Perasaan cinta nggak bisa di tafsirkan oleh keadaan. Kemaren gue benci sama lo, Sekarang gue falling in love sama lo. Kemaren lo baik sama gue, Sekarang lo malah nyakitin gue.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
SORAK sorai terdengar di lapangan basket SMA Cendrawasih. Dua kelas yang tidak sengaja mendapat jam kosong bersama, kini sedang bermain basket. XII IPS 2 diketuai Zidan dan XII IPA 3 sendiri diketuai oleh Arga.
Teriakan histeris dari kursi penonton terdengar begitu antusias. Zidan si ambisius melawan Arga si badboy berprestasi. Para siswi bahkan bingung harus mendukung siapa. Pasalnya, kedua cowok yang sedang beradu pandang itu, sama-sama memiliki paras yang tampan.
Siapa pun yang melihat Zidan, pasti tidak bisa mengalihkan pandangan dari cowok itu. Bahkan, Zeva sekalipun. Seperti sekarang ini, matanya terus mengawasi pergerakan Zidan yang berjalan ke arahnya saat permainan basket telah selesai.
Tanpa permisi Zidan langsung merampas botol di tangannya. " Thanks." katanya, lalu meneguk habis air mineral itu.
" Lo apa-apaan sih?! Itu minuman gue!!!" ucap Zeva marah.
" Kirain buat gue. " Zidan mengedikkan bahu acuh tak acuh setelah menyirami sisa air itu ke kepalanya. Ia pun melempar handuk kecil bekas mengelap keringetnya tadi, tempat ke muka Zeva.
"ASEM!!!! " ucap Zeva kesal.
" Dari pada lo ngamuk nggak jelas, mending lo keringin rambut gue." pinta Zidan merintah dan berdiri di depan tempat Zeva duduk.
Zeva menarik nafas, menahan amarahnya yang sudah di ubun-ubun. Berbeda dengan Zidan yang tersenyum tipis saat gadis itu benar-benar mengeringkan rambutnya. Padahal, ia hanya ingin melihat raut wajah kesal itu lagi.
" EEEEHHKK!!! " Zidan terpekik kaget ketika tangan Zeva tiba-tiba melingkar erat di lehernya. Ia pun jadi susah untuk berbicara. " L-lo nyekik gue, njir!!!"
" Bodo amat. Sekarang kita ke kantin, gantiin air gue yang lo minum tadi. Buru!!! " ucap Zeva di akhiri dengan teriakkan di telingan Zidan.
" Iya, Iya, ah!!! Nggak usah teriak segala."
Zidan mengusap daun telinganya. Suara Zeva menusuk sampai ke gendang telinganya. Tanpa mengubah posisi, Ia menyelipkan tangannya di bawah lutut Zeva dan mengangkat tubuh gadis itu. Ia berjalan sambil menggendong Zeva dengan wajah kesal. Walaupun keduanya terlihat tidak akur, kadang kala banyak orang yang iri akan posisi mereka.
" Dih, nyengir lo jomblo. " sahut Alan ketika melihat teman-temannya tersenyum baper menyaksikan dua sejoli itu.
" Kaya lo udah laku aja. " Balas seorang siswa bertubuh gembul.
" Jangan salah gue udah punya Bebeb Ansel. " Balas Alan hendak merangkul Ansel, tapi segera di tepis oleh gadis itu.
" Jangan pegang-pegang!!!! Ketus Ansel kepada Alan.
" HAHAHAHAHAHA ...... " Seluruh siswa-siswi yang ada di lapangan mereka mentertawakan Alan yang Sering di tolak Ansel secara terang-terangan.
" Kasih gombalan, Lan. " Ucap Xavier di belakangnya.
Alan membenarkan letak dasinya sambil berdehem. " Dari hari sabtu sampai minggu, kamu sukanya hari apa? "
" Minggu. " Jawab Ansel dengan ketus.
" Kalau gue sukanya hari Sabtu. Tau nggak kenapa? Tanyanya.
" Nggak!!!" Balas Ansel.
" Karena kamu sabtu-sabtunya buat Aku, bebeb Ansel. " Ujar Alan sambil memberikan senyum menawanya buat Ansel.
Tapi sanga reaksi Ansel sebaliknya. Ansel memutar kedua matanya malas, lalu meninggalkan Alan dan Xavier yang masih di lapangan begitu saja tanpa memperdulikan sorak sorai dari para siswa karena gombalan Alan untuk dirinya barusan.
Alan yang di tinggalkan Ansel begitu saja tetap tersenyum dan memperhatikan punggung Ansel sampai tak terlihat lagi dari pandangannya. Xavier yang melihat sahabatnya yang di tolak lagi oleh Ansel hanya menghela nafas dan memberikan tepukan semangat di punggung Alan.
author makin byk an up episodenya bakal makin cakep loh😁