NovelToon NovelToon
Hadiah Jodoh

Hadiah Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Slice of Life
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: PERMATABERLIAN

Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.

"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".

" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.

" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.

Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32.

"Saya kira siapa tadi. " ucap Ami yang akhirnya dapat bernafas dengan lega setelah tahu siapa orang yang masuk kedalam apartemennya itu.

Yuda yang mendengar itu tentu saja bingung apalagi saat ia melihat Ami menggenggam sebuah kemoceng ditangannya.

"Untuk apa benda itu dibawanya, apa ia sedang bersih-bersih tadi? " begitu pikir Yuda saat melihat Ami membawa kemoceng ditangannya.

Padahal ia tidak tahu saja, jika ia telat beberapa detik saja membalikkan badannya mungkin kemoceng itu sudah mendarat ditubuhnya dan meninggalkan jejak kebiruan di esok harinya.

"Kenapa aku tidak mengenali Pak Yuda, apa karena aku saja yang belum pernah melihatnya mengenakan baju rumahannya sehingga pangling dan tidak mengenalinya."

"Tapi kalo dipikir-pikir memang Pak Yuda beda sekali si jika memakai pakaian kasual seperti ini, apalagikan aku terbiasa melihatnya memakai setelah jas kantoran." sambung Ami lagi dalam hati memikirkan ia yang tidak bisa mengenali Yuda hanya karena berbeda penampilannya.

Melihat Ami hanya diam saja melamun seperti memikirkan sesuatu, Yuda berinisiatif untuk memulai terlebih dahulu pembicaraan diantara mereka karena setelah ijab kabul ditempo hari, ini adalah kali pertama Yuda berkunjung ke apartemen ini.

Canggung sudah pasti karena Ami sendiri sepertinya masih bingung harus bersikap bagaimana kepada Yuda, ya walaupun saat ini yang berdiri didepannya adalah Yuda suaminya bukan atasannya sebab mereka sedang tidak berada dikantor.

"Kamu sudah makan?" tanya Yuda kepada Ami, karena jika Ami belum makan ia berencana memesan makanan untuk mereka berdua sebab ia pun belum makan sejak siang tadi.

"Belum, saya baru saja selesai mandi jadi belum sempat memasak."

"Kalo begitu biar saya pesan makanan saja, kamu mau makan apa?"

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Yuda nyatanya Ami tidak segera menjawabnya dan malah menjawab dengan pertanyaan juga.

"Bapak lapar?"

"Iya saya belum makan jadi lapar. "

"Kalo begitu tidak usah memesan makanan, biar saya masak saja nanti bahan makanan dikulkas malah tidak terpakai jika kita memesan makanan." ucap Ami sedikit cerewet yang tiba-tiba saja jiwa emak-emaknya keluar.

Selesai mengatakan jika dirinya memilih untuk memasak, Ami pergi ke dapur untuk mengecek bahan masakan yang dimilikinya di dalam kulkas yang akan ia eksekusi sore ini untuk makan malam.

"Ternyata ia bisa banyak bicara juga." ucap Yuda sambil menyunggingkan senyumnya menatap punggung Ami yang berjalan meninggalkannya.

Tahu jika Yuda ikut ke dapur Ami baru sadar jika ia lupa menawarinya minum sejak ia tiba di sini, sehingga ia baru menawarinya minum sekarang.

"Bapak mau minum apa?"

"Apa saja. " jawab Yuda yang sebenarnya tidak mau merepotkan Ami karena alasan ia kesini memang bukan hanya ingin makan dan merepotkan Ami seperti ini.

Selesai membuat minuman untuk Yuda yang katanya apa saja itu, Ami segera menyajikannya dihadapkan Yuda yang saat ini sedang duduk di meja makan minimalis yang berada di dapur.

"Kamu mau memasak apa?" tanya Yuda saat Ami menyajikan segelas teh hangat dihadapannya.

"Bapak sendiri mau makan apa?"

Lagi, untuk kedua kalinya Ami menjawab pertanyaan Yuda dengan pertanyaan juga yang membuat Yuda jadi sedikit menerka-nerka kebiasaan Ami ini.

"Apa ia memang orang yang suka menjawab pertanyaan dengan pertanyaan?" batin Yuda.

"Apa saja yang kamu masak akan saya makan." ucap Yuda menjawab pertanyaan Ami kepadanya.

"Kalo begitu saya berencana memasak nasi goreng dengan omlet sayur, supaya simple dan cepat."

"Biar saya bantu."ucap Yuda yang ikut beranjak dari duduknya karena merasa ia tidak bisa hanya diam dan menunggu saja.

Mendengar Yuda yang mengatakan akan membantunya Ami sedikit tidak percaya sebenarnya, kalo boleh jujur ia sedikit mempertanyakan kemampuannya tentang hal yang satu ini.

"Tenang saya terbiasa memasak, saya bukan tipe suami patriarki." ucap Yuda tiba-tiba yang seakan tahu isi pikiran Ami.

Tepat sasaran, nyatanya apa yang Yuda katakan dapat membuat Ami diam saja tanpa memberi sanggahan sedikit pun.

Selagi Ami menyiapkan bumbu nasi gorengnya, Yuda tanpa disuruh dengan cekatan menyiapkan semua bahan-bahan membuat omlet sayur dan membuktikan ucapannya dengan unjuk gigi dihadapan sang istri bahwa ia memang terbiasa memasak dan tentunya jago.

Selesai dengan acara masak bersamanya, kini Ami dan Yuda sedang menikmati makan malam mereka yaitu berupa nasi goreng buatan Ami dan omlet sayur karya Yuda.

"Kita belum pernah periksa kandungan kan, jadi akhir pekan ini ayo kita periksa bersama. " ucap Yuda memecah kesunyian acara makan malamnya dengan Ami.

"Iya." jawab Ami singkat yang sebelumnya menatap sejenak wajah Yuda yang saat mengatakan ucapannya tidak menatapnya sama sekali.

"Untuk tempat dan dokternya biar menjadi urusan saya."

"Iya."

"Malam ini saya akan tidur disini."

Mendengar kata "tidur di sini" membuat Ami sedikit terkejut sebenarnya tetapi setelah mengingat bahwa tempat yang ia tinggali adalah milik Yuda, Ami bisa apa?. Lagi pula kamar mereka terpisah jadi ia tidak perlu menghawatirkan apapun bukan?.

"Istri Bapak tidak mencari Pak?" tanya Ami spontan.

Tak segera mendapatkan jawaban dari Yuda membuat Ami berspekulasi bahwa pertanyaan yang ia lontarkan terlalu lancang hingga menyinggung Yuda.

"Ah Bapak tidak perlu menjawabnya dan maaf jika pertanyaan saya terlalu lancang." ucap Ami yang memilih untuk meminta maaf.

"Tidak apa-apa, Istri saya tidak akan mencari saya, dia sedang sibuk."

Tidak mau jika sampai salah bicara lagi, Ami memilih untuk tidak menanggapi lagi ucapan Yuda dan memilih menyibukkan diri dengan mencuci piring bekas makannya dan juga Yuda.

*

*

Jam menunjukkan pukul sebelas malam dan Yuda baru menuju kamar utama apartemen itu untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Yuda mengira pasti Ami sudah tidur sejak tadi karena memang setelah selesai mencuci piring ia sudah tidak melihat lagi keberadaan Ami hingga mengiranya telah tidur lebih dahulu.

Memasuki kamar utama Yuda sedikit terkejut saat tidak mendapati Ami disana dan lebih terkejut lagi saat ia sadar bahwa tidak ada satupun benda milik Ami yang berada di kamar itu.

"Apa ia menempati kamar sebelah? " tanya Yuda kepada dirinya sendiri.

"Bagus Yuda kau memiliki dua istri tetapi seperti bujang lapuk begini. "ucap Yuda sambil menghempaskan tubuhnya di atas kasur dan menatap langit-langit kamarnya.

Sedangkan dikamar sebelah Ami sudah tertidur dengan nyenyak tanpa terganggu dengan keberadaan Yuda di apartemen itu dan mungkin sedang mengarungi mimpi indahnya.

1
ZUNAYIRA
mungkin jadi alasan buat baca lagi ginih manh
ZUNAYIRA
makin seru
Greenindya
iya bnr setelah menikah malah pusing mikirin bayar utang bukan mikirin masa depan rumah tangga apalagi setelah nikah langsung dikasih momongan makin aja pusing mikirin hutang mikirin biaya anak
Greenindya
setuju banget ini
ZUNAYIRA
lumayan seru lanjut baca
ZUNAYIRA
aku suka
ZUNAYIRA
aku suka nopel inih bagus
EelisazasileE
cocok untuk yang suka konflik-konflik ringan
Berlian
cerita dengan konflik-konflik ringan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!