NovelToon NovelToon
Reborn For Revenge

Reborn For Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:56.7k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

⚠️Warning⚠️

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan


Viona Hazella Algara mendapatkan sebuah keajaiban yang tidak semua orang bisa dapatkan setelah kematiannya.

Dalam sisa waktu antara hidup dan mati Viona Hazella Algara berharap dia bisa di beri kesempatan untuk menembus semua kesalahan yang telah di perbuatnya.

Keluarga yang dicintainya hancur karena ulahnya sendiri. Viona bak di jadikan pion oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaan keluarganya. Dan baru menyadari saat semuanya sudah terjadi.

Tepat saat dia berada di ambang kematian, sebuah keajaiban terjadi dan dia terbawa kembali ke empat tahun yang lalu.

Kali ini, Viona tidak bisa dipermainkan lagi seperti di kehidupan sebelumnya dan dia akan membalas dendam dengan caranya sendiri.

Meskipun Viona memiliki cukup kelembutan dan kebaikan untuk keluarga dan teman-temannya, dia tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuhnya. Siapa pun yang telah menyakitinya atau menipunya di kehidupa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Beberapa hari berikutnya, Viona semakin menunjukkan perilaku baiknya dan tidak pergi keluar, meskipun Ziya bersikeras mengajak keluar sekedar jalan-jalan bersama.

    Viona hanya sibuk memikirkan tentang pesta pertunangannya yang akan berlangsung seminggu lagi. Pesta pertunangan terakhir di kehidupan Viona sebelumnya adalah mimpi buruk. Dia ingat bahwa karena perilakunya yang bodoh, keluarga Bramasta sangat kecewa padanya dan bahkan tidak siap untuk memenuhi kontrak pernikahan.

    Sementara itu, Varell bersikeras ingin mengadakan pesta pertunangan, berharap Viona akan datang. Namun, siapa sangka bahwa Viona tidak hanya tidak hadir, tetapi juga memanggil Varell dengan sebutan pria cacat, mengatakan bahwa Viona tidak akan pernah mau hidup bersama Varell.

    Viona telah begitu kejam menusuk hati Varell.

    Memikirkan tindakan bodohnya dimasa lalu, Viona merasakan sakit yang berdenyut di pelipisnya. Viona berbaring diatas tempat tidurnya, berulang kali membenturkan kepalanya ke bantal didepannya.

    Ketika Bik Ida masuk, dia melihat Viona dalam keadaan yang agak aneh. Bik Ida meletakan nampan disalah satu tangannya dan berjalan menghampiri Viona, dengan menepuk bahu nona majikannya itu. "Non, ada apa? Ada masalah apa? Cerita sama bibik, non?!."

    Viona dengan terlihat putus asa, beralih mendongak menatap bik Ida. "Aku pengen mati aja, bik."

    Ida langsung terkejut setelah mendengar hal itu. "Ya ampun, Non Viona, jangan terlalu pesimis gitu, non! Non masih muda, kok bisa berpikir seperti itu? Apa non Viona masih mikirin tentang pernikahan, non? Kalau non ngga mau, masalah ini bisa di obrolin lagi kok. Ngga apa-apa kalau non ngga mau menikah sama den Varell."

    Melihat raut wajah bingung Ida, Viona merasa geli sekaligus tersentuh. "Ngga, bukan gitu, bik Ida. Aku ngga lagi pesimis. Aku cuma ngerasa udah ngelakuin terlalu banyak hal yang bodoh di masa lalu." Jawab Viona, lalu melompat dari tempat tidurnya. "Jangan ngobrol tentang ini, ini semua udah berlalu."

    'Kali ini, semuanya akan berbeda.' Batin Viona kemudian.

    Bik Ida menghela napas lega saat melihat Viona baik-baik saja. Ia kemudian menunjukkan es krim yang ada diatas nampannya dan memberikannya pada Viona. "Cuacanya lagi panas banget, non. Ini tadi bibik beli es krim banyak buat stok di kulkas."

    Viona dengan perasaan bahagia menerima es krim itu, memiliki rasa lembut dan menyegarkan yang meleleh di mulutnya. Saat dia menikmati es krim itu, dia mendengar suara mobil berhenti di halaman bawah. Saat itu baru pukul 2 siang, mungkinkah ayahnya pulang lebih awal? Karena penasaran, Viona berlari mendekati jendela kamarnya dan melihat keluar.

    Dia melihat sebuah Porsche putih melaju perlahan ke halaman. Kemudian pintu mobil terbuka dan terlihat Dirga melangkah keluar dengan setelan abu-abu gelap. Pria muda itu terlihat tinggi, anggun, dan memiliki temperamennya, seperti pohon giok yang ramping!

    Tatapan mata Viona menjadi berbinar saat dia tiba-tiba teringat sesuatu yang ada kaitannya dengan kakaknya, Dirga Zachary Algara.

    Gadis itu berbalik, kembali mendekati bik Ida. "Bik, tolong simpan eskrim nya ya! Nanti aku makan. Sekarang, aku harus keluar dulu." Seru Viona sembari berlari keluar dari kamarnya dan segera menuruni tangga.

    Sementara itu, Dirga yang baru saja melangkah masuk ke ruang tamu dapat langsung mendengar suara teriakan dari Viona.

    "Kak Dirga!."

    Dirga tersenyum saat melihat adik kecilnya menuruni tangga dengan dres biru bermotif bunga warna-warni, penampilannya terlihat sama dengan ibu mereka yang lembut dan murni.

    Begitu sampai di lantai bawah, Viona bergegas memeluk Dirga. "Kak, kenapa Kakak pulangnya baru hari ini? Kenapa ngga dari kemarin-kemarin?."

    "Ya, beberapa hari ini kakak sibuk banget, jadi harus nginep di apart, biar gampang bolak balik ke kantornya. Sekarang, Kakak pulang karena kangen sama kamu." Jawab Dirga sembari mengusap puncak kepala Viona dengan lembut dan menatapnya dengan penuh perhatian.  "Lain kali jangan lari-larian, dek. Gimana nanti kalau kamu nanti jatuh?."

    "Kak, aku bener-bener harus beli sesuatu. Ayo kita keluar." Ajak Viona dengan gembira. Dia bertekad untuk menghadiri pesta pertunangannya dan menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk Varell sebagai kejutan.

    Viona memeluk lengan Dirga dan menuntunnya keluar. Tepat saat mereka baru saja keluar, seorang pelayan yang membawa vas bunga tiba-tiba jatuh didepan mereka hingga vas bunga yang dipegangnya juga ikut terjatuh dan pecah.

    "Ah!." Pekik pelayan itu.

    Viona hendak bertanya apakah pelayan itu baik-baik saja, tetapi kemudian saat melihat pelayan yang tergeletak di lantai itu perlahan mengangkat kepalanya dengan menunjukan raut wajah menyedihkan.

    Viona langsung mengenali siapa pelayan itu, dan dia yang tadinya mengulurkan tangannya untuk membantu pelayan itu berdiri, menjadi enggan dan menarik tangannya kembali.

    Pelayan itu adalah Maya! Viona pikir setelah dia mengancam akan mengusir Maya, maka Maya akan patuh dan tidak akan pernah membuat masalah lagi, tetapi dia tidak menyangka Maya masih mencari-cari perhatian!

   Perasaan jijik muncul di hati Viona dan tatapan matanya menatap aneh ke arah Maya.

    Orang lain mungkin tidak akan tahu apa yang sedang Maya lakukan, tetapi Viona bisa mengetahuinya dengan sangat jelas. Dia tanya bahwa Maya sangat ingin menikah dengan keluarga kaya seperti Erina, dari pelayan yang tiba-tiba menjadi istri orang kaya. Dan target Maya adalah, Dirga.

    Di kehidupan yang sebelumnya, Viona tahu bahwa setelah Maya menaruh hati pada Dirga, dia dengan bodohnya mau membantu menjodoh-jodohkan mereka berdua.

    Meskipun tahu Dirga tidak menyukai Maya, Viona terus memaksa agar mereka selalu bersama, bahkan dia juga beberapa kali membuat rencana agar Dirga mau pergi berduaan dengan Maya dan bahkan memohon agar Dirga mau memperkerjakan Maya di perusahaannya.

    Bayangkan saja, memperkerjakan seorang gadis yang bahkan belum menyelesaikan masa SMA-nya, di perusahaan Dirga. Viona sangat bodoh di kehidupan sebelumnya!

    Kemudian, meskipun Dirga bersikeras tidak mau menikahi Maya, pria itu tetap tidak dapat menemukan kedamaiannya karena Maya, dan bahkan terlibat skandal dengan gadis payah itu..

    Akhirnya, karena tidak tahan lagi, Dirga memberikan sejumlah uang ratusan juta pada Maya dan Viona pun juga berhenti memaksa Kakaknya.

    Saat Viona melamun, memikirkan itu semua, perasan jahat tumbuh dihatinya.

    Maya masih terduduk di lantai, tangannya yang terluka setelah terkena pecahan kaca terulur dengan raut wajah yang minta belas kasihan pada Dirga. "Tuan muda, aku ngga tahu kalau tuan udah pulang. Maaf, karena aku udah teledor dijam kerja."

    Kulit Viona merinding saat mencari suara Maya. Dia tidak bisa berpikir bahwa Maya sengaja menunggu momen ini, menunggu kakaknya keluar sebelum tampil terjatuh dan terlihat menyedihkan didepan kakaknya.

    Terakhir kali Viona berurusan dengan Maya, Dirga tidak ada di rumah, jadi pria itu tidak tahu apa pun tentang hubungan Viona dengan Maya.

    Ketika melihat Maya mengenakan seragam pelayan berwarna hitam, Dirga mengernyitkan dahinya. "Apa yang lo lakuin di sini?." Tanya Dirga, terlihat bingung.

   Dirga merasa ada yang aneh, biasanya Maya dan Viona terlihat sangat dekat seakan mereka adalah saudara, dan Maya yang selalu menggunakan pakaian bermerek milik Viona.

    "Aku baru saja ganti baju." Gumam Maya sembari melirik Viona dengan gugup.

    Maya berbicara pelan dan terdengar samar karena dia tahu bahwa jika dirinya berselisih dengan Viona lagi, Dirga akan berpihak pada Viona.

    Jelas itu bukan yang Maya inginkan, dia ingin menunjukkan sisi rapuhnya pada Dirga, dengan harapan bisa mendapatkan simpatik dan membuat mereka menjadi lebih dekat.

    Di kediaman Algara, Dirga dikenal sebagai putra Arga yang memiliki sifat lembut dan selalu bersikap baik pada para staf pelayannya. Hal itu, yang membuat Maya yakin bahwa Dirga pasti tidak akan mengabaikannya.

    Seperti yang Maya duga sebelumnya, dia melihat Dirga mengeluarkan sebelah tangannya dari dalam saku jasnya, seolah tengah mempertimbangkan akan membantu Maya berdiri.

    Namun, tiba-tiba, Viona meraih lengan Dirga yang itu dan meniru nada bicara Maya yang genit. "Kak, pecahan Vas itu bikin aku takut."

    Melihat hal itu, Maya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengernyitkan dahinya. 'Viona apa-apaan sih?.'

    Dirga berpikir sebentar, lalu menoleh ke arah Viona. "Kamu takut?."

    "Ya, ini salah Maya! Dia kerja dan cuma bawa vas aja dia ngga becus! Aku kaget karena dia jatuh didepan aku." Kata Viona mengeluh sembari mengerucut bibirnya sebal.

    Jelas bagi siapa pun bahwa dia sedang terpengaruh

    Dirga memeluk bahu Viona dan berkata dengan suara menenangkan seperti anak kecil. "Oke,  sekarang jangan takut, ada kakak."

    Menghadapi tingkah Viona yang di buat-buat, Maya tertegun. "Tuan muda, tapi tangan ku juga luka--"

    

    "Itu cuma goresan kecil, apa lo ngga bisa bangun sendiri?." Nada bicara Dirga terdengar tenang, tetapi terdengar seolah dia kesal pada Maya.

    Maya terkejut dan segera bangkit. "Maaf, aku ngga bermaksud buat--"

    "Lo ngga seharusnya minta maaf ke gua, tapi ke adik gua!." Kata Dirga, raut wajahnya jelas menunjukkan bahwa dia ingin segera pergi.

    Maya hampir mengira bahwa dia salah mendengar. Bagaimana mungkin, orang selicik Viona itu, bisa mudah merasa takut? Pasti itu disengaja. Dirga orang yang sangat pintar, apakah dia tidak bisa melihat bahwa Viona hanya berpura-pura? Amarah dalam diri Maya langsung mendidih. Dia tahu bahwa ke-tiga kakak Viona sangat menyayangi hingga terobsesi untuk memberikan semua hal di dunia ini hanya untuk Viona, termasuk perhatian penuh. Tetapi, Maya tidak menyangka akan sampai sejauh ini! Namun, karena dia tidak ingin meninggalkan kesan buruk pada Dirga, jadi Maya memaksakan dirinya dan meminta maaf pada Viona. "Non Viona, aku minta maaf."

    

    "Ck! Ya udah lupain aja. Gue ngga serapuh itu. Lo ngga perlu minta maaf, Maya. Tapi setelah ini, lo harus cari mang Biman dan tanya ke dia berapa harga vas bunga yang udah lo pecahin ini. Nanti gue yang ngomong sama papa, biar setengah dari gaji lo dipotong buat ganti rugi." Kata Viona dengan tegas, melambaikan tangannya, sebelum akhirnya menarik lengan Dirga dan pergi.

    Maya tercengang, dia terkejut ketika mendengar gaji nya akan di potong.

    Sementara itu, Viona menyeringai penuh kemenangan. 'Haha! Lo kepengen caper didepan kakak gue? Itu ngga akan mungkin!.'

    'Dasar Viona! Lo bener-bener licik!.' Batin Maya, melihat Viona masuk kedalam mobil dan Dirga yang menutupkan pintu mobilnya.

    Viona masih tersenyum senang saat melihat Maya dengan raut wajah marahnya. Begitu Dirga mengencang sabuk pengamannya, pria itu menjulurkan jari-jarinya yang ramping untuk membenarkan kacamatanya dan terlihat ada kilatan melintas dimatanya. Dia menoleh untuk menatap Viona, mengernyit heran ketika melihat Viona tersenyum tipis, ternyata tatapan itu menganggu Viona dan dia pun menoleh.

    "Kenapa sih, kak? Kok ngeliatin nya gitu banget!." Tanya Viona.

    "Apa sekarang kamu jadi pintar akting?." Dirga tidak bisa menahan diri untuk menggoda Viona.

    Viona terkejut dan kemudian menjulurkan lidahnya. "Wlee... emangnya napa? Ngga berlebihan juga, kan?."

    "Kalau aja kakak ngga tau kamu lagi akting, kakak pasti kena amukan kamu." Kata Dirga sembari terkekeh geli. Namun, dia kemudian terlihat bingung. "Kenapa kamu tiba-tiba ngga suka sama Maya? Padahal selama ini kakak liatin hubungan kalian baik-baik aja, ya kan?

    "Siapa juga yang punya hubungan baik sama dia? Udah cukup dia manfaatin aku setiap hari dan selalu ngambil barang-barang aku tanpa izin. Sekarang masih untung, aku belum ngusir dia!." Kata Viona dengan raut wajah terlihat cemberut. "Kak Dirga juga harus hati-hati sama dia!." Keluhnya.

    Mendengar hal ini, Dirga awalnya terkejut, tetapi kemudian dia menghela napas lega.

    Apa pun alasan Vania, sekarang adik kecilnya itu sudah tidak perduli lagi dengan Maya, dan akhirnya dia juga bisa mengabaikan cewek liar itu! Dirga dapat merasakan apa yang sedang Maya pikirkan hanya dengan sekali pandang. Satu-satunya alasan mengapa Dirga bersikap baik terhadap Maya adalah agar Viona tidak kesal. Tetapi sekarang, Dirga tidak perlu bersikap baik pada Maya lagi.

    Merasa senang, Dirga mengusap puncak kepala Viona dengan penuh kasih sayang. "Jadi, kamu pengen kakak temenin ke mana?."

    

    "Ke pasar kayu! Aku butuh kayu yang bagus, kak." Seru Viona.

    Dirga mengernyitkan dahinya, merasa sedikit kebingungan. Tetapi kemudian dia menyadari sesuatu. "Apa kamu pengen buat...?"

    Viona terkekeh kecil. "Kalau Kakak udah tau, diem ya!."

    Pada pesta pertunangan kali ini, Viona bertekad untuk mengejutkan semua orang dan memenangkan hati keluarga Bramasta dengan rencana yang sudah dia persiapkan!

1
Saythename_27
Luar biasa. Keren.

dan maaf, Kak, untuk rating sebelumnya.
aku ngelag jadi salah pencet.

sekali lagi maaf, Kak 🙏🙏
Saythename_27
Buruk
IndraAsya
👣👣👣
Abz
lnjut
Kharisma
penasaran IQ dia berapa eh bukan EQ nya
kok gak peka banget
Rossy Annabelle
next,, 💪
Abz
lanjut yg banyak thor
@haerani-d
dih! kita buktikan melalui cctv, daku percaya bi Ida g bersalah.
itu pasti kerjaan si anteknya ulat bulu /Smug/
Abz
lanjut
Abz
lnjut
@haerani-d
woi! maliiiing...!
hehehe, maling bibir /Curse/
kenapa bang, penasaran ya rasanya /Smirk/
lanjut kak, terimakasih /Kiss/
@haerani-d
hehehe ada yang gagal paham /Smirk/
awas salah mijit vio, nanti otot-ototnya pada setres kan kasian karena kang mijit amatiran /Bye-Bye/
Abz
lnjut
Abz
😂😂😂😂😂😂
Diyah Pamungkas Sari
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngabrut! 🤣🤣🤣
Abz
lanjut
@haerani-d
sukurin tuh pelayan kurang adab, dihempaskan aja /Sneer/
haddehh kalian ini kapan sih saling terbuka, biar tidak miskom hanya saling berasumsi Mulu, daku jadi gregetan /Slight/
Rossy Annabelle
next,,,seru nih ceritanya
Anonymous
semangat kak/Rose/
Abz
felix klo tau si V itu vio gimana ya 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!