"Kita akan menikah dua bulan lagi, sampai kapan kita akan merahasiakan ini pada Raya?"
Deg
Raya mematung. Kakinya tiba - tiba melemas. Jantungnya seolah berhenti berdetak mendengar kalimat yang keluar dari mulut sang sahabat. Haidar dan Sintia akan menikah? Bahkan pernikahan mereka sudah didepan mata. Bukankah itu artinya hubungan mereka sudah pasti terjalin sejak lama? Tersenyum miris, Raya merasa jadi manusia paling bodoh yang mudah dipermainkan.
Pulang dengan luka hati, siapa sangka tiba - tiba datang lamaran dari Axelio, anak sahabat lama Papanya. Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan singkat, Raya memutuskan menerima pinangan Axel.
Lantas, akankah kehidupan rumah tangga Raya dan Axel bahagia? Bagaimana cara Axel membuat Raya move on dan berubah mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Raya mendadak canggung. Rupanya Axel tahu semua yang dia lakukan seharian ini. Setelah mencuci piring, Axel langsung kembali ke kamar. Jika biasanya pria itu akan mengerjakan pekerjaannya di ruang kerja, kali ini Axel memilih tidur cepat.
Raya jadi serba salah. Seharusnya dia tidak bertindak sendiri. Seperti kata Mama Raisa, setiap masalah bisa diselesaikan dengan bicara. Komunikasi itu penting dan jangan mengambil keputusan saat ego masih menguasai hati
"Mas"
Axel tidak menjawab, padahal Raya tahu betul jika suaminya belumlah tidur. Raya memeluk Axel dari belakang, menenggelamkan wajahnya di punggung sang suami. Menghirup dalam - dalam aroma maskulin yang selalu mampu menenangkannya.
Tiba - tiba Axel berbalik lalu menatap Raya dengan lekat. Pandangan keduanya bertemu beberapa saat
"Setelah bersama beberapa waktu belakangan. Banyak kejadian yang kita lewati berdua. Cukup banyak cerita yang sudah kita rangkai bersama. Suka, duka, tawa dan tangis. Tapi kenapa kamu masih meragukan Mas?"
Bibir Raya terasa kelu. Yang Axel katakan bukanlah hal yang keliru. Dirinyalah yang terlalu berpikiran negatif.
Axel mengelus pipi Raya dengan pelan, "Apa yang membuatmu ragu pada Mas? Apakah belum cukup semua yang Mas lakukan untuk membuktikan bahwa Mas mencintaimu?"
Bukannya menjawab, Raya justru memeluk suaminya dengan erat. "Maaf"
Axel menghela nafas, "Jujur, Mas kecewa"
Raya memberanikan diri menatap suaminya, terlihat jelas dari sorot matanya bahwa Axel memang kecewa
"Maafkan aku, Mas. Aku-"
"Kamu tahu betul. Mas sangat mencintai kamu. Bahkan sejak dulu. Jika saja Mas memang tidak serius padamu, maka Mas tidak akan memilih kamu sebagai istri", Axel membalas pelukan istrinya, "Mas sejak remaja sudah tidak mempunyai Mama. Dan Mas merasa kesepian karena hal itu. Mas ingin dimanja, Mas ingin di sayang, dicintai oleh perempuan yang melahirkan Mas. Tapi Allah lebih menyayanginya. Jujur, Mas merindukan momen - momen seperti itu. Dan Mas , kasih sayang itu bisa digantikan oleh istri Mas. Tidak ada hal khusus yang Mas inginkan. Cukup beri Mas cinta dan kasih sayang yang tulus"
Raya terisak, "Maaf. Maaf sudah membuat Mas kecewa. Aku ... Aku hanya takut jika hal itu benar - benar terjadi, maka aku akan kehilangan Mas. Aku tidak mau itu terjadi, aku tidak mau membagi Mas dengan wanita lain. Aku tidak rela jika Mas dimiliki wanita lain. Hanya aku yang berhak memilikimu. Bukan wanita lain!"
Axel tersenyum, "Lalu kenapa punya pikiran bahwa anak Regina adalah anak Mas, hm?"
"Aku melihat foto kalian. Dengan posisi yang begitu dekat dan-"
"Foto bisa saja di edit, Sayang" Axel gemas pada Raya, "Kamu lihat, foto pria itu. Tidak ada tanda hitam di dada, sedangkan kamu tahu, ada tanda lahir hitam di dada Mas"
Raya terdiam, benar juga. Kenapa bisa dia melupakan hal itu. Astaga, gara - gara foto saja, Raya hampir saja salah paham pada suaminya. Bukan hampir, Raya memang sudah mencurigai suaminya.
"Aku lupa"
Cup
Axel melumat sekilas bibir Raya gemas, "Bagaimana bisa kamu melupakan hal itu hm?"
"Ya namanya perempuan melihat foto yang mirip suaminya mesra dengan wanita lain, pasti ada rasa curiga"
Axel gemas, dia melumat kasar bibir Raya. Memberikan hukuman yang membuat istrinya suka. Hingga beberapa detik keduanya menghentikan kegiatan mereka karena mereka kehabisan nafas. Axel mengusap bibir Raya dengan ibu jarinya.
"Lalu dia hamil anak siapa?"
"Entahlah"
"Entah?" tanya Raya sedikit bingung
"Dia sempat menjalin hubungan dengan salah satu pengusaha kaya raya. Pri beristri pula. Dan terakhir yang Mas tahu, dia juga menjalin hubungan dengan salah satu produser film"
"Kenapa ciri - ciri yang pertama mirip denganmu?"
Axel cengo mendengar penuturan Raya, "Kamu masih-"
"Berchandya ... Berchan arrgk", Raya memekik saat Axel menariknya hingga berada diatas suaminya.
"Kamu wajib dihukum, Sayang. Kamu sudah berani membuat mood Mas buruk seharian ini"
Raya menggigit bibir bawahnya dengan gaya seksi. Dan jelas hal itu kembali memancing Axel
"Bersiap untuk hukumanmu"
"Apa?" tanya Raya dengan nada manja
Axel menyeringai, dia memang sudah tidak sabar untuk menghukum sang istri, "I want ..."
🌿🌿🌿
Dua insan yang semalaman penuh telah menghabiskan malam dengan penuh gairah itu, kini masih terlelap. Keduanya tampak saling berpelukan. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan, namun belum ada tanda - tanda keduanya akan membuka mata.
Raya mulai menggeliat, perlahan namun pasti ia membuka mata. Raya tersenyum, ditatapnya wajah tampan Axel yang tak pernah membuatnya bosan. Perlahan, tangan Raya meraba wajah suaminya, mulai dari alis, turun ke pipi hingga ke bibir. Raya kembali tersenyum, dia masih mengingat momen manis keduanya semalam. Axel benar - benar memberinya hukuman yang tak biasa. Namun jujur, Raya menyukainya. Di kecupnya bibir seksi Axel sekilas. Raya suka dan candu akan bibir yang selalu membuatnya melayang itu. Perempuan itu menggigit bibir bawahnya,
"S-sayang kamu-" Axel berbangun tiba - tiba, namun tak melanjutkan kalimatnya. Terlalu kaget sekaligus menikmati apa yang dilakukan Raya. Ah, istrinya itu benar - benar membuat Axel gila.
"Kamu pintar sekali menggoda, Mas hm?"
"Anggap saja sebagai permintaan maaf dariku"
"Mas suka gayamu"
Raya terkekeh, keduanya kembali berpelukan. Menikmati waktu libur mereka dengan santai. Papa Brama masih diluar kota. Jadi mereka bisa menghabiskan waktu lebih lama untuk bermesraan.
"Mau jalan - jalan nggak?"
"Kemana?" tanya Raya
"Kerumah Mama mungkin"
Raya tergelak, "Kerumah Mama termasuk jalan - jalan ya?"
"Ke Paris saja bagaimana?"
Raya menatap suaminya, "Beneran?"
"Kalau kamu mau, Mas bisa membawamu ke Paris hari ini juga"
Raya menggeleng, "Kita masih harus mengurus beberapa hal bukan? Mas juga masih sibuk dengan pekerjaan Mas. Aku rasa, lain waktu saja"
"Kamu benar. Padahal Mas bisa saja membawamu pergi kemana pun dan kapan pun. Sayangnya Mas punya banyak tanggung jawab yang tidak bisa di tinggal begitu saja"
"Kita bisa pergi saat pekerjaan Mas tidak terlalu padat. Bukankah kita tidak boleh egois? Banyak orang yang bergantung pada kita"
Axel memeluk Raya sembari mencium pucuk kepala sang istri, "Mas beruntung punya istri seperti kamu. Selain cantik, kamu juga baik hati. Tapi sayang, hanya satu kurangnya"
"Apa?"
"Kurang percaya sama Mas. Padahal Mas percaya, cinta dan sayang banget sama kamu"
"Kan aku sudah minta maaf. Kok dibahas lagi?"
"Mas hanya ingin kamu ingat, kalau kamu masih meragukan Mas"
"Eh, nggak gitu. Aku-"
"Ssttt. Sudah. Mas percaya sama kamu. Tapi Mas harap, ini terakhir kalinya"
"Aku janji"
Keduanya kembali berpelukan
"Lalu apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"
"Soal apa?" tanya Raya
"Regina"
Raya tersenyum, "Mas tunggu saja. Ingat, jangan ikut campur dengan apa yang akan aku lakukan padanya"
"Mas percaya kamu bisa mengatasinya"
"Tentu saja. Aku akan membuatnya menyesal hingga tak mau berurusan denganku lagi. Dan aku pastikan, dia akan mengingatnya seumur hidup!"
raya keburu ngambil keputusan Nerima lamaran harusnya meminta penjelasan dulu..
Wkwkwkwkw Seram memang ada mak mak yg begini
Hiiiiiiiii
Orang tua egoissss
Kampreeet
Enakan di axel
klw dandan selalu ditanyak adek mau kemana dandan cantik",, maksud hati mau nyenengin suami tapi kata suami gk usah, nanti klw ada yg naksir gimana?? 😜😜😜😜
suamiku lebai amat yah 😄😄😄😄😄
jgn2 ...nnti kmu mati d tgn sintia pas ngrlindungi raya.gpp kl gitu.biar mamamu nyadar bahwa sintia yg dia elu2kan malah bunuh anaknya