NovelToon NovelToon
Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Melarikan Diri Dari CEO Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:371.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Awalnya aku merasa melayang dan jatuh cinta, tapi setelah tahu alasannya memilihku hanya karena aku mirip cinta pertamanya, membuat hatiku terluka.

Bisakah aku, kabur dari obsesi cinta suamiku🎶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Segila Apa Bastian?

Hujan di luar jendela kaca, saat Viola meletakkan tangannya di kaca, terlihat seperti lukisan embun. Percikan air menempel dibalik kaca tempat dia menempelkan tangan, di langit jauh sana terlihat sambaran gemuruh.

Hp Viola berkedip, dia baru saja menelpon ibu dan Venus, dan sekarang Venus seperti biasanya, pamer pohon nanas, dia juga mengirim foto para bibi dan paman yang sedang menikmati oleh-oleh dari Kak Bastian.

Dasar, Kak Bastian nggak bilang kalau mengirim oleh-oleh juga kemarin. Viola tersenyum melihat kebahagiaan orang-orang yang ada di foto Venus. Rasanya tak perlu ada sesal, keputusan yang dia ambil untuk menikah dengan Kak Bastian.

Eh... sadarlah Vio, laki-laki itu tidak pernah benar-benar mencintai mu. Kau hanya gadis pengganti. Sadarlah Vio.

Setelah berhasil meyakinkan hati dia menatap kegelapan langit malam lagi.

Tuan muda kedua, Genta.. seharusnya tadi aku pura-pura terkejut saja. Aaaaahhh, kalau dia menebak yang aneh-aneh bagaimana.

Viola jadi kepikiran tentang obrolannya dengan Genta tadi. Sebenarnya dia sudah mau pergi, karena melihat Linda, tapi sekali lagi ketika sudah berbalik, Genta mengucapkan kalimat yang memancing penasarannya.

"Apa Kakak ipar tahu, tentang cinta pertama Kak Bastian?"

Viola berbalik lagi.

"Dia sangat mirip dengan mu. Walaupun aku belum pernah bertemu dengannya langsung, tapi aku pernah melihat fotonya."

Rasa penasaran menggelitik, akhirnya bukannya melangkah pergi, Viola mengajak Genta masuk lagi ke dalam restoran. Tapi tidak bergabung dengan teman-teman yang lain.

"Kakak ipar terlihat tidak terkejut?"

"Haha, tidak terkejut apanya! aku saking kagetnya sampai tidak bisa berkata apa-apa. Bisakah kau ceritakan tentang wanita itu?"

Genta mengetuk meja beberapa kali, lalu dia tersenyum.

"Sayangnya aku juga tidak tahu tentangnya. Haha, kau kecewa ya." Wajah cemberut Viola muncul lagi.

"Kalau begitu aku mau pulang, percuma bicara denganmu."

Genta meraih tangan Viola, mencegahnya bangun. Saat Viola menatap tangannya, buru-buru dia lepaskan.

"Aku memang tidak tahu tentang wanita itu, tapi, apa Kakak ipar tidak penasaran tentang Kak Bastian?" ujar Genta, sambil tersenyum penuh arti. "Duduklah, kita mengobrol sebentar."

Baiklah, mungkin informasi ini penting. Mungkin akan berguna untuk membantuku kabur dari suami posesif itu.

"Kenapa dengan Kak Bastian?"

"Sebelum aku menjawab itu, Kakak ipar jawab dulu. Bagaimana kalian bisa bertemu dan saling jatuh cinta, sampai Kakak ipar mau menikah dengan Kak Bastian?"

Haha, kau pikir aku bodoh. Sebenarnya kau hanya ingin mengorek tentang hidupku kan. Memang benar yang dikatakan Hugo, aku harus menghindarinya. Kau itu musuh dan pesaing Kak Bastian, yang kau lakukan sekarang bukan baik padaku. Tapi, upayamu menghancurkan pesaing mu.

Viola bangun dari duduk.

"Woo... wo... baiklah kalau tidak mau menjawab, ya ampun Kakak ipar nggak sabaran banget." Genta tertawa lalu menepuk tempat duduk Viola. "Duduklah kakak ipar, akan aku ceritakan segila apa Kak Bastian setelah cinta pertamanya itu pergi."

Kecelakaan mobil beruntun, saat itu korban cukup banyak. Namun nasib malang menimpa kekasih Bastian, dia meninggal di TKP tanpa menyisakan apapun, tanpa salam perpisahan, hanya luka di hati Bastian.

Bastian mendatangi kantor polisi, dimana semua barang bukti kecelakaan ada di sana. Dia mengamuk seperti orang gila meminta polisi mengatakan di mana orang yang sudah membunuh kekasihnya.

"Kakak ipar tahu, dia menghancurkan mobil pelaku sampai penyok dengan tangannya sendiri, pakai tongkat bisball. Belum puas dia buat ringsek mobil itu pakai buldozer sampai rata dengan tanah itu mobil."

Viola merinding, tidak bisa membayangkan sekacau apa suasana di sana.

"Dan si gila Hugo berhasil menemukan siapa yang menabrak, kau tahu apa yang Kak Bastian lakukan?"

"A... apa yang terjadi?"

"Laki-laki yang menabrak kekasih Kak Bastian juga meninggal saat dibawa ke RS, kakak ipar, kau bisa menebak apa yang akan dilakukan Kak Bastian, kalau dia menemukan laki-laki itu."

Wajah Vio pucat, dia menutup telinganya lalu menggoyangkan kepalanya, tidak mau menebak atau membayangkan.

"Yahh... untung saja dia tidak segila itu sampai menuntut keluarga pelaku. Yah pokoknya Kak Bastian segila itu. Aku hanya penasaran bagaimana Kakak ipar bisa jatuh cinta pada laki-laki gila seperti Kakakku."

Genta tersenyum lagi, menunggu jawaban Viola.

"Kalau Kak Bastian tentu bisa jatuh cinta karena wajahmu, tapi kau, bagaimana bisa keu jatuh cinta pada Kak Bastian dan mau menikah dengannya."

Pintar sekali dia bicara, tapi apa aku harus bilang, kalau dia mengejarmu sampai ke desa, dan entah bagaimana caranya kakakku bisa berhutang 100 juta padanya, membuat ku tidak bisa lari dari orang gila sepertinya.

Nyut... nyut... sekarang, hati Viola semakin sakit. Karena semakin yakin, bahwa hanya wajahnyalah yang dicintai Bastian. Tanpa wajah ini, aku bukanlah siapa-siapa baginya.

Tiba-tiba..

Ditengah lamunan Viola, tangan besar Bastian memeluknya dari belakang. Tepat saat terdengar gemuruh petir di luar.

"Sudah menelpon Ibu? kenapa kau malah berdiri di sini?"

Hembusan nafas Bastian saat Bastian bicara di dekat telinga, membuat Viola merinding. Apalagi saat kening Bastian menempel di bahunya.

"Aku.. aku menunggu Kakak selesai mandi."

Tangan yang tadi menyentuh bahu, sudah melingkar di pinggang Viola. Rasanya tubuh Viola langsung memanas.

"Kau bertemu siapa saja saat makan bersama teman-teman mu tadi?"

Deg...

Seharusnya dia tanya aku makan apa kan? bukannya bertanya aku bertemu siapa? ta.. tadi pasti benar-benar Linda, aku tidak salah lihat.

"Aku.. tadi bersama teman-teman kantor ku Kak..."

Bastian mengusap punggung Viola, sudah membuka mulutnya, sepertinya mau mengigit bahu Viola. Tapi gerakan mulutnya terhenti, saat Viola melanjutkan kalimatnya.

"Aku juga bertemu adik tiri Kakak."

Deg... deg...

Tadinya Bastian pikir Viola tidak akan berkata jujur, urat di lehernya yang sudah terlihat perlahan mengghilang. Dia yang tadinya mau menggigit bahu Viola, berganti kecupan. Sambil tersenyum dia mencium bahu Viola.

Cup... cup... cup... muah....

Sementara Viola mendelik, sambil mengusap dadanya, lega. Benar kan, sebenarnya dia sudah tahu.

Baru saja sedikit lega, tangan Bastian memutar tangan Viola, sampai dia jadi berhadapan dengan Bastian. Sorot mata yang tajam itu masih ingin menguliti pikiran Viola. Walaupun tidak terlihat marah, tapi dari cengkeraman tangan Bastian, belum menunjukkan, kalau situasi sudah aman.

"Kau betemu si bodoh itu?"

Cengkeraman tangan Bastian di dagu Viola.

"Apa Hugo tidak mengatakan padamu untuk menghindarinya?"

Bagaimana aku bisa menghindarinya! tahu wajahnya dan namanya saja aku nggak!

Viola tersenyum, lalu mengusap pipi Bastian. Sambil menjinjit, Viola mengecup dagu Bastian, dan menggoyangkan tangannya di pinggang Bastian.

"Gara-gara Hugo tidak pernah menunjukkan wajahnya, aku jadi tidak tahu Kak." Viola cemberut. Sambil memukulkan kepalanya ke dada Bastian. "Dia berteman dengan rekan kerjaku, jadi kami kebetulan bertemu. Karena kaget dia memanggilku kakak ipar, kami jadi bicara berdua..."

Berhentilah mengerutkan kedua matamu! Aku takut!

"Saat dia memperkenalkan diri sebagai tuan muda kedua, aku sudah jelas-jelas mengatakan, aku tidak mau terlibat dengan perebutan kekuasaan."

Aaaaa! Aku takut!

"Sa... sakit Kak..."

Bastian tersentak, genggaman tangannya mencengkeram lengan Viola dengan kuat perlahan mengendur.

"Kau tahu aku marah sekarang kan? Aku mengizinkan mu pergi dengan teman-teman mu, karena kau bilang semua teman mu perempuan."

Deg...

Udara semakin menusuk, bersamaan dengan Sambaran petir di luar jendela.

Bersambung

1
qurro thul
bs request g Thor, double up gt buat malming 😩
Nunuk Bunda Elma
lah...kak ini kentang banget 🙈🙈🤭🤭
Nunuk Bunda Elma
akhirnya pecah telor juga Vio
mengumpulkan keberanian untuk mengatakan isi hatimu
skylow
hayoo looo genta... ati ati
Juwita Exo
Semangat up nya kak sheira🥰
Desi Permatasari
selalu dibuat penasaran
Y.S Meliana
kak, cuma segitu kah... baca'y G sampe 3 menit, itu pun pake penghayatan 🥲. besok² boleh lah kak nambah apdet'y hehe...
Ipeh Syaripeh
vio kereeeen, akhirnya bisa mengeluarkan unek-unek selama ini
Bang arif
yah serunya bersambung, lanjut kk
Apriyanti
lanjut thor
Elis Setianingsih
Luar biasa
mobie mz
huwaaaa Doble up donggggg
RithaMartinE
lanjut kak tanggung 😁😁
Ernawati Fadilah
kuraaangg banyaaakkkk😭😭😭
Ummee
akhirnya... uneg²mu kamu keluarkan semua vio...
olip
apa cuma aku doang yg ngerasa part ini pendek? sekali scroll langsung bersambung bagaimana ini tambah lg dong kak /Sob//Sob//Sob//Sob/
Ai Kusfitasari
up lagi kak 🙏
Nur Lela
keren bgt thor
Anbu Hasna
dibuat tegang sampai Kapan ini?
Lilik Lailiyah
ayo Thor lanjut makin seru ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!