Hunter Of Choice

Beralih Pada Jinsei -

Tuan Yamato berkata "Nanti malam setelah semua orang terlelap, kita pergi ke hutan terlarang memberikan ini (sambil memegang kotak kecil berisi cincin) kepada Master Genjiro". Jinsei menjawab "Baik ayah". Kemudian, Tuan Yamato pergi meninggalkan kediaman Jinsei dengan membawa kotak itu.

Tiba-tiba, Jinsei teringat dengan Yukie, melihat kondisi yang seperti ini, dia khawatir dengan kondisi Yukie. Jinsei berkata "Aku harus menemuinya". Dia pun pergi menemui Yukie.

Saat keluar ruangan, Jinsei melihat beberapa orang sedang membersihkan ribuan anak panah yang berserakan. Dia juga melihat beberapa pelayan terluka karena itu. Jinsei juga tidak bisa berbuat apa-apa, mengingat ini semua adalah rencananya. Dia hanya bisa terdiam melihat semua itu.

Saat di perjalanan, Jinsei berpapasan dengan Ryujin. Jinsei berkata di dalam hatinya "Dia pasti tahu di mana Yukie". Jinsei pun menyapa Ryujin sembari melihat tangan kiri Ryujin. Dia berkata berkata "Ryujin kau baik-baik saja?". Ryujin berkata "Seperti yang kau lihat". Di dalam hatinya, Jinsei berkata "Jika Ryujin saja terluka, bagaimana dengan Yukie?". Tanpa basa-basi, Jinsei bertanya "Dimana Yukie? bagaimana keadaannya sekarang?". Ryujin menjawab "Dia ada di Yokaido". Jinsei berkata "Oh kalau begitu terimakasih".

Jinsei pergi meninggalkannya. Ryujin menaikkan alisnya sembari menoleh ke belakang.

Akhirnya, Jinsei sampai di Yokaido dan melihat Yukie duduk menangis di depan. Jinsei terdiam menatapnya. Dia menghampirinya lalu duduk di sampingnya. Jinsei berkata "Mengapa kau menangis?".

Yukie melihat Jinsei sudah ada di sampingnya. Jinsei berkata "Apa kau terluka?". Yukie menjawab "Haru... dia terluka parah". Jinsei berkata "Apa yang terjadi kepadanya?". Dengan meneteskan air mata, Yukie menjawab "Dia tertusuk saat bertarung melawan musuh, aku takut Jinsei... bagaimana jika aku kehilangan dia?". Jinsei terdiam sambil menatap Yukie. Lalu, Jinsei mengusap air mata Yukie sembari berkata "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja". Jinsei menenangkan Yukie sembari membelai rambutnya.

Saat itu, Putri Hikari berada dibelakang mereka dan melihat mereka berdua. Putri Hikari mencari Jinsei karena ingin memastikan keadaannya, melihat situasi yang seperti ini. Putri Hikari hanya terdiam sambil menatap tajam mereka.

Salah satu dayangnya berkata "Ada apa Tuan Putri? Tuan Jinsei ada disana...". Putri Hikari menjawab "Lupakan saja... aku sudah malas, kita pergi saja!". Putri Hikari pun pergi dan tidak jadi menemui Jinsei.

Dengan senyum manis, Jinsei berkata "Lebih baik kau beristirahat dulu sembari menunggu Haru, ayo kuantar". Yukie melamun dan tidak menjawab. Jinsei menghela nafas lalu berkata "Jika kau seperti ini, kau akan sakit, aku hanya ingin melihatmu tersenyum". Yukie berkata "Kapan semua ini selesai... aku ingin kembali pulang". Jinsei mengajak Yukie berdiri. Akhirnya, Jinsei mengantarnya ke kediaman Yukie untuk beristirahat.

Dari kejauhan, Kazura melihat Jinsei dan Yukie. Kazura berkata "Apa aku tidak salah lihat?? lucu sekali dia... peduli dengan musuhnya? apa yang dipikirkan Jinsei??".

Mereka telah sampai. Yukie berterimakasih karena telah mengantarnya. Jinsei berkata "Beristirahatlah... Haru pasti akan baik-baik saja, aku yakin". Sekali lagi Yukie berterimakasih kepadanya.

Master Seijun kembali ke Yokaido untuk melihat keadaan Haru. Tabib berkata "Untuk saat ini dia belum bisa sadar, mungkin besok atau lusa". Master Seijun menjawab "Baik terimakasih atas pertolongannya".

Malam pun tiba. Tuan Yamato dan Jinsei pergi secara diam-diam menuju hutan terlarang. Suasana yang sepi membuat mereka semakin mudah untuk keluar istana.

Di sisi lain, Yukie tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan kondisi Haru. Dia beranjak dari tempat tidurnya. Dengan raut wajah heran, Yukie berkata "Tunggu... siapa yang melukai Haru? aku tidak sempat menanyakannya, terjadi penyerangan lalu Makhluk Kutukan menghilang. Seolah dicuri seseorang". Yukie beropini jika ini semua ada kaitannya, seolah ada seseorang yang mencegah kami mengintrogasi Makhluk Kutukan ini.

Yukie berkata "Apakah ini kebetulan?". Dengan tatapan tajam, Yukie berkata "Tentu tidak". Yukie memikirkan runtutan kejadian dari awal sampai akhir dengan seksama, dia tidak melewatkan hal sekecil pun. Yukie berkata "Ryujin pasti tahu siapa orang yang melukai Haru".

Dengan menghela nafas, Yukie berkata "Bagaimana kondisi Haru sekarang? apa dia sudah siuman?. Yukie berkata di dalam hatinya "Aku ingin melihatnya, tapi sekarang sudah malam. Aku juga tidak ingin mengganggu orang-orang". Yukie membalikkan badan dan hendak tidur kembali. Namun, dia berbalik badan lagi lalu berjalan keluar dengan berkata "Tidak masalah bukan jika aku melihatnya sebentar". Yukie pun keluar kamar dan menuju Yokaido untuk melihat Haru.

Saat melewati belokan, Yukie melihat Tuan Yamato dari kejauhan. Yukie mengintip sambil berkata "Larut malam seperti ini mau pergi ke mana dia?". Karena penasaran, Yukie mengikuti diam-diam ke mana perginya Tuan Yamato. Dia terus mengikutinya tanpa ketahuan, sampai tiba di halaman belakang istana. Tembok belakang istana dirambati oleh tanaman bunga liar sehingga menutupi seluruh badan tembok. Namun karena bunga-bunganya yang indah, pihak istana membiarkannya tumbuh.

Yukie berkata "Mengapa dia ke sini?". Yukie melihat Tuan Yamato mengeluarkan sebuah benda kecil layaknya sebuah akses. Ajaibnya, saat Tuan Yamato menempelkan benda itu pada tembok, tembok itu terbuka layaknya pintu dengan akses kartu. Yukie terkejut melihat itu.

Saat pintu itu terbuka, Yukie melihat Jinsei yang sudah ada di luar seolah menunggu ayahnya. Yukie berkata "Jinsei?? kemana mereka akan pergi? dan sejak kapan ada pintu rahasia di halaman belakang?".

Mereka menutup kembali pintu misterius itu dan pergi. Setelah memastikan semuanya aman, Yukie menghampiri tembok itu. Dia meraba tembok itu. Yukie berkata "Ternyata ada pintu rahasia dibalik tanaman rambat ini". Yukie mencoba membuka pintu itu dengan kekuatannya, namun dicoba berapa kali pun tidak bisa terbuka. Yukie berkata "Pintu ini pasti hanya bisa dibuka dengan benda itu, ini pasti ilegal, aku harus mendapatkan akses itu". Yukie berlari menuju gerbang istana. Setelah sampai, dia melihat gerbang itu sudah tertutup rapat dan telah dikunci, disertai para penjaga gerbang yang berjaga.

Yukie berkata "Ini pasti alasan mereka, mereka akan melanggar aturan jika mereka keluar istana lewat gerbang depan sekarang". Yukie curiga dengan mereka. Dia berkata "Sebenarnya apa yang mereka lakukan? jika ada kepentingan seharusnya mereka lewat sini, seperti ada yang disembunyikan".

Karena semua itu, Yukie mengurungkan niatnya untuk melihat Haru. Pikirannya dipenuhi tanda tanya akan apa yang baru saja dia lihat. Dia kembali ke kamar dan duduk di kursi sembari merenungkan semua itu untuk mencari jawaban.

Yukie berkata "Haruskah aku mendekati Jinsei untuk mencari tahu jawaban itu? jika ayahnya memiliki akses itu, Jinsei pasti juga memilikinya. Secara, aku melihat dia sudah keluar terlebih dulu, aku harus mendapatkan akses itu untuk bukti !".