NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Syet!

Duk!

"Sssh! "

"Lo apa apaan sih! " Sentak Emma marah pada Alkairo

Pasalnya saat dirinya hendak pergi, Alkairo justru mencegah tangannya dan membuat wajahnya terbentur dada Alkairo yang membuat Emma meringis kecil

"Lepasin nggak! " Ucap Emma lagi

Alkairo pun melepaskan cekelan tangannya pada Emma. "Dasar gaje! " Sentak Emma dan berlalu pergi

Sementara Alkairo sendiri menatap kepergian Emma dalam diam dengan bibir yang terangkat sedikit. "Gue suka, " Ujarnya tersenyum kecil

Emma sendiri terus mendumel sepanjang jalan, ia kesal dengan Alkairo yang dengan berani merecokinya

"Dia pikir dia siapa ha, berani sekali mengatur dan melarang ku. Dasar Bocah! " Umpatnya kesal

Emma terus berjalan menuju parkiran. Tujuannya kali ini adalah membolos sekolah dan pergi ke salah satu tempat yang sudah sangat ia rindukan sekali.

Bruum!

Bruum!

Motornya melaju meninggalkan perkarangan sekolah membelah jalanan yang cukup sepi siang ini mengingat orang orang masih pada sibuk dikantor.

Tak butuh waktu lama, hanya menempuh 30 menit saja Emma sudah tiba ditempat tujuannya.

Ia memandang bangunan yang menjulang tinggi itu dengan pandangan biasa, "mau mencari siapa? " Tanya si penjaga

"Litha, " Ujar Emma datar

Si penjaga merasa asing dengan aura yang dikeluarkan oleh gadis yang berada di hadapan nya saat ini. Ia berpikir jika aura yang dimiliki gadis ini mirip dengan mendiang ketua mereka

Sadar dari lamunan nya, ia pun membukakan gerbang itu agar gadis ini bisa masuk. Emma melajukan motornya dengan sedang dan masuk kedalam markas Flowers

Ya, Emma kali ini pergi menuju markas miliknya. Alasan untuk bertemu Litha hanya agar dapat izin untuk masuk. Hal itu dilakukan agar para teman teman mereka lebih leluasa bermain disana.

Sebab markas flowers jauh berbeda dari markas mafia pada umumnya. Dimana markas mafia lain cenderung lebih tertutup, suram, gelap dan tidak boleh sembarangan orang bisa masuk.

Sementara Markas Flowers sendiri lebih ke rumah atau Mansion biasa yang tak membuat orang  curiga jika tempat itu adalah Markas mafia.

Tapi meskipun begitu, ada beberapa tempat yang memang sengaja dirahasiakan dan hanya orang orang dari bagian mereka lah yang mengetahui nya

Ting nong!

Ting nong!

Ting nong!

Ceklek!

Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria yang menatap seorang gadis dihadapan nya saat ini. Gadis yang masih menggunakan seragam sekolah nya itu memandang dirinya dengan datar.

Ia mengernyit bingung. "Cari siapa? " Tanya nya penasaran

"Minggir! " Ucap Emma langsung masuk tanpa sopan santun

"Hei dasar tidak sopan! Kenapa lo main masuk kerumah orang gitu aja ha! Dimana letak etika lo ketika bertamu dirumah orang! " Hardik pria itu yang tak lain adalah Agam.

"Ck berisik! Panggil Litha dan Aidan! " Ucap Emma malas seraya mendudukkan bokongnya disofa

Agam melotot tak Terima. "Apa! Siapa lo berani berani nya merintah gue, haa! Kenal juga kagak, datang datang main nyelonong gitu aja. Mana pake acara merintah gue lagi. " Ucapnya bersungut dengan tangan yang berkacak pinggang

Emma memutar bola matanya dengan malas, "ntar lo juga tahu, sekarang panggil Litha, Aidan dan yang lainnya. " Ucap Emma lagi

"Gue tanya, lo siapa! Enak bener lo seenak jidat merintah gue, " Ucap Agam dengan tangan yang membulat membentuk kerucut

"Makanya panggil dulu yang lainnya kalau mau tau gue siapa!" Emma menjawab masih dengan nada tenang miliknya

Bahkan ia dengan santai nya mengangkat kaki dan meletakkanya diatas meja. "Nggak punya sopan santun lo! " Hardik Agam sinis melihat tingkah gadis tersebut

"Cerewet! " Ucap Emma datar

Agam yang melihat tatapan gadis yang menurut nya amat sangat menyebalkan itu merasa familiar. 'Kenapa tatapan matanya mirip sekali dengaan Hanna? Siapa bocah ini sebenarnya? 'Batin Agam termenung

"Cepetan ngapa! Lama amat lo, " Decak Emma mulai jengah melihat Agam yang hanya bengong sedari tadi.

Inilah salah satu kebiasaan Agam yang paling Emma tidak sukai. Agam itu orangnya selain emosian, ia juga lemot dan paling lambat berpikir

Agam terkejut "sabar ngapa! Nggak bisa sabaran dikit jadi orang. " Sahut Agam sewot

"Nggak bisa, dan nggak mau! Buat apa Tuhan menciptakan emosi jika tidak digunakan, lalu untuk apa sabar, " Ucap Emma kelewat santai

"Ck!" Decak Agam kesal

Agam memicingkan matanya lalu melengos pergi dari hadapan Emma dengan mulut yang terus mendumel. Emma yang melihat itu terkekeh pelan merasa lucu akan tingkah Agam

"Masih sama seperti dulu, " Ucapnya lalu duduk dengan tenang.

Sembari menunggu Agam datang kembali Emma memilih untuk bermain HP untuk mengusir rasa bosan nya. Ia sudah memutuskan untuk memberi tahu kepada yang lainnya tentang dirinya yang mengalami perpindahan jiwa.

Jika Aidan dan Litha percaya, maka dapat dipastikan yang lainnya pun juga turut percaya dengan kejadian konyol ini. Terlebih Bryan yang memang memiliki hobi membaca novel, pasti akan sangat mudah Bryan percaya padanya.

Selain untuk berkata jujur, Emma juga merindukan markas flowers ini dan juga teman temannya yang lain. Ia rindu ruang latihan, ruang bawah tanah. Kamar pribadi miliknya pokoknya semuanya Emma rindukan

"Emmaaaaa! " Teriak Litha berlari dan memeluk Emma dengan begitu erat

Emma yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bisa pasrah saja, namun tetap membalas pelukan dari Litha.

"Akhirnya lo datang juga, " Ucap Litha senang

Litha dan yang lainnya sudah berkumpul diruang tamu. Gavin serta Bryan juga turut serta disana. "Seperti sudah lama kenal? Memang nya dia siapa? " Tanya Bryan penasaran

"Oh iya. Bukan cuma gue, tapi kita semua kenal. " Ucap Litha memandang Emma

Emma sendiri hanya mengangguk saja. Bryan, Agam, dan Gavin dengan kompak mengerutkan dahi

"Maksudnya? Kita semua kenal? Dari mana, ketemu aja baru hari ini. " Ucap Bryan yang di setuju oleh mereka

Agam berbisik pada Aidan yang berada di sebelah nya. "Dia siapa sih? Dari mana dia tau tempat kita? Dia bukan penyusup kan? " Ucap Agam sedikit curiga

"Nggak dia bukan penyusup. Ntar juga lo bakal tau, " Sahut Aidan santai

Agam sendiri berdecak kesal. Sedari tadi kata kata yang ia dapatkan hanya 'ntar lo juga tahu' kaya nggak ada perkataan lain saja

"Jadi bisa lo kasih tau tujuan dan maksud lo datang kesini? " Ucap Gavin memulai percakapan

Gavin sedari tadi memperhatikan gelagat dari Emma. Sama seperti Agam yang merasa sedikit familiar terhadap orang itu entah mengapa aura yang dikeluarkan oleh Emma mirip sekali dengan sosok yang amat sangat ia rindukan.

"Oke, gue nggak mau berbasa basi lagi. Gue tahu sedari tadi kalian pasang badan terhadap gue. Tapi gue bukan orang jahat ataupun penyusup. Tujuan gue kesini, gue ingin berbicara satu fakta bahwa Hanna masih hidup dan-"

Brak!

"Jangan bahas nama Hanna disini! Hanna sudah tiada dan nggak mungkin masih hidup. Kalau lo datang cuma buat bilang Hanna masih hidup, mending lo pergi aja deh dari sini! " Ucap Agam dengan mengebrak meja

Kan? Bukannya sudah dikatakan jika Agam ini orangnya gampang emosian? Apalagi membahas perihal Hanna orang yang begitu mereka sayangi. Bukannya apa Agam hanya tidak ingin masalah Hanna diungkit lagi dan itu membuat dirinya sedih mengingat kejadian dimana Hanna merenggang nyawanya.

"Agam! Tahan emosi lo! Dia bahkan belum selesai dengan ucapan nya, " Ucap Gavin tegas

"Tapi tetap aja, kenapa dia harus bahas Hanna disini bang. " Ucap Agam masih tak Terima dengan mata yang merah menahan tangis

"Dengarin dulu semuanya. Jangan emosi, " Ucap Bryan membuka suara

"Lanjutkan, " Sambungnya kembali

Emma pun menghela nafasnya dan berkata" Gue Hanna. Gue Hanna ketua mafia flowers. Gue hidup lagi tapi ditunggu uh bocah ini. Gue-"

"Omong kosong! " Lagi, Agam menyela  kembali ucapan  gadis itu

"Tidak bisakah kau diam, Agam! Gue disini berusaha untuk menjelaskan semuanya! Jangan potong ucapan gue, gue tahu ini hal mustahil tapi memang fakta nya begitu! Gue Hanna ketua kalian! Tubuh gue Emang udah kalian kubur, tapi jiwa gue masuk ke raga bocah ini. Dan lo Bryan, lo pasti percaya kan dengan yang namanya perpindahan jiwa? Seperti novel novel yang lo baca itu? Dan hal itu benar terjadi, dan gue yang ngalamin semuanya sendiri. " Ucap Emma pada Bryan

Agam, Bryan dan Gavin terdiam dengan semua penjelasan yang Emma katakan. Memang hal itu mustahil tapi lihat lah gadis yang mengaku dirinya Hanna itu mengatakan semuanya. Gavin dapat melihat dari sorot mata gadis itu, semua yang ia katakan itu jujur tanpa adanya kebohongan disana

Deg!

"L-lo benar Hanna? " Tanya Bryan dan Emma mengangguk membenarkan

"Ini gue, " Lirihnya dengan mata sedikit berkaca kaca

Grep!

Bryan tanpa aba aba langsung saja memeluk Emma dengan sangat erat. Ada rasa rindu disana tapi semua itu sudah terbayar kan dengan pelukan nya saat ini.

Bryan tak habis pikir dengan ini semua, dirinya ingin menyangkal tapi melihat bagaimana Emma berkata bersungguh sungguh membuatnya percaya begitu saja.

Bryan yakin feeling nya kali ini memang benar, jika gadis itu adalah Hanna. Sedangkan Gavin dan Agam masih terdiam dengan pandangan yang lurus kedepan.

Litha dan Aidan memeluk mereka bertiga, ikut merasakan sedih dan bahagia yang Bryan rasakan. " Kau benar Hanna? "Lirih Gavin dengan pandangan lurus Emma yang mendengar nya tersenyum

" Ini gue kak, "ucap Emma sendu merentang kan kedua tangannya

Gavin langsung memeluk Emma dengan begitu kuatnya. Tidak bisa dipercayai memang tapi tidak menutupi kemungkinan hal ajaib akan selalu ada. Terlebih Emma mengatakan jika Bryan memiliki hobi membaca novel.

Karena tak ada orang yang tahu tentang kebiasaan Bryan yang hobi novel selain para inti dari flowers saja. Jika Emma sudah berakhir begitu, bukankah ini semua nyata bukan? Gadis yang berada dipelukan mereka kali ini tak mungkin berbohong

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!