Noureen Aprilia Prayogo, putri tunggal dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. ia harus menikah dengan Cakra Satrio Sanjaya, anak dari sahabat ayahnya demi untuk membuat sang ayah bahagia.
pernikahan yang di dasari tanpa adanya rasa cinta, membuat Noureen merasakan luka batin yang sangat dalam, sebab sehari setelah pernikahan Cakra memintanya untuk tidak terlalu berharap sebab Cakra sudah memiliki wanita di dalam hatinya.
Instagram @Putriyani Mursalim
Facebook @Putriyani Mursalim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriyani Mursalim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang waktu Amsterdam. Noureen yang berada di kamar merasa sangat jenuh. seharian ini ia hanya berdiam diri di kamar sedangkan Cakra keluar untuk melakukan pertemuan dengan rekan bisnisnya.
Noureen lalu berjalan ke arah nakas untuk mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Ia Berniat untuk menghubungi Cakra. baru saja ia akan melakukan panggilan, tapi ia mengurungkan niatnya. wajahnya sedikit berubah, takut jika ia mengganggu pekerjaan suaminya. Akhirnya ia memutuskan keluar sendiri untuk mengobati rasa jenuhnya.
Kini Noureen sudah berada di pinggir kanal prinsengracht kota Amsterdam, sedari tadi ia hanya berjalan menelusuri kanal, sesekali ia berhenti untuk mengambil gambar objek-objek yang menurutnya Bagus.
Setelah puas berkeliling Noureen berniat untuk kembali ke hotel, baru saja ia akan berbalik tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya.
Bugh..bugh
Noureen terjatuh.
Aw," pekik Noureen karena merasa nyeri di telapak tangannya.
sorry sorry ik bedoelde het niet.
Maaf, maaf, aku gak sengaja," ucap orang itu meminta maaf lalu membatu Noureen untuk berdiri.
Seketika mata mereka saling menatap.
Noureen," ucap orang itu mengenali Noureen.
Adrian." Ucap Noureen kaget bertemu Adrian, ia kemudian tersenyum lalu meniup telapak tangannya yang perih akibat terkena batu.
Kamu gak apa-apa Reen ?," tanya Adrian.
Gak apa-apa kok, cuma lecet sedikit." Ucap Noureen tersenyum kearah Adrian.
Adrian kemudian meraih telapak tangan Noureen kemudian meniupnya. seketika Noureen menarik tangannya.
Maaf reen aku gak bermaksud," ucap Adrian merasa bersalah.
Gak apa-apa kok ad." Ucap Noureen tersenyum.
Seketika membuat keduanya merasa canggung. Adrian mencoba mencairkan situasi dengan mengajak Noureen menikmati coffee di kedai kopi di pinggir kanal prinsengracht.
Reen kamu sibuk gak,? gimana kalau kita menikmati secangkir coffee di sana," ucap Adrian menunjuk sebuah kedai coffee yang bernama monks coffee roasters.
Noureen Kemudian menimbang-nimbang ajakan Adrian. Lalu Noureen mengangguk dan menerima ajakan Adrian untuk menikmati secangkir coffee.
Boleh, tapi aku gak bisa lama." Ucap Noureen.
Oke gak apa-apa,'' ucap Adrian tersenyum hangat.
Mereka pun berjalan beriringan menuju ke sebuah kedai kopi yang ada di pinggir jalan kota Amsterdam.
Setelah sampai di kedai kopi adrian menarik sebuah kursi untuk Noureen, silahkan reen," ucap Adrian mempersilahkan Noureen untuk duduk.
Setelah itu Adrian berjalan menuju kursi yang ada di seberang meja dan sekarang mereka duduk saling berhadapan-hadapan.
Adrian kemudian memesan kopi pada Waiter beberapa menit kemudian pesanan pun datang. Mereka kini mulai berbincang-bincang sambil menikmati secangkir kopi sembari menikmati pemandangan herengracht yang indah dan menyaksikan pejalan kaki yang berlalu lalang.
Reen ngomong-ngomong kamu kesini dengan siapa.? Tanya Adrian sambil menatap wajah Noureen.
Aku kesini dengan mas Cakra, suami ku. ia sedang ada meeting dengan rekannya," ucap Noureen.
Adrian kemudian tersenyum kecut mendengar ucapan Noureen. rasa kecewa dan sedih bercampur jadi satu di dalam lubuk hatinya.
Reen ternyata kamu sudah menikah," lirih adrian merasa kecewa.
Adrian berusaha menetralkankan perasaannya tak dipungkiri jika ia memiliki perasaan terhadap Noureen. Kini ia hanya bisa menelan kekecewaan mengetahui kenyataan bahwa gadis yang membuatnya jatuh hati sudah memiliki pasangan.
Kamu sendiri ada urusan apa ke sini," tanya Noureen
Aku mengunjungi makam ibu ku, ibu dimakamkan disini, di kota kelahirannya." Ucap Adrian menatap sendu ke arah luar jendela.
Noureen hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
Kamu yang sabar ya ad. Ucap Noureen menatap iba.
Setelah beberapa lama mereka mengobrol akhirnya Noureen pamit untuk kembali ke hotel. sudah hampir 2 jam Noureen diluar. Ia juga belum sempat mengabari Cakra.
Adrian aku pamit yah takut mas Cakra sudah kembali.
Adrian hanya mengangguk dan tersenyum, Adrian terus memandangi Noureen yang berjalan menjauh dan menghilang dibalik pintu.
Adrian kembali mendudukkan bokongnya, ia kemudian menarik nafas berat sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Ahh ternyata kau sudah menikah," lirih Adrian, rasa kecewa seketika menghantam jiwanya.
.
.
.
.
Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mampir, semoga kalian semua sehat dan bahagia.