"Dua kali lipat usaha, sepuluh kali lipat keuntungan!"
"Kamu sudah ketinggalan zaman. Angkatan Laut baru saja memperbarui sistem mereka ke 200 kali lipat!"
"Apa?! Jadi kalau kru bekerja dua kali lebih keras, kaptennya mendapat keuntungan sepuluh kali lipat?"
"Tidak masalah! Seperti yang kita semua tahu, Sistem Kapten adalah sistem terbaik, dan aku—Lion D Andi—juga kapten yang hebat!"
---
Andi terbangun di dunia bajak laut dan tanpa sengaja membangkitkan Sistem Kapten. Dengan sistem ini, usaha para krunya berlipat ganda, sementara keuntungannya melesat hingga ke langit!
Dari perairan Lautan Timur hingga Samudra Dunia Baru...
Dari seorang Pahlawan hingga menjadi Raja Bajak Laut
Dari buronan dengan hadiah 8 juta hingga menjadi legenda bernilai 10 miliar Bailey...
Saat Andi menoleh ke belakang, lautan telah dipenuhi mayat para bajak laut. Dan di sisinya, berdiri kru yang telah menjadi legenda:
Thief Cat, Shura, Black Foot, Dan Lain - lain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : Tiga Warna Dominasi
"Akhirnya datang, Kemampuan Sendok!"
Mata Andi berbinar.
Kekuatan baru ini bisa mengubah segalanya, Sendok ialah kecepatan reaksi di luar batas manusia Jika ia menguasainya, pertarungannya akan mengalami perubahan drastis.
Dengan itu, ia bisa melampaui batas Besi Hitam dan mencapai Perunggu.
Di lautan ini, bahkan di paruh pertama Grand Line, seorang petarung tingkat perunggu adalah ancaman yang nyata.
Apalagi jika ia berada di Lautan Timur di mana bajak laut kuat sangat langka, kekuatan Perunggu ini bisa membuatnya tak tertandingi di Lautan Timur.
Namun, ada masalah.
Skill ini masih di level 0. Karena Baru saja terbangun, Belum bisa digunakan dalam pertempuran sesungguhnya.
Andi tidak terburu-buru, Dia tau waktunya akan tiba ia menggunakan Skil "Sendok" Tersebut.
Sementara itu, Kuro berlatih tanpa henti, Setelah menemukan tujuannya, ia seperti pria yang terlahir kembali tidak lagi hanya mengandalkan kelicikan, tetapi juga berusaha memperkuat dirinya sendiri.
Di tengah malam yang sunyi, hanya ada suara hantaman keras dari ruang Pelatihan kapal.
Bang!
Bang!
Andi berdiri di depan pintu Ruang Pelatihan menyaksikan Kuro yang terus-menerus menabrak dinding, Meskipun ruang latihan telah dipasang bantalan tebal, tetap saja, tubuh Kuro telah dipenuhi luka lebam.
Namun pria itu tak berhenti.
Gerakannya semakin cepat, tubuhnya menjadi bayangan kabur yang berkelebat di udara.
Namun, semakin cepat ia bergerak, semakin sulit ia mengendalikan dirinya sendiri.
Saat akhirnya ia berhenti, ia berjongkok dengan napas yang tidak teratur serta keringat menetes dari dagunya menuju lantai.
Saat itulah ia melihat Andi.
"Kapten Andi?!"
Matanya berbinar penuh harapan.
"Aku ingin tahu..." Kuro menegakkan tubuhnya. "Bagaimana caranya kau melihat pergerakan Kemampuan "Sendok"?"
Matanya tajam, Tidak ada nada bercanda, Ini pertanyaan yang sangat serius.
Jika ia bisa menguasai itu, maka ia benar-benar bisa menyaingi kekuatan Andi.
Mungkin, suatu hari nanti, ia bisa menjadi kapten Lagi.
Andi hanya tersenyum kecil, lalu berkata santai, "Sebenarnya, kecepatan kemampuan Sendok itu bisa terlihat."
Kuro menegang.
"Tidak mungkin," katanya.
"Satu-satunya cara untuk mengimbangi kecepatan Sendok adalah dengan meningkatkan kecepatan reaksi, Itu hanya bisa dicapai dengan modifikasi tubuh atau buah iblis yang tepat ?" lanjutnya.
"Itu memang cara paling mudah," kata Andi. "Tapi bukan satu-satunya di dunia Ini."
Andi berjalan masuk ke dalam ruang pelatihan tersebut, lalu menatap Kuro.
"Tubuh manusia memiliki kekuatan tersembunyi Namanya Haki." Ucap Andi
Kuro mengerutkan kening.
"Haki ???"
"Ada tiga jenis," lanjut Andi.
"Yang pertama Busoshoku Haki haki tersebut bisa melapisi tubuh atau senjata, meningkatkan daya serang dan pertahanan"
"Yang kedua, Haoshoku Haki, hanya dimiliki orang-orang tertentu, mampu mengintimidasi lawan tanpa menyentuh mereka serta membuat lawan yang mental lebih lemah Pingsan."
Ia menatap Kuro lekat-lekat.
"Dan yang ketiga... Kenbunshoku Haki."
"Dengan Kenbunshoku Haki, seseorang bisa merasakan keberadaan lawan bahkan tanpa melihatnya, Bisa membaca gerakan sebelum terjadi, Bahkan seorang Master Kenbunshoku Haki bisa melihat ke masa depan dalam beberapa detik."
Seketika, tubuh Kuro menegang.
Jika itu benar, maka kecepatan Sendok bisa diatasi!
"Kau bisa menggunakan itu?" tanya Kuro dengan suara penuh harap.
Andi mengangkat bahu dengan santai.
"Tidak," jawabnya ringan. "Aku hanya mengandalkan refleks alami."
Kuro hampir jatuh tersungkur.
Wajahnya seketika gelap, Ia merasa ingin meninju wajah Gao Wen sekarang juga.
Melihat ekspresi Kuro, Andi terkekeh.
"Tapi kau bisa mencobanya," katanya. "Tutup matamu, abaikan kelima indramu, dan coba rasakan sekitarmu hanya dengan insting Saja."
Kuro terdiam, Ia menimbang kata-kata Andi, lalu mengangguk.
Ia merobek sepotong kain dan menutup matanya, kemudian mengambil napas panjang.
*Hening....*
Ia mencoba merasakan sekitarnya.
Ia mencoba melihat tanpa mata.
Ia mencoba mendengar tanpa telinga.
Dan...
BRAK!!
Sebuah suara benturan keras menggema di ruangan.
Kuro terpental ke belakang, menabrak dinding dengan keras, Ia jatuh ke lantai, meringis kesakitan.
Andi hanya bisa mengusap wajahnya dengan pasrah.
"...Ya, itu sudah kuduga," gumamnya.
Dari lantai, Kuro Berteriak Marah ke Andi. "Kau mempermainkanku?!"
"Latihan ini butuh waktu," kata Andi santai. "Tidak bisa instan."
"Pergi!" Kuro melempar bantalan ke arah Andi, tapi Andi hanya menghindar sambil terkekeh.
Meski kesal, Kuro tidak menyerah.
Selama beberapa hari berikutnya, ia terus mencoba.
Ia menutup matanya dan mencoba berkonsentrasi serta berusaha melihat dunia di luar batas inderanya.
Dan...
BRAK!!
Ia terus menabrak dinding.
DUK!!
Ia jatuh menimpa kursi.
BUG!!
Ia tersandung dan menabrak rak peralatan.
Hasilnya ?
Kuro mendapatkan hadiah dengan dua lengan terkilir, beberapa luka lebam, dan wajah yang penuh dengan ekspresi ingin membunuh seseorang terutama kaptennya.
Andi, yang melihat semua itu, hanya tersenyum kecil.
Kemudian andi menatap panel sistemnya.
[Skill - Sendok (LV 1) telah ditingkatkan.]
Ia mendapatkan poin pengalaman hanya dengan menyaksikan latihan Kuro.
Melihat betapa frustasinya Kuro, Andi menepuk bahunya dengan ekspresi simpatik.
"Kau tahu," katanya santai, "kadang butuh waktu untuk mendapatkan sesuatu yang besar."
"...Pergi!"
Dan dengan itu, Kuro terpaksa beristirahat di ranjang perawatan.
Andi hanya tertawa Puas.
