NovelToon NovelToon
A Fractured Family'S Hope

A Fractured Family'S Hope

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Cerai / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:409
Nilai: 5
Nama Author: Echaalov

Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata keluarga? Rumah untuk berteduh? Tempat meminta perlindungan? Tempat memberi kehangatan? Itu semua benar. Tetapi tidak semua orang menganggap keluarga seperti itu. Ada yang menganggap Keluarga adalah tempat dimana ada rasa sakit, benci, luka dan kekangan.

"Aku capek di kekang terus."

"Lebih capek gak di urus."

"Masih mending kamu punya keluarga."

"Jangan bilang kata itu aku gak suka."

"Kalian harusnya bersyukur masih punya keluarga."

"Hidup kamu enak karena keluarga kamu cemara. Sedangkan aku gak tau siapa keluarga aku."

"Kamu mau keluarga? Sini aku kasih orang tua aku ada empat."

"Kasih aku aja, Mamah dan Papah aku udah di tanam." Tatapan mereka berubah sendu melihat ke arah seorang anak laki-laki yang matanya berbinar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Seperti biasa mereka sekolah seperti biasa. Memperhatikan penjelasan guru dan menulis materi. Apalagi mereka sudah kelas 6 jadi banyak pelajaran yang harus di pelajari. US atau Ujian Sekolah akan di adakan pada tanggal 12 Mei 2018. Oleh karena itu mereka akan mulai fokus belajar, karena US akan di adakan 2 bulan lagi.

Pelajaran yang akan ada dalam US adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam.

Saat sedang menulis tidak sengaja pulpen punya Candy terjatuh. Ia pun menundukkan kepalanya untuk mengambil pulpen yang terjatuh di bawah meja.

Tidak di sangka pulpen Azel juga jatuh. Ia juga menundukkan kepalanya untuk mengambil pulpen itu. Setelah mengambil pulpen tatapan mereka bertemu beberapa detik, namun terputus karena Candy sudah menegakkan kembali tubuhnya.

Ternyata hal itu di lihat oleh Gerald yang duduk di belakang mereka. Meja Candy dan Azel yang bersebelahan di tambah pulpen mereka jatuh bersama lalu terjadinya tatap-tatapan membuat pikiran Gerald kemana-mana.

"Cie-cie," ucap Gerald.

Candy dan Azel tahu bahwa ejekan itu mengarah pada mereka. Namun mereka memilih mengabaikan agar tidak semakin dibahas. Tapi karena pertanyaan seseorang mereka jadi membahas hal itu.

"Kamu cie-cie ke siapa? " heran Tania. Karena saat semua orang menulis tiba-tiba Gerald berbicara seperti itu. Bu Rosa sedang keluar jadi Tania berani berbicara kepada Gerald sebab tidak akan di marahi oleh Bu Rosa.

"Ada yang ngambil pulpen yang jatuh barengan terus mereka saling tatap," ujar Gerald. Tania menatap Gerald kesal bukannya langsung menjawab pertanyaannya ia malah berbicara begitu.

"Siapa? " tanya Tania ulang. Mendengar percakapan mereka Tyra, Naysa, dan Harrel pun jadi penasaran. Jangan tanya apakah Anka juga penasaran, anak laki-laki itu sibuk dengan bukunya tidak mau menanggapi hal yang menurutnya tidak penting. Sedangkan dua orang sedang di bicarakan pun terlihat fokus menulis tidak terusik oleh percakapan Gerald dan Tania.

"Itu tuh," ucap Gerald sambil menatap Candy dan Azel bergantian. Mereka menatap arah yang di tatap oleh Gerald. Setelah tahu mereka tersenyum penuh arti.

"Oh mereka gak heran sih," ucap Naysa.

"Apakah mereka sudah baikan? " tanya Tyra.

"Atau lebih dari itu mereka udah akrab? " sahut Harrel

"Lebih dari itu kayaknya," ucap Tania memegang dagunya seolah sedang berpikir.

"Kayaknya mereka udah saling suka," ucap Gerald dengan penuh semangat.

"GAK," teriak Candy dan Azel berbarengan dengan posisi berdiri. Menarik perhatian semua murid. Melihat tatapan semua orang mereka kembali duduk.

"Aduh biasa aja kali," goda Naysa.

"Apaan sih ucapan kalian itu ngelantur," balas Candy.

"Ya benar mana mungkin aku suka sama dia cantik aja enggak," ejek Azel menatap Candy dengan wajah yang menyebalkan.

"Idih kamu gak seganteng itu kali dasar jelly busuk," ucap Candy sambil bersedekap dada.

"Mata kamu rusak ya gak bisa lihat cowok seganteng aku," ucap Azel percaya diri.

"Iya kamu ganteng Azel," ucap Silvi. Membuat semua orang menatapnya.

Melihat semua mata tertuju padanya ia tersenyum manis. Ia senang semua mata tertuju padanya.

"Gak usah ikut campur," ucap Azel tanpa menatap Silvi.Tatapan Azel masih tertuju kepada Candy.

"Benar kan aku ganteng? " Azel menaik turunkan alisnya. Candy tidak bisa menyangkal emang Azel berwajah tampan bahkan sangat tampan. Kulit putihnya, alis yang tebal, hidung mancung , dan mata yang tajam membuat Azel terlihat sangat tampan. Tapi karena sikap menyebalkan. Hal itu membuat di mata Candy, Azel terlihat biasa saja.

"Enggak," ujar Candy.

"Terus menurut kamu siapa yang ganteng? "

Candy bingung harus menjawab apa. Dia melihat sekitar lalu tatapannya tertuju pada Anka yang masih sibuk dengan bukunya tanpa menghiraukan keadaan sekitar.

"Anka, menurut aku Anka yang paling ganteng di kelas ini," ucapan Candy membuat semua orang menatap Anka yang masih berkutat dengan bukunya.

Merasakan tatapan banyak orang. Anka melihat sekitar bingung. Azel menatap wajah Anka menyelidik. Ia pun menarik tangan Anka agar berdiri lalu berdiri di sampingnya.

"Liat baik-baik gantengan siapa? " tanya Azel menatap Candy.

Candy menatap kesal Azel yang terus menanyakan pertanyaan yang sama.

"Udah aku bilang gantengan Anka," ucapnya lagi.

Candy melihat sekitar teman-temannya masih menatap mereka. Begitu pun Silvi yang memasang wajah marah.

Kenapa lagi sih dia?

"Teman-teman maaf membuat kalian tidak nyaman. Fokus aja sama kegiatan menulis kalian, jangan hiraukan pertengkaran kami," ucap Candy tersenyum ke semua orang. Setelah itu mereka fokus ke kegiatan masing-masing.

Candy mendekat ke arah Anka. Lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Anka."Anka maaf ya ganggu kamu. Kamu pasti gak nyaman sama tatapan mereka semua. Apalagi aku ganggu kamu yang lagi belajar. Ini semua gara-gara jelly busuk," bisik Candy yang hanya bisa di dengar oleh Anka. Diakhir ucapannya Candy terlihat kesal. Hal itu membuat Anka terkekeh kecil.

"Aku gakpapa kok kamu tenang aja," bisik Anka.

Hal itu di saksikan oleh Azel. Membuat rasa kesalnya semakin meningkat. Ia menatap Candy dan Anka bergantian.

"Kenapa kalian bisik-bisik ngomongin aku ya? " tuduh Azel.

"Enggak geer banget ngapain coba ngomongin kamu," delik Candy.

"Terus ngomongin apa pakai cara bisik-bisik gitu? " Azel tetap kekeh dengan pertanyaan yang belum terjawab.

"Apaan sih kamu kepo kayak Dora," ucap Candy yang kesal karena Azel terus bertanya.

Suara tawa terdengar dari Anka. Azel menatap tajam Anka yang masih tertawa mendengar ejekan yang di lontarkan oleh Candy.

Setelah puas tertawa Anka menatap Azel."Maaf."

Azel hanya mendengus kesal. Lalu ia kembali duduk di tempatnya. Anka dan Candy juga sudah kembali duduk di tempatnya dan fokus menulis.

Melihat Azel yang seperti marah kepada Candy. Silvi tersenyum senang lalu mendekat ke arah meja Azel.

"Azel kamu ganteng kok, di mata aku kamu yang paling ganteng, bukan ganteng aja kamu itu baik, pintar, terus menawan. Pokoknya dari diri kamu tidak ada yang buruk. Pasti mata Candy rusak gak bisa liat orang seganteng kamu. Eh tapi dasarnya dia emang gak bisa liat yang bagus-bagus sih," Silvi terus berbicara di depan Azel yang sedang menulis. Tangan Azel memegang pulpen nya erat karena kesal.

"Diam, kamu kayak radio butut," ucapan menohok dari Azel membuat Silvi terdiam bak patung. Ia tidak suka kepada orang yang berisik, apalagi ia sedang menulis.

Candy yang di sebelah meja Azel bisa mendengar semua percakapan mereka. Ia sudah tidak bisa menahan tawanya lagi.

"Hahaha radio butut gak tuh," tawa Candy. Silvi yang malu kembali duduk di tempatnya menatap Candy marah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!