NovelToon NovelToon
Terjebak Di Dunia Siluman Burung Garuda Emas

Terjebak Di Dunia Siluman Burung Garuda Emas

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Romansa / Masuk ke dalam novel / Penyeberangan Dunia Lain / Fantasi Wanita
Popularitas:489
Nilai: 5
Nama Author: Wardha

Aurora terbangun dari tidurnya dan mendapati dirinya berada di dunia asing yang begitu indah, penuh dengan keajaiban dan dikelilingi oleh pria-pria tampan yang bukan manusia biasa. Saat berjalan menelusuri tempat itu, ia menemukan sehelai bulu yang begitu indah dan berkilauan.

Keinginannya untuk menemukan pemilik bulu tersebut membawanya pada seorang siluman burung tampan yang penuh misteri. Namun, pertemuan itu bukan sekadar kebetulan—bulu tersebut ternyata adalah kunci dari takdir yang akan mengubah kehidupan Aurora di dunia siluman, membuatnya terlibat dalam rahasia besar yang menghubungkan dirinya dengan dunia yang baru saja ia masuki.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kemenangan awal

Langit bergetar ketika pusaran bayangan terbuka di atas istana. Dari dalam kegelapan itu, sosok raksasa mulai muncul—seekor burung hitam bersayap api ungu dengan mata merah menyala. Setiap kepakan sayapnya menyebarkan energi kelam yang menggetarkan udara.

Black Vesper melayang di atas makhluk itu, senyumnya semakin lebar. "Kenalkan, Aurora. Ini adalah Nocturnis, Burung Kegelapan Abadi. Tak ada satu pun cahaya yang bisa menandingi kegelapannya."

Aurora mengepalkan tangannya, cahaya keemasan masih menyelimuti tubuhnya. "Kita lihat saja."

Raviel melesat ke depan, pedangnya bersinar biru cerah. Ia menebas ke arah Nocturnis, tapi sebelum serangannya mengenai, makhluk itu mengeluarkan jeritan menggelegar. Gelombang energi kegelapan meledak dari tubuhnya, mendorong Raviel hingga hampir jatuh dari langit.

Aurora bergegas mengejar dan menangkap Raviel sebelum ia jatuh lebih jauh. "Kau baik-baik saja?"

Raviel mengerang pelan, tapi tetap menggenggam pedangnya erat. "Makhluk itu bukan sekadar bayangan. Ini... ini kekuatan sejati Black Vesper."

Black Vesper terkekeh. "Memang benar. Nocturnis adalah perwujudan kehancuran. Jika kalian ingin menang, maka kalian harus menghancurkanku terlebih dahulu."

Aurora menatap Raviel, lalu ke Buku Emas yang masih melayang di sampingnya. Cahaya dari buku itu terus berkedip-kedip, seolah ingin menunjukkan sesuatu padanya.

Ia memejamkan mata, membiarkan energi Buku Emas membimbingnya. Lalu, ia mendengar suara lembut di dalam pikirannya.

"Cahaya dan kegelapan tidak pernah bisa dihancurkan. Hanya bisa diseimbangkan."

Aurora membuka matanya lebar-lebar. "Aku mengerti ...."

Raviel menatapnya bingung. "Apa maksudmu?"

Aurora mengulurkan tangannya ke arah Buku Emas. "Kita tidak bisa mengalahkan Black Vesper hanya dengan menyerang. Kita harus menyegel kekuatannya!"

Tetua kerajaan yang berada di bawah mereka berteriak, "Itu benar! Gunakan mantra penyegelan leluhur!"

Aurora mengangguk dan mulai melantunkan mantra yang muncul dalam pikirannya. Huruf-huruf emas keluar dari halaman Buku Emas, membentuk lingkaran sihir di udara.

Black Vesper menyipitkan matanya. "Kau pikir aku akan membiarkanmu?!"

Ia melesat turun, pedang bayangan di tangannya bersinar gelap. Nocturnis mengepakkan sayapnya, melepaskan gelombang energi yang melesat ke arah Aurora dan Raviel.

Raviel dengan cepat berdiri di depan Aurora, mengangkat pedangnya untuk menahan serangan itu. Cahaya biru dan hitam berbenturan, menciptakan ledakan besar.

Aurora tetap fokus, suaranya semakin lantang. "Lux Aeterna ... Vinculum Lucis!"

Cahaya emas dari Buku Emas meledak, membentuk rantai cahaya yang melesat ke arah Black Vesper. Ia mencoba menghindar, tapi rantai itu bergerak cepat dan membelit tubuhnya.

"Apa—?!" Black Vesper mencoba melepaskan diri, tapi semakin ia berontak, semakin kuat rantai itu mengikatnya.

Nocturnis mengeluarkan jeritan kesakitan, tubuhnya mulai bergetar. Tanpa Black Vesper sebagai sumber kekuatannya, makhluk itu mulai kehilangan bentuknya.

Aurora dan Raviel melesat ke depan bersama. Dengan satu serangan gabungan, mereka menghantam Black Vesper dengan pedang cahaya dan energi Buku Emas.

Black Vesper menjerit. "Tidak! Ini tidak mungkin!"

Tubuhnya bersinar terang sebelum akhirnya lenyap dalam ledakan cahaya. Nocturnis pun menghilang, dan langit kembali cerah.

Aurora terengah-engah, menatap ke bawah. Istana masih berdiri, dan pasukan kegelapan telah sirna.

Raviel menoleh ke Aurora, tersenyum. "Kita berhasil."

Aurora menatap tangannya, merasakan energi Buku Emas masih berdenyut di dalam dirinya. Ia tahu—ini bukan akhir dari segalanya. Tapi untuk saat ini ....

Kerajaan siluman burung telah diselamatkan.

Aurora mengapungkan dirinya di udara, tubuhnya masih diselimuti kilauan emas dari Buku Emas. Napasnya tersengal, tapi matanya tetap tertuju pada tempat di mana Black Vesper menghilang.

Perlahan, awan gelap yang menyelimuti istana mulai memudar. Cahaya bulan kembali bersinar, menerangi kerajaan siluman burung yang hampir runtuh.

Di bawah sana, para siluman burung yang sebelumnya bertarung kini berdiri dalam diam, menyaksikan pewaris mereka—Aurora, yang telah menghentikan ancaman terbesar dalam sejarah mereka.

Raviel turun lebih dulu, diikuti oleh Aurora yang kini mendarat di altar suci. Buku Emas kembali melayang di sampingnya, auranya lebih kuat dari sebelumnya.

Tetua kerajaan melangkah maju, matanya berkaca-kaca. "Kau telah melakukannya, Aurora. Kau telah menyelamatkan kita semua."

Para bangsawan dan prajurit bersayap perak mulai berlutut satu per satu. "Hidup pewaris kerajaan! Hidup Aurora!"

Sorakan bergema di seluruh kerajaan, dan untuk pertama kalinya, Aurora merasakan sesuatu yang baru dalam dirinya. Bukan lagi ketakutan atau keraguan, tetapi keberanian dan kepastian.

Raviel menepuk bahunya, suaranya lembut. "Bagaimana perasaanmu?"

Aurora menatapnya, senyum kecil muncul di bibirnya. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya... tapi aku merasa utuh. Seolah aku telah menemukan bagian dari diriku yang hilang."

Raviel tersenyum. "Karena memang itulah dirimu. Seorang pemimpin. Seorang pelindung."

Aurora menunduk, menatap tangannya yang masih bersinar. "Tapi aku masih belum tahu segalanya. Aku masih harus belajar tentang kekuatan ini... tentang siapa aku sebenarnya."

Tetua itu mengangguk. "Dan itulah perjalananmu selanjutnya, Putri Aurora. Dunia ini lebih luas daripada yang kau bayangkan. Ancaman seperti Black Vesper mungkin telah pergi, tetapi bahaya lain bisa saja muncul di masa depan."

Aurora mengangguk. "Aku mengerti."

Para rakyat bersayap perak bersorak lagi, mengelilinginya dengan kegembiraan. Malam yang sebelumnya dipenuhi ketakutan kini berubah menjadi perayaan. Lentera cahaya dilepaskan ke langit, menciptakan pemandangan yang indah.

Aurora menatap langit yang kini cerah kembali. Dulu, ia hanya gadis biasa yang hidup di dunia manusia. Kini, ia adalah pewaris kerajaan siluman burung.

Dan meskipun perjalanan ini belum berakhir, satu hal yang pasti—ini adalah awal dari era baru.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!