Di kehidupan sebelumnya, Qin Tian adalah seorang Kaisar Abadi, hampir mencapai puncak kultivasi. Namun, di ambang keabadian, ia dikhianati oleh murid kepercayaannya dan tewas dalam pertempuran besar.
Takdir membawanya kembali seribu tahun ke masa depan, terlahir sebagai pemuda lemah dari keluarga kecil. Dunia telah berubah—sekte-sekte lama runtuh, hukum kultivasi semakin sulit, dan para penguasa baru menguasai langit.
Namun, dengan ingatan dan pengalaman kehidupannya yang lalu, Qin Tian bersumpah untuk bangkit kembali! Ia akan mengguncang dunia dengan teknik yang telah lama hilang, membangun sekte terkuat, dan membalas dendam pada mereka yang menghancurkannya!
Saat ia mendaki kembali menuju puncak, ia menyadari bahwa musuh lamanya juga telah bereinkarnasi, dan perang antara kaum fana, iblis, dan dewa akan segera dimulai!
"Langit mungkin telah melupakanku... Tapi aku akan membuat dunia kembali berlutut!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LpC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9: Persiapan Menuju Ujian Murid
Setelah pertemuannya dengan Qin Xuan, Qin Tian tidak membuang waktu lagi. Ia menyadari bahwa meskipun telah mengalami peningkatan pesat dalam kultivasinya, ujian murid tidak akan semudah itu. Ia perlu lebih banyak mempersiapkan diri.
Malam itu, ia kembali ke ruang latihannya. Gulungan Celestial Dragon’s Ascent tergeletak di depannya, terbuka di halaman yang menjelaskan tahap kedua dari teknik tersebut.
‘Tahap pertama adalah memperkuat fondasi dan meningkatkan kecepatan kultivasi. Tahap kedua… adalah memperkuat tubuh hingga mencapai batas maksimal di tingkat ini.’
Teknik ini menuntut pengguna untuk mengolah energi spiritual ke dalam setiap bagian tubuhnya, memperkuat tulang, otot, dan bahkan organ dalam. Dengan demikian, seorang kultivator tidak hanya kuat dalam serangan berbasis energi, tetapi juga memiliki daya tahan fisik yang luar biasa.
Qin Tian menghela napas dan mulai bermeditasi. Kali ini, aliran energi yang masuk terasa lebih deras. Ia mengarahkan energi itu ke otot-ototnya, merasakannya mengalir dan menguatkan setiap serat tubuhnya.
Rasa sakit mulai muncul lagi, bahkan lebih menyiksa dari sebelumnya. Namun, Qin Tian tetap bertahan. Ia sudah mengalami hal ini sebelumnya dan tahu bahwa hasilnya akan sepadan dengan penderitaan yang ia alami.
Beberapa jam berlalu. Ketika ia membuka matanya, tubuhnya terasa lebih ringan, lebih kuat. Ia mengepalkan tangannya, merasakan kekuatan yang mengalir di dalamnya.
‘Qi Refinement Tingkat 7…’
Ia tidak percaya bahwa peningkatannya secepat ini. Dalam beberapa hari saja, ia berhasil mengejar para murid utama keluarga Qin yang telah berlatih bertahun-tahun.
Keesokan paginya, kediaman keluarga Qin semakin sibuk. Ujian murid hanya tinggal beberapa hari lagi, dan setiap orang tengah mempersiapkan diri dengan giat.
Di pelataran utama, beberapa murid tengah berlatih bertarung di bawah pengawasan tetua keluarga. Qin Tian memutuskan untuk mengamati mereka.
Qin Xuan dan seorang murid lain sedang bertarung sengit. Qin Xuan menggunakan teknik pedangnya dengan sangat baik, setiap serangannya memiliki ketepatan dan kekuatan yang luar biasa.
‘Dia memang kuat,’ pikir Qin Tian. ‘Tapi bukan tidak mungkin untuk dikalahkan.’
Salah satu tetua yang mengawasi pelatihan memperhatikan kehadiran Qin Tian. Ia melangkah mendekat dengan ekspresi meremehkan.
“Kau di sini untuk apa, Qin Tian?” tanya tetua itu. “Bukankah lebih baik jika kau tidak ikut ujian? Aku yakin kau tidak ingin mempermalukan dirimu sendiri.”
Beberapa murid lain tertawa mendengar ucapan itu.
Namun, Qin Tian hanya tersenyum tipis. “Aku di sini hanya untuk melihat seberapa kuat lawanku nanti.”
Tetua itu mengerutkan kening. “Hah! Kau terlalu percaya diri.”
Qin Tian tidak membalas lagi dan memilih untuk kembali ke ruang latihannya. Ia tidak peduli dengan ejekan mereka. Yang terpenting adalah bagaimana ia akan membuktikan kemampuannya saat ujian tiba.
Malam itu, ia kembali berlatih dengan tekad yang lebih besar. Ia tahu bahwa waktunya hampir tiba.
Beberapa jam kemudian, ia berlatih teknik gerakan yang telah ia pelajari sejak kecil. Shadow Steps, teknik yang memungkinkan penggunanya untuk bergerak dengan kecepatan luar biasa dalam pertarungan. Selama ini ia kurang mahir dalam menggunakannya, tetapi dengan peningkatan kultivasinya, ia ingin mencoba kembali.
Ia mulai dengan mengedarkan energi spiritual ke kakinya dan mencoba melangkah dengan kecepatan tinggi. Awalnya, gerakannya masih kaku, tetapi seiring waktu, ia mulai terbiasa dengan aliran energi yang mempercepat pergerakannya.
‘Bagus, aku bisa merasakan peningkatan dalam kecepatanku.’
Setelah satu jam berlatih, ia mencoba meningkatkan kecepatan lebih jauh. Kali ini, tubuhnya bergerak lebih cepat dari yang ia perkirakan, dan sebelum ia menyadarinya, ia sudah berada di ujung ruangan dalam sekejap.
‘Sungguh luar biasa! Jika aku bisa menguasainya sepenuhnya, aku bisa menghindari serangan dengan lebih mudah saat ujian nanti.’
Ia menghela napas panjang dan duduk bersila kembali. Latihan hari ini telah membantunya memahami kekuatan barunya dengan lebih baik.
Ujian murid semakin dekat, dan ia akan memastikan bahwa ia akan menjadi pusat perhatian semua orang. Tidak akan ada lagi yang bisa meremehkannya.
‘Bersiaplah, Qin Xuan. Aku akan membuktikan bahwa aku bukan lagi Qin Tian yang dulu.’
