WARNING !!!!
Tertawalah.... jika mungkin ini bisa menghibur kalian.
😁😂😂😂😂
Saraswati parihar, wanita cantik yang baru saja lulus kuliah S1.Berparas cantik, putih tinggi, berambut panjang. Selalu ceria periang namun ada kalanya dia bersedih.
Hingga suatu hari, Kesalah pahaman menimpa pada dirinya. Membuat Papahnya mengusirnya dari rumah megah miliknya dan paling dia sakit hati di coret dari keluarga dan hak waris.
Frenkie Erlan, Pria berusia 28 tahun. Tubuhnya yang tegap tinggi, sexsi, tampan dan juga cool. Direktur utama di perusahaan Erlan. Pemilik perusahaan besar perhotelan di Indonesia.
Sering kali dia di gosipkan sebagai GAY. Namun hal itu ia tepis karena dia pria sejati, untuk membuktikan dirinya bukanlah GAY, dia harus menikah dalam waktu dekat. Membuat ia bingung, karena dia tidak punya pasangan.
Hal tak terduga terjadi pada dirinya, Dia bertemu wanita cantik tengah malam yang terlihat mau bunuh diri di jembatan. Dia adalah Saraswati parihar.
Dia berhasil menolongnya, namun ia berpikir wanita ini bisa ia jadikan istri kontraknya untuk beberapa bulan terakhir. Ide gila itu muncul secara tiba-tiba di pikirannya.
Apakah Saraswati mau menyanggupi menikah kontrak sama Frenkie Erlan?
Dan apa alasan Papah Saraswati mengusirnya dari keluarga besarnya?
BACA TERUS kisah mereka di Terpaksa menikah kontrak dengan CEO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Shafa mahbubah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serabi oh no!
Frenkie masih heran, ia merasa kenapa penculikannya itu cuma 3 jam. Ini sangat aneh bagi Frenkie, dan kenapa juga Saras malah membayar penjahat itu dengan mudah.
Ia berpikir Saras memang gila, bisa-bisanya preman itu tunduk padanya. Langkah kaki mereka menuju lift yang akan mereka masuki. Frenkie masih berpikir untuk mendesak Saras atas penculikannya itu.
Terlihat wajah Saras lesu, dan ia merengek minta di gendong oleh Frenkie.
"Frenkie, gendong aku, rasanya badan ini sangat lemas. Mungkin aku kekurangan tenaga karena telah menghajar preman tadi." Ujarnya sambil menempelkan badannya ke sisi tembok seperti cicak yang mau memangsa lalat.
"Kau ini menyusahkan saja, aku tidak mau gendong kamu. Rugi banget aku sudah habisin uang 10 juta dengan mudahnya." Ucap Frenkie memanglingkan wajahnya.
"Kau ini sangat menyebalkan, kamu tidak khawatir aku di apa-apain mereka. Tadi saja aku hampir di perkosa sama mereka, hik... hik... hik..," Saras menangis.
"Jangan nangis, mungkin mereka khilap mau memperkosamu, dan mungkin kalau mereka jadi memperkosamu aku pasti ru...." Ucapan Frenkie terhenti.
"Ru apa haahhh,? cepat katakan?" desak Saras .
"Enggak, ya sudah aku gendong, dari pada kamu kek cicak kelaparan mending aku gendong." Ujar Frenkie.
"Hmm, baguslah, begitu dong aku ini calon istri kontrakmu, makanya kamu harus baik padaku. Eh tadi kamu lagi ngapain sama Pak Satpam,?" tanya Saras sambil memincingkan matanya.
"Kau ini, aku tadi lagi melihat cctv, untuk bukti kamu di culik." Jawab enteng Frenkie.
"Alasan, padahal kamu lagi mesumkan sama Pak Satpam,?" ucap Saras enteng.
"Kau ini, bagaimana bisa aku mesum sama Pak Satpam. Kau gila, aku gak suka Pak Satpam bagaimana mungkin dan aku hanya suka serabi doang." Seru Frenkie.
"Apa? kau suka serabi! pantas saja kau tidak ada daya tarik pada wanita. Ternyata dugaanku lebih parah, kau menyukai serabi, baiklah nanti aku belikan serabi buat kamu. Banyak tuh di pasar kalau kau suka serabi." Ujar Saras.
"Kau ini, bukan serabi itu yang aku maksud." Jawab Frenkie kesal. Mereka pun sudah sampai di depan Apartemen miliknya.
Setelah itu, Frenkie membuka pintunya memakai kartu. Saras melihat Frenkie kesal, karena Frenkie lebih suka serabi. Membuatnya merasa pusing dan aneh.
"Tolong, dudukan aku di sofa dengan pelan, aku tidak mau kau menaruhku dengan kasar." Ujar Saras.
"Kau ini banyak maunya." Balas Frenkie.
"Jadi kau benar suka serabi? kalau aku sih suka sosis, apalagi di bakar pakai sambal yang sangat pedas. Kau tau? aku sekarang lagi pengen sosis." Seru Saras sambil pegang tangan Frenkie manja.
Dada Frenkie di dalam dadanya jedar-jedur seperti mercon yang sedang di nyalakan di malam tahun baru.
"Apa Saras lagi pengen, ya ampun wanita gila ini, sungguh membuatku merasa gila di buatnya." Gumam Frenkie.
"Kau kenapa melamun, ayo kita beli Sosis, dan kau beli serabi." Ujar Saras membuyarkan otak mesum Frenkie.
"Hmm, aku tidak suka serabi yang itu." Ujar Frenkie lesu.
"Kau ini, lebih parah dari dugaanku, kenapa kau penyuka serabi, ya ampun kau harus aku rukiyah nanti. Sebaiknya kita belanja serabi dulu, setelah itu aku sekalian beli Sosis buat nanti malam." Ujar Saras.
Tak lama, Frenkie memejamkan matanya, dan menodongkan wajahnya ke arah Saras. Setelah itu, Mamah Aayushi datang, terlihat Frenkie sedang berciuman sama Saras. Membuat Aayushi salah paham, padahal mereka tidak lagi ciuman di sofa.
Ia menjerit langsung menghampiri mereka berdua.
"Frenkie kau sabar dulu, kalian belum halal. Apa-apaan kamu ini haahh." Ujar Mamah Aayushi melangkah cepat.
Saras kaget, karena mereka tidak lagi berbuat mesum seperti yang Mamah Aayushi lihat.
Saras kesal ia langsung saja menginjak kaki Frenkie pakai sendal tingginya.
"Kau ini, apa-apan sih. Kau menodongkan wajahmu dan terpergok seperti kita lagi berbuat mesum. Kau sangat menyebalkan sekali, bagaimana ini, aku tidak mau Tante Aayushi salah paham." Ujar Saras.
"Mamah percepat pernikahan kalian sayang, besok kalian menikah." Seru Mamah Aayushi membuat Saras menohok dan juga Frenkie.
"Mampus deh, dan semua ini gara-gara si cunguk Frenkie. Jadi imbasnya sama pernikahan, padahal anaknya itu lebih suka serabi di banding manusia isshh ngeri." Gumam Saras sambil begiding ngeri.