenapa bisa tau aku ada di sini?"tanya nathan.
"tadi gue tunggu lo di kantin,tapi nggak datang datang.gue cari loh nanya ke beberapa murid mereka lihat loh di seret oleh kak kesya,ke gedung tua ini,"jawab caca "kok mereka nggak ada bantuin loh yah waktu loh di seret oleh si kesya itu."kesal caca.
"ngapain mereka peduli sama aku,mereka semua nggak suka sama aku."ucap nathan.
"kenapa mereka nggak suka loh?karena penampilan loh ini?"tanya caca.
Nathan mengangguk."iya..aku juga nggak punya apa apa.mana mau mereka berteman."jawab nathan.
"gue dengar juga lo suka di bully?"tanya kembali caca.
"iya."ucap nathan.
"Kok nggak ada yang laporin ke guru sih,harusnya tindakan seperti ini tuh harus di laporin.ini termasuk tindak kriminal."ucap caca kesal.
"orang tua mereka punya kuasa,kita dari kalangan bawah nggak bisa berbuat apa apa."ujar nathan.
"Mulai sekarang lo teman gue,dan akan bantuin loh kalau ada yang bully loh lagi.lo tenang aja gue bisa bela diri kok."ucap caca lalu mengpraktekkan gaya bela dirinya.
hiya hiya hiya hiya gerak caca yang membuat nathan tertawa dengan tingkah caca.
"Bagaimana?"tanya caca berdiri berkacak pinggang.
Prok prok prok prok nathan memberikan tepuk tangan pada caca lalu memberikan jempol.
"kamu hebat."puji nathan.
"iya dong caca gitu loh..mulai sekarang kita teman,kalau kita sudang saling percaya kita bisa jadi sahabatan."ujar caca.
"terimah kasih yah ca,kamu mau jadi teman aku.jujur kamu teman pertama aku."ucap nathan.
"serius gue teman pertama loh..gue kira si lili hanya bercanda."ucap caca.
"lili benar."ucap nathan.
"kalau gitu foto yuk,kenang kenangan pertemanan kita."ucap caca mengeluarkan ponsel di sakunya.
"serius kamu foto sama aku."ucap nathan meyakinkan caca.
"iya lah,"ucap caca "sini cepat senyum ke kamera."ajak caca.
Nathan langsung tersenyum kikuk pada kemera ponsel caca sedangkan caca tersenyum lepas.
Cekrek cekrek cekrek cekrek
Mereka berdua melakukan beberapa kali pose.
"Yuk kelas nanti ada yang kemari lagi nuduh kita nggak nggak,"ajak caca di angguki nathan "terus baju loh gimana nat kotor gitu."ucap caca melihat baju nathan.
"nggak apa apa nanti aku ambil baju di loker,kebetulan aku punya dua."ucap nathan.
"syukur deh,takut nanti guru nggak kasih lo izin belajar nanti."ujar caca.
"kamu tenang aja,aku sudah biasa di gini in."ucap santai nathan sambil mereka berjalan.
"kamu lucu banget tau nih lihat."ucap caca melihat foto mereka berdua di ponselnya.
"nanti kirim ke aku yah."ucap nathan.
"iya..tulis no ponsel lo sini."ucap caca memberikan ponselnya pada nathan.
Nathan langsung mengetik nomornya.
"Nih,"ucap nathan mengembalikan ponsel caca "ca' kamu nggak sama lili dan manda yah,tadi kan kalian janjian makan di kantin."ucap nathan.
"udah,tapi sekarang gue nggak mau dekat dekat dengan mereka lagi."ucap caca kesal.
"kamu kok kesal gitu,kenapa emangnya?"tanya nathan bingung.
"dia teman mandang fisik nat.tadi gue nanya loh,eh dia suruh gue jauhin lo."jawab caca.
"kenapa kamu milih teman sama aku di banding dengan mereka.ca' aku nggak punya apa apa,penampilan aku juga kurang menarik,emang kamu nggak malu di lihat murid lainnya temanan si cupu ini."ujar nathan.
"gue pilih loh karena loh tulus nat,beda dengan mereka mandang fisik dan harta.udah nggak usah ungkit mereka.berdua juga nggak apa apa,dari pada banyak fake semua.sekarang lo teman gue nat,kalau ada yang bully loh lagi gue habisin mereka."tegas caca.
"iya ca,makasih yah kamu mau jadi teman aku."ucap nathan di angguki nathan.
Mereka berdua melanjutkan langkahnya sambil ngobrol ringan.caca juga nyaman cerita dengan nathan begitu juga nathan.nathan yang menutup dirinya komunikasi dengan orang lain sekarang bisa bebas cerita dengan caca.
"Hah itukan nathan,si cupu itu.beruntung banget dia jalan sama murid baru yang cantik jelita itu."
"mimpi apa yah si cupu bisa jalan sama cewek cantik."
"ajarin dong nat."
"mungkin pakai pelet lagi hhhh."
"harus gue yang di sana sama caca,bukan si cupu.gak serasi banget,bagaikan bumi dan langit."
Bisik bisik mulai terdengar saat nathan dan caca melawati mereka,nathan hanya menunduk.mendengar nathan di caci membuat caca kesal,tapi dia tak ingin ada keributan.
"Nat loh gak usah dengar mereka yah..anggap saja angin berlalu.loh juga nggak usah tunduk jalannya mereka bukan tuhan yang harus kita tunduk."bisik caca pada nathan.
Nathan mengangkat kepalanya tidak menunduk lagi lalu tersenyum manis pada caca lalu berjalan mengabaikan cacian pada dirinya.
"Si nathan kalau senyum manis juga."ucap caca dalam hati.
"Ca aku ambil baju aku di loker."ucap nathan menghentikan langkahnya.
"ya udah,atau gue temanin loh takut ada yang hajar loh lagi."ucap caca yang membuat nathan terkekeh.
"nggak usah ca,kamu duluan aja ke kelas nanti aku nyusul.takut bel udah bunyi lagi."ucap nathan.
"ya udah,gue ke kelas duluan."pamit caca di angguki nathan.kemudian nathan melangkahkan kakinya ke loker.sedangkan caca melanjutkan langkahnya ke kelas.sepanjang jalan banyak yang memuji caca,caca hanya mengabaikannya saja.
Saat masuk di kelas,caca melihat manda dan lili sedang ngobrol.
"Dari mana ca."ucap lili tanpa menyadari salahnya
"kepo loh."ketus caca.
"ca loh marah yah soal yang tadi."sahut manda
"menurut loh."sinis caca.
"ya elah baperan loh ca."ucap lili.
Caca mengabaikan mereka berdua lalu duduk di bangkunya lalu memasang airpods,lebih baik dia dengar musik di banding mereka berdua.