"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALL
Sepulang sekolah, Nisya mengajak Ayleen untuk pergi ke mall sekalian membeli beberapa keperluan untuk Ayleen. Awalnya Ayleen menolak dengan segala macam alasan, tapi karena paksaan dari Nisya yang pantang menyerah, akhirnya mau tak mau Ayleen menerima ajakan tersebut.
Kini kedua remaja SMA itu sudah berada di mall, Nisya mengajak Ayleen untuk memasuki sebuah toko pakaian. Mereka awalnya hanya ingin melihat, tapi sebuah gaun membuat perhatian Ayleen teralihkan.
Ayleen nampak terkesima dengan gaun berwarna peach, dengan potongan yang elegan terkesan simpel namun mewah. Namun, Ayleen melebarkan matanya saat melihat nominal harga gaun tersebut.
"Ya ampun mahal sekali" gumam Ayleen.
Nisya yang melihat Ayleen, berdiri dihadapan gaun tersebut tersenyum samar, seperti sedang merencanakan sesuatu. Ayleen kembali berjalan disamping Nisya dengan wajah sedikit lesu. Ia sadar ia tak akan mampu membeli gaun itu, bahkan pergi ketempat seperti ini pun baru pertama kali baginya.
"Ayleen, kamu tunggu disini sebentar ya, aku mau keruang ganti dulu" ujar Nisya membuyar lamunan Ayleen.
"Oh, iya Nisya" angguk Ayleen.
Sebelum keruang ganti, Nisya beralih pada salah satu staff toko untuk membungkus gaun yang diinginkan oleh Ayleen. Tanpa banyak tanya, staff tersebut langsung mengiyakan permintaan Nisya.
Setelah selesai, Nisya kembali berjalan menghampiri Ayleen. Terlihat wajah Ayleen yang sedikit muram.
"Hei, ada apa" tanya Nisya menyentuh bahu Ayleen pelan
"Tidak" jawab Ayleen. " Bagaimana apakah sudah selesai" tanya nya lagi
"Sudah" balas Nisya.
"Ayo kemari" ajak Nisya menarik tangan Ayleen menuntunnya ke ruang ganti.
"Untuk apa kemari" tanya Ayleen mengernyit bingung
"Masuk saja, dan cobalah beberapa baju nya didalam. Kau bisa ambil sesuka hatimu. Dan ingat aku tidak terima penolakan" Nisya buru-buru menolak Ayleen perlahan untuk masuk kedalam ruang ganti.
Setelah Nisya duduk di sofa yang tersedia disana, ia sesekali melirik kearah paperbag yang sudah diletakkan di hadapannya.
"Ini Nona" ujar staff tersebut tersenyum ramah.
Nisya segera mengeluarkan dan menyerahkan kartu sakti nya pada staff tersebut. Staff tersebut sampai dibuat melongo.
"Oh ya, pakaian yang saya taruh di ruang ganti itu bungkus saja semuanya" ujar Nisya pada staff tersebut setelah melihat Ayleen keluar dari ruang ganti.
"Baik Nona" sahut staff tersebut lalu pergi memenuhi permintaan Nisya.
"Sudah" tanya Nisya menatap Ayleen dengan tersenyum manis
"Ya, menurut ku itu semua terlalu mahal" ujar Ayleen yang merasa tak pantas untuk memakai pakaian-pakaian tadi.
Nisya mendengus kesal, lagi-lagi Ayleen memulai dramanya. Sungguh jika bisa ia ingin sekali menggigit Ayleen saking geram nya. Nisya tak menggubris ucapan Ayleen ia segera berdiri dan mengambil kartu sakti nya dari staff tersebut.
"Ambil" perintah Nisya pada Ayleen
"I-iya" balas Ayleen patuh, ia merasa bahwa sekarang Nisya sedang kesal padanya.
Setelah dari toko pakaian, Nisya dan Ayleen beralih ke toko tas dan perhiasan. Disana, Ayleen lagi-lagi dibuat terkesima dengan banyaknya tas-tas branded dan juga perhiasan yang harga nya sungguh sangat fantastis.
Kali ini Nisya tidak meminta Ayleen untuk memilih, ia akan memilih sendiri tas dan juga perhiasan yang menurutnya cocok untuk gadis itu.
Setelah selesai dari sana, Nisya memutuskan untuk menghubungi sang Kakek bahwa ia akan pulang sedikit terlambat. Setelahnya, mereka masuk ke sebuah restoran untuk makan siang.
"Nisya apa ini ga berlebihan" tanya Ayleen
"Berlebihan kenapa" tanya balik Nisya
"Kamu tadi udah beli banyak banget, sekarang kamu mau makan di restoran, pasti harga nya mahal banget" ujar Ayleen takut
"Kamu kenapa" tanya Nisya yang memperhatikan raut wajah Ayleen
"Aku cuma takut kalo Tuan Arga marah" jelas Ayleen
Seperkian detik mereka berdua saling tatap dalam diam, hingga pada akhirnya tawa Nisya pecah. Beberapa pengunjung lain sontak saja langsung melirik kearah mereka berdua. Ayleen seketika langsung panik karena banyak mata memandang kearah mereka sekarang. Namun, berbeda dengan Nisya ia hanya acuh dengan tatapan semua orang yang tertuju padanya.
"Nisya...!, diam dong" panik Ayleen. Ia terus mengguncang lengan Nisya agar berhenti tertawa.
"Oke-oke" balas Nisya sambil menghapus sedikit jejak air mata yang keluar disudut matanya.
"Lagian Lo tu aneh deh" ujar Nisya lagi yang kini sedikit terlihat serius.
"Aneh" beo Ayleen
"Dengar ya Ayleen, aku itu ga cuma bergantung sama uang yang dikasih sama Daddy dan Kakek. Aku juga kerja, dan kamu ga perlu tahu" jelas Nisya dengan datar.
"Kamu kerja?" tanya Ayleen, dan hanya dibalas anggukan oleh Nisya.
"Kerja apa" Kini Ayleen sedikit menggeser posisi duduknya agar bisa mendengar dengan jelas.
"Kan aku udah bilang kamu ga perlu tau" kata Nisya kesal. Ia segera memakan makanan yang tadi sudah ia pesan. Nisya sesekali melirik Ayleen yang belum menyentuh makanan yang ada didepannya.
"Kenapa ga dimakan" tanya Nisya bingung.
"A-aku belum pernah makan ini" ujar Ayleen menunduk.
Nisya menghela nafas pelan, ia lupa bahwa Ayleen mungkin belum pernah makan steak, dan mungkin saja ia tidak suka. Jadi, Nisya berinisiatif untuk memesan kembali makanan yang dapat dimakan oleh Ayleen. Sebenarnya bukan tidak mau, hanya saja saat Ayleen melihat daging didepannya ini, ia merasa enek.
"Maaf" ujar Nisya yang merasa bersalah.
Tak berselang lama, seorang pelayan kembali membawa sepiring nasi goreng seafood dan ayam panggang kehadapan mereka. Ayleen sampai dibuat melongo, ia tak habis pikir bagaimana cara menghabiskan semua ini.
"Makan lah" ujar Nisya membuyar lamunan Ayleen.
"Kenapa kau suka makan itu" tanya Ayleen pada Nisya
"Di New York aku tidak terbiasa makan nasi, kami disana hanya makan roti itupun ketika sarapan. Setelahnya, sekolah kami menyediakan beberapa menu makanan yang memang sesuai untuk mengganjal perut.
"Lalu apa nama makanan ini" tanya Ayleen menunjuk pada piring Nisya.
"Ini steak" jawab Nisya dan Ayleen langsung paham
"Oh jadi begitu yang namanya steak" batin Ayleen
"Aku pernah dengar, bukannya steak itu warnanya coklat ya" tanya nya lagi
Dengan kesabaran ekstra, Nisya kini kembali menjelaskan secara detail pada Ayleen.
"Ayleen..., tingkat kematangan steak itu ada beberapa macam. Yang pertama tingkat kematangan Rare, dia itu masih bisa dibilang mentah, yang kedua Medium Rare, itu artinya setengah matang, ketiga Medium, bisa dikatakan daging itu masak dengan tingkat kematangan yang pas, yang keempat Medium Well, daging nya itu sudah matang bahkan terasa agak keras. Dan yang terakhir Well Done, bisa dibilang sangat-sangat matang." jelas Nisya
"Oh..., aku paham sekarang" ujar Ayleen antusias
Ia tidak menyangka, Nisya akan menjelaskan sedetail ini hanya karena perkara steak. Ayleen mulai berpikir, bahwa Nisya ini sebenarnya pintar, namun hanya tertutup oleh tingkahnya saja. Tanpa Ayleen ketahui, bahwa keceriaan yang terlihat pada Nisya semua hanya palsu. Walau Nisya terlihat baik-baik saja, itu semua salah. Nisya sangat pandai mengelola ekspresi nya hingga orang-orang tak sadar bahwa sebenarnya ia sedang tidak baik-baik saja.
Mungkin benar, fobia yang dideritanya mulai pulih secara perlahan. Tapi tidak menutup kemungkinan fobia itu akan kembali. Seperti saat ini, Nisya tetap terlihat baik-baik saja dan bersenang-senang bersama Ayleen. Nyatanya, hati nya kalut ia khawatir dengan sang Daddy, bahkan bayang-bayang buruk tentang sang Daddy selalu menghantuinya. Namun, ia harus tetap terlihat baik-baik saja, meski sekarang hatinya sedang hancur.
"Ayo pulang" ajak Nisya
Dalam mobil Nisya hanya diam, pandangannya tertuju keluar jendela. Sedangkan Ayleen tidak berani mengajak Nisya untuk berbicara karena raut wajah Nisya sedikit murung.
"Apa kau akan pulang kerumah lama mu" tanya Nisya memecah keheningan diantara keduanya
Ayleen baru teringat bahwa semalam ia memberi tahu Nisya bahwa ia akan pulang sebentar untuk mengambil beberapa barang pribadinya.
"Ya, aku perlu mengambil beberapa barang penting" sahut Ayleen
"Katakan alamat mu pada sopir" ujar Nisya tanpa melihat lawan bicaranya.
Ayleen langsung mengganguk dan mengatakan alamat rumah lamanya pada sopir keluarga Algara.
Mobil yang ditumpangi oleh kedua gadis tersebut sampai di alamat yang disebutkan oleh Ayleen. Nisya melirik sekilas tempat tersebut sebelum pada akhirnya ia menoleh pada Ayleen.
"Dimana rumah mu" tanya Nisya melirik sekitar
"Rumah ku masuk gang itu" tunjuk Ayleen
Didepan mereka terlihat sebuah gang kecil yang hanya bisa dilewati oleh sepeda motor saja. Maka dari itu Ayleen langsung turun, ia menyuruh Nisya untuk tetap berada di mobil karena tidak akan lama.
"Yaudah buruan sana" ujar Nisya
Nisya mulai berpikir, bahwa kehidupan yang dijalani oleh Ayleen tidak lah mudah. Mungkin tidak mudah, tapi tidak serumit dirinya. Nisya lagi-lagi menghela nafas berat. Entah kenapa, namun perasaannya tidak enak saat ini. Tanpa pikir panjang, Nisya menyusul Ayleen berjalan masuk kedalam gang, Nisya sama sekali tak menghiraukan larangan sang supir yang menyuruhnya untuk tetap berada di mobil.
Nisya berjalan menyusuri gang tersebut, tak sedikit pasang mata menatap aneh kearahnya. Namun, Nisya hanya masa bodoh dengan tatapan mereka. Ia terus berjalan hingga samar-samar Nisya mendengar suara keributan dari arah depan. Mata Nisya terbelalak, saat mendapati Ayleen tersungkur ke tanah dengan berderai air mata.
"Berhenti!" teriak Nisya
🥰🥰 HAPPY READING 🥰 🥰
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊
Nah, Vegar kenapa tuh?🙄
sini hug🫂,tapi kamu beruntung gajadi bundir. and ketemu sama si ratu mood swing