NovelToon NovelToon
Queen Of Hell Necklace

Queen Of Hell Necklace

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Mafia / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dakilerr12

Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.

Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.

setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab.11

Liu mei yin membuka matanya dan kini dia menatap kedepan dan melihat suasana didalam dunia, yang terpisah antara warna gelap dan terang, dia melihat didepannya terdapat sebuah singgasana yang berwana putih dan hitam, lalu terletak ditengahnya warna hitam dan putih yang menambak kesan misterius.

Tiba-tiba Liu mei yin merasa bahwa tubuhnya tersedot kearah singgasana. Dia kaget dan berusaha melawan, namun kekuatan yang sangat kuat itu terus menariknya, "apa yang terjadi kenapa aku tak bisa melawan?" ucap Liu mei yin.

"akhhhhrr, sial apa mau kalian?" Ucap Liu Mei yin ketika dia hampir mencapai singgasana.

"Ha ha ha tentu saja itu adalah kamu," lalu muncul seorang pria dengan tudung hitam.

"Jangan sombong dulu pak tua, saya juga menginginkannya," lalu muncullah seorang pria berambut putih dengan pakaian serba putih.

"Cih kau juga sudah tua, lihatlah rambutmu sudah berubah jadi uban," ucap pria bertudung hitam.

"Saya selalu awet muda, kamu lihat kulitku masih kencang tidak sepertimu itu. Warna rambut saja yang hitam, namun kulitmu sudah keriput," ucap pria berambut putih tak mau mengalah.

"Kau...."ucap pria bertudung hitam tak terima, namun terhenti ketika dia mendengar suara lain yang berbicara.

"Hei sudahlah, siapa kalian?" Tanya Liu mei yin dengan suara menyeramkan, yang kini menatap keduanha dengan bola mata berwarna hitam pekat.

"Ho ho tentu saja kami berdua adalah roh elemen kegelapan dan cahaya," bukan pria hitam yang berbicara namun pria berambut putih.

"Saya tak perduli siapa kalian, apa maksud kalian melakukan ini padaku? cepat lepaskan saya!" ucap Liu mei yin dengan suara menyeramkan, dia masih berusaha melawan agar tidak mendekati singgasana.

"Baiklah tunggu sebentar," lalu pria bertudung hitam dan berambut putih itu mengangkat tangannya dan melambaikannya kedepan, seketika itu hilanglah tekanan dan kekuatan yang menyedot Liu mei yin.

Setelah lepas dari sedotan kekuatan yang menyedot nya, Liu mei yin hampir terjatuh, namun dia bangkit lagi dan berdiri dengan tegak.

Seperti orang yang tak pernah mengalami tekanan.

"Kami hanya ingin kau menjadi pewaris kami," ucap pria bertudung hitam tiba-tiba.

"Apa keuntungannya untukku?" Ucap Liu mei yin dengan suara datarnya namun terkesan dingin, sambil melipat kedua tangannya didepan tubuhnya.

"Ho ho, tentu saja agar kau menjadi kuat, kami adalah roh elemen terkuat di dunia ini, tidak ada yang memiliki elemen cahaya dan kegelapan setelah berjuta-juta tahun lalu, tentu jika kau ingin mewarisi kekuatan dari kami, kau harus melewati ujian terlebih dahulu," ucap pria berambut putih.

"jika kekuatan itu berguna bagiku. Maka saya terima ujianmu," ucap Liu mei yin, lalu dia melangkah mendekati kedua orang itu dengan perlahan, tetapi dengan langkah yang tegas, setelah beberapa langkah dja berhenti tepat didepan mereka berdua.

"Baiklah jika kau ingin menerima warisan dari kami, kau harus melewati ujianku dulu," ucap pria bertudung hitam, lalu tak lama dia melambaikan tangannya dan muncullah sebuah pintu berwarna hitam pekat dengan pola misterius.

"Masuklah disana, kau akan tahu apa ujiannya. Jika kau berhasil melaluinya, maka saya akan memberikan semua warisanku kepadamu," ucap pria bertudung hitam kepada Liu mei yin, dengan suara berat dan seraknya.

"Oke." tanpa merasa ragu, Liu mei yin melangkahkan kakinya menuju pintu hitam misterus tersebut dan memasukinya.

Setelah Liu mei yin memasuki pintu, pintu itu langsung tertutup kembali seperti semula, sedangkan didalam Liu mei yin hanya melihat kegelapan, tetapi, disana ada banyak titik cahaya yang berkedip. Liu mei yin yang memang dikuasai oleh jiwa lain hanya menatap datar pemandangan didepannya, dapat dia ketahui bahwa itu bukanlah kunang-kunang, melainkan mata dari hewan-hewan menyeramkan dan menjijikkan yang sedang menatapnya.

Seandainya saat ini jiwa Liu mei yin yang sebelumnya, maka dia akan mati ketakutan dan kembali meminta untuk dibukakan pintu. Namun yang sekarang menepati tubuh Li mei yin adalah mafia yang terkenal kejam, sadis dan dingin dengan semua orang, ditambah saat ini ada jiwa lain yang menguasai tubuh Liu mei yin.

Sehingga ketika Liu mei yin melihat suasana didepannnya, dia hanya menyeringai, jika orang lain yang mengenal Liu mei yin didunia sebelumnya, maka dapat mengetahui bahwa akan ada hal buruk yang akan terjadi setelah ini.

Tak menunggu lama, setelahnya Liu mei yin berlari kedepan dan menuju kearah kegelapan dengan banyak titik-titik bercahaya tersebut.

Liu mei yin mulai menyerang dengan tangan kosong, karena saat ini dia tak memiliki senjata apapun, jadilah, dia hanya menggunakan kekuatan fisik maupun elemennya, saat ini dia mengeluarkan kekuatan elemen anginnya untuk menyerang titik-titik cahaya didepannya dan melihat reaksi mereka.

Whuusshh...boom..

Terdengar ledakan, kemudian tak lama setelah serangan dari Liu mei yin. Terdengar suara teriakan kesakitan dari pada siluman, yang begitu memilukan. Namun, beberapa saat suara itu menghilang, digantikan dengan suara auman dan juga suara-suara siluman yang aneh, disusul dengan kemunculan siluman tingkat rendah menampakkan dirinya didepan Liu mei yin dan mulai menyerang Liu mei yin.

Liu mei yin yang melihat itu hanya tersenyum geli, dia tak mungkin akan menyisakan satu silumanpun, kali ini dia akan membunuh semua yang ada didepannya bagaimanapun caranya.

Liu mei yin langsung menyerang para siluman tingkat rendah itu menggunakan kakinya, dengan mudah dia menendangnya beberapa puluhan meter, setelah itu samar-samar dia medengar suara-suara kesakitan, kemudian tak ada suara lagi yang menandakan beberapa diantaranya sudah mati.

Setelah kejadian yang begitu cepat itu, para siluman memiliki pemikiran satu sama lain. Yaitu menyerang Liu mei yin secara bergerombolan.

Sehingga mereka berpencar dari segala arah.

Bukannya takut, tapi Liu mei yin justru mengangkat bibirnya tersenyum dengan seringai yang menyeramkan.

"Ini yang aku tunggu-tunggu, bersiaplah kalian semua ha ha ha," ucap Liu mei yin dengan penuh semangat dia maju menyerang balik.

Sesekali dia menendang dan memukul, karena dia di kelilingi oleh berbagai macam siluman, yang Liu mei yin yakini beberapa diantara sudah berada ditingkat menengah dan atas. Namun itu tak ada apa-apa bagi jiwa Liu mei yin sekarang, dia terus menyerang, menangkis dan mencoba membunuh dengan kekuatan fisiknya.

Berjam-jam berlalu, setelah merasa cukup menggunakan kemampuan fisiknya, kini Liu mei yin memutuskan menggunakan kekuatan Qinya. Dia mulai mengalirkan Qi menuju tangannya, lalu muncullah sebuah bola api yang berukuran bola, kemudian langsung ditembakkan oleh Liu mei yin, dengan membabi buta kearah para siluman tingkat rendah, menengah dan tinggi yang menyerangnya semuanya.

Naasnya siluman tingkat rendah yang terkena oleh api keabadian Liu mei yin, langsung menjadi abu. Setelah beberapa saat, akhirnya Liu mei yin berhasil memusnahkan siluman tingkat rendah.

Kemudian dia menggeluarkan kekuatan dari telapak tangannya seperti bola hitam yang dia arahkan pada para siluman tingkat menengah dan tinggi yang tersisa.

Beberapa siluman tingkat menengah dan tinggi yang merasakan energi bahaya dari bola-bola hitam tersebut, mencoba menghindar dan sesekali mereka maju menyerang Liu mei yin.

Boom boom...

Syuuut... Booomm..

Liu mei yin tak tinggal diam, tangan kanan dia gunakan untuk mengeluarkan bola-bola hitam tangan kiri dia gunakan untuk menangkis serangan jarak dekat oleh para siluman yang menyerangnya.

Pertarungan semakin sengit, seorang gadis dengan sorot mata tajam, melawan para siluman yang tak ada habisnya seorang diri.

Bola-bola hitam dan elemen api bercampur digunakan oleh Liu mei yin untuk membunuh para siluman. Hingga dua dupa berlalu pertarungan tersebut berhenti dengan suara ledakan besar disana.

BOOOMMM...

Para siluman menengah dan tinggi yang tersisa, melihat bahwa rekan mereka yang maju menyerang Liu mei yin sudah mati di bakar oleh Liu mei yin.

Grrrrr... Auuuuuu.... Auuuu...

Para siluman tingkat menengah dan tingkat tinggi yang tersisa tak terima kawanan mereka dibantai, akhirnya maju menyerang Liu mei yin untuk balas dendam.

Liu mei yin hanya menyeringai menatap mereka, dia semakin bersemangat untuk membantai para siluman itu dan melihat mereka kesakitan ketika mereka sekarat.

Pertarungan kembali tak terelakkan, para siluman tingkat menengah dan tinggi yang tersisa, menyerang secara bersama-sama. Mereka merasa yakin bahwa mereka mampu membunuh Liu mei yin jika mereka melakukannya secara bersamaan.

Hingga mereka mengeluarkan kekuatan mereka, yang membentuk sebuah lingkaran kuning, yang mengelilingi Liu mei yin.

Setelah mereka mengeluarkan jurus pertarungan andalan mereka, lingkaran kuning tersebut bergerak menyusut mengelilingi tubuh Liu mei yin.

Liu mei yin hanya diam, menunggu serangan gabungan itu mengenai dirinya. Tepat saat jarak lingkaran kuning itu berjarak 30 Senti dari tubuhnya.

Tiba-tiba Liu mei yin mengeluarkan kekuatan kabut hitam dari dalam tubuhnya, yang menghempas lingkaran kuning tersebut bersamaan dengan Liu mei yin mengeluarkan kekuatan kabut hitam membentuk seperti cincin yang melingkari tubuhnya. Hingga lingkaran kuning dan hitam tersebut berubah arah dan mengenai para siluman tingkat menengah dan tingkat tinggi yang tersisa.

Whuuussshh.. Brakk... Booommm...

Tubuh para siluman membentur sesuatu sehingga akibat benturan tersebut membuat getaran disekitar Liu mei yin.

"Hehe, siapa lagi? Ayo maju," ucap Liu mei yin. Setelah yakin para siluman tadi sudah mati. Namun tak ada yang menyahut ucapan Liu mei yin. Liu mei yin hanya bersikap bisa saja ataupun tersinggung, justru dia menyeringai saat ini

Liu mei yin tau bahwa siluman yang tersisa saat ini hanya siluman tingkat bumi dan langit dan ada salah satu diantaranya sudah menjadi tingkat ilahi, yang membuat mereka sedikit sombong hanya untuk sekedar bersuara.

"Maju kalian semua, jangan hanya bersembunyi didalam kegelapan saja! seperti pengecut!," ucap Liu mei yin menggelegar dengan suara yang sangat menyeramkan, dia tersenyum licik, dan berusaha memancing mereka keluar.

Siluman yang tadinya hanya berdiam diri dalam kegelapan, kini mulai bergerak setelah mendengar ucapan Liu mei yin yang mengejek mereka, "hei anak kecil, jangan terlalu sombong, kami tak akan kalah darimu seperti mereka yang sangat lemah," ucap salah satu siluman, yang kini semakin mendekat kearah Liu mei yin.

"Jika aku sombong, lalu disebut apa dirimu?" Ucap Liu mei yin.

Deg...

"Huh gadis sialan tak tau tempatnya, lebih baik mati saja kau!!" ucap salah satu siluman tingkat langit.

"Maka, kita akan melihat siapa yang mati dan siapa yang akan tertawa diakhir," ucap Liu mei yin.

"Serang!! bunuh gadis terkutuk itu!!" ucap siluman tadi dan di setujui oleh teman-temannya, lalu setelah itu mereka menyerbu Liu mei yin sendirian.

Liu mei yin masih berdiri ditempatnya dengan tenang dan menunggu siluman itu maju untuk menyerangnya. Sungguh tak ada takut-takutnya, dia terlihat sangat menantikan dengan senyum khas yang tercetak dibibirnya.

Setelah merasakan sebuah serangan mendekat, Liu mei yin tak ragu lagi untuk mengeluarkan kekuatan elemen apinya. Namun sekarang bola apinya lebih besar dari sebelumnya, bahkan berwarna hitam pekat, lalu dia arahkan kearah siluman yang tadi ingin menyerangnya dan....

Wusshh...

Akhhhrr.....

Salah satu dari siluman tingkat bumi meledak dan terbakar oleh api keabadian Liu mei yin, lalu tak lama setelah itu menjadi abu tak tersisa sedikitpun. Para siluman yang lain melihat temannya seperti itu, menjadi gemetaran dan ketakutan, namun karena ambisi untuk membunuh, sehingga mereka terus maju menyerang Liu mei yin.

Sementara itu, Liu mei yin terus menggunakan elemen apinya yang sangat panas untuk menghanguskan siluman-siluman tingkat bumi tingkat satu dan dua, kemudian Liu mei yin menambah kekuatannya untuk membunuh siluman yang sudah pada tingkat langit, sampai tersisa satu silmuan, yang sebelumnya hanya diam saja, memantau Liu mei yin membantai teman-temannya.

Setelah melihat Liu mei yin berhasil mengalahkan teman-temannya, silmuan tingkat ilahi itu kemudian mulai membuka matanya yang sangat besar dan menatap Liu mei yin dengan tatapan membunuh.

Awalnya Liu mei yin merasa tak nyaman ditatap seperti itu, namun itu tak bisa membuatnya takut sama sekali, justru dia merasa tertantang melawan siluman tingkat ilahi, yang berbentuk singa bertanduk kerbau dengan ukuran sebesar gedung apartemen.

"Hei gadis kecil, kemampuanmu cukup bagus, namun kekuatanmu itu tak ada apa-apanya dihadapan ku, huh sungguh mereka sangat lemah, mengapa mereka bisa kalah dengan mudahnya oleh anak kecil sepertimu," ucapnya meremehkan.

"Sudahkan kau berbicara, maka selanjutnya adalah kau," ucap Liu mei yin lalu menyerang kembali menggunakan kekuatan elemen apinya, namun tentu kekuatan siluman tingkat ilahi tak bisa diremehkan.

Whuusshh Boommm..

Serangan apinya hanya membakar sedikit kulit siluman tingkat ilahi tersebut.

"Sangat menarik," ucap Liu mei yin singkat, lalu mulai mengerahkan tenaganya mengalirkan Qi lebih banyak lagi. Tak lama muncullah sebuah pedang api yang dia ciptakan dengan kekuatan elemen apinya.

"Mari bertarung." tantang Liu mei yin dengan senyum khasnya, yang masih tercetak dibibir tipisnya.

Siluman tingkat ilahi itu mulai bergerak dan berejalan ke arah Liu mei yin, dia mengaum dengan keras agar membuat Liu mei yin takut akan aumannya. Namun dia hanya bisa kecewa, karena kini lawannya hanya menatap datar, tanpa rasa takut sedikitpun apalagi sekarang ini yang menguasai jiwanya adalah jiwa yang bersembunyi didalam tubuh Liu mei yin.

Singa bertanduk kerbau itu merasa kesal karena aumannya tak bisa membuat lawannya ketakutan. Akhirnya dia memilh untuk menyerang dan mengeluarkan cairan berwarna hitam dari mulutnya, kemudian mengarahkannya kearah Liu mei yin.

Liu mei yin yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan menghindar, singa bertanduk kerbau terus menyerang dengan kekuatan cairan hitam yang keluar dari mulutnya, lalu menembakannya kearah Liu Mei yin, namun serangan-serangannya tak ada yang mampu melukai Liu nei yin.

Dia semakin geram dan mulai mengeluarkan aumannya sekali lagi dan disusul dengan semprotan cairan lengket dari mulutnya, yang akan dia tembakkan. Namun sayangnya Liu mei yin terlalu peka akan bahaya dan licin seperti belut ketika menghindar, singa bertanduk kerbau sekali lagi harus merasa kecewa karena melihat Liu mei yin masih baik-baik saja.

Liu mei yin tak tinggal diam dan hanya menghindar dia mulai maju dan mengayunkan pedang apinya dan menyerang tubuh singa bertanduk kerbau dia menebas dan sekaligus menghindar dari serangan siluman tingkat ilahi itu, dan nyatanya usaha Liu mei yin tak sia-sia, kini terlihat tubuh dari singa bertanduk kerbau itu terbakar dan terluka akibat sayatan dari pedang Liu mei yin.

Setelah melihat hasil karyanya, Liu mei yin menyingkirkan pedang apinya dan kini kesempatannya untuk cepat mengakhiri pertarungan, dia mengangkat tangannya lalu muncullah gumpalan kabut hitam, namun karena disana hanya kegelapan, jadilah hanya cahaya kilat yang terlihat dan menyinari beberapa titik. Meski begitu Liu mei yin dapat melihat silmuan didepannya. Tanpa membuang waktu, dia mengarahkan kekuatan elemen petirnya kearah siluman tingkat ilahi.

"Petir ilahi!!"Teriak Liu nei yin. Seketika itu muncul petir yang menggelegar menyambar ke arah singa bertanduk kerbau, seketika itu juga singa bertanduk kerbau ingin menghindar, namun belum sempat dan akhirnya dia terkena dengan kekuatan petir ilahi dari Liu mei yin, yang membuat tubuhnya meledak dengan daging yang berceceran.

Liu mei yin menarik nafasnya dengan berat dan mulai menetralkan tubuhnya, karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya dan energi qinya, setelah itu tubuhnya tiba-tiba seperti tersedot dan tertarik keluar dari pintu sebelumnya, hingga kini dia berdiri lagi didepan pria bertudung hitam.

Pria bertudung hitam itu terlihat sangat puas mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tertawa dengan suara beratnya.

"Ha ha ha, akhirnya saya mempunyai pewaris ha ha ha... Kau lihat itu pak tua, saya tak lagi perlu memikirkan kekuatanku yang akan sia-sia disini, jika terus menunggu ha ha ha..." pria bertudung hitam itu telihat sangat bahagia, dia terus tertawa dan mengangkat kedua tangannya dengan bangga.

Liu mei yin dan pria berambut putih yang melihat itu hanya diam dan menunggu pria hitam itu menyelesaikan kesenangannya dulu.

Setelah pria bertedung hitam itu kembali sadar, dia merasa seperti melupakan sesuatu, ketika dia ingat dia hanya berdehem, "oh maafkan pria tua ini, nak siapa namamu?" Tanya pria tersebut.

"Liu mei yin," ucap Liu mei yin singkat, untuk saat ini dia akan tetap menggunakan nama aslinya dahulu. Setelah dia pergi ke ibu kota, mungkin dia akan mempertimbangkan menggantinya menjadi Li mei yin, untuk mempermudah dia mencari petunjuk tentang orang tuanya.

"Baiklah nak, sekarang kau duduklah dengan posisi lotus, lalu pejamkan matamu," ucap pria bertudung hitam itu.

Liu mei yin sempat ragu, namun setelah berpikir lama, dia akhirnya menuruti perintah pria tersebut. Kemudian dia duduk dengan posisi lotus lalu memejamkan matanya.

Setelah dia memejamkan matanya, dia mendengar suara langkah kaki mendekat.

Instingnya mengakatan itu adalah pria hitam itu sehingga dia bersikap biasa saja. Kemudian dia merasakan sebuah kekuatan dahsyat mulai memenuhi dantiannya dan mengaliri seluruh meridian, membuat Liu mei yin merasakan rasa sakit yang tam dapat dia ucapkan. Dia hanya mengeram.

Akkkhhrr...

Liu mei yin, memeriksa tubuhnya, dapat dia lihat sebuah warna hitam terus menerobos masuk dengan rasa sakit yang dia rasakan, dia meraka tak tahan, jika terus dipaksakan maka dia merasa tubuhnya akan meledak.

"Akhhhrr kenapa sakit sekali!!" ucap Liu mei yin dengan lirih.

"Hei pria tua, apa yang kau lakukan, kau akan membunuhnya jika terus seperti itu," ucap pria berambut putih yang sedari tadi hanya memperhatikan dari samping dan akan melangkah menghalangi pria bertudung hitam tersebut, namun dia dihalangi oleh pria bertudung hitam itu.

"Diam lah, saya tau apa yang saya lakukan, kau cukup berdiri dan pantau," ucap pria bertudung hitam itu dengan suara serak dan beratnya itu, pria berambut putih itu kembali dengan patuh dan memantau, jika terjadi sesuatu yang membahayakan nyawa gadis itu, dia akan bertindak mencegahnya. Dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mewariskan kekuatannya kepada gadis tersebut, dia juga sudah lelah diam di tempat itu selama berjuta-juta tahun lamanya.

Tiba-tiba Pria bertedung hitam itu mengingat sesuatu, lalu dia menghentikan suntikan kekuatannya. "Ah pria ini lupa, maka saya hanya bisa melakukan satu cara ini untuk tetap mewarsikan kekuatanku," lalu pria bertudung hitam itu membuat segel di depan kepala Liu mei yin. Lalu muncullah tanda berbentuk awan hitam di antara kening Liu mei yin, tak lama menghilang setelah terbentuk sepenuhnya. Kemudian kondisi Liu mei yin kembali stabil seperti sebelumnya.

Liu mei yin yang merasa dantiannya sangat penuh dan akan melakukan terobosan, dia tak mampu lagi membendungnya dan suara....

Booom....

Tanda Liu mei yin menerobos dan tak sampai disana dia kembali menerobos.

boom...

Kini tingkat kultivasinya mencapai tingkat ascension tingkat akhir dan dia berhenti disana, lalu Liu mei yin membuka matanya dan menarik nafasnya, kini bola mata Liu mei yin berubah warna digantikan oleh warna mata manusia pada umumnya. Tetapi lensa matanya berubah menjadi hitam legam, tak seperti saat dia dikuasai oleh jiwa lain dalam diriny. Dia terlihat lebih seperti manusia biasa. Warna rambutnya bertambah hitam pekat, namun saat ini Liu mei yin tak menyadari itu.

Kini Liu mei yin menatap pria berambut putih itu, dengan mata berbinar sambil tersenyum kepada pria berambut putih itu. "Hei pak tua putih, bukankah sekarang giliranmu?" Tanya Liu mei yin dengan seringai khasnya.

Pria berambut putih itu hanya bisa menghela nafasnya dengan panggilan Liu mei yin, namun bukan itu alasannya menghela nafas.' ada apa dengan senyumannya itu? sangat menyeramkan untuk dilihat, namun dia sungguh jenius. Disaat umurnya barul5 tahun bahkan kurang kultivasinya sudah mencapai tingkat ascension tingkat akhir, mungkin aku akan beruntung dan tidak akan menyesal mewariskan kekuatanku padanya. Tetapi aku harap dia bisa melewati ujianku, 'batin pria berambut putih itu.

"Baiklah sekarang giliranku untuk mengujimu," ucap pria berambut putih itu, lalu hal yang sama dilakukan oleh pria berambut putih dengan pria bertudung hitam lakukan, kemudian munculah pintu berwana putih dengan cahaya yang menyilaukan.

Liu mei yin sampai menutup pandangannya dengan tangannya, namun tak lama setelah itu, cahaya tersebut hilang seketika, tersisa hanya pintu putih dengan hiasan elegannya dan pantulan cahaya disela-selanya.

Tanpa membuang waktu lagi, Liu mei yin melangkahkan kakinya menuju pintu berwarna putih tersebut dan membuka pintu, namun saat dia akan memegang ganggang pintu suara pria berambut putih tersebut menghentikan Liu mei yin, "gadis Mei yin, ketika kau memasuki pintu ujian, kau harus menghilangkan aura suram dalam dirimu," ucap pria berambut putih.

"Kau tenang saja, saya tau apa yang saya lakukan, saya tak akan gagal ujianmu," ucap Liu mei yin masih dengan ekspresi datar nya, namun dengan tekat yang teguh. Pria berambut putih itu melihatnya merasa yakin akan kemampuan Liu mei yin untuk melewati ujiannya.

"maka masuklah," ucapnya.

Liu mei yin langsung membuka pintu dan menghilang dari balik pintu, tersisa kedua pria berambut putih dan bertudung hitam dilua. "Hei, Yin Zu, kenapa kau berkata seperti itu kepadanya sebelum dia masuk disana?" Tanya pria bertudung hitam.

"Ntahlah, saya hanya takut dengan aura yang sangat suram, ketika melihatnya pertama kali masuk, sampai dia berhasil menerobos, saya hanya berharap dia mampu mewarisi kekuatanku dan menegakkan kebenaran," ucap pria berambut putih itu dengan pelan.

"Cih, menegakkan kebenaran kamu bilang. Didunia ini, tak ada namanya benar dan salah, justru terkadang yang kita lihat hitam belum tentu jahat dan yang putih belum tentu baik, jadi simpan saja kata-katamu itu," ucap pria bertudung hitam dengan nada mengejek.

"Kau benar Yang zi, aku setidaknya melihat ada kebaikan yang dia pancarkan dari tatapannya. Walaupun dia dikelilingi oleh aura yang suram dan gelap, namun kita tak bisa menyimpulkan dia jahat, karena bisa jadi aura yang suram itu, karena dia sering membunuh atau karena dia sudah melewati hal-hal yang menyakitkan selama hidupnya, namun saya berharap dia akan selalu menjadi dirinya sendiri," ucap pria berambut putih bernama Yang zi.

"saya juga bisa merasakan ada kekuatan yang sangat kuat dari dalam dirinya, saya yakin bahwa masa depannya akan banyak rintangan, tapi dia juga akan mampu melewatinya. Gadis ini akan menjadi orang hebat suatu saat nanti," ucap pria berambut putih sambungnya.

"Yah semoga saja, oh ya saya akan kembali kau diamlah disini dan tunggu gadis itu kembali dan ingat jangan kau paksa untuk mewariskan kekuatanmu sepenuhnya dia masih gadis kecil belum cukup kuat dengan tubuhnya sekarang," ucap yin Zu lalu dia menghilang dari sana.

"Kau tenang saja," ucap yang zi setelah kepergian Yin zu.

1
Murni Dewita
👣
Fhitria Indriani
next Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!