Naura Salsabila, Wanita berusia 26 tahun. Menikah karena perjodohan dan akhirnya saling mencintai.
5 tahun menikah, belum di karuniai seorang anak. tiba-tiba di tengah kebahagiaannya, rumah tangga mereka goyah karena orang ke 3.
Bagaimana selanjutnya? Akan kah Naura bertahan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling Pura-pura
Saat Naura dan Erna asyik ngobrol, netra Naura tidak sengaja melihat seseorang yang pernah dirinya tabrak. Segera saja dirinya menutupi wajahnya dengan buku menu.
“Kenapa sih?’’ tanya Erna heran.
“Kamu lihat lelaki yang di kelilingi bodyguard nya itu?’' tanya Naura sambil sedikit mengintip.
“Lihat, tampan dan berwibawa. Wajahnya juga ala-ala aktor Korea gitu. Semoga saja anak ku nanti mirip dia’’ Erna malah berhayal.
Plakkkkkk
Naura menepuk bahu sang sahabat.
“Aku loh cuma bertanya, bukan menyuruh mu berkhayal!. Seharusnya kamu itu mengharapkan jika anakmu nanti mirip ayahnya, ini malah mau mirip pria itu!’’ sinis Naura.
Tawa Erna meledak melihat tanggapan serius nya. Naura hanya memutar bola matanya, dia tahu jika Erna hanya bercanda.
“Ada apa sih sebenarnya? Wah ...wah jangan-jangan ini pengganti nya Ilham nih!, cepat juga gerak Lo Nau?!’’ ledek Erna.
“Ish.... Apaan?. Jadi kemarin itu, aku ke kantor untuk mengantar berkas mas Ilham, ketika akan pulang, nggak sengaja nabrak dia.’’ cerita Naura.
“Terus gara-gara itu Lo ngumpet gini?’’ makin heran saja Erna dengan sahabatnya ini.
“Aku belum selesai bicara o'on!. Jadi rupanya dia itu CEO nya perusahaan itu. Kamu tau perusahaan Wiguna Group kan?_’’ Erna menganggukkan kepalanya saja.
“Nah.dia itu CEO nya!’’ Naura mengakhiri ceritanya.
“Apa!?’’ teriak Erna sambil menarik buku menu di wajahnya Naura. Sehingga para pengunjung melihat ke arah mereka. Dan kini pria yang berusaha di hindari Naura itu, jadi melihatnya.
“Astaga Erna!, kita jadi pusat perhatian.’’ kesal Naura. Segera dia menarik sang sahabat pergi dari restoran itu.
Naura berjalan miring saat melewati pria yang tak lain iya lah Niko itu.
Naura dan Erna meninggalkan parkiran dan menuju pulang.
*****
Pria itu hanya tersenyum samar melihat tingkah Naura. Asistennya Niko, melihat senyum atasanya jadi mengerti.
“Jangan macam-macam, dia sudah bersuami!’’ ucapnya mengingatkan.
“Lagi trend nya pebinor kan?’’ tanya Niko balik dengan santainya.
“Ok! Gue tantang lo.’’ balas Doni, asisten sekaligu sahabatnya ini.
“Siapa takut!, segera cari info tentang identitas dan kesehariannya. Jika berhasil, gue kasi bonus dan liburan ke satu negara yang Lo mau’’. perintah Niko.
“Ada mau nya saja baru ngasi bonus’’ gumamnya pelan.
“Ngumpat bos gaji potong.’’ ujar Niko.
“Itu-itu saja ancaman Lo!’’ balasnya.
Niko tak lagi menimpali, Diri keluar restoran menuju mobil. Para bodyguard sudah di perintahkan nya untuk kembali ke rumahnya. sebenarnya dia sangat tidak suka di jaga ketat begini. Ini saja dia terpaksa karena sang ibu yang memerintahkan para bodyguard itu.
Menurutnya yang di lakukan sang ibu sangat berlebihan.
Niko Erlang Wiguna_
Seorang pemilik usaha hotel di Belanda dan usaha beberapa restoran di dalam negeri. Berawal dari dirinya yang punya teman semasa SMA, temannya pernah dia ketahui tidak punya uang untuk ke kantin. Bahkan setiap hari nya sang teman hanya membawa bekal nasi goreng polos.
Semenjak saat itu, dirinya bercita-cita membuka usaha restoran yang harga nya masih bisa di jangkau rakyat kelas bawah dan juga mempekerjakan mereka yang pengangguran.
Kini teman yang susah itu telah jadi orang sukses, dialah Doni anggara, Asisten Niko.
Restoran Niko, tidak hanya untuk kelas bawah saja. Karena restoranmya tidak hanya satu, Ada beberapa cabang di Indonesia.
Niko Erlang Wiguna, sebenernya tidak ingin menjadi CEO, lebih tepatnya tidak ingin meneruskan perusahaan papa nya. Tapi, karena dirinya anak tunggal, terpaksa dirinyalah yang bertanggung jawab mengelolanya. Dulu saja perusahaan itu, di kelola sementara oleh Om nya (Adik mendiang Wiguna). Kini setelah umurnya 27, dia terpaksa turun tangan mengelola Wiguna Group.
.
.
❤️❤️❤️❤️
.
Naura telah tiba di rumah nya, Erna langsung pulang karena malam ini keluarga nya mau dinner di luar.
Saat masuk rumah, ternyata sang suami telah pulang. Ilham menatap sinis sang istri. Sementara Bu Lidya tersenyum miring padanya.
Dalam hati Naura, “Ada apa ini sebenarnya? Seharusnya aku yang marah!. Kenapa wajahnya emosi begitu!?’’
Naura mendekatiereka dan mengulur tangan untuk menyalami sang suami, tapi di tepis Ilham. Dia melempar amplop ke Naura.
Naura bingung dan segera membuka amplop tersebut. Netranya melebar melihat foto nya bersama Niko yang di taburi kelopak mawar.
“Apa-apaan ini Naura? Baru seminggu ku tinggal kau sudah berani melakukan ini?’’ ucap lantang Ilham.
“Jadi kamu menuduhku mas, hanya dengan melihat foto itu!? Sementara kamu tidak tahu yang terjadi sebenarnya!!.’’ Balas Naura tak kalah lantang.
Bu Lidya kaget bukan main. Tidak menyangka sang menantu bisa menjawab ucapan anaknya.
“Jadi bagaiman kebenarannya!?’’ tanya Ilham lagi. Dirinya masih berdiri.
“Duduk dulu mas!, apa kamu nggak capek habis LIBURAN!, eh maksud nya dinas keluar negeri? Tentu capek donk ya?!. Sebentar Nau bikin minuman dulu.’’ Naura berlalu menuju ke dapur.
Ilham menelan ludah kasar. Dirinya seperti mendapat sindiran halus dari sang istri, tetapi tidak mungkin Naura mengetahui hubungan gelapnya, pikir pria itu.
Di dapur dia segera membuat teh hangat untuk kedua ibu dan anak itu. Dirinya tersenyum smirk.
“Bisa-bisa marahin aku, jelas-jelas dia yang selingkuh. Lagian dari mana sih dapet foto tidak penting itu?’’ batinnya.
Setelah menyiapkan teh dan kue buatannya, Naura kembali ke ruang tamu, menyuguhkan minuman ke mertua dan suaminya.
“Jadi apa yang mau mas ketahui, sedangkan di foto di foto itu jelas terlihat lokasi kantor Wiguna Group, tempat mas kerja kan?!’’ ucap Naura tanpa basa-basi. Dirinya menekan kata tempat kerja.
Bu Lidya juga kaget, Naura melihat itu. Kini tahulah Naura, jika tidak hanya diri nya yang telah di bohongi sang suami tentang tempat kerja dan naik jabatan, sang mertua juga di bohongi
“Apa maksud Naura ini Ilham?, benar kamu kerja di perusahaan terbesar itu?’’ tanya Bu Lidya tidak sabaran.
Ilham gelagapan dan Naura menikmati wajah panik sang suami.
“Hm, begini buk, sebenarnya Ilham itu mau bikin kejutan untuk kalian. Rencana nya. semingguan lagi Ilham kasi surprise, tapi ya sudah. Kalian juga sudah mengetahui nya_’’
dirinya beralih bicara ke sang istri.
“Nau, maafin mas ya, karena telah menuduh Nau yang bukan-bukan. Mas hanya takut Nau menduakan mas, sekali lagi maaf ya?!.’’ Ilham sampai bersimpuh di kaki Naura. berusaha santai padahal dirinya panik hampir ketahuan.
Jika saja tidak.menyusun suatu rencana sudah pasti Naura menendang dan muntah diwajah Ilham saat ini. Jijik sekali dirinya mendengar rayuan Ilham. Biasa nya, melihat Ilham berkata lembut sampai bersimpuh gini hatinya akan luluh dan tersentuh, tapi kali ini dia merasa mual dan muak.
“Oh begitu ya mas, makasih karena telah memberiku kejutan yang luar biasa ini. Sumpah mas! Nau sangat terkaget-kaget, sampai tidak menyangka.’’ timpal Naura dengan kalimat-kalimat sindirannya.
Ibu Lidya merasa ngeri dengan ucapan Naura ini, terkesan seram menurutnya.
“Oh iya sayang, kamu kenapa ke kantor mas?’’ tanya Ilham.
Dirinya tidak menyadari telah berbohong tentang dinas dan berkas penting itu. Sehingga tidak mengerti kenapa Naura ke kantornya.
“Nemanin Dea mas, dia menemui pacarnya yang bekerja di kantor yang sama sepertimu. Pasti mas mengenalnya.’’ Naura sengaja memancing pertanyaan Ilham.
“Siapa sayang? siapa tahu mas kenal’’. Tanya nya. Naura tersenyum miring, umpannya di makan ikan.
“Nggk tau juga, Wakil manager. Lupa Nau manager apa, yang jelas ruangannya lantai tiga.’’ ucapnya santai.
Ilham tersedak air teh yang di minumnya. Naura sekuat hari menahan tawanya.
Setelah tenang Ilham kembali menimpali ucapan Naura
“Pak Denis itu sudah beristri dan punya anak tiga, kamu yakin Dea berhubungan dengan nya?’’ Ilham bertanya serius. Setahunya, sosok Denis adalah pria setia dan tidak pernah neko-neko selama ini ketika bekerja.
“Ya mana Nau tau mas, kan Nau hanya menemaninya. Nggak mungkin juga Nau ceramahin dia. Lagipula sekarangkan lagi trend nya pelakor. Iya kan buk?’’
Naura malah menanyai sang mertua.
Bu Lidya yang hampir mengetahui ulah anaknya itu, seketika gelagapan mendapat pertanyaan dari sang menantu.
“Eh, anu.. Iyaaa,, benar sekali kamu Nau. Semoga ayah kalian nggak seperti itu.’’ doa'anya tulus.
’’Loh, kok hanya ayah sih buk yang di do'a ini!?’’
Ilham sudah mati kutu, tidak mampu lagi bertanya ini dan itu.
.
.
Lanjut?....
.
Di RIAU, khususnya tempat ku sudah berhari-hari mendung guys!
Gimana? udah mau lebaran ini.
Udah pada bikin kue nya belum nih?!😁🤗