NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Sang Posesif

Istri Kontrak Sang Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: lala_syalala

Kirana Aulia, seorang asisten junior yang melarikan diri dari tekanan ibu tirinya yang kejam, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan pahit, ia hamil setelah insiden satu malam dengan CEO tempatnya bekerja, Arjuna Mahesa.

Sementara Kirana berjuang menghadapi kehamilan sendirian, Arjuna sedang didesak keras oleh orang tuanya untuk segera menikah. Untuk mengatasi masalahnya, Arjuna menawarkan Kirana pernikahan kontrak selama dua tahun.
Kirana awalnya menolak mentah-mentah demi melindungi dirinya dan bayinya dari sandiwara. Penolakannya memicu amarah Arjuna, yang kemudian memindahkannya ke kantor pusat sebagai Asisten Pribadi di bawah pengawasan ketat, sambil memberikan tekanan kerja yang luar biasa.
Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!
IG : @Lala_Syalala13
FB : @Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala
JADWAL UPLOAD BAB:
• 06.00 wib
• 09.00 wib

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKSP BAB 21_Tembok Emosional

Setelah cuti singkatnya, Kirana kembali bekerja. Ia bertekad untuk bersikap profesional dan menjaga jarak emosional yang ketat dari Arjuna. Ia membuang semua pikiran tentang kepanikan Arjuna di rumah sakit dan sentuhan hangatnya. Itu hanya bagian dari 'efisiensi' dan 'ketakutan akan kegagalan' seperti yang Arjuna jelaskan.

"Pagi, Pak Arjuna," sapa Kirana datar, begitu ia duduk di mejanya.

"Pagi, Nona Aulia," balas Arjuna, suaranya kembali formal, seolah insiden rumah sakit itu tidak pernah terjadi.

Namun, Kirana segera menyadari ada perubahan kecil, namun signifikan, dalam perilaku Arjuna.

"Mulai sekarang, kamu hanya bekerja hingga pukul lima sore. Semua tugas yang tersisa, akan dikerjakan Bayu atau aku sendiri. Jika kamu melanggar, aku akan memecatmu, Kirana," perintah Arjuna, nadanya tegas, tetapi Kirana tahu ini adalah cara Arjuna memaksanya beristirahat.

"Ta... Tapi...." ucapnya namun langsung dipotong oleh Arjuna.

"Tidak ada tapi tapian atau gak usah kerja lagi." ucap Arjuna membuat Kirana pun diam seketika.

Suatu pagi, saat Kirana menyerahkan dokumen, Kirana merasakan kepalanya sedikit pusing. Ia nyaris goyah. Refleks Arjuna sangat cepat. Ia tanpa sadar meletakkan tangan di punggung Kirana, menahannya agar tidak jatuh.

"Hati-hati," bisik Arjuna, suaranya sangat dekat dan rendah.

Sentuhan itu hanya sebentar, tetapi sudah cukup untuk membuat Kirana merasakan aliran hangat yang ia benci. Ia segera menarik diri, menjaga jarak agar tidak sampai terjatuh dalam pesona Arjuna semakin dalam saja.

"Terima kasih, Pak. Saya baik-baik saja," kata Kirana, kembali ke sikap dinginnya.

Saat makan siang, Arjuna menanyakan menu yang disiapkan koki untuk Kirana, memastikan tidak ada rempah-rempah kuat yang bisa memicu mualnya kembali.

"Aku melihat kamu tidak menyentuh makananmu, Kirana. Aku sudah bilang, jika kamu tidak menjaga dirimu, itu akan membuang-buang waktuku," kata Arjuna dengan dingin membuat Kirana pun tidak enak hati karena sudah membuang waktu bos nya itu.

"Saya sudah makan biskuit di kamar tadi, Pak. Saya sedang tidak lapar," bohong Kirana.

Arjuna menatapnya dengan pandangan mengamati Kirana sambil menyeringai tipis.

"Aku tahu kamu berbohong. Kamu tidak boleh melewatkan makan. Aku akan memaksamu makan."

Arjuna mengambil sumpitnya, dan tanpa peringatan, ia mengambil sepotong sushi tuna (yang sangat ia suka) dan meletakkannya di piring Kirana.

"Makan. Ikan ini memiliki Omega-3 yang bagus untuk otak anak itu." ucap Arjuna.

Kirana melihat sushi tuna itu. Ia benci sushi tuna karena aromanya. Namun, ia melihat tatapan mata Arjuna yang penuh tekad.

"Saya tidak suka sushi tuna, Pak. Bapak bisa memakannya sendiri," tolak Kirana, berusaha menjaga kontrol.

"Aku tidak bertanya apakah kamu suka atau tidak, Kirana. Aku menyuruhmu makan," balas Arjuna dingin.

Kirana mengambil napas. Ia menuruti. Ia memasukkan sushi itu ke mulutnya, dan nyaris tidak bisa menelannya. Ia menunjukkan penolakan itu pada Arjuna.

Arjuna melihat reaksi Kirana. Setelah beberapa detik, ia mengambil piring Kirana dan membuang sushi itu.

"Baiklah. Aku tidak akan memaksamu. Tapi kamu harus minta koki membuatkan menu yang kamu suka, bukan yang kubuatkan," kata Arjuna. Ada sedikit kekalahan dalam suaranya.

Kirana merasa tersentuh. Arjuna, si CEO yang kaku, menyerah pada menu makanan Kirana demi kenyamanan istrinya. Ini adalah perhatian yang ia tidak inginkan, tetapi sulit untuk diabaikan.

Laksmi Mahesa, yang sudah tahu tentang insiden pingsan Kirana, semakin protektif. Ia datang ke penthouse tanpa pemberitahuan dan meminta Kirana dan Arjuna untuk menemaninya berbelanja perlengkapan bayi.

Di pusat perbelanjaan mewah, Kirana dan Arjuna dipaksa berakting. Laksmi bersikeras agar Arjuna memegang tangan Kirana.

"Arjuna, jangan jauh-jauh dari istrimu! Dia sedang hamil, dia butuh sandaran!" tegur Laksmi.

Arjuna dengan enggan memegang tangan Kirana. Tangannya besar dan hangat, dan Kirana merasakan gejolak aneh di perutnya bukan mual, melainkan debaran.

Saat mereka mencoba memilih warna cat untuk kamar bayi, Laksmi bertanya,

"Kalian sudah memutuskan, akan memanggilnya apa? Kalau perempuan, Mama suka nama 'Aluna'. Kalau laki-laki, 'Bima'."

"Kami belum memikirkannya, Ma. Masih terlalu dini," jawab Arjuna.

"Tidak, Nak. Kalian harus mulai memikirkannya. Mama ingin melihat kalian berdua berdiskusi tentang ini," desak Laksmi.

Arjuna menoleh pada Kirana, ekspresinya meminta bantuan.

Kirana, yang baru saja merasakan sentuhan lembut Arjuna di rumah sakit, tiba-tiba merasa sakit di hatinya. Mereka tidak akan pernah bisa berdiskusi tentang nama anak mereka dengan tulus. Mereka hanya terikat kontrak.

"Saya... saya ingin nama yang memiliki arti cahaya, Ma. Karena dia adalah cahaya di hidup saya," kata Kirana, menatap lantai.

Arjuna mendengarkan kata-kata Kirana, dan ia menatap Kirana dengan pandangan yang sulit diartikan campuran kejutan dan rasa hormat.

Laksmi tersenyum bahagia.

"Manis sekali, Nak! Nah, Arjuna, dengarkan istrimu. 'Cahaya'. Carikan nama yang bagus!"

Arjuna meremas tangan Kirana dengan lembut.

"Baik, Ma. Kami akan mencari nama dengan arti cahaya," katanya, nadanya penuh keseriusan.

Kirana tahu, genggaman dan kata-kata itu hanyalah akting. Namun, bagi Kirana, itu terasa nyata.

Malam harinya, setelah kembali ke penthouse, Kirana berjalan langsung ke kamarnya. Ia tidak ingin berpapasan dengan Arjuna. Perasaan yang ia rasakan di rumah sakit dan kehangatan tangannya di pusat perbelanjaan terasa terlalu berbahaya.

Saat ia sedang bersiap untuk tidur, tablet di nakasnya berbunyi. Itu adalah pesan dari Arjuna.

Arjuna Mahesa: Aku sudah meminta Bayu untuk mencarikan daftar nama anak laki-laki dan perempuan dengan arti 'cahaya'. Aku akan mengirimkannya besok.

Kirana menatap pesan itu. Pria itu menepati janjinya. Pria itu peduli. Pria itu... baik.

Namun, ia harus menolak kebaikan itu. Ia harus kembali ke realitas.

Kirana segera membalasnya.

Kirana Aulia: Terima kasih, Pak Arjuna. Tapi tidak perlu repot-repot. Saya bisa mencari sendiri. Bapak harus fokus pada urusan perusahaan.

Arjuna membalasnya nyaris seketika.

Arjuna Mahesa: Itu bukan urusanmu. Itu adalah pekerjaanku. Dan aku bilang aku akan mengirimkannya besok. Aku ingin kamu memprioritaskan nama itu. Ini adalah perintah.

Kirana memejamkan mata. Ia tahu, satu-satunya cara untuk mengendalikan Arjuna adalah dengan mengendalikan dirinya sendiri. Ia harus kembali memperlakukannya sebagai bos yang keras dan dingin, bukan sebagai suami yang perlahan-lahan mulai ia sukai.

Ia menghapus pesan terakhir Arjuna. Ia mengambil foto Ayahnya, dan memeluknya.

Ini hanya kontrak. Dia hanya peduli pada keturunan Mahesa. Jangan biarkan hatimu menghancurkan dirimu sendiri, Kirana.

Kirana memutuskan untuk membangun tembok yang lebih tinggi. Ia akan menjadi asisten yang sangat efisien dan istri kontrak yang sangat patuh, tetapi hatinya akan ia kunci rapat-rapat.

Dia tidak akan membuat hatinya lebih sakit lagi dan harus sadar dengan posisinya karena semua ini hanyalah sandiwara belaka.

.

.

Cerita Belum Selesai.....

1
susilawatiAce
lama amat bucinya si Arjuna
Bunda Abi
semoga Arjuna mulai bucin yah Thor
partini
baby ga sayangg mommy nya ,,kasih pelajaran Dong ayahmu itu Weh Weh
Ariany Sudjana
Kirana kamu harus tegas, kamu itu bukan prioritas Arjuna, dia hanya peduli pada pekerjaan, nama baiknya
Ariany Sudjana
kalau Arjuna care sama Kirana, pasti Kirana ga akan dibiarkan sendiri dibully sama Amara cs, sayangnya posisi kirana lemah, apalagi status hanya menikah kontrak
partini
masa kejadian di perusahaan Juna ga tau ,,dihhh CEO ga pakai bodyguard bayangna
اختی وحی
bukannya arjuna sdh tlfn mamanya klw pernikahan mereka hanya kontrak 2 thn
trs knp di bab berikutnya seolah² mama ny gk tau klw pernikahan kontrak sehingga arjuna hrs sandiwara.
Rohmi Yatun
cerita yang luar biasa🌹🌹🌹🌹 👍
Lala_Syalala: terima kasih kak, semoga suka ya sama ceritanya🙏🙏😁😁
total 1 replies
partini
apakabar Juna yg di sana
partini
ini ujungnya bisa berbagi peluh 🤣
tapi ya ga dosa jg sih kan halal
partini
betul jaga hatimu
Bunda Abi
jujur ajah juna
dyah EkaPratiwi
😭😭 Kirana mulai jatuh cinta please bikin Arjuna juga ada rasa sama karina
partini
hemmmm mulai rasa hati muncul
@pry😛
bsen ny aq jun"
partini
sering bersentuhan makin lama tegangan Volta makin tinggi ini apa lagi tekdung secara alami pasti ingin di sentuh pasang Weh Weh
partini
wadah busehhhh ,,2 th masih panjang segala kemungkinan bisa terjadi
@pry😛
kok smbg x ya... gk da sor" ny aq liat lki yak gn..... kesmistrik ny gk dpt...
@pry😛
dgr oon.... klo aq jd kau... bgs gk krj... stlh di umum kn... dm kewarasn dan byi ny..
partini
dari yang beda rumah jadi satu rumah menyusul beda kamar jadi satu kamar naik lagi menjadi satu Rajang wah step by step 👍👍👍👍
lope lope Rin hatimu lura biasa seperti itu terus biar ga tersakiti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!