NovelToon NovelToon
My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

My Ex Husband, story's Daniel dan Denisa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Isma Wati

Squel Flight Attendant.


Denisa, dokter berusia dua puluh lima tahun itu telah menjadi janda diusianya yang bahkan belum genap dua puluh tahun akibat obsesinya pada laki-laki yang sangat mencintai kakaknya. Susah payah pergi jauh dan berusaha move on, Denisa dipertemukan lagi dengan mantan suaminya yang sangat ia hindari setelah lima tahun berpisah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyesalan Daniel

"Jadi benar kamu Denisa? Aku pikir aku salah lihat tadi," Daniel memperhatikan penampilan Denisa dari atas hingga bawah, "Lima tahun tidak bertemu, kamu cukup banyak perubahan, Denisa. Lebih menarik, andai dulu kamu seperti ini, mungkin aku berpikir dua kali untuk menceraikan kamu. Kenapa dulu jelek sekali, apalagi saat hamil."

Sungguh perkataan itu menyayat hati Denisa, mengingatkan Denisa pada peristiwa saat Daniel mengantarkanya pulang.

"Kenapa kamu sama kakak mu berbeda Denisa? Liat kalian bersanding bagai ratu dan dayang, Delia itu cantik, bersih dan terurus. Kamu itu dekil, jerawatan, gendut, hitam lagi."

Padahal saat itu Denisa tengah hamil enam bulan, hamil anak mereka, bisa-bisanya Daniel berkata seperti itu.

"Aku masih sama seperti yang dulu Pak, jelek, dekil, hanya badan ku saja yang kurusan, karena aku tidak lagi hamil, masih sama Denisa yang dulu." Jawab Denisa mengulang perkataan Daniel dulu, dan berhasil membuat hati Daniel merasa tetsentil.

Daniel membuang nafas, semua sudah berlalu.

Daniel maju satu langkah makin mendekat pada Denisa dengan tangan berada disaku celananya.

Denisa otomatis memundurkan tubuhnya saat jarak diantara mereka begitu dekat, sayang tubuhnya membentur dinding besi yang sedang bergerak turun membawa mereka ke lantai bawah.

"Maaf Pak, jangan terlalu mendekat, ada cctv. Saya tidak mau ada salah paham jika dokter Amanda melihatnya nanti." Denisa berkata awas, dia begitu gugup dan takut.

Daniel tersenyum menyeringai "Kenapa? Kamu takut? Dulu kamu nggak takut jebak aku, sampai aku harus nikahi kamu, dan membuatku harus menghadapi masalah karena mu, kenapa sekarang kamu malah menghindar?"

"Bukan menghindar, Pak. Lebih tepatnya menjaga jarak karena ini rumah sakit, tempat saya bekerja, dan rumah sakit ini milik tunangan anda."

Perkataan Denisa tak membuat Daniel takut, dia semakin mendekat dan mengurung tubuh Denisa dengan kedua tangannya, membuat jantung Denisa berdegup tak karuan, karena jarak yang begitu dekat hanya tersisa satu sentiasa saja, bahkan sapuan nafas Daniel menerpa wajah Denisa, membuat tubuh Denisa meremang.

Tuhan, lindungi aku.

"Pak tolong jangan begini." Denisa memalingkan wajahnya.

"Cukup lama aku mencari mu," satu tangan Daniel menekan keningnya karena perkataannya yang salah "bukan kamu, tepatnya anakku. Bukanya saat kita berpisah kamu sedang mengandung anakku, bukan? Dan kita berpisah sudah lima tahun, kalau dipikir-pikir dia sekarang sudah besar."

"Ahh, Amanda sering menceritakan padaku tentang seorang dokter single parent yang punya anak bernama Dara, apa Dara anakku? Aku bahkan sudah bertemu dengannya Denisa, dia berani memalak es krim dan banyak jajanan pada papinya, dia cukup berani karena menurun dari sifat maminya."

Denisa berkerut dahi, kapan itu? Kenapa dia tidak tahu? Apa Dara mulai membohonginya?

Ini yang Denisa takuti, jika Daniel akan mencari anaknya. Dan tak disangkanya jika mereka akan telah dipertemukan secepat ini. Denisa diam memutar otak bagaimana dia akan menjawabnya, beruntung suara dentingan lift seoalah menjadi penyelamatnya.

Denisa merosotkan tubuhnya agar bisa lolos dari Daniel, sayangnya tangan Daniel lebih cepat dan menarik lenganya.

Dan Daniel membuat pintu lift itu kembali tertutup. Mata Denisa membola karena tak menyangka dengan apa yang Daniel lakukan.

"Pak, apa yang anda lakukan? Biarkan saya kekuar, saya harus bekerja, banyak pasien yang harus saya tangani." Sungguh Denisa begitu takut.

"Jangan menghindar Denisa, aku tahu apa yang ada dipikiran kamu, jangan coba mengulur waktu. Cepat bawa anakku atau aku sendiri yang akan mengambilnya. Sudah cukup kamu menyembunyikannya dariku. Kamu dan keluarga mu bisa aku tuntut karena telah memisahkan ayah dan anaknya. Dan aku bisa mengambil hak asuh jika kamu coba mempersulit mempertemukan aku dan darah daging ku sendiri, kamu tahu uang bisa berbicara kan?"

"Tolong jangan bahas ini sekarang, ini ditempat kerja, kita bahas dilain waktu," pinta Denisa, diapun akan berpikir jalan keluar mencari jalan terbaik untuk mempertemukan keduanya.

"Oke, aku tunggu itikat baik mu Denisa, jika tidak aku yang akan membawa Dara, bahkan jauh dari mu. Kamu kesulitan mencari pengasuh bukan? Neneknya mungkin akan senang kalau ada cucu bersamanya."

Baru juga lift itu sampai dilantai atas, tangan Daniel cekatan kembali menekan tombol kebawah. Untung lift itu benda mati, jika saja dia hidup, pasti Daniel sudah dimaki dan ditendangnya keluar lift karena membuatnya pusing.

Dan beruntung Amanda yang akan turun mengurungkan niatnya karena ponselnya yang tertinggal.

Kini, mereka kembali berduaan didalam lift. Entah mengapa juga Daniel tidak keluar dari lift dan keruangan tunanganya. Dia malah mengantar Denisa kembali turun kebawah.

Tak ada perdebatan diantara mereka kali ini, Denisa diam menunduk dengan tangan yang ia masukkan kedalam kantong jas putihnya dengan pikiran yang jauh memikirkan bagaimana dia mengatakan pada Dara, jika Daniel papinya.

Daniel yang sok sibuk menunduk pada ponselnya, namun ekor matanya diam-diam terus memperhatikan Denisa yang terlihat sangat menarik dimatanya, penampilan Denisa jauh lebih dewasa dibanding dulu, dulu rambutnya hanya sebahu, kini dibiarkan panjang dan ikal, kulit Denisa juga lebih bersih dan putih tak jauh dari kakaknya.

"Kenapa anda ikut turun? Nanti dokter Amanda mencari anda." Akhirnya Denisa bertanya juga hanya untuk berbasa-basi.

"Kenapa kamu mau tau? Masih cinta?"

Denisa diam, dia salah bertanya "Dara sudah besar, dia pintar, tapi jangan sekarang, aku butuh waktu buat jelasin sama Dara."

Mata Daniel menyipit "Kamu nggak bilang kalau aku di surga kan Denisa?"

Degh

Denisa melipat bibirnya, memang itu yang dia katakan pada Dara "Apapun yang aku katakan pada Dara, saat ini itulah jawaban paling baik untuk kami."

Dan Denisa langsung melangkah meninggalkan Daniel saat pintu lift terbuka.

Daniel diam terpatri di tempatnya, jawaban Denisa begitu meremas hatinya jika memang Denisa mengatakan pada Dara.

"Kamu dimana Mas?" Amanda menelepon Daniel, sebab Daniel yang tadi hanya izin ke toilet tak kembali lagi.

"Aku sudah pulang, maaf lupa mengabari mu."

"Apa mas?" Amanda memijit kening, dia sudah lelah dengan sikap Daniel yang selalu seenaknya. Ini baru seminggu usia pertunangan mereka, tapi Amanda sudah ingin menyerah saja rasanya.

"Aku butuh istirahat Amanda, aku juga nggak bisa jemput kamu, kepala ku tiba-tiba pusing."

Tut tut tut

Daniel memutuskan panggilan secara sepihak.

"Kamu benar-benar nggak hargai perasaan ku Mas, mau kamu bawa kemana hubungan kita? Apa kamu sudah memiliki wanita lain?"

Amanda terduduk lemas di kursi kebesarannya, jika bukan keinginan papanya yang sakit, Amanda pasti sudah membatalkan pertunangan ini. Sangat takut jika memang Daniel sudah memiliki wanita yang sangat ia cintai, sedang dia mencintai sendiri.

* * *

"Dara simpen banyak makanan? Kok Mami nggak tahu."

Denisa memeriksa box pakaian Dara setelah apa yang Daniel ucapkan tadi.

"Biar Dara nggak keluar kamar malam-malam kalau lapar, buat makan sama bu Nani."

"Beli dari mana jajan sebanyak ini?"

"Beli pake uang yang Mami kasih."

Denisa menghela nafas "Mami nggak suka dibohongi ya Dara."

Bocah yang sedang asik megepangi boneka barbienya itu menunduk.

"Maaf Mi, itu dibeliin sama om baik."

"Om baik yang kamu bilang itu belum tentu baik Dara. Orang baik nggak akan kasih makanan banyak. Bagaimana kalau dia berniat jahat, awal-awal dia baik, nanti dia ajak kamu keluar. Dara mau nggak ketemu Mami lagi? Mami sudah sering bilang, jangan asal terima apapun dari orang asing, apalagi itu orang yang baru Dara temui."

"Mami kerja keras, sampai nggak pulang semua buat Dara. Biar Dara nggak minta-minta sama orang, cukup sama Mami. Mami bisa kasih semua yang Dara mau."

"Iya Mi, Dara minta maaf, Dara nggak ulang lagi, tapi Mami jangan marah bu Nani, Dara yang mau." Dara turun dari tempat tidurnya, dan langsung memeluk Denisa.

Diluar Daniel yang mendengar pertengkaran dua orang itu merasakan hatinya seperti diremas. Dia yang begitu penasaran dengan kehidupan Denisa dan Dara akhirnya memutuskan untuk melihat keadaan anak dan mantan istrinya itu sendiri.

Seberapa sulit kehidupan Denisa selama ini?

Daniel menghapus bulir bening yang turun di sudut matanya, dia menyesali yang telah ia perbuat, hingga dia harus mendekam di bui.

"Semoga Denisa tidak tahu yang aku lakukan pada Delia, agar dia mau memaafkan ku."

1
Sulfia Nuriawati
ingat my kcl masak bu ga kecubung trus mabok sampai muntah² bgtu yembuh d jrmewer sm ibu/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Oma Said
sikap Daniel kok merendahkan wanita yah, terus Denise juga Oon mau ajah direndahkan.
Bukannya gemes ama pemeran utamanya tapi sebel beud
Ica Warnita
Luar biasa
Ica Warnita
Lumayan
Ica Warnita
ngg nyadar diri kau yg tinggalin dia kau juga yg merasa npling tersakiti jijik aku
Ica Warnita
cocok kalo sudah 👍👍👍👍
Ica Warnita
emang di novel nisa
Ica Warnita
apakah aku bertetangga dngn danisa.
Alfi
untung berpisah ya thor
Alfi
kasian istrimu Daniel ,
Cut SNY@"GranyCUT"
setelah vaca kisah Abian-Delia, lanjut baca ini..
Alfi
outor nya orang lampung ya tor
Lilik Juhariah
ngapain ke apartemennya , ngapain uangnya dibalikin cuma 5;juta ma pulsa, dokter kok lemah lelet
Lilik Juhariah
gila Daniel ini aku yg baca aja ngos-ngosan kuatir Nisa pingsan, jahat banget
Lilik Juhariah
danisa cantik banget
Nizar
ini laki emang plin-plan kali ya.
Debby Feybe Mekutika
Luar biasa
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!