Cinta Pelangi

"Andra" gumam Wily,dia bingung untuk apa Andra melakukan ini??

Selapas kembali dari pesta keluarga Teguh Prasetyo Wily langsung di hadap kan dengan amarah tuan besar Gunawan.

"Oh..terang-terangan menunjukan kasih sayang dengan wanita itu bukan?" sarkas sang ayah.

"Wily apa kamu tidak berfikir bagaimana tanggapan keluarga Prasetyo dan kolega-kolega ayah mu jika kamu melakukan hal konyol begini." timpal sang ibu.

"Bahkan orang bodoh pun paham bahwa ini diatur oleh seseorang,tampak nya pensiun membuat pikiran bisnis ayah semakin tumpul." jawaban Wily bukan saja meringan kan suasana,tapi malah semakin menambah marah ayah nya.

"Itu karna kebodohan mu!! Kau membiarkan orang lain mengetahui celah untuk mempermalukan mu" teriak sang ayah kalap,bahkan dia sampai berdiri dari duduk nya.

"Kau membuat keluarga ini malu,apakah menurut mu Teguh akan diam dipermalukan seperti ini??" sengit nya lagi.

Wily diam karna apa yang dikatakan ayah nya adalah kebenaran.Teguh sama seperti ayah nya,orang tamak dan sombong.Dia tidak akan membiarkan siapapun mempermalukan nya.

Namun yang menjadi pertanyaan,bagaimana Wily bisa mengetahui tentang Pelangi dan apa tujuan nya??

Suasana hening cukup lama meliputi ketiga orang itu.Mereka larut dalam pikiran masing-masing hingga..

"Oh..suasana yang sangat harmonis" terdengar suara pria muda yang sangat menyebalkan.

Perkataan nya menarik perhatian mereka bertiga.

"Ini aku,kenapa menatap ku seperti itu?" Andra berpura-pura kurang nyaman dengan tatapan tidak ramah yang dilayangkan pada diri nya.

"Seperti nya hidup mu sangat nyaman kan?" sang ayah bertanya dengan tajam.

"benar" Andra mengangguk tanpa rasa bersalah."Ini semua berkat ayah dan SAUDARA baik ku,tentu saja" tambah nya lagi.

Heh..

"Kamu itu Andra,gak malu apa tiap hari berkeliaran gak jelas,contoh kakak mu.Dia bekerja keras demi keluarga ini" sang ibu tiri ikut bersuara.

"Untuk apa berkerja keras,Ibu ku meninggal kan harta yang cukup banyak untuk ku,supaya apa?? Supaya aku tidak perlu bekerja keras" jawab Andra.

"Ulangi apa yang kau ucapkan itu" hardik sang ayah tidak terima.

Dia sangat kesal jika mengingat fakta bahwa ayah sialan nya mewaris kan 30% saham GUNA PERSADA CORP untuk perempuan mati itu dan 40% pada Andra.Dia yang sebagai putra tunggal nya hanya kebagian 10%,sisa saham lain nya adalah milik orang lain.

Sekarang Andra menyentuh titik sakit nya,yang benar-benar membuat nya semakin marah.

"Apa ayah tuli ?"

"A N D R A" teriak nya lalu melayang kan tangan nya kewajah Andra.Tentu Andra tidak akan membiarkan wajah nya kesakitan,dia mundur tiga langkah dan kembali berdiri tegak.

"Santai ayah..!" jawab nya kalem.

"Bukan kah seharus nya ayah bahagia hari ini,putra kebanggan ayah serta calon menantu ayah yang cantik memberi hadiah untuk keluarga Prasetyo,calon besan ayah" Andra meledek dengan tengil nya.

Mendengar ucapan Andra,Wily yang sedari tadi diam pun angkat bicara.

"Apa tujuan mu memberitahukan keberadaan Pelangi pada keluarga Prasetyo An?" tanya nya.

Wily paham kebencian tidak terbatas Andra pada nya,tapi dia juga korban.Dia tidak pernah bisa memilih lahir dari perempuan mana.

"Apa maksud mu?" Anin langsung merasa ada yang tidak beres disini.

"Yah..aku hanya mencoba untuk mendukung kakak ipar,apa lagi?" jawab nya sekena nya.

"Maksud mu apa yang terjadi hari ini adalah ulah mu?"Anin kembali bertanya.

Namun bukan nya menjawab,Andra hanya mengangkat kedua bahu nya acuh.

"Baik sekali,siapa yang memberitahukan mu bahwa perempuan miskin itu akan menjadi kakak ipar mu Ha.." bentak ayah nya.

"Bukan kah sudah jelas?" jawab Andra.

"Apa ayah tidak tau jika mereka sedang merencanakan sebuah pernikahan??" tanya sembari menatap satu per satu wajah orang-orang yang dibenci ini.

"Jaga mulut Andra" sentak Wily kalap.Dia bahkan belum memberitahukan Pelangi tentang rencana yang sudah disusun nya,bagaimana anak konyol ini mengetahui nya.

"Kenapa kau marah?" tanya nya polos.

"Aku hanya berbagi kebahagiaan kan?"

"DIAM!!" potong tuan besar Gunawan.

"Andra berhenti membuat kekacauan,menantu untuk rumah ini hanya ada Priska Prasetyo jadi jaga ucapan mu.Dan Wily,jauhi perempuan itu atau aku yang akan mengambil tindakan,dan kau..?" telunjuk nya lurus kearah Anin yang masih duduk dengan kaku di sofa.

"Urus anak mu" ucap nya penuh penekanan lalu kemudian berlalu meninggal kan mereka.

"Uh..benar-benar" Anin memijit kepala nya yang terasa pusing.Tak lama ia pun ikut beranjak dari tempat duduk nya.

Tinggal lah kedua tuan muda Gunawan di ruangan itu.

"Pelangi tidak melakukan kesalahan apapun pada mu,tapi kau menyeret nya dalam kekacauan ini An,dan aku sangat membenci mu." geram Wily.

"Sama" jawab nya sekena nya tanpa merasa bersalah.

"Jika kau tidak mampu melindungi wanita mu sendiri,kau tidak ada beda nya dengan tua bangka itu SAUDARA" tekan Andra lalu memberi kan senyum mengejek pada Wily,kemudian berlalu sembari bersiul senang.

Wily memandang hampa pada semua hal yang ada di ruangan itu.

Aku butuh tenang.

Aku tidak akan membiarkan Pelangi terlibat.

Aku butuh Pelangi.

Wily berbalik keluar dari rumah dan kemudian pergi ke tempat dimana dia di terima apa adanya.

Pelangi baru saja selesai memeriksa adik-adik panti yang sudah tertidur di ranjang masing-masing.Jika tidak di periksa mereka mungkin akan menendang selimut,atau tidur dengan menggantung kan kaki nya kebawah.

Ranjang susun itu membuat beberapa anak gemar menggantung kan kaki nya saat tidur,dan sebagai kakak,Pelangi setiap malam akan mengecek nya.

"Sudah aman?" suara lembut Ibu panti mengalun di pendengaran nya.

"Sudah bu" jawab Pelangi tersenyum. " Ibu kenapa belum tidur? Ini udah malam nanti asam urat ibu kambuh lagi." Pelangi mengomel.

"Iya ya ini ibu akan pergi tidur,tapi kamu lihat Martha dulu,seperti nya setrikaan nya banyak..dibantuin ya,kasian dia juga letih." jelas Ibu panti.

Pelangi mengangguk lalu pergi ke ruangan khusus pakaian berada dan melihat Martha memang masih Menyetrika.

"Capek ya,mau aku buatin kopi" tawar Pelangi.

"Tel aja del Pel,aku takut gak bisa tidur kalau kopi" tolak Martha nyengir memperlihatkan gigi putih nya.

"Kamu nemu kasur gak bisa tidur,kapan?? Kok aku gak pernah tau ya" Pelangi malah meledek nya.

"Isss apaan sih Pel,udah buruan sana buat aka aku teh biar bantuin ini" gerutu nya.

Pelangi tergelak melihat wajah gembul Martha yang menurut nya lucu.Tidak ada rasa iri diantara mereka persaudaraan yang terpupuk dari kecil membuat rasa sayang mereka melebihi saudara sedarah biasa nya.

Pelangi tidak pernah tau bagaimana dan siapa orang tua nya karna dia sudah berada di panti ini sejak bayi.

Yah mungkin dirinya adalah bayi hasil hubungan gelap yang tidak di ingin kan,jadi dibuang begitu saja di panti ini.Tapi dia tetap bersyukur karana diijin kan untuk hidup dan mendapatkan keluarga yang baru ini.

Dia tidak pernah memiliki keinginan untuk mengetahui asal usul nya,karna dia tidak pernah mengenal mereka sejak awal.Karna itu bahkan higga usia dewasa dan sudah memiliki penghasilan sendiri,dia tetap memberikan nya pada Ibu panti,meski sang Ibu selalu menolak nya.