NovelToon NovelToon
Berawal Dari Perselingkuhan Berakhir Di Pelaminan

Berawal Dari Perselingkuhan Berakhir Di Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Yani Yuranah

"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sedikit menjauh

Aleta masuk kembali ke dalam rumah nya, setelah Rey pulang dalam keadaan marah.

Aleta menutup pintu nya, lalu dia menyender di balik pintu.

Aleta memegang kuat ponsel nya, hati nya benar benar merasa bersalah.

"Kenapa jadi kaya gini sihh "  gumam Aleta menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

"Gue harus apa sekarang ?"  erang nya , bahu nya mulai bergetar, Isak tangis nya mulai terdengar.

"Rey udah baik banget selama ini, dia juga begitu menjaga gue. Tapi kenapa hati gue malah dengan gampang nya berpaling"  ucap nya bergetar dengan tubuh yang merosot ke bawah.

Aleta menghapus air mata nya, dia lalu berdiri dan berjalan menaiki anak tangga.

Aleta langsung masuk ke dalam kamar nya, membuat Renata yang tengah berbaring langsung menoleh.

Aleta langsung ikut merebah kan tubuh nya di samping Renata yang menatap nya, lalu leta langsung menarik selimut nya untuk menutupi tubuh nya.

Renata hanya diam memperhatikan , sepertinya Aleta sedang tidak ingin di ganggu.

Aleta mencoba memejamkan mata nya untuk segera sampai ke alam mimpi, leta ingin beristirahat sejenak. Karna dua hari lagi acara launching nya pak Wira akan segera di gelar.

Rena yang melihat tak ada pergerakan lagi dari leta pun ikut memejamkan mata nya.

Kedua nya pun langsung terlelap dengan mudah nya, setelah berlibur di pantai, dan sekarang tubuh nya ingin beristirahat sejenak.

Suara dengkuran halus terdengar dari kedua nya, menandakan bahwa mereka telah terlelap.

***

Pagi ini Aleta sudah siap dengan penampilan nya yang cantik.

Sedang kan Renata, wanita itu masih bergelut dengan selimut tebal nya.

"Renata" panggil leta sambil mengguncang bahu Rena.

"Hm"  jawab Rena bergumam, namun mata nya masih terpejam membuat leta tertawa kecil.

"Elo gak ada jadwal ?" tanya leta.

"Adaaa, tapi nanti siang"  jawab Rena sambil membuka mata nya.

"Ya udah, gue berangkat ke butik dulu"  ucap leta, "sarapan udah gue buatin, tinggal elo angetin aja nanti" tambah nya.

"Thangkyu Aleta sayang"  jawab Rena sambil tersenyum.

"Elo berangkat sendiri ?" tanya Rena,

Aleta mengangguk.

"Iyaaa, gue bawa mobil gue"  jawab leta santai.

"Ya udah hati hatiii bawa mobil nya, gue mau lanjut tidur lagi"  ucap Rena.

"Hm" jawab leta,  "tadi ponsel Lo bunyi, kaya nya dari mbak Novi"  ucap leta memberi tahu.

Namun tak ada jawaban lagi dari Rena, membuat Aleta yang sedang memakai switerr nya pun langsung menoleh.

"Tuh anak beneran tidur lagi"  gumam Aleta geleng geleng kecil.

Keadaan di luar yang sedang gerimis, memang sangat cocok untuk tetap berada di dalam gulungan selimut.

Cuaca yang sangat dingin, membuat Aleta harus berlapis lapis memakain baju nya.

Aleta mengambil tas kerja nya, lalu dia melangkah keluar dari dalam kamar nya.

Hari ini, dia membawa kendaraan sendiri, agar nyaman sampai ke butik.

Aleta melangkah pelan menuruni anak tangga, meskipun hati nya masih tidak tenang, tapi Aleta mencoba untuk tetap santai.

Saat alea membuka pintu utama, dia langsung berjingkat kaget.

"Astagaaaaa"  ucap leta memegang dada nya,   "bibi kenapa berdiri disini sih ?".

Bibi nur pun sama kaget nya, melihat majikan nya yang terkejut.

"Ih si non"  jawab bibi nur, "bibi jadi nya ikutan kaget kan".

"Semalam kan bibi udah ngirim pesan sama non, kalau bibi pulang pagi ini"  jawab bibi nur.

Aleta langsung melihat ponsel nya, dan benar saja ada pesan dari bibi nur.

"Anak nya sudah sehat ?" tanya leta.

"Sudah non"  jawab bi nur, "non Aleta sudah mau berangkat ? Sudah sarapan belum ?"

"Udahh" jawab leta tersenyum, "oh ya, di kamar ada Rena, masih tidur"  tambah leta memberi tahu.

"Siapa non" jawab bi nur.

"Saya berangkat dulu ya, titip rumah" ucap leta sambil melangkah ke depan.

"Laksanakan non, hati hati non bawa mobil nya"  ucap bi nur menatap Aleta yang sudah masuk ke dalam mobil nya.

Bi nur pun langsung masuk ke dalam rumah Aleta, dan menutup kembali pintu rumah nya.

Bi nur melihat keadaan rumah yang bersih, membuat nya langsung berjalan ke arah dapur.

"Non leta udah nyiapin sarapan juga "  gumam bi nur tersenyum

Memang, Aleta itu selalu mengerjakan pekerjaan bi nur kalau bi nur sedang cuti kerja. Dan itu sangat membuat BI nur berterima kasih.

***

Aleta mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, keadaan yang gerimis membuat jalanan cukup licin.

Aleta begitu fokus menyetir mobil nya, hingga dering ponsel membuat nya menoleh ke samping.

Aleta melihat siapa yang menghubungi nya.

Nagara is calling

Aleta menghela nafas, lalu kembali melihat ke depan.

Aleta akan mencoba memberi jarak untuk kedua nya, gara maupun Rey.

Aleta menoleh ke samping lagi, saat dering ponsel kembali berdering.

Rey is calling

Aleta menghela nafas lagi, dan kembali melihat ke depan lagi.

Aleta merasa seperti sedang di teror.

Lalu Aleta membelokan mobil nya memasuki halaman butik nya.

Mobil pun berhenti tepat di depan butik.

Aleta mematikan mesin mobil nya, dan langsung turun dari dalam mobil nya.

"Pagii buk"  sapa karyawan Aleta saat Aleta masuk ke dalam nya.

Aleta hanya mengangguk dan langsung memasuki ruangan pribadi nya.

"Kenapa tuh ?" tanya karyawan kepo,

"Kaya nya lagi ada masalah" jawab Sinta menatap ruangan Aleta.

Aleta keluar lagi dalam ruangan nya, membuat para karyawan langsung menunduk,

"Sintaa" panggil Aleta membuat Sinta menoleh dan langsung  menghampiri nya.

Sinta menghampir Aleta dan langsung menunduk takut.

"Kalau nanti ada yang nyari saya, bilang ajja saya lagi keluar"  ucap leta membuat Sinta menghela nafas lega.

Sinta pikir, dia akan terkena omel.

"Tanpa terkecuali"  ucap Aleta lagi.

Sinta mengangguk cepat, "baik buk" jawab Sinta sopan.

Aleta pun kembali masuk ke dalam ruangan nya, dan menutup kembali pintu nya.

Para karyawan tertawa kecil, mereka pikir Aleta mendengar obrolan mereka dan akan mengomeli nya.

"Gue udah lemes banget barusan" ucap Sinta terkekeh.

"Maka nya gak usah banyak gosip, mending buruan kerja"  sahut karyawan lain nya.

Sedang kan Aleta, dia langsung melihat gaun busana yang sudah siap untuk di pamer kan.

Warna pink cerah sangat cocok untuk kulit Renata yang putih.

Lalu Aleta kembali menggambar pola untuk kembali membuat busana.

Tangan lentik nya sangat cekatan membuat sebuah pola.

Aleta begitu fokus menggambar, mata nya begitu jeli melihat setiap sudut pola.

Senyum nya mengembang, saat setengah gambar nya sudah jelas terlihat.

"perfek" gumam nya pelan.

  ***

ceklek

Nagara membuka pintu butik Aleta, membuat para karyawan langsung terbengong melihat pria tampan di hadapan nya.

"Buk Aleta nya ada ?" tanya gara membuat Sinta mengerjap kan mata nya.

"Ohh, buk Aleta nya sedang keluar tuan"  jawab Sinta ragu ragu.

Nagara menatap lurus mata Sinta, membuat Sinta menelan ludah takut.

"Kamu tidak sedang berbohong kan ?" tanya gara lagi,  membuat Sinta menggeleng cepat.

"Lalu kenapa mobil nya ada di depan ?" tanya gara lagi, membuat Sinta menggaruk pelipis nya bingung.

"gue harus jawab apa ?" batin Sinta bingung.

"Ibu Aleta nya tadi di jemput sama mbak Rena tuan"  jawab Sinta,  "mobil nya tidak di bawa" tambah nya.

Nagara menghela nafas kasar, lalu setelah nya dia melengos pergi keluar meninggalkan butik itu.

Sinta menghela nafas lega.

"Gilaa tuh cowok, ganteng sih tapi nyeremin" gumam Sinta memegang dada nya.

ceklek

Suara pintu yang di buka kembali, membuat Sinta dan karyawan yang lain nya menoleh kembali.

"Pak Rey"  sapa Sinta,  membuat Rey mengangguk.

"Ibuk nya ada ?" tanya Rey melihat ruangan Aleta yang hening.

Sinta menggaruk pelipis nya lagi bingung.

"tapi tadi Bu leta bilang siapa pun tanpa terkecuali, berarti pak Rey termasuk ? Batin Sinta bergumam.

"Ibu nya sedang keluar pak"  jawab Sinta gugup.

"Keluar ?" ulang Rey bertanya,  yang langsung di angguki Sinta.

"Tapi itu mobil nya ada "  ucap Rey menunjuk mobil leta yang terparkir di depan.

"Di jemput sama mbak Rena pak" jawab Sinta lagi berbohong.

"Ohhh" jawab Rey mengangguk.

"Nanti bilangin sama ibuk, kalau saya nyariin"  ucap Rey.

"Baik pak"  jawab Sinta mengangguk.

Lalu Rey pun keluar lagi dari dalam butik leta, lalu saat di depan Rey berpapasan dengan gara yang tengah mengotak Atik ponsel nya.

Kedua pria itu saling tatap, lalu setelah nya saling membuang muka.

"kemana sih ?" gumam batin kedua nya.

1
Yani Yuranah
tinggalkan jejak komentar nya Kaka, biar aku lebih semangat untuk nulis, terima kasih 🥰❤️
Anonymous
Judul nya sampai pelaminan 😙😙😙😙😙😙
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya
Yani Yuranah: iya kak, mau sampai pelaminan kata nya 😀
total 2 replies
Yani Yuranah
boleh mampir di novel ku yang lain nya Kaka, "Tawanan Mantan Fossessive"
Devina Burhan
bagus
Yani Yuranah: terima kasih ❤️
total 1 replies
Yani Yuranah
boleh mampir di cerita ku yang lain nya kak. "Tawanan Mantan Fossessive"
Yani Yuranah
iya kah, maaf kak nanti aku revisi lagi.
Ani Sifa
namanya kok beda tidak seperti episode 1
Yani Yuranah
besok dauble update, buat kamu pembaca setia ku. terima kasih sudah membaca 🥰
Yani Yuranah
terima kasih sudah membaca novel pertama ku.
Yani Yuranah
yang suka drama penuh konflik, mari merapat. di jamin seru.
Yani Yuranah
hai Kaka Kaka semua nya. terima kasih sudah membaca /Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!