"Aku akan berusaha melawan badai yang akan menerpaku kapanpun itu. Aku siap menerima serangan badai yang besar sekalipun. Aku tidak takut kepada besarnya badai, aku tidak gentar terhadap ganasnya badai. Aku juga tidak akan menyerah walau badai itu terus menggulungku. Aku akan berusaha berdiri di atas badai itu. Aku akan menghadapi badai itu. Aku akan melawan badai itu. Aku akan menari diatas badai itu pula. Hingga pada akhirnya, badai itu bisa menyatu dengan diriku. Aku adalah badai dan badai adalah aku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nnot Senssei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyerangan VII: Kematian Kaisar Wei Lhuo
Tubuh Fang Yun mendadak di selubungi asap hitam yang sangat pekat. Aura racun pembunuh yang berwarna hijau habis ditelan asap hitam itu.
Sorot matanya tajam bagaikan pedang yang siap menebas lawan, bola matanya menghitam diiringi keluarnya taring yang sangat runcing. Dari kepalanya mendadak keluar tanduk. Tanduk berjumlah lima dan seperti mahkota yang menutupi atas kepalanya. Dia mengeluarkan seruling hitam dari belakang pinggangnya. Seruling yang terbuat dari giok hitam yang mengkilap, panjangnya sekitar 40 cm.
Kesatria Naga Emas yang melihat kejadian itu mendadak tegang, tubuhnya sedikit bergetar dan keringat dingin mulai keluar. Jelas, dia sudah tau apa yang akan terjadi sekarang.
Fang Yun berjalan dengan perlahan mendekati Kaisar Wei Lhuo yang kini dirasuki oleh Kesatria Naga Emas. Setiap melangkahkan kakinya, jeritan ribuan arwah kematian seolah terdengar ditelinga Kesatria Naga Emas. Dia semakin ketakutan saat jarak Fang Yun sekitar 30 meter darinya. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya, hawa ketakutan semakin menjadi-jadi.
"Kenapa kau Naga Emas sialan? Apa kau takut dengan jurus Setan Ilusi dan Seruling Neraka? Hahahaha ..." Fang Yun tertawa lantang. Pernyataannya membuat jantung Kesatria Naga Emas berhenti berdetak untuk sesaat.
"Mari kita akhiri," ucap Fang Yun, tangannya mulai diangkat. Serulingnya mulai didekatkan di bibir.
'Aku tidak boleh memberikannya kesempatan untuk meniup Seruling Neraka,' batin Naga Emas. Seketika itu dia langsung menyerang Fang Yun dengan pola serangan yang sulit dibaca. Tubuhnya mengeluarkan cahaya emas yang menyilaukan.
Pedangnya mulai menari-nari bagaikan ekor naga. Setiap serangannya sangat cepat dan mengincar bagian vital lawannya. Kesatria Naga Emas menggunakan jurus "Ekor Naga Emas", jurus itu merupakan salah satu jurus tingkat tinggi. Jika saja Fang Yun berada dalam keadaan normal, sudah pasti dia tidak akan bertahan lama menghadapi jurus ini.
Fang Yun terus menghindar, sesekali dia menahan dan menyerang menggunakan Seruling Neraka. Keduanya sudah bertukar ratusan jurus, tapi mereka nampak seimbang karena masing-masing dalam keadaan dirasuki siluman.
Serangan Kesatria Naga Emas semakin cepat, gerakannya semakin sulit untuk dibaca oleh lawan. Fang Yun sedikit kewalahan menahan serangan beruntun itu. Dia terpental ke belakang dan menabrak beberapa pohon hingga tumbang. Tubuhnya serasa remuk, nafasnya terengah-engah.
Kesatria Naga Emas terhenti sejenak untuk menghimpun kembali tenaga dalamnya dengan cara menyerap energi disekitar tempat tersebut. Pedang Naga Emas ditancapkan didepannya.
Dia melakukan sebuah gerakan aneh, tak lama dia berseru dengan sangat lantang.
"Naga Emas Menyambar Mangsa …"
"WUSHH …"
Seketika pedang itu berubah menjadi seekor naga berwarna emas yang sangat besar. Panjangnya mencapai 100 meter.
Naga itu melaju dengan cepat menuju ke arah Fang Yun. Tempat disekitar pertarungan mereka porak-poranda akibat hembusan angin kencang yang dihasilkan oleh naga itu, bahkan Istana pun ikut terkena imbasnya.
Fang Yun merasakan hal buruk sedang mengarah menuju ke arahnya. Fang Yun langsung duduk bersila, Seruling Neraka miliknya di dekatkan ke bibir. Dia mulai meniup seruling itu.
Alunan melodi yang dihasilkan begitu menggema, langit mendadak gelap. Tempat di sekitarnya berubah menjadi hitam. Tidak ada yang dapat melihat apa yang sedang terjadi kecuali dirinya sendiri. Naga Emas itu langsung terhenti ditengah jalan dan mematung.
"Hahhh …" Fang Yun menghela nafasnya dengan berat. "Hampir saja, jika aku telat mengambil langkah, maka aku akan menjadi santapan naga sialan itu," gumamnya sembari berdiri dari posisinya.
Dia baru saja mengeluarkan jurus pamungkasnya. Jurus itu bernama "Ilusi Hitam Neraka", dia terus meniup serulingnya. Suara yang di timbulkan tak beraturan, kadang naik, kadang turun, kadang cepat, kadang lambat, kadang sedih, kadang gembira.
Tak lama setelah itu, dunia kembali seperti semula. Tetapi, keadaan sekarang dengan yang tadi sangat jauh berbeda. Para pasukan yang melihat pertarungannya dengan jarak kurang dari satu kilometer tewas dengan darah keluar dari setiap lubang ditubuhnya.
Kaisar Wei Lhuo yang dirasuki oleh Kesatria Naga Emas pun tewas mengenaskan. Tubuhnya langsung mengeluarkan bau busuk, darah berwarna hitam keunguan keluar mulutnya, dadanya pecah. Pedang Naga Emas terlempar entah kemana.
"Hahhh ..." Fang Yun menghela nafas.
semoga utk cerita2 lain penulis bisa insaf 🤣🤣🤣