Dibalik diamnya seorang istri ada penyesalan suami yang sangat mendalam.
Zhia Vanelesia yang telah merasa lelah dengan sikap sang suami yang suka seenaknya saja akhirnya memilih untuk Diam. Dia tidak perduli lagi dengan apa yang di lakukan suaminya dan memilih untuk mengejar karirnya kembali.
Rayyan Ardinata sosok suami yang masih suka kebebasan. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan nongkrong dengan teman temannya di bar. Hingga akhirnya Rayyan terkejut melihat reaksi istrinya yang akhirnya diam dan tidak perduli lagi akan apa yang dia lakukan.
Rayyan langsung saja membuat keputusan untuk membawa wanita ke rumah besar mereka untuk melihat bagaimana reaksi istrinya nantinya.
Namun, alangkah terkejutnya Rayyan melihat reaksi istrinya ketika melihatnya sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya di dalam kamarnya.
Mulai dari kejadian itu, Rayyan memilih untuk berubah dan mengejar kembali cinta sang istri.
Akankah Rayyan berhasil merebut hati istrinya kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Setelah Sinta datang Zhia langsung saja di rias agar aura kecantikannya semakin terpancar. Selama Zhia menjadi model di perusahaan Kinan baik sebelum menikah dengan Rayyan hanya Sinta dan Rissalah yang selalu menjadi make overnya.
"Kamu semakin lama terlihat makin cantik saja, Zhi. Tapi aku lihat kamu lebih gemukan sekarang" ucap Sinta melihat pipi Zhia semakin gembul saja.
"Masak sih, Sin? Apa aku terlihat sagat gemuk?" ucap Zhia langsung saja menatap pipinya di cermin.
"Tidak kok, Zhi. Walaupun sedikit gemuk tapi kamu terlihat semakin cantik. Wajahmu terlihat sangat cerah. Apa kamu hamil?" tebak Sinta.
"Hamil? Tidak mungkin, Sin. Sudah setahun aku menikah tapi aku belum ada tanda tanda hamil" ucap Zhia lesu.
"Coba kamu cek saja, Zhi"
"Ihh! Gak ah. Nanti bikin malu saja. Lagian aku belum memikirkan soal anak"
"Kenapa? Tapi aku dengar dengar suamimu sudah berubah. Bahkan dia tidak pernah lagi ikut gabung bersama teman temannya yang brandal itu"
"Kamu tau dari mana?" ucap Zhia langsung saja menatap Sinta dengan penuh tanda tanya.
"Aku dengar dengar saja gosip dari fans fanatik suamimu itu. Aku juga kan sering mendandani penyanyi club itu" jelas Sinta.
"Ia juga ya. Tapi aku tidak perduli, Sin. Aku hanya ingin dia menyesali perbuatannya saja"
"Jika dia benar benar berubah dan menyesali perbuatannya, apa kamu mau memaafkannya?"
Mendengar ucapan Sinta, Zhia langsung saja terdiam. Jujur saja dia telah merasa kesal dengan Rayyan yang suka bertindak sesuka hatinya saja. Namun, bagi Zhia setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Apa lagi Rayyan kini telah menunjukkan penyesalannya dan berjanji akan berubah.
"Aku tidak tau, Sin. Tapi jika dia benar benar berubah apa salahnya. Lagian kita sebagai manusia pasti akan melakukan kesalahan dan kita juga berhak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan kita" ucap Zhia bijaksana.
"Kamu memang sangat dewasa, Zhi. Kamu juga sangat sabar mengahadapi sikap Rayyan. Aku yakin suatu saat nanti Rayyan akan berubah dan kalian akan hidup bahagia"
"Aamiin" ucap Zhia langsung saja tersenyum lalu mengaminkan ucapan Sinta.
Setelah selesai berdandan Zhia langsung saja bersiap siap untuk melakukan pemotretan. Zhia langsung saja berfose dengan elegannya di depan kamera. Kinan yang melihat Zhia dari kejauhan hanya tersenyum melihat senyuman Zhia yang semakin hari semakin terpancar saja.
Setelah selesai melakukan pemotretan Zhia langsung saja masuk ke ruangan Kinan. Satu kelakuan Zhia yang tidak pernah berubah yaitu asal nerobos saja tanpa pernah mau tau apa yang sedang di lakukan Kinan di dalam sana.
"Arghh...." teriak Zhia ketika melihat Kinan sedang bertelanjang dada di dalam ruangannya.
"Kamu kenapa?" ucap Kinan langsung saja menghampiri Zhia dengan khawatir.
"Kakak kenapa engak pakai baju!" ucap Zhia kesal sambil terus menutup matanya.
"Kamu juga ngapain masuk tanpa ngetuk pintu terlebih dahulu" ucap Kinan kembali melakukan pekerjaannya yang sempat tertunda karna Zhia.
"Bukannya menjawab malah nyalahin aku" ucap Zhia kesal lalu menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Gak usal bawel lebih baik kamu bantu kakak"
"Bantu ngapain"
"Bantuin ini lah"
"Ha...ha... Males! Lagian kakak habis ngapain?" ucap Zhia terkekeh ketika melihat jas dan kemeja Kinan yang terkena tumpakan kopi.
"Ini semua karna kamu! Jadi kamu harus tangung jawab" ucap Kinan kesal mengingat kelakuannya yang terlalu pokus melihat Zhia yang sedang melakukan pemotretan. Sehingga dia tidak sadar jika seorang OB berjalan ke arahnya sambil membawa kopi. Hingga akhirnya dia tidak sadar dan menabrak OB itu sehingga pakaiannya langsung saja terkena tumpahan kopi.
"Idih... kenapa aku yang harus tangung jawab? Aku saja tadi sedang bergaya di depan kamera"
"Kalau tidak kamu belikan saja kemeja dan jas untuk kakak. Gunakan ini" ucap Kinan langsung saja memberikan kartu debit untuk Zhia.
"Baiklah! Tapi tidak gratis ya" ucap Zhia langsung saja menerima kartu pemberian Kinan.
"Dasar mata duitan. Kamu boleh mengunakan kartu itu sesukamu. Tapi, jangan sampai membuat kakak tumpur" ucap Kinan langsung saja mengacak acak rambut Zhia.
"Siap, Bos. Iss... Kakak bulu keteknya seperti taman" ucap Zhia tersenyum lalu berlari kecil untuk menghindari amukan Kinan.
"Zhia! Dasar kamu ya. Tapi ia juga, aku perlu mencukur bulu ketekku" ucap Kinan terkekeh kecil melihat bulu keteknya yang sudah panjang.
Zhia langsung saja pergi ke mall terdekat untuk mencari kemeja dan jas untuk Kinan. Dia mencoba memilih kemeja dan jas yang pas di tubuh Kinan. Zhia memang sering berbelanja pakaian untuk Kinan sehingga dia tau persis bagaimana selera pakaian Kinan.
Setelah selesai memilih jas dan kemeja untuk Kinan, mata Zhia langsung saja tertuju pada sebuah gaun berwarna merah maron yang terpajang di depannya. Gaun yang sangat indah dan pastinya akan cocok di kulit putih Zhia. Namun, saat Zhia mengambil gaun itu seorang wanita juga menarik gaun itu sehingga aksi saling rebut terjadi.
"Ini milikku. Aku yang melihatnya terlebih dulu" ucap wanita itu.
"Enak saja, ini milikku. Aku yang mengambilnya terlebih dulu" ucap Zhia tidak mau mengalah.
"Apa kamu tidak tau gaun ini sangat mahal. Aku yakin kamu tidak akan sangup membelinya"
"Apa kamu bilang? Apa kamu tidak tau siapa aku, ha? Aku ini Zhia Valensia istri dari Rayyan Ardinata dan juga adik dari Kinanta Wirawan" ucap Zhia tidak terima.
"Apa? Tapi, sayang aku tidak percaya" ucap wanita itu langsung saja mendorong kecil tubuh Zhia.
"Dasar wanita gila. Pelayan berapa harga baju ini?" ucap Zhia langsung saja memangil pelayan yang ada di dekat sana.
"Maaf nyonya ini baju branded import dari luar negeri jadi harganya sebesar tujuh puluh lima juta" ucap pelayan itu.
"Kamu dengarkan harganya sangat mahal. Kamu pasti tidak akan sangup membelinya" ucap wanita itu dengan sombong.
"Pelayan aku akan membeli baju itu dengan harga dua kali lipat. Ini kartunya" ucap Zhia langsung saja memberikan kartu debit tanpa batas pemberian Kinan kepadanya.
"Baik, Nyonya" ucap pelayan langsung saja mengambil gaun dan kartu debit pemberian Zhia.
Sedangkan wanita itu langsung saja terdiam membisu melihat kartu debit Zhia. Dia tidak menyangka jika Zhia memiliki kartu itu.
"Apa benar dia istri Rayyan dan adik dari Kinan?" batin wanita itu langsung saja menatap Zhia dengan penuh rasa tidak percaya.
Setelah mendapatkan baju yang dia inginkan Zhia langsung saja kembali ke kantor Kinan dengan senyuman yang mengembang. Namun, saat di depan pintu ruangan Kinan Zhia langsung saja terdiam sambil mengigit kukunya. Dia mencoba untuk memikirkan alasan apa yang akan dia berikan kepada Kinan nantinya.
Bersambung....
Sambil nunggu up mampir di karya temanku yuk. Ceritanya sangat menarik di jamin kalian akan suka.
Kinan cinta Zhia
Zhia cinta Rayyan
ini cinta segi 4 atau jajar genjang 😅😅