Alisha seorang desainer muda yang mengalami perpindahan tubuh , akibat pembunuhan yang dilakukan oleh salah satu musuhnya .
Apa yang sebenarnya terjadi dengan alisha ?
Tubuh siapa yang saat ini ia tempati ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Feng Zhu tiba di perbatasan
Shui sedang asyik membuatkan makanan untuk dirinya dan juga para pengawal saat Feng Yin memasuki dapur . Kedatangannya
membuat shui kaget .
" Wah ... kemampuan masak mu bertambah pesat .... lumayan ," puji Feng Yin dengan tulus .
" Nona pulang !
Selamat datang nona ... sebentar, kok sepertinya nona lebih cantik dari sebelumnya?"
Shui bingung mau meluapkan perasaannya. Gembira , bingung dan penasaran secara bersamaan.
" Satu-satu dong Shui , bagaimana aku harus menjawabnya," jawab Feng Yin santai .
Dia melihat olahan apa saja yang dimasak oleh shui .
" Maaf nona... hamba hanya terlalu senang dengan kepulangan anda " jawab Shui dengan menunduk .
" Tidak masalah ... apa selama aku pergi ada masalah ?" tanya Feng Yin dengan lembut .
" Tidak ada nona , semua berjalan sesuai arahan yang sudah anda berikan . Tetapi maaf jika kami belum bisa menyelesaikan semuanya."
" Tidak papa , lagian aku cuma pergi selama seminggu . Apa yang kamu masak ?"
" Telur balado , tumis kangkung , dan capcay."
" Oke ... lanjutkan pekerjaan mu . Aku harus kekamar . Mau mandi dan istirahat. Bangunkan saat waktunya malam tiba !"
" Baik nona ."
Feng Yin pun keluar dari dapur . Dia sengaja melewati para pengawal yang sedang mengecat . Dia ingin tahu sejauh mana pekerjaan mereka .
Kedatangan Feng Yin tentu saja membuat mereka kaget . Tapi lebih dari pada itu , mereka terpesona pada Feng Yin . Ada yang melotot, menganga dan ada yang berkali-kali mengucek matanya. Mereka seperti melihat bidadari yang turun dari pohon rambutan.
" Kalian ngapain," tegur Feng Yin begitu melihat ketiga pengawal terbengong melihatnya.
" Eh ... Anda beneran nona Feng Yin?" tanya salah satu dari mereka .
" Iya , apa ada masalah?" Feng Yin bingung dengan reaksi pengawalnya. Mereka merasa tidak percaya jika ini memang dirinya.
" Anda makin cantik saja nona ," pujinya dengan tulus .
" Terimakasih... Apa ada kesulitan selama saya tinggal?"
Feng Yin biasa saja mendengar pujian pengawalnya. Baginya cantik itu tergantung dari yang memandang .
" Tidak nona ... semua dapat kami atasi ."
" Kalau pekerjaan selesai kalian boleh istirahat. Besok dilanjutkan kembali ."
" Baik ."
Setelah mengucapkan itu Feng yin langsung berjalan ke kamarnya. Setelah mengunci pintu , Feng Yin pergi ke ruang sistem.
" Menikmati air panas sambil berendam pasti menyenangkan !" gumam Feng Yin yang masih bisa di dengar oleh Phoenix yang sedari tadi berada di bahunya.
" Kalau begitu biarkan hamba disini saja putri ," ucapnya mengagetkan Feng Yin . Dia sampai tidak menyadari kalau sedari tadi Phoenix bertengger di bahunya.
" Ha .... kamu ikut kemari ?"
" Tentu saja , bukankah putri yang membawa saya kemari ," jawab Phoenix dengan heran .
" Iya kah ?" tanya Feng Yin bingung. Bukanya menjawab Phoenix malah terbang .
" Dasar burung .... nggak punya tatakrama sama sekali . Masak main pergi gitu aja . Bukanya jawab terus pamitan ," gerutu Feng Yin sambil membuka ruangan yang ada sumber air panasnya.
Feng Yin membuka pakaian luarnya dan tetap memakai pakaian dalamnya. Kemudian dia masuk kedalam kolam yang berada tepat di bawah air terjun . Sungguh menyenangkan.
" Andai saja air suci itu aku bawa ke sini ," gumam Feng Yin sambil memejamkan matanya.
" Tapi bagaimana caranya?"
Karena tidak mendapatkan jawaban , Feng Yin berencana menanyakan hal itu pada Seiryu sesuai berendam. Sekarang dia akan menikmati harinya dengan tenang .
Kerajaan awan bukanlah kerajaan yang luas . Wilayahnya hanya di sekitar pegunungan. Tetapi merupakan tempat yang sangat subur .
Sumber daya alamnya juga banyak sekali . Hanya saja meskipun begitu masih banyak tindak kejahatan yang terjadi .
Di kerajaan awan Ada tiga kota besar dengan beberapa desa kecil yang ada di dalamnya.
Pertama kota kekaisaran . Disini letak istana berada . Pusat pemerintahan juga berada di sini .
Kedua kota Hongjun. Di kota inilah Feng yin tinggal saat ini . Letaknya agak jauh dari kota kekaisaran. Dari sana masih banyak desa yang perlu dilewati.
Ketiga kota Huangshan. Terletak di dekat perbatasan.
Untuk sampai ke kerajaan awan hanya ada satu jalur yang bisa dilewati . Sebab kerajaan awan dikelilingi oleh tebing yang tidak main-main curamnya. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melewati tebing itu .
Untuk itu hanya satu perbatasan yang dijaga oleh jenderal dan beberapa ksatria. Lebih tepatnya jalur utama untuk memasuki kerajaan awan. Tetapi bukan berarti tidak ada perlindungan di tebing-tebing itu . Ada beberapa kelompok pengawal bayangan yang ditugaskan di daerah itu .
Penjagaan perbatasan sangat ketat . Mereka harus menunjukkan identitas resmi yang mereka miliki agar di data sebelum memasuki kerajaan .
Bagi penduduk asing akan ditanya seberapa lama mereka akan tinggal. Jika melebihi batas , maka jangan salahkan jika bertindak diluar batas.
Sebenarnya keberangkatan Feng Zhu ke perbatasan dengan mendadak ada masalah yang terjadi di sana . Beberapa anak buahnya tiba-tiba hilang secara misterius. Entah apa yang sebenarnya terjadi .
Feng Zhu langsung menghadap kepada atasannya . Beliau adalah jendral muda yang menggantikan tugas Jendral Feng . Meskipun usianya masih muda tetapi kekuatannya juga tidak diragukan. Namanya jendral Huang Zhong.
" Jenderal... bolehkah saya masuk ?"
" Masuklah!"
" Terimakasih Jenderal."
" Hem ... kapan tiba ?"
" Barusan Jenderal!"
" Tidak usah bersikap formal begitu jika kita sedang berdua Zhu ."
" Baiklah."
" Bagaimana kabar keluarga mu ?"
" Syukurlah semua baik-baik saja ."
" Saya dengar adikmu sudah diputuskan oleh pangeran mahkota ?"
" Ternyata beritanya sudah sampai kesini ," jawab Feng Zhu dengan tertawa garing .
" Kamu tidak papa kan ?"
" Tenang aku hanya miris saja dengan adikku. Bahkan dia sampai meninggalkan kota kekaisaran dan tinggal di kota Hongjun ."
" Kota Hongjun ?
bukankah itu tempat tinggal mendiang kakekmu ?"
" Benar ."
" Bukankah tempat itu sudah lama tidak ditempati ?"
" Sudahlah tidak usah membicarakan adikku. Sekarang lebih baik kau katakan apa yang sebenarnya terjadi di sini sampai kau harus memangkas hari cutiku ?"
" Maaf ... Beberapa ksatria tiba-tiba menghilang. Saya pikir mereka keluar untuk memeriksa keamanan tetapi sampai saat ini belum ada kabar sama sekali .
Sekarang kita kekurangan ksatria untuk menjaga perbatasan. Kalau hanya prajurit yang berjaga .... sepertinya itu hal yang harus kita hindari . Kamu tahu kan maksudnya?"
" Tentu . Apakah aku harus menjaga gerbang ?"
" Sepertinya kamu memahami ku sangat baik . Bahkan sebelum aku mengungkapkannya."
" Terimakasih pujiannya... tetapi simpan saja itu untuk hal lain . Aku pergi !" kata Feng Zhu yang langsung keluar begitu saja dari tenda itu .
" Dasar anak itu !"
Wilayah perbatasan bukanlah tempat yang sepi tetapi merupakan wilayah paling ramai di kerajaan. Karena disini banyak warga yang keluar dan masuk .
Para penduduk asing yang datang akan disambut dengan berbagai toko yang menjual beranekaragam makanan, minuman pakaian dan masih banyak lagi .
Bukan hanya produk asli kerajaan awan tetapi produk dari kerajaan lain . Karena tidak hanya satu dua penduduk yang berasal dari kerajaan lain .
Tugas di perbatasan sangat berat . Mereka harus memeriksa dengan teliti orang yang masuk kerajaan. Takutnya akan membuat kerusuhan.