NovelToon NovelToon
Only U

Only U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Murid Genius / Teen Angst / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:807
Nilai: 5
Nama Author: Yenni Dea

Pernah dengar orang bilang tidak ada yang namanya pertemanan antara laki laki dan perempuan. Percaya nggak sihh? Bingung juga yaa. Banyak yang bilang kalau laki laki dan perempuan berteman tuhh, pasti salah satu dari mereka memendam rasa suka. Bener nggak sih?
Salma dan Nathan bakal jawab itu semua. Ikuti terus ceritanya yaa😉.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenni Dea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Di sebuah rumah sederhana terparkir sebuah motor di halaman rumahnya. Ketika kita masuk ke dalam, terlihat seorang remaja dan seorang nenek tengah duduk seraya mengobrol. Dialah Nathan dan nek Yanti.

Nek Yanti adalah pengasuh Nathan saat kecil dulu. Nek Yanti menjadi pengasuh Nathan dari Nathan bayi sampai Nathan kelas 6 SD. Namun saat Nathan masuk SMP, nek Yanti kala itu harus pulang ke kampung halamannya yang tak jauh dari kota karena sang suami sakit. Dan sejak saat itu nek Yanti memilih untuk berhenti bekerja. Namun baru beberapa bulan nek Yanti di rumah, sang suami sudah berpulang ke pangkuan Tuhan.

Nathan masih sering mengunjungi kediaman pengasuhnya itu. Apalagi di saat saat seperti ini. Nathan selalu mengadu keluh kesahnya disana. Nathan yang notabennya sudah lama bersama nek Yanti sudah menganggap nek Yanti seperti neneknya sendiri. Apalagi dulu Nathan kecil sering di tinggal orang tuanya. Jadi hanya nek Yanti yang selalu menemaninya.

"Sudah, jangan marah, mereka kerja juga buat kamu Nath"ucap nek Yanti lembut.

"Tapi mereka selalu saja mementingkan pekerjaan nek, bahkan saat di rumah pun tak pernah mereka meluangkan waktu hanya untuk sekedar bertanya kabar nek"keluh Nathan.

"Kan ada nenek, nenek selalu menunggu kamu datang, kamu bisa main ke sini, nemenin nenek"hibur nek Yanti.

"Nek, boleh nggak aku nginep di sini?"tanya Nathan.

"Boleh, boleh banget malah, nenek seneng kalau kamu nginep di sini, jadi nenek ada temannya"jawab nek Yanti senang.

Nek Yanti merasa kasihan melihat Nathan. Nek Yanti hafal betul mantan majikannya itu. Bahkan nek Yanti selalu ingat dulu di mana Nathan kecil yang selalu menangis menanyakan dimana orang tuanya. Dan nek Yanti hanya bisa menjawab dengan kebohongan.

Nek Yanti selalu mengiming imingi Nathan kecil dengan sebuah mainan jika orang tuanya nanti pulang. Dan Nathan kecil dengan polosnya akan tersenyum gembira saat mendengar itu.

.

.

.

Di sekolah Salma dan Killa juga Reval tengah duduk di kantin menikmati makanan mereka masing masing.

"Sepi juga nggak ada Nathan"keluh Reval.

"Nathan kemana Sal nggak masuk?"tanya Reval.

"Nggak tau"jawab Salma.

"Tumben loe nggak tau, biasanya kalian tuh kayak sendal, nggak bisa pisah"ujar Reval.

"Gue tadi berangkat bareng papa, jadi nggak tau Nathan dimana"jelas Salma.

"Gue telfon nggak di angkat, gue chat nggak di bales"ujar Reval sambil mengotak atik ponselnya.

Salma hanya mengendikan bahunya saja seolah acuh. Tapi ketahuilah, sebenarnya Salma juga khawatir dengan Nathan. Tak biasanya Nathan tidak sekolah tanpa mengabarinya.

.

.

.

Kembali dengan Nathan. Kini lelaki itu tengah duduk di teras rumah nek Yanti. Nathan menikmati pemandangan asri khas pedesaan dengan hawa segar tanpa polusi.

"Nathan, makan dulu ,nenek udah selesai masak"ajak nek Yanti.

"Iya nek"sahut Nathan tersenyum.

Nathan dan nek Yanti sama sama berjalan menuju dapur. Tak ada meja makan besar nan mewah disana. Yang ada hanya bangku kayu yang sudah agak rapuh dengan meja kecil. Bahkan tak ada menu makanan yang mewah, hanya ada masakan rumahan saja.

Namun hal itu tak menjadi masalah untuk Nathan. Yang Nathan inginkan bukanlah sebuah kemewahan. Nathan hanya ingin merasakan nikmatnya duduk di meja makan bersama orang orang tersayang sambil sesekali di selingi obrolan juga candaan yang mengakrabkan suasana.

Bersama nek Yanti, Nathan duduk dan mulai makan masakan sederhana sang nenek. Dengan lahap Nathan makan seperti tak ada beban.

Melihat itu nek Yanti semakin merasa kasian dengan Nathan.

"Makan yang banyak"ujar nek Yanti.

"Iya nek, tenang aja, Nathan pasti habisin semua ini"sahut Nathan tersenyum lebar.

Nek Yanti pun ikut tersenyum melihat senyum anak yang dulu dia asuh itu.

"Oo iya nek, habis makan Nathan mau ke kota sebentar nek, ada mau di beli"ucap Nathan memberitahu. Dan nek Yanti pun menganggukan kepala paham.

.

Seperti yang tadi Nathan katakan, kini Nathan sudah mengendarai motornya menuju kota. Nathan berniat membelikan sembako juga bahan bahan makanan lainnya untuk ke Yanti.

Sebenarnya setiap Nathan berkunjung Nathan tak pernah lupa membawakan nek Yanti sembako dan lain lain. Namun karena tadi dirinya dalam keadaan tak bersahabat, jadilah Nathan tak membawa apapun.

Setelah berkendara hampir 45 menit, Nathan sudah sampai di supermarket di kotanya. Nathan memarkirkan motornya di parkiran dan segera masuk ke sana.

Dengan troli yang dia dorong, Nathan mulai memasukan satu persatu bahan pokok dan lainnya ke dalam troli. Nathan juga mengambil beberapa kebutuhan pribadinya untuk perlengkapan menginap di rumah nek Yanti.

Dirasa sudah cukup, Nathan mendorong trolinya menuju kasir. Namun saat hampir sampai di kasir, seseorang memanggilnya dan membuat Nathan berhenti.

"Tante Heni"ujar Nathan. Ya, ternyata Heni, mamanya Salma yang memanggil Nathan.

"Kamu sendiri? terus kamu kok nggak sekolah?"tanya Heni.

"Iya Tante, Nathan lagi yaa, gitulah"ucap Nathan ambigu.

Heni yang paham tersenyum dengan tangan terangkat mengusap pundak Nathan.

"Nggak apa apa, ada Tante ,om sama Salma, kamu bisa nginep di rumah"ujar Heni.

"Makasih tante"sahut Nathan.

"Kamu kok beli banyak banget?"tanya Heni melihat troli Nathan yang terlihat penuh.

"Iya Tante, Nathan mau ke rumah nek Yanti"jawab Nathan.

"Kamu mau menginap disana"tebak Heni.

"Iya Tante, Nathan mau disana aja"jawab Nathan jujur.

"Ya sudah, nggak apa apa, intinya Tante selalu ada buat kamu, jangan pernah merasa sendiri, kalau kamu butuh temen buat cerita ada Salma, ada Tante juga, jangan sungkan ya"ucap Heni menasehati.

"Makasih tante"ucap Nathan merasa tersentuh dengan mama temannya itu.

"Ya udah yuk ke kasir bareng"pungkas Heni dan di jawab anggukan oleh Nathan.

TBC

1
Santy Maria
kok kenzie mulu thor
Santy Maria
apa itu TBC thor
Santy Maria
gue thor bukan gur
Santy Maria
lo aja thor jangan pake loe
ngak bagussss
Yenni
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!