NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan Mama

Wanita Pilihan Mama

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cintapertama / Perjodohan
Popularitas:194.3k
Nilai: 5
Nama Author: James23

Bramanto Sean Handoyo..seorang pemuda berusia 26 tahun baru saja menyelesaikan kuliahnya di luar negeri
Putra semata wayang dari pasangan pengusaha sukses dan terkenal..Agung Handoyo dan Yuliana Handoyo
Mempunyai masa lalu yang hilang atau lost memory semenjak dirinya hilang di sebuah hutan pinus sewaktu dirinya berusia 10 tahun..masa lalu yang diliputi oleh sebuah misteri


_____________


Aisyah Nandita Prameswari..gadis cantik berusia 25 tahun yang sudah menjadi yatim piatu ketika dirinya berusia 11 tahun
Dirinya di tampung oleh keluarga Handoyo semenjak kepergian kedua orangtuanya
Mempunyai hubungan dengan Bram di masa lalu





Mereka berdua tidak tahu..kalau bu Yuliana Handoyo..mamahnya Bram..berniat untuk menjodohkan keduanya tanpa memberitahu rencananya kepada Bram dan Aisyah

Berhasilkah rencana bu Yuliana dalam menjodohkan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon James23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22.Upaya Membuka Rahasia

Tampak Sore itu banyak motor yang parkir di carport Vila..mereka adalah teman-teman SMA Aisyah pada datang berkumpul untuk temu kangen setelah sekian lama tidak bertemu

Di halaman belakang tampak Aisyah sedang berbincang-bincang dengan teman-temannya di saung

Ditengah-tengah halaman..di pinggir kolam renang..ada hidangan prasmanan dari restoran Budafest

Bram berterima kasih kepada pihak restoran Budafest yang bersedia mengirimkan staff katering ke vila dalam waktu yang mepet..hingga acara reuni dadakan SMA Aisyah bisa terlaksana disini

Tampak Bram di balkon belakang lantai 2 sedang berbicara ditelepon dengan seseorang

"Syaah..A'A henteu ngeriung kadidie? (Syaah...A'A nggak ikut ngumpul disini?)" tanya Ayu yang melihat Bram di atas balkon

"Henteu Yu..uing cenah A'A (Nggak Yu..malu kata A'A)" jawab Aisyah

"Naon enya..anjeun moal tiasa Syaah!! (Kenapa yaaah..kamu kali yang nggak bolehin Syaah)" tanya Ayu

Setelah melihat Bram selesai menelpon

Ayu lalu berjalan ke arah balkon dimana tempat Bram berada

"A...sini gabung sama kita kita dooong!!.." pinta Ayu pada Bram yang berada diatas balkon

Panggilan Ayu..sempat membuat teman-teman yang lainnya menoleh ke arah Bram

"Iyaaa..nanti saya kebawah.." jawab Bram sambil masuk ke dalam

Ayu lalu kembali ke saung dimana Aisyah dan teman yang lainnya menunggu sambil tersenyum melihat keberanian Ayu

"Ayu..naon anu anjeun lakukeun? ( Ayu..apa yang kamu lakukan?)" tanya Aisyah sedikit heran

"Tenang wae anjeun Syaah ( Tenang saja kamu Syaah)" jawab Ayu sambil mengedipkan matanya kepada Titin dan Lisna

Tak lama..Bram muncul dari dalam dan segera bergabung dengan Aisyah dan teman-temannya yang tengah berkumpul di saung

"Hi gilr's...ada apa sih?..makanannya kurang?" tanya Bram sambil duduk di sebelah Aisyah

"Nggak A..makanannya cukup kok..kita cuman mau A'A gabung sama kita-kita ajah...lagian A'A juga ngapain diatas sendirian" jawab Ayu

"A..foto sama saya dong.." pinta Lisna sambil merapatkan badannya ke arah Bram untuk mengajak Bram selfie

"Eh Lis..ngegantosan sama urang.. ( Eh Lis..gantian sama saya)" pinta Titin ke Lisna

Bram pun tertawa geli melihat kelakuan teman-teman Aisyah yang berebut foto dengan dirinya

Berbeda dengan Aisyah..dia tampak kesal dan sebal melihat kelakuan teman-temannya yang menurut dia kampungan dan bikin malu..apalagi saat si Titin memeluk leher Bram dari samping..Aisyah tampak menahan kesalnya

"Titiiiinn...teu tiasa sapertos kitu!!...isiiin Titiiiiiin ( Titiiiin..jangan seperti itu!!..malu Titiiiin)" sewot Aisyah

"Anjeun timburu nyaak Syaah? ( Kamu cemburu ya Syaah?)" goda Titin sambil tersenyum

"A'A sanes kabogoh abdi!! ( A'A bukan pacar saya!!)" jawab Aisyah yang sewot

"Leres enggeus..A'A ngan ukur make titinna nyaak Syaaah..( Ya sudah..A'A buat Titin saja ya Syaah)" kata Titin sambil tertawa

"Mas Braamm!!" kata Aisyah yang menahan geram karena Bram seperti memberi angin kepada teman-temannya

Bram melihat Aisyah menekuk mukanya kearah dirinya..Bram hanya tertawa melihat Aisyah yang sepertinya tidak senang dirinya berfoto dengan temannya

Bram mendapatkan ide..untuk mempermainkan perasaan Aisyah

"Tiiin..Ayu..ayuuk..foto bareng saya disini"

Lalu Bram berpindah ke depan saung..lalu dia memeluk pundak kedua teman Aisyah kearah Lisna yang mengambil foto dengan kamera handphone nya

Teman-teman Aisyah yang lain pun segera berebut foto dengan Bram

Aisyah yang ditinggal sendiri di saung makin cemberut..jika kakinya tidak terkilir dia pasti akan pergi dari sini.

Hingga..ada terbersit di hati kecilnya

"Aku kenapa sih?..kok aku bisa marah sama mas Bram?..mas Bram kan bukan pacar aku..apa ini yang namanya cemburu??" batin Aisyah

Aisyah tersenyum hambar yang melihat Bram dikerubungi oleh teman-temanya untuk berfoto..untuk mengusir perasaan aneh yang melandanya..dia mengeluarkan handphone nya..dan memfoto Bram yang tengah tertawa di antara teman-temannya

Bram yang sedang tertawa..spontan menghentikan tawanya ketika melihat Aisyah yang sendirian di saung menunduk sambil memainkan handphone nya..dia pun jadi merasa bersalah.

Dia lalu menghampiri Aisyah

"A?..mau kemana?" tanya Lisna

"Sebentar yaaah?..Aisyah nggak ada temennya tuh " jawab Bram

Begitu Bram didepan Aisyah

"Syaah?.." panggil Bram begitu tiba dihadapan Aisyah

"Ya mass?.." jawab Aisyah sambil mengangkat kepalanya

Bram melihat mata Aisyah berkaca-kaca.

Bram langsung memeluk kepala Aisyah..hingga teman-teman Aisyah yang melihatnya bersorak ramai

"Cieeee..cieeeee..cieeee" goda teman-teman bersama-sama

"Aisyaaaah...timburu karo A'A nyaaak!! (Aisyaaaah...cemburu sama A'A yaaak!!)" goda Kesih

Aisyah yang berada di dekapan Bram tersenyum malu..karena dia lupa kalau masih ada teman-temanmya yang ada di sini

"Syaaah..kita minta maaf yaaah?..ini semua sudah diatur sama A'A..supaya kamu cemburu dan marah sama A'A" kata Ayu sambil tersenyum dan menghampiri Aisyah

"Mas gitu yaaah!!" kesal Aisyah sambil memukul tangan Bram

Bram dan teman-teman Aisyah tertawa

"Tadi kamu cemburu kaaaaan?" tanya Bram sambil tertawa

"Iiih...mas apaan siiiih??"

Muka Aisyah merona merah menahan malu atas godaan Bram

Teman Aisyah lalu merubung Aisyah untuk menggodanya

Tiba-tiba..mang Harja memanggil sambil melambaikan tangannya ke arah Bram dari dalam garasi

Bram yang melihat mang Harja..melambaikan tangannya ke arah mang Harja

"Teteh-teteh yang cantik-cantik dan manis-manis..saya titip Aisyah dulu yaaah..saya mau ada perlu keluar sebentar...pokoknya kalau saya belom pulang..teteh-teteh pada jangan pulang dulu yaah..pokonya tunggu sampai saya pulang" pinta Bram pada teman-teman Aisyah yang berkumpul di saung

"Iya A.." jawab teman-teman Aisyah

"Kalo makanannya kurang..teteh bisa pesan lagi ke Budafest yaaah?..biar nanti saya yang bayar..okeee?"

"OKEEE A'A!!.." jawab mereka serempak

Aisyah yang bingung..mengambil kruk nya untuk berusaha bangun dan menghampiri Bram

"Mas mau kemana?" tanya Aisyah

"Mas mau ada perlu dulu sama mang Harja..kamu disini ajah yaah..sama teman-teman kamu.." pinta Bram sambil memegang kedua pundak Aisyah

"Mas lama nggak??" tanya Aisyah

"Nggaaak...mas nggak lama..dah yaah

...mas jalan dulu..Assallamuallaikum.." pamit Bram

"Waallaikumsallam" jawab Aisyah

Bram spontan mencium kening Aisyah..Aisyah kaget..karena Bram tiba-tiba mencium keningnya didepan teman-temannya

Aisyah merona merah mukanya karena dirinya disoraki oleh teman-temannya yang menyaksikan Bram mencium keningnya

Bram lalu segera menghampiri mang Harja yang telah menunggunya

"Berangkat sekarang mang?" tanya Bram

"Iya den.." jawab mang Harja

______________

Terlihat BMW hitam melaju di jalan Dago raya..Bram dan mang Harja yang sore itu berencana untuk menemui guru spiritual mang Harja guna menanyakan persoalan Bram

"Nanti setelah pom bensin..kita belok kiri ya den.." kata mang Harja

"Baik mang.." jawab Bram

Tak berapa lama..pom bensin tampak didepan..setelah melewatinya..Bram lalu membelokan mobilnya ke arah jalan kampung yang masih tanah dan berbatu

"Tadi mendingan kita naik motor saja den..soalnya rumahnya Abah Haji ada di atas bukit.."

"Mobil bisa masuk nggak mang?" tanya Bram

"Nggak den..nanti mobilnya dititipin dirumah warga saja.." jawab mang Harja

Bram lalu memarkirkan mobilnya di halaman rumah warga yang ditunjuk oleh mang Harja

Mang Harja lalu keluar dan masuk ke dalam rumah itu

Bram juga keluar dan menunggu mang Harja disamping mobilnya

Tak lama kemudian mang Harja keluar dari dalam rumah

"Mari den.." ajak mang Harja

Bram lalu mengikuti mang Harja

"Itu rumah siapa mang?" tanya Bram pada rumah yang dijadikan tempat parkir mobilnya

"Rumah saudara saya den.." jawab mang Harja

Bram dan mang Harja menelusuri jalan setapak yang kanan kirinya terdapat kebun sayur mayur dan agak menanjak..tak lama kemudian..di kejauhan tampak sebuah rumah sederhana yang dikelilingi oleh kebon sayur

"Itu rumahnya den.." tunjuk mang Harja

Setelah sampai didepan rumah..mang Harja mengajak Bram untuk masuk ke teras rumah

"Assalamuallaikum.." sapa mang harja

"Waalaikumsallam.." jawab seseorang dari dalam

Tak lama kemudian dari dalam keluar seorang pria yang sudah cukup berumur berbaju gamis putih berkain sarung hitam..tampak gurat-gurat usia tampak diwajahnya yang dihiasi jenggot putih

"Bah...damang? (Bah..sehat?)" sapa mang Harja sambil mencium tangan orang tua itu

"Harja?..sae Ja.. ( Harja?..baik Ja)" jawabnya..ketika dia melihat Bram..dia langsung tersenyum

"Den..ini Abah Haji Darwis..guru mamang.." kata mang Harja memperkenalkan Pak Haji Darwis kepada Bram

"Ini pasti mas Bram yaaah?" tanya pak Darwis

Bram terkejut..dari mana orang itu bisa tahu namanya

"I..iya pak.." jawab Bram sambil menjabat tangannya

"Sudah besar yaa sekarang?..silahkan duduk.." kata pak Darwis kepada Bram dan mang Harja

Pak Darwis tidak langsung duduk..dia melihat kearah keluar..seperti melihat sesuatu ke arah pohon Rambutan yang tumbuh tidak jauh dari halaman rumah pak Darwis

"Harja..Anjeun henteu terang..upami dituturkeun ku anjeunna? ( Harja..kamu nggak tahu..kalau kamu diikutin sama dia?)" tanya pak Darwis pada mang Harja yang tidak melepaskan pandangannya ke arah pohon Rambutan

"Abdi terang Bah..tapi salami teu ngaganggu kuring..abdi bakal ngantunkeun éta ( Saya tahu Bah..tapi selama nggak ganggu saya..saya diamkan saja itu)" jawab mang Harja

"Anjeunna henteu tiasa asup ka bumi ieu...tétéla anjeunna tetep nuturkeun lanceukna mas Bram nyaaak? ( Dia nggak bakal bisa masuk ke rumah ini..rupanya dia masih mengikuti mas Bram yaah?)" kata pak Darwis sambil duduk di kursi

Bram terkejut ketika namanya disebut oleh pak Darwis

"Ada keperluan apa yaah..mas Bram sampai datang ke gubuk saya ini?" tanya pak Darwis sambil tersenyum

"Eh..gimana yah pak?..saya bingung juga mau ngomongnya.." jawab Bram yang tersenyum malu dan melirik ke mang Harja

Mang Harja yang melihat Bram seperti kikuk dan bingung..berinisiatif untuk mengutarakan persoalan Bram pada pak Darwis

"Punten Bah..den Bram ini mau menanyakan masalah dia yang tidak bisa mengingat masa lalunya Bah..setelah kejadian waktu den Bram hilang di hutan pinus dulu..soalnya saya lihat den Bram seperti terkena ajian Malih Pangeling..jadi saya dan den Bram kesini mau menanyakan masalah ajian itu sama Abah.." kata mang Harja

Pak Darwis yang mendengarkan penjelasan dari mang Harja hanya tersenyum sambil memainkan jenggotnya

Dari dalam munculah seorang gadis muda yang membawakan nampan yang beisikan 3 gelas teh manis hangat dan sepiring singkong rebus

"Mangga A..silahkan di minum" tawar gadis itu kepada Bram

"Iya..terima kasih teh.." jawab Bram

Lalu gadis itu kembali ke dalam

"Hmmmm..mengenai soal ajian Malih Pangeling yaah?..saya bisa jelaskan ke mas Bram..tapi sebelumnya..saya harap mas Bram setelah tahu semuanya..jangan ada rasa dendam atau marah sedikit pun kepada orang tua mas yaah?..soalnya mereka melakukan semua ini demi keselamatan mas..bisa kan mas Bram?" tanya pak Darwis

Bram pun kaget dan bingung..kenapa kedua orang tuanya bisa sampai terlibat ke dalam masalah ini

"L..lya pak.." jawab Bram

"Baiklah...akan saya jelaskan semua mengenai ajian Malih Pangeling yang ada di diri mas Bram..saya sendiri yang menanamkan ajian tersebut ke diri mas Bram..atas persetujuan orang tua mas..tapi kenapa saya sampai menanamkan ajian tersebut ke diri mas Bram?..waktu kecil dulu mas pernah diculik oleh salah satu jin penunggu hutan Pinus yang ada di belakang vila kepunyaan bapak mas..saya yang dihubungi oleh Harja untuk dimintai pertolongan dalam mencari mas..segera meluncur kesana..dan alkhamdulillah..saya berhasil mengusir jin itu dan menemukan mas di salah satu pohon pinus dalam keadaan bingung dan linglung...oh iya..mangga mas..diminum dulu teh nya..nanti keburu dingin" kata pak Darwis sambil mengambi dan meminum salah satu gelas teh manis hangat

Bram tidak berminat akan teh manis yang ada di hadapannya..dia hanya penasaran atas kelanjutan cerita pak Darwis tentang dirinya waktu kecil dulu

"Jadi..setelah mas Bram ditemukan..kami segera membawa mas ke vila..untuk menyadarkan mas dari pengaruh jin itu..tapi dikarenakan mas sudah diberikan makanan oleh jin itu..yang mas secara tidak sadar memakannya..saya agak susah menghilangkan pengaruh jin itu di diri mas Bram..ahirnya dengan satu cara saya sarankan mas diberikan ajian Malih Pangeling agar pengaruh jin itu bisa hilang" kata pak Darwis sambil melihat kembali ke arah pohon Rambutan

Bram menjadi penasaran..apa yang dilihat oleh pak Darwis..sehingga dia juga ikut menoleh ke arah pohon Rambutan..tapi dia tidak melihat apa-apa selain pohon Rambutan yang berdiri kokoh di luar halaman pak Darwis

"Saya pun meminta persetujuan orangtua mas agar mas bisa diberikan ajian tersebut..bapak mas pun langsung menyetujuinya..asalkan mas bisa sembuh dan dihilangkan pengaruh jin itu..saya beritahukan efek samping dari ajian itu..mas Bram jadi tidak ingat masa lalu setelah hari itu..orangtua mas sempat ragu..tapi setelah melihat kondisi mas..mereka pun akhirnya setuju..asalkan anaknya bisa sembuh.." terang pak Darwis

Bram terenyuh setelah mendengar cerita masa lalunya..dia merasa berterima kasih kepada orangtuanya yang berusaha menyembuhkan dirinya dulu

"Jin nya itu berwujud apa ya pak..kalau boleh saya tahu?" tanya Bram

"Jin itu berwujud Kalong Wewe mas..jin yang gemar menculik anak kecil dari dulu" jawab pak Darwis sambil tersenyum

Bram bergidik ngeri sambil membayangkan wujud seram Kalong Wewe

"Kalong Wewe?" ujar Bram lirih

"Yang bikin saya heran..jin itu sepertinya tidak lupa pada mas Bram..dia masih mengikuti mas Bram sampai kesini.." kata pak Darwis sambil mengalihkan pandangannya ke arah pohon Rambutan

"Haaah?..ngikutin saya pak?" kaget Bram

"Iyaa..tuh..'dia ' lagi melihat kesini dari atas pohon Rambutan" kata pak Darwis sambil mengarahkan kembali pandangannya ke arah pohon rambutan

Bram langsung menoleh ke pohon Rambutan..tapi dia tetap tidak bisa melihat wujud Kalong Wewe itu yang kata pak Darwis ada di pohon Rambutan

"Saya tidak lihat apa-apa pak?" ujar Bram

Pak Darwis dan mang Harja tersenyum

"Mas Bram tidak bisa melihatnya..karena mata batin mas belom dibuka" terang mang Harja

"Dia ganggu saya nggak pak?" tanya Bram ke pak Darwis

"Nggak mas..kalau saya lihat dari auranya...dia sepertinya suka sama mas Bram..dia hanya mengikuti dari kejauhan saja..dia tidak bisa mendekati mas..karena ajian Malih Pangeling itu sendiri bisa juga menjadi semacam pagar badan dari gangguan mahluk halus" jawab pak Darwis

Bram makin bergidik..setelah tahu..mahluk itu suka pada dirinya

"Suka sama saya pak?" tanya Bram heran

Pak Darwis hanya mengangguk

"Tapi tenang saja mas..mahluk itu tidak bakal bisa menyentuh mas Bram..selama ajian Malih Pangeling itu masih ada di badan mas" kata pak Darwis

Bram jadi serba salah..dia kemari agar ajian itu bisa dicabut dari dirinya..tapi begitu ajian itu dicabut..mahluk gaib itu akan mengganggunya..Bram jadi pusing memikirkannya

Tiba-tiba..handphonenya bergetar..dia lihat Aisyah memanggilnya

"Sebentar ya pak.." pamit Bram untuk menjawab telepon dari Aisyah

Bram lalu keluar dari teras rumah pak Darwis dan menuju ke samping rumah

"Assalamuallaikum..kenapa Syaah?...sebentar..mas nggak lama..iyaaa...boleeeh..kalau teman-teman kamu mau nginap di vila..nggak apa-apa..yaah..nanti kalau mas sudah mau pulang..mas kabarin...sudah yaah?..Assalamuallaikum.." kata Bram sambil berjalan kembali ke arah teras

Tiba-tiba..dia mendengar seperti ada suara wanita yang memanggil dirinya..tapi dengan suara yang lirih dan pelan

"Masssssku..."

Bram pun celingukan..mencari asal suara itu

Pak Darwis yang melihat Bram celingukan segera menghampirinya ke samping rumah

"Mas Bram..ada apa?" tanya pak Darwis

"Nggak pak..tadi kayaknya ada yang manggil saya..tapi saya cari nggak ada orangnya" jawab Bram bingung

Pak Darwis segera mengalihkan pandangannya ke arah pohon Rambutan

"Kita masuk ajah yuk mas.." ajak pak Darwis

Lalu Bram mengikuti pak Darwis kembali ke teras

"Aya naon Bah? ( Ada apa Bah?)" tanya mang Harja

"Abah reuwas Ja..mahluk sigana tiasa nembus pager magis anu dilakukeun ( Abah curiga Ja..mahluk itu bisa menembus pagar gaib yang abah bikin)" jawab pak Darwis

"Kok tiasa kitu Bah? ( Kok bisa gitu Bah?)" tanya mang Harja

Bram yang tidak mengerti bahasa Sunda hanya bisa diam dan menunggu apa yang pak Darwis lakukan kepada dirinya

"Masskuuuu.."

Terdengar lagi suara wanita itu ditelinga Bram

"Dia manggil lagi pak.." kata Bram

"Mas Bram..kesini sebentar" pinta pak Darwis kepada Bram

Bram lalu menggeser duduknya kesebelah pak Darwis

Lalu pak Darwis memegang kening Bram dan seperti membaca mantera

Bram hanya diam menunggu apa yang akan terjadi kemudian

Tak lama kemudian

"Hmmmm..sepertinya jin itu ingin kenalan sama mas Bram.." kata pak Darwis sambil tersenyum

"Haah??..mau kenalan pak?" tanya Bram

"Iyaa..mas Bram berani nggak?..kalau berani..nanti saya buka mata batin mas.." tanya pak Darwis

Bram berpikir sejenak..karena rasa penasarannya yang besar..akhirnya dia memberanikan dirinya

"Baik pak..saya coba.." jawab Bram mantap

"Okee..sekarang mas pejamkan matanya mas.." pinta pak Darwis sambil menggeser duduknya di depan Bram

Bram lalu menuruti permintaan pak Darwis..Bram merasakan ada hawa dingin di kedua matanya..tak kala tangan kanan pak Darwis berada di depan matanya

Tak lama kemudian

"Sudah mas..coba buka mata mas Bram" ucap pak Darwis

Lalu Bram dengan perlahan membuka matanya yang sepertinya agak silau

"Sekarang mas lihat jin itu..dia masih ada di pohon Rambutan" pinta pak Darwis

"Aden jangan takut sama penampakannya yaah.." ujar mang Harja

Lalu Bram mengarahkan pandangannya ke arah pohon Rambutan..dia pun terperanjat kaget

"I..itu jin nya pak?" tanya Bram

"Iya mas..kayak gimana rupanya?" tanya pak Darwis

Pak Darwis curiga..Bram sepertinya tidak terlihat takut ketika melihat jin itu

"Cantik pak..kayak putri keraton..pake kebaya warna putih..kain batik coklat..pake selendang warna putih di pinggangnya..sama kayak pakai mahkota kecil di kepalanya pak.." jawab Bram yang matanya tidak lepas dari pohon Rambutan

Pak Darwis dan mang Harja heran dan saling pandang atas penjelasan Bram yang melihat langsung wujud Kalong Wewe yang ada di pohon Rambutan

"Hati-hati mas..jin itu suka menyesatkan manusia..apa yang mas lihat bukanlah wujud dia yang sebenarnya" kata pak Darwis

Bram lalu bangkit dari duduknya dan berdiri di pinggiran teras rumah pak Darwis

"Masku.." panggil jin itu dari atas pohon rambutan sambil melambaikan tangannya kearah Bram

Bram tanpa sadar melangkahkan kakinya  menghampiri pohon Rambutan sambil matanya menatap sosok jin yang sedang bertengger di pohon

"Adeeen!!" panggil mang Harja yang segera memegang tangan Bram menahannya untuk tidak mendekat ke pohon Rambutan

Tapi Bram menampik tangan mang Harja..dia terus melangkahkan kakinya ke pohon Rambutan

Mang Harja yang was-was terhadap Bram..segera ditenangkan oleh pak Darwis

"Anjeun tenang wae Ja..urang ngan ukur ningali mas Bram ti tukangeun ( Kamu tenang saja Ja..kita awasi mas Bram dari belakang saja) " kata pak Darwis

"Baik Bah.." kata mang Harja yang tidak melepaskan pandangannya ke arah Bram

"Anu ngajantenkeun Ja...hirupna teu beda ti anjeunna ngalawan sareng Abah sateuacanna.." (Yang bikin Abah heran Ja..auranya berbeda dengan waktu bertarung dengan Abah dulu..) kata pak Darwis dengan muka yang cemas

"Maksud Abah?" tanya mang Harja

"Kanyahoan dirina ayeuna sigana nambahan Ja..(Ilmunya yang sekarang sepertinya bertambah Ja)" jawab pak Darwis

Mang Harja terhenyak kaget setelah mendengar penjelasan pak Darwis

"Bah?" ucap mang Harja yang mulai khawatir dengan keselamatan Bram

"Santai wae Ja..Insha Allah..Abah masih tiasa nanganan (Tenang saja Ja..Insya Alloh..Abah masih bisa nanganin)" kata pak Darwis

1
Mawar Berdury
coba ajh klw berani 😂😂😂
Mawar Berdury
serem jg cerita x
Elly Mulianingsih
l anjutkan
Atep Sudirta
aneh langsung berhenti
Sri Risdawati
menarik ga ngebosenin
Keyila Ramadani
ko berhenti ka sayang cerita nya bagus banget
rama
ceritanya bagus
alurnya juga tertata rapi
recomend buat cari bacaan yg berkualitas
rama
kok rada horor thor?
rama
gede ambek itu apa thor ?
Sri Fatmawati
Rambut wanita itu aurat teteh ...yang boleh lihat cuma muhrimnya. secantik cantiknya wanita tidak menutup rambutnya lebih cantik kalau ditutup, klu bram terbawa pergaulan di LN, seharusnya aisyah kan bisa menjelaskan akibat tdk memakai jilbab
Dia Novita Sari
jangan lama up nya Thor,nanti yg baca pada kabur,karya mu bagus
Ana Qanita Fitry
Kok ada bir sih dirumahnya Thor
kan latar belakangnya Islamic.
Lili Suryani Yahya
Ttp semngat thorrr
Ardiyanti Anti
sangat menginspirasi dan menghibur......
Destyn 75
Alhamdulillah.Dpt Berkah di Jum'at ini 😂
Ardiyanti Anti
semoga selalu di beri kesehatan oleh allah swt, aamiin.......
Sudjar wadi: terima kasih kakak..atas doanya
total 1 replies
Dewi Ummu Kultsum
kok lama bngt yaaa gk d lanjut
Fauzi Gaming
noveknya bagus saya sangat suka membacanya
Santi Vinza
cerita ini putus di sini aja ngk berlanjut ya
AQueene Rya Afrizal
kalau saya jd orangtuanya langsung saya nikahan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!