NovelToon NovelToon
Duri Dalam Daging

Duri Dalam Daging

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Dendam Kesumat
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Sembilan tahun yang lalu mas Alfan membawa pulang seorang gadis kecil, kata suamiku Dia anak sahabatnya yang baru meninggal karena kecelakaan tunggal.Raya yang sebatang kara tidak punya sanak keluarga.
Karena itulah mas Alfan berniat mengasuhnya. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. selain aku memang penyayang ank kecil, aku juga belum di takdirkan mempunyai anak.
Hanya Ibu mertuaku yang menentang keras keputusan kami itu. tapi seiring waktu ibu bisa menerima Raya.
Selama itu pula kehidupan kami adem ayem dan bahagia bersama Raya di tengah-tengah kami
Mas Alfan sangat menyayangi nya seperti anak kandungnya. begitupun aku.
Tapi di usia pernikahan kami yang ke lima belas, badai itu datang dan menerjang rumah tanggaku. berawal dari sebuah pesan aneh di ponsel mas Alfan membuat ku curiga.
Dan pada akhirnya semua misteri terbongkar. Ternyata suami dan anak ku menusukku dari belakang.
Aku terpuruk dan hancur.
Masih adakah titik terang dalam kemelut rumah tang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Malamnya Fajar dan Wanda datang lagi menemui ku. Mereka masih dengan tujuan yang sama. Yaitu minta kesediaan ku untuk menikah dengannya. Wanda ikut meyakinkan.

"Dengan seluruh kerendahan hati aku memohon, Tari." ucap Fajar dengan serius.

"Benar, mba.. Aku harap kita bisa saling berbagi dalam segala hal, suka dan duka. Kalau mba sampai menolak, aku merasa berdosa karena menjadi penyebab perpisahan kalian.

Mba Tari adalah cinta nya bang Fajar. Sedang aku? Kalian tau sendiri kisahnya." Wanda menelan ludah.

Fajar hanya mengangguk mengiyakan.

"Walau pernikahan kami sah di mata hukum dan agama, tapi hati tidak bisa berbohong. Kami tidak saling mencintai." ucap Fajar sambil menatap Wanda.

" Kami masih bertahan sampai saat ini hanya karena Abah dan Emak. Kami tidak mau mengecewakan mereka." sambung Wanda.

Setelah berdiskusi dengan Viola serta mempertimbangkan baik dan buruknya. Akhirnya aku menerima lamaran Fajar. Tentu saja setelah meyakinkan bahwa kehadiranku tidak akan merusak hubungan Fajar dan Wanda.

Hal itu ku sampaikan via telpon.

Dan kebetulan Wanda yang mengangkatnya.

Dia berjanji akan menyampaikan kabar baik itu kepada Fajar.

Perasaanku lumayan lega. Beban yang menghimpit lumayan berkurang.

Yah, mungkin inilah jalanku ke surga.

"Vi, sebelum aku menjalankan rencana ku dengan Fajar. Aku ingin menjenguk mas Alfan. Bagaimanapun dia pernah menjadi orang terpenting dalam hidupku. Walaupun itu dulu."

Viola mengangguk setuju.

"Aku harap ini pilihan yang terbaik buatmu, Tari. Kelihatannya Wanda juga anak baik."

Ucapnya tersenyum.

"Yah.. Semoga saja." kami berpelukan cukup lama.

***

Bu Karsih tengah duduk sendiri menatap tubuh putranya yang masih diam.

Tatapannya pilu. Dia sempat terkejut saat melihat kehadiranku.

Kemudian dia memeluk ku sambil menangis.

"Mentari, kau kembali? Kemana saja kau selama ini?" dia memberondong ku dengan pertanyaan.

"Ceritanya sangatlah panjang, Bu. Oh, ya.. , walaupun begitu banyak kalian sudah menyakiti ku. aku tetap ingin melihat keadaan mas Alfan."

"Maafkan kami, ini semua salahku. Alfan begini gara-gara mendengarkan ku. Ampuni dia nak..!" di terisak di dadaku.

"Aku sudah memaafkannya, Bu. Tapi mungkin yang kuasa belum berkenan. Dia ingin memberi masa Alfan pelajaran dari semua perbuatannya."

"Jangan kutuk dia, Tari. Percayalah.. dia sangat mencintaimu. Dia menjadi begini juga karena masih mencintaimu. Tolong maafkan dia." ucapnya memohon.

Aku memegang tangan mas Alfan,. Rasa sakit atas semua perbuatannya memang belum hilang. tapi melihat keadaannya membuatku iba juga.

"Aku sudah memaafkan semua perbuatanmu, mas. Walaupun itu sangat menyakitkan. kuharap kau bisa sembuh dan menyadari semua kesalahanmu."

Aku bicara sambil meneteskan air mata. Bayangan rasa sakit yang dia berikan kembali terasa.

Saat itu aku hanya sendiri. Viola dan Bu Karsih mengobrol di luar.

Aku kaget sambil mengusap air mata.

Benarkah ini? Sudut matanya berair, dia menangis.

"Aku juga mau bilang mungkin ini yang terakhir aku bisa kesini. beberapa hari lagi aku mau melanjutkan hidupku." dengan segera lepas tangannya.

Tapi astaga, tidak bisa di lepas. Tangannya begitu kuat mencengkram ku. seolah tidak mengijinkan aku pergi. Aku sempat panik menghadapi kenyataan itu.

Tapi setelah ku coba lagi ternyata tangannya lepas sendiri.

Aku ketakutan keluar dari ruangan itu.

'Ada apa, Tari? wajahmu kelihatan tegang begitu?" tegur Viola khawatir.

"Tidak ada apa-apa. Ayo kita pulang." aku berjalan sambil tergesa sampai lupa pamit pada Bu Karsih.

Dengan penasaran Viola mengejar langkahku.

"Ada apa? Apa yang kau sembunyikan?"

"Aku tidak tau, apakah ini benar atau hanya perasaan ku saja. Tadi saat aku pegang tangannya dan pamitan hendak pulang, dia memegang ku sangat kuat. Dan apa kau percaya? Aku melihat dia menangis,Vi."

"Kau ngaco..! Dia kan koma. Atau jangan-jangan dia mulai sadar karena kedatangan mu? Itu bisa jadi. Mungkin dia tersiksa karena rasa bersalahnya padamu. dan saat kau datang kepadanya dia memberi isyarat itu."

"Jangan menakuti ku, ah.."

"Bukan menakuti, Tari. Itu sangat mungkin terjadi. Alfan memang menyadari kesalahannya. Buktinya dia selalu cekcok dengan Raya karena diri mu."

"Aku tak percaya. aku tidak mau ada hubungan apapun lagi dengan keluarga itu kecuali silaturrahmi saja. Aku akan fokus pada Fajar saat ini." ucapku mantap.

"Cie, cie...! Yang lagi jatuh cinta." ledeknya.

"Bukan jatuh cinta, Vi. Rasanya terlalu tua untuk memakai istilah itu. Lebih pasnya sudah menemukan pilihan dalam hidup."

"Apa bedanya? Lagian jatuh cinta itu tidak memandang tua muda, kaya miskin. Akui saja kalau kau mulai suka pada Fajar. iya, kan?"

Dengan senyum tersipu aku berkata,

"Jujur ya, Vi. Sejak dalam sekapan aku berpikir tentang kebaikan Fajar. tentang perasaanya yang bertepuk sebelah tangan. kegigihannya membelaku di depan dunia dan keluarga mas Alfan. Semua itu membuatku berubah pandangan tentang dia. Dia pria tulus dan berpendirian. Sat itu aku ingin segera bebas dan mengatakan bahwa aku bersedia menikah dengannya bukan karena pura-pura lagi. Tapi karena aku butuh seorang imam seperti dia.

Sayangnya di saat aku menyadari hal itu., ada Wanda di tengah-tengah kami.

Semula aku juga sempat heran, , kenapa Wanda mau menerima keputusan Fajar? Sebenarnya wanita mana sih yang rela di madu? Tapi entahlah...Semoga saja aku bisa dengan ikhlas berbagi segalanya dengan Wanda. Sebagai mana dia bisa berbagi padaku.

Viola dengan sabar mendengar ceritaku.

"Wanda mau menerima semua karena memang di antara mereka tidak ada ikatan batin, memang mereka status mereka suami istri. Tapi hanya sebatas status saja." ia meyakinkanku

"Yah, apapun alasannya hanya mereka berdua yang tau. Tapi sebenarnya itu salah. Fajar sudah menikahinya. Wanda berhak mendapatkan hak sebagai seorang istri." jawabku cepat.

Viola setuju dan mengangguk. Ia menguap lebar.

"Tari, berkhayal lah setinggi langit tentang Fajar mu itu. karena aku sudah mengantuk." ucapnya meledek ku.

Aku menimpuknya dengan bantal. Walau terlambat, nyatanya jatuh cinta itu membuat kita lupa diri.tak perduli usia yang sudah tidak muda lagi.

Baru saja mau memejamkan mata, ponselku berbunyi. Rupanya chat dari Fajar.

(Assalamualaikum.. Tari, apakah kau sudah tidur?bOh, ya. Viola bilang kalian menjenguk Alfan di rumah sakit. Bagaimana keadaannya? Sebagai sahabat aku sangat prihatin atas kejadian yang menimpanya)

(Waalaikum salam.. Memang benar kami sudah menjenguknya. Kasihan melihat keadaannya sekarang. Walau pun dia pernah menyakiti ku sedemikian rupa aku sudah memaafkannya)

(Syukurlah... Tidak ada gunanya juga menyimpan dendam. Yang Lalau biar lah berlalu. Lepas dari itu semua, aku ingin mendengar keputusanmu sepahit apapun itu aku akan berusaha menerima. Tapi tidak ada salahnya aku masih tetap berharap.)

Kenapa dia menanyakan itu? Bukankah tadi siang aku sudah kabari lewat Wanda? apa mungkin dia lupa memberi tau Fajar?

Iya, mungkin dia lupa. Maklumlah wanita hamil suka berganti mood dan tingkah laku.

(Setelah menimbang. Dan berpikir baik buruknya. Aku bersedia. Semoga ini pilihan terbaik buat kita bertiga. Insya Allah)

Aku kirim pesan itu dengan dada berdebar.

cukup lama dia tidak membekas lagi. Aku khawatir dia tersinggung atau berubah pikiran .

Bismillah semuanya baik-baik saja.

🌷Maaf baru bisa update lagi

1
cinta semu
mentari ibarat kata keluar dari kandang macan masuk sarang buaya😧😜dah tau fajar ada istri ..mana Wanda dpt dukungan dari mertua ...kok mau2 ny menikah dgn fajar ...u mengudang badai mentari ...
Devi ana Safara Aldiva: ceritanya seperti sinetron Indosiar versi tulisan
Machmudah: bener kak, ndak Tau may dibawa kemana mentari sm si othor, judul nya duri dlm daging msh cocok dgn cerita nya alfan raya mentari
total 2 replies
Ira
Ada ya wanita menjijikan kyk mentari .. Dia korban suami nikah lg.. Trs dia nikah sama suami orang.. Apa bedanya dia dgn mantannya ..
Machmudah
pgn Tau ending nya aja Thor.
balqis: sabar ya😊
total 1 replies
cinta semu
kalo tari mau menikah sm fajar ...sm artinya membangun derita ny sendiri ...g ada alasan ada dua ratu ..awal ny aja semua terlihat baik tp selanjutnya pasti ada yg terluka
cinta semu
bagus
Anonymous
Ini cerita bodoh sakit di bikin sendiri
Machmudah
seru thor
Syahid cha
bagus
Syahid cha
menantang kayaknya
Machmudah
semoga ceritanya bkn ttg anak angkat berkhianat dgn bpk angkat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!