NovelToon NovelToon
Masuk Ke Tubuh Wanita Lemah

Masuk Ke Tubuh Wanita Lemah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Ruang Ajaib
Popularitas:29.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Alexis seorang ilmuwan wanita dan juga ahli beladiri yang berhasil menciptakan sebuah ruang penyimpanan ajaib ke dalam sebuah kalung.

Namun, dia di khianati dan meninggal secara tragis oleh orang kepercayaan nya sendiri.

Dan siapa sangka, jiwa nya justru masuk ke dalam tubuh wanita lemah yang teraniaya. Yang juga memiliki nama yang sama dengannya.

Rencana balas dendam pun di mulai melalui tubuh wanita yang bernama Alexis itu.

Berhasilkah Alexis membalas dendam? Kalau penasaran, baca yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata dan tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Raymond terdiam. Ia teringat lambaian tangan gadis itu. Ternyata itu adalah lambaian terakhir.

"Takdir seperti mempermainkan ku," ucapnya pelan.

Raymond hanya berdiri mematung saat jasad Alexis di masukkan ke dalam mobil ambulans.

"Tuan!" Jason mendekati Raymond.

"Selidiki penyebab kematian gadis itu. Aku yakin kematiannya bukan murni kecelakaan," kata Raymond.

"Maksud Tuan gadis itu di bunuh?" tanya Jason penasaran.

Raymond mengangguk. "Bisa jadi. Tempat ini sepi, sementara itu kecelakaan tunggal. Di pikir secara logika, apakah masuk akal?"

Jason manggut-manggut. Kemudian ia turun mendekati mobil tersebut. Setelah beberapa saat, Jason kembali naik ke atas.

"Tuan benar, mobil itu sudah di sabotase," kata Jason.

"Hmmm, aku mau kamu selidiki lebih jauh. Aku ingin semua informasi tentangnya besok. Jika terlambat, kamu tanggung akibatnya!"

Raymond kemudian kembali ke mobil. Ia ingin ke rumah sakit untuk mengurus jenazah Alexis.

Sepanjang perjalanan Raymond terus berpikir, dugaan nya saat ini adalah orang yang menyerangnya kemarin.

"Tuan, kita mau kemana?" tanya Jason.

Raymond tidak menjawab. Ia terus menyetir ke arah rumah sakit. Merasa tidak ada jawaban, Jason pun terdiam.

Sementara di tempat Alexis ...

Damian yang baru datang ke rumahnya pun langsung masuk. Ia langsung memanggil-manggil Alexis.

"Alexis! Keluar kau! Alexis keluar!"

Meri dan Annette yang mendengar teriakkan Damian pun keluar dari kamarnya. Para pelayan dan penjaga juga ikut keluar.

"Dam, istrimu sudah gila. Lihat, mama habis di tampar olehnya," adu Meri pada Damian.

"Iya kak, sebaiknya kakak ceraikan saja wanita itu," Annette menimpali.

"Alexis keluar!" Damian kembali berteriak memanggil Alexis.

"Apa sih teriak-teriak? Ini bukan hutan." Dengan santainya Alexis berjalan menuruni tangga.

Damian langsung menghampiri Alexis dan menariknya. Alexis yang di tarik tangannya pun terpaksa mengikuti Damian.

Alexis menyentak tangan Damian hingga terlepas. Namun Damian tidak menyerah dan kembali menarik tangan Alexis.

"Kamu mau bawa aku ke mana?" tanya Alexis.

"Ke rumah sakit, kamu harus tanggung jawab kepada Jessy. Karena kamu, dia kehilangan banyak darah."

Alexis ikut saja, namun dia memiliki ide lain. Damian mendorong tubuh Alexis agar segera masuk.

Alexis pun menurut. Hingga akhirnya mereka pun masuk ke dalam mobil dan mobil pun mulai bergerak perlahan keluar dari kawasan rumah.

Alexis memperhatikan jalan yang mereka lewati. Hingga akhirnya mereka pun tiba di rumah sakit.

Damian kembali menarik tangan Alexis untuk ikut masuk ke dalam rumah sakit. Hingga mereka pun tiba di ruang perawatan tempat Jessy di rawat.

"Ini Dok orangnya," kata Damian. Kebetulan dokter yang merawat Jessy juga ada di situ.

"Bagus, sekarang kita mulai untuk pendonoran darah," kata dokter.

Alexis hanya tersenyum tipis saja tanpa di sadari oleh siapapun. Kemudian dia mengikuti dokter ke sebuah ruangan.

Saat di lorong rumah sakit, Alexis berpapasan dengan Raymond. Raymond tidak mengenali Alexis, tetapi Alexis mengenali nya.

"Pria itu, kenapa dia ada di sini?" batin Alexis.

Raymond merasa heran karena Alexis menatapnya cukup lama. Namun Raymond segera berlalu menuju kamar mayat.

Alexis kemudian masuk ke dalam ruangan yang di tunjuk oleh dokter. Dokter pun menyiapkan semua peralatan untuk mengambil darah Alexis.

"Akh...!" Dokter tiba-tiba pingsan karena tengkuk nya di pukul oleh Alexis. Kemudian Alexis pun melakukan pengambilan darah kepada dokter itu.

"Huh, mau main-main dengan ku. Aku tahu kalian bekerjasama," gumam Alexis.

Setelah merasa cukup, Alexis pun memakai jas putih yang di gunakan oleh dokter. Kemudian dia keluar dari ruangan itu.

"Pria tadi, apa yang dia lakukan di sini? Jika aku hampiri dia, dia tidak mungkin mengenaliku," gumam Alexis.

Alexis keluar dari rumah sakit, kemudian menuju parkiran. Alexis hendak membuka mobil, namun terkunci.

Akhirnya Alexis memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah sakit. Alexis membuang jas yang di pakainya. Dan bersikap biasa saja.

"Dari mana saja kamu?" tanya Damian.

"Bukannya aku di minta untuk mendonorkan darah?" tanya Alexis balik.

Damian merasa heran, sekarang istrinya lebih berani dari sebelumnya. Bahkan sudah bisa melawan perkataan nya.

"Tugasku sudah selesai, antar aku pulang. Aku ingin istirahat," kata Alexis.

Damian yang tidak curiga pun menyetujuinya. Ia pun berpamitan kepada Jessy. Jessy tersenyum lalu mengangguk, namun dalam hatinya berbeda.

Damian ingin menggandeng tangan Alexis, namun Alexis segera menjauhkan tangannya. Bayangannya pada si pemilik tubuh masih terlihat jelas.

Di tambah lagi dia juga di khianati oleh sahabatnya sendiri dan atasannya, yaitu profesor Ar.

Tiba di parkiran, Alexis langsung masuk setelah Damian menekan remote di kunci mobil.

Baru saja mesin mobil di hidupkan, Alexis dengan cepat memukul tengkuk Damian menggunakan tangannya. Damian pun pingsan di buatnya.

Alexis memindahkan Damian ke kursi yang dia duduki tadi. Sementara dirinya duduk di kursi kemudi.

"Aku harus cepat ke lokasi kecelakaan itu. Sebelum brankas itu di temukan oleh orang lain," batin Alexis.

Alexis melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sebelum Damian sadar, dia harus segera menemukan brankas tersebut.

Seingatnya dia melempar brankas itu di sekitar sini. Alexis pun meminggirkan mobilnya di pinggir jalan.

Dia keluar dari mobil dan berjalan menuruni lereng, karena jalan berada di daerah perbukitan.

Alexis mencoba mengingat-ingat saat dia melemparkan brankas tersebut. Tidak perduli harus melewati semak belukar.

Alexis menghela nafas, karena sudah setengah jam dia mencari, namun belum juga ketemu.

"Seingat ku di sini, tapi tidak ada," batinnya. Namun Alexis tidak putus asa dalam mencari brankas tersebut.

Saat dirinya hampir putus asa, ada kilauan dari bawah tempatnya berdiri. Alexis tersenyum, dia yakin jika itu adalah brankas yang di carinya.

Benar saja, brankas itu berada di pinggir sungai. Alexis pun tidak mengerti kenapa brankas itu berguling cukup jauh?

"Akhirnya," ucap Alexis girang.

Alexis mengambil brankas tersebut lalu menekan sandi yang sudah di tetapkan nya. Brankas pun terbuka, kalung bermata biru pun terlihat.

Alexis segera mengambilnya dan memakainya. Kali ini, dia tidak akan melepaskan kalung itu. Apalagi sampai jatuh ke tangan orang lain.

"Aku harus secepatnya kembali, sebelum si brengsek itu sadar," gumam Alexis.

Tiba di mobil, Damian pun mulai tersadar. Namun ia belum menyadari lokasi nya berada.

Alexis pun dengan cepat memukul kembali tengkuk Damian. Sehingga kembali pingsan. Alexis segera menjalankan mobilnya kembali ke rumah sakit.

Dengan kecepatan tinggi Alexis mengendarai mobilnya. Hingga dalam sekejap sudah tiba di parkiran rumah sakit.

Alexis kembali memindahkan Damian ke posisi semula. Kemudian dia mengambil air lalu menyiramkan ke wajah Damian.

"Apa yang terjadi?" tanya Damian kaget.

"Cepat jalan, kalau mau tidur di rumah saja," ujar Alexis.

"Aku merasa ada yang memukul ku dari belakang. Jadi aku pingsan," ucap Damian. Kemudian ia menoleh ke Alexis, namun tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari Alexis.

1
Cindy
lanjut kak
Putri Laely
lanjut Thor
Herlina
lanjut ya thor, semangat dalam berkarya💪💪❤❤❤
@pry😛
next
Talnis Marsy
Darwin pelihara ular..untung nenek agatha gak percaya salam tuh ular kadut
dewi
keren gaya balas dendam mu nona cantik kata bang ray haaaa
kaylla salsabella
lanjut Thor makin seru
Astuti tutik2022
aku menunggu balasanny dari Ray utk ibu tirinya ituu
Astuti tutik2022
Haduuuh malah dikasih polisi, mereka di penjara masih bnyak yg lain.thoor bisakah buat si Ray membalas ibu tiriny itu.
@pry😛
lki longor... mask gk tau laki ny gm🤣
@pry😛
cieeeeeew🤣🤣🤣
Nanin Rahayu
lanjut thorr
Sribundanya Gifran
lanjit thor
Putri Laely
lanjut Thor
Ambu Rinddiany Thea
kayanya tuh s pelakor emak tirinya nlp preman bayaran
Astuti tutik2022
hari seniiiinnnnn tebar pesona duluuuu 😂😂😂☕☕+vote
Astuti tutik2022
Sebenernya aku kurang suka thoor harus dibagi 50-50,menurutku biar aja Itu si bpkny Ray g dpt apa" biar gigit jari itu si FALACor 🤣🤣
Ambu Rinddiany Thea: 🤭🤭🤭🤭😆😆😆
total 5 replies
Astuti tutik2022
Macam org yg lagi kencan ya thooor mereka ber2
Astuti tutik2022
ha haaayyyy say ae babang Ray curi start
Astuti tutik2022
Tenang saja nenek si Ale mah org yg jenius
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!