Sovia dan Angga baru menikah beberapa Minggu, ayah Angga kemudian menikah dengan seorang wanita yang usianya sana seperti Angga. pernikahan Sovia di penuhi kebahagiaan, namun setahun setelah itu tiba-tiba banyak kejadian yang mencurigakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Angga tersaingi.
Hari ini rasanya Angga ataupun Ingrid mendapatkan sebuah kabar yang begitu luar biasa, mereka tidak akan pernah mengira Adi akan kembali ke perusahaan dan kembali mengambil kepemimpinan di sana.
"Tapi sayang, kamu kan sudah memberikan perusahaan ini kepada Angga, jadi kamu jangan khawatir. Biarkan Angga yang menjalankan perusahaan ini." kata Inggrid.
Adi sedikit tersenyum kemudian menggerakkan kursi rodanya. "Kenapa kamu berbicara seperti itu sayang, apakah kamu tidak ingin aku kembali memegang perusahaanku atau kamu ingin mengambil perusahaanku?" tanya Adi.
Inggrid nampak terdiam, dia tersentak dengan pertanyaan suaminya itu, padahal dulu Adi akan melakukan apa yang dia katakan. Namun entah mengapa akhir-akhir ini Adi sangat berubah, hal itu membuat Inggrid merasa kalau ada sesuatu dengan suaminya tidak.
"Bukannya seperti itu sayang, aku hanya tidak ingin kamu kembali sakit. Kamu tahu kan kondisimu itu tidak baik untuk berpikir, apalagi untuk selalu stress. Jadi aku hanya ingin kamu tetap sehat dan aku ingin kamu baik-baik saja." jawab Inggrid dengan kata-kata manisnya.
Setelah itu dia berusaha untuk mendekati Adi namun ketika Inggrid hendak mendekati Adi tiba-tiba saja Wati masuk ke dalam ruangan itu. "Ini sudah waktunya anda minum obat, tuan. Saya akan membawa anda untuk makan terlebih dahulu." ucap Wati yang bergegas membawa Adi pergi dari tempat itu.
Inggrid terdiam, dia terkejut karena tiba-tiba Wati masuk ke kantor Adi dan langsung membawa suaminya. Apa yang kamu lakukan Wati? aku sedang berbicara dengan suamiku, kenapa kamu langsung memotong pembicaraan kami?!" bentak Inggrid.
"Maaf nyonya Inggrid, Tuan harus segera meminum obatnya dan Tuan harus makan makanan bernutrisi seperti kata dokter." jawab Wati yang langsung berlalu pergi.
Inggrid menghela nafasnya berulang kali, dia tidak pernah mengira kalau Wati akan melawannya seperti ini bahkan berani membangkang. "Wanita itu benar-benar tidak tahu diri?!" seru Inggrid dengan suara yang begitu keras.
Sofia hanya tersenyum, Dia seolah ingin bertepuk tangan melihat drama yang ada di depannya. perlahan namun pasti pembalasan dendam itu akan berjalan seperti yang mereka inginkan. "Oh ya Bu, ibu bekerja di bagian apa?" tanya Sofia.
"Memangnya kenapa kamu tanya?" jawab Inggrid.
"Bukan seperti itu Bu, mulai sekarang sebagai wakil dari ayah, semua yang ada di perusahaan ini harus melapor padaku dulu. Semua harus melalui proses dariku dahulu." jawab Sofia.
"Apa maksudmu sayang?" tanya Angga.
"Iya mas, mulai sekarang semua yang ada di perusahaan ini akan aku tangani terlebih dahulu setelah itu ke Ayah. Jadi seluruh kontrak baru yang dipegang oleh perusahaan Wijaya akan aku tangani sedangkan kontrak kerja yang kamu tangani harus melalui persetujuan ku." jawabnya.
Sofia kemudian memberikan salah satu kontrak kerjasama yang disetujui oleh Angga, proyek kerjasama itu ternyata memakai anggaran terlalu besar jauh dari nominal pengeluaran, hal itu membuat Adi mencurigai mengenai proyek itu.
"Mas Angga harus konsisten ketika bekerja, ayah bilang proyek ini tidak menguntungkan. Pengeluarannya terlalu banyak sedangkan nominal pemasukan sangat tipis dengan pengeluaran untuk semua pembangunan itu. Jadi aku minta mas Angga untuk menyelesaikan beberapa proposal mengenai kerjasama ini." kata Sofia.
Angga sedikit terdiam, entah mengapa dia kecewa dengan kata-kata yang diucapkan oleh Sofia. "Aku lebih mengerti mengenai perusahaan, kamu baru masuk ke perusahaan hari ini, sayang. Jadi kamu jangan pernah bersikap kalau kamu itu lebih pintar dariku, Kamu hanyalah ibu rumah tangga. Jadi mas minta kamu kembalilah ke rumah." ujar Angga.
Sofia menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, setelah itu dia memberikan beberapa laporan keuangan yang sangat mencurigakan. Hal itu membuat Sofia mencibir Angga habis-habisan. "Kalau mas bekerja dengan benar ini semuanya tidak akan terjadi, bukan tanda tanya lalu bagaimana ini bisa terjadi mas? sedangkan semua laporan ini seharusnya kamu periksa dahulu." jawab Sofia.
"Kamu tidak terlalu mengerti mengenai perusahaan sayang, jadi kamu jangan pernah ikut campur. Mas tidak mau kamu bekerja di perusahaan ini, jadi mas minta kamu untuk segera kembali sebagai ibu rumah tangga saja." Angga terus berusaha untuk membuat Sofia mengikuti apapun yang dia katakan.
Namun Sofia yang sekarang tidak akan mau melakukan apa yang dikatakan oleh suaminya. setiap kalimat yang diucapkan Angga membuat Sofia semakin berpikir kalau dia tidak akan pernah menyerah. "Jika mas Angga mengaku hebat kenapa ada kelalaian yang begitu fatal seperti ini?" ujarnya. setelah itu Sofia meminta Angga dan Inggris keluar dari kantor Adi.
Ketika Angga keluar dari kantor Adi, dia melihat beberapa berkas laporan yang diberikan oleh istrinya. Memang beberapa laporan itu terasa janggal ketika Angga melihatnya, beberapa poin yang dibaca oleh Angga membuatnya benar-benar nampak terkejut.
"Jangan bilang kalau kamu melakukan kecurangan?" tanya Anggra. dia langsung menatap Inggrid yang bersamanya.
"Apa maksudmu? jangan-jangan kamu menuduhku ya?!" Inggrid mengelak. padahal dalam hati dia benar-benar sangat ketakutan.
"Jangan katakan kamu tidak tahu apa-apa, kenapa laporan ini jadi seperti ini? kamu yang membuat laporan ini, bukan? lalu kenapa bisa ada laporan seperti ini?!" bentak Angga.
"Aku aku juga tidak tahu bagaimana bisa seperti ini, jangan-jangan wanita itu berusaha untuk menjebakku. Sofia pasti menjebakku." ujar Inggrid.
"Kamu tidak usah mengelak dari semua bukti yang ada di sini, cepat katakan kenapa ini bisa terjadi Dan kenapa laporan keuangan yang ada di tanganku ini pengeluarannya lebih besar daripada perkiraan yang aku buat?!" tanya Angga. Setelah itu dia menatap Inggrid, dalam kurun beberapa bulan Dia memegang perusahaan memang Inggrid terkadang membeli beberapa barang mewah dan wanita itu selalu suka berfoya-foya. "Jangan-jangan kamu memang melakukan kecurangan, jangan-jangan kamu membuat rencana untuk menghancurkan perusahaan ini?"
Mendapatkan pertanyaan seperti itu seketika Inggrid merengek manja kepada Angga, Dia bergelayut manja sembari memeluknya dengan begitu erat. "Kamu jangan marah lagi seperti itu, memangnya kenapa sih kalau aku melakukan sedikit kesalahan. Lagi pula perusahaan ini nantinya akan menjadi milikmu kan." ucap Inggrid. dengan begitu santainya dia mengatakan hal itu, dengan begitu tidak pedulinya Inggrid seolah ingin mengumpankan dirinya kepada sang ayah.
Angga tidak bisa berkata apapun, karena bujukan Inggris membuatnya menjadi pria bodoh. Setelah mengatakan itu Inggrid seolah memenangkan kepercayaan Angga, sedangkan Sofia yang ada di kantor Adi dia meyakini dengan semua laporan yang sudah dia dapatkan. Sofia benar-benar tidak bisa mengatakan apapun, ternyata suaminya sudah terjebak terpuruk bahkan sekarang berada di genggaman Inggris.
"Perlahan-lahan pembalasanku akan semakin menyakitkan, perlahan-lahan kalian akan merasakan penghianatan itu membuatmu berakhir dalam kesengsaraan." ucap Sofia.
Sofia bekerja sebagai orang kepercayaan Adi dan mulai menjalankan perusahaan dengan begitu baik, bahkan para pengusaha lebih mempercayakan kerjasama kepada Sofia. Adi terlihat begitu bahagia ketika para pengusaha memberi pujian kepada Sofia, sedangkan Angga dan Inggrid mereka mendapatkan cacian karena beberapa laporan dan kinerja mereka begitu buruk.
"Hahaha..., nona Sofia benar-benar sangat luar biasa." puji salah satu pengusaha.
"Tentu saja putriku sangat hebat, dia adalah penerus dariku." jawab Adi.
*Bersambung*
terima kasih atas dukungannya semoga kalian senang dengan novelku ini. jangan lupa baca novelku yang lain.
*istri barbar bos mafia*
*My sugar Daddy.
*Sugar baby tuan muda lumpuh*