Menceritakan tentang hubungan percintaan yang rumit antara dua insan yang terjebak dalam zona persahabatan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
,
,
Keesokan paginya di sebuah villa yang berada di tepi laut terlihat dua insan yang sedang terlelap dengan posisi saling meringkuk di atas sofa.
Nesti yang mulai menggerakkan matanya dengan menarik pelan kepala nya dari dalam ceruk Ardila.
senyum Nesti seketika mengembang dengan tatapan penuh cinta mendapati wanita yang sudah menjadi kekasih nya sedang terlelap tanpa melepaskan pelukannya pada Nesti
"Aku merasa ini bagaikan mimpi Dila,, kau yang begitu aku cintai ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengan ku,, mulai hari ini aku tidak akan membiarkan siapapun untuk menyakitimu,,"
Ucap Nesti dalam batin sembari mengelus pipi hingga membuat tidur Ardila terganggu
"Hmmmp Nesti,,"
Lenguhan Ardila dengan Suara khas mengantuk nya
"Selamat pagi bunny,,"
Senyum senang Nesti dengan mengecup singkat bibir Ardila
"Pagi baby,, huuahhh"
Jawab Ardila di sela-sela kuapan nya
"Hmmp jam berapa sekarang Nesti,,??"
Sambung Ardila
Nesti melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 06.30
"Kamu bisa melihatnya sendiri,,"
Senyum Nesti
Ardila menetralkan rasa mengantuk nya sembari menoleh ke arah jam dinding
"Ini sudah pagi,, ayo kita bangun,, dan bersiap-siap untuk kesekolah,,".
Sahut Ardila yang mulai melepas kan pelukannya.
"Aw,, apa kamu sungguh akan mengajar hari ini,?"
"Hmmp"
Lenguh Ardila sembari bangkit dari tidurnya dan duduk diatas sofa
Nesti pun segera bangun dan duduk disamping Ardila
"Apa kamu serius,,??"
Lirik Nesti
"Ya,, setelah ini aku Harus kembali ke apartemen Abdul untuk mengambil keperluan mengajar ku,,".
"No,, kamu tidak boleh lagi untuk menemui pria brengsek itu,,!!".
Ketus Nesti
Ardila yang mendengar ucapan Nesti berusaha menenangkan Nesti dengan meraih kedua tangan Nesti dan di letakan di atas paha nya
"Aku akan Terus datang ke apartemen itu Nesti,, tapi kamu jangan khawatir aku datang bukan untuk menemui nya,,"
Ucap Ardila
"What,,??
Tapi aku tidak Mau kamu kenapa-kenapa Ardila,,"
"Mulai hari ini aku akan berhati-hati lagi,, setidak nya Sampai aku bisa mengakhiri pernikahan ini dengan cara baik-baik,, karena aku Sangat menghormati Daddy Franklin,, aku harap kamu bisa mengerti,,"
Ucap Ardila lembut sembari mengelus tangan Nesti dan mencium punggung tangan Nesti
Nesti terlihat kesal dengan membuang wajah malasnya
"Nesti kamu jangan begini,, aku sungguh baik-baik saja,,"
Sambung Ardila dengan meraih kedua pipi Nesti untuk menghadap ke arah nya
"Oke,, tapi aku akan mengantar mu,,"
Pasrah Nesti
"Baiklah,, tapi sesuai perkataan kita,, kita akan menyembunyikan hubungan kita ini untuk sementara waktu,,".
"Oke fine,,,,apa kamu puas Ardila Edelweis,,!!"
Ardila hanya tersenyum
"Oh ya apa kamu membawa baju ganti,,??'
Tanya Ardila
"No,, karena disini aku sudah menyiapkan semuanya,,"
"Apa aku bisa meminjam pakaian mu,,?"
Seringai Ardila
" bajuku baju mu Juga,, jadi jangan menanyakan sesuatu yang membuat ku kesal Ardila,,"
Celetup Nesti dengan expresi cemberut Nya
"Apa kamu masih kesal,,?"
"Bukan pertanyaan yang harus aku jawab"
Ketus Nesti sembari berdiri dan berjalan meninggalkan Ardila yang masih di atas sofa.
Stelah beberapa menit kemudian Ardila dan Nesti sudah terlihat rapi dengan berjalan beriringan menuju mobil Nesti.
Nesti masih terlihat kesal namun dia tetap bersikap manis dengan membukakan pintu mobil untuk Ardila
"Thank you baby,,".
Senyum Ardila sembari masuk kedalam mobil Nesti dan Nesti segera menutup pintu mobil nya dan bergegas masuk kedalam mobil
,
,
,
Disepanjang perjalanan Nesti masih tetap diam dan tidak menoleh sedikitpun kearah Ardila
"Baby,,,??
Apa kamu masih marah,,??"
Tanya Ardila dengan memegang satu tangan Nesti
"Aku tidak marah Nesti,, hanya saja aku takut pria brengsek itu menyakiti mu lagi,,"
Kesal Nesti
"Maafkan aku,, tapi aku tidak bisa lari tanpa mengakhiri pernikahan ku ini Nesti,,"
Keluh Ardila dengan mengelus punggung tangan Nesti
"Hmmp aku mengerti Ardila,, tapi dia terlalu bahaya untuk mu Ardila,,?!"
"Baik lah besok aku akan menemui Daddy Franklin untuk membahas perceraian kami,, apa kamu puas baby,,??"
Mendengar ucapan Ardila Membuat Nesti seketika menoleh ke arah Ardila
"Apa kamu serius,,??"
"Hmmp"
Angguk Ardila
Nesti seketika tersenyum senang dengan meraih tangan Ardila dan mencium nya
"Aku harap semua berjalan lancar Ardila Karena aku tidak mau terlalu lama menjalin hubungan dengan sembunyi-sembunyi seperti ini,,"
,
,
Stelah percakapan panjang lebar akhirnya Ardila dan Nesti bisa saling tersenyum tanpa melepaskan pegangan tangan mereka hingga akhirnya mobil Nesti sudah tiba di parkiran apartemen milik Abdul.
Ardila dan Nesti sudah keluar dari mobil Nesti meraih tangan Ardila dan berjalan beriringan menuju kamar apartemen milik Abdul.
Mereka sudah sampai di depan pintu apartemen Ardila memencet kode sandi apartemen nya dan diperhatikan dengan seksama oleh Nesti hingga Nesti tahu dengan kunci sandi Pintu apartemen milik Abdul
CEKLEK
(pintu ruangan apartemen terbuka)
Ardila segera melepas kan genggaman tangan Nesti dan melangkah masuk kedalam ruangan Ardila memerhatikan Setiap sudut ruangan yang terlihat sangat berantakan hingga akhirnya pandangan Ardila tertuju kearah sofa.
Ardila dan Nesti berjalan perlahan kearah sofa dan terkejut mendapati Abdul yang tertidur di atas sofa.
Abdul yang terlelap tiba-tiba bangun dan menoleh cepat kearah Ardila dan Nesti
"Ardila,,??"
Kaget Abdul yang segera bangun dan berdiri dari tidur nya
"Akhirnya kamu pulang juga Ardila,,,"
Senyum senang Abdul yang langsung memeluk Ardila membuat Ardila seketika terkejut sekalipun takut dengan meremas kuat tepi bajunya.
Nesti yang melihat Ardila di peluk tepat di depan mata nya seketika membuang pandangan nya dengan expresi cemburu nya
"Lepaskan ak aku Abdul,,"
Gugup Ardila Membuat Abdul segera melepas kan pelukannya
"Ardila maafkan aku,, karena aku tidak percaya padamu,, aku mohon maaf kan aku Ardila,,".
Sesal Abdul dengan meraih kedua tangan Ardila dengan penuh harapan.
"Apa yang sudah terjadi,, dan kenapa kau bisa berubah drastis seperti ini,, dan ini bukan Abdul yang aku kenal,,"
Ucap Ardila
"Aku tahu aku Sudah jahat padamu Ardila,, tapi aku janji mulai hari ini aku tidak akan menyakiti mu lagi,,"
Ucap Abdul
"Iya aku mengerti kenapa kamu bersikap seperti itu,, tapi kamu tenang saja besok aku akan menemui Daddy mu untuk membicarakan perceraian kita,, dan aku rasa ini adalah berita terbaik yang pernah kamu dengar" Ucap Ardila yang membuat Abdul seketika melepaskan tangan dan dengan bibir membeku yang seakan kehabisan kata-kata.
Sedangkan Nesti yang mendengar ucapan Ardila terlihat senang dan kembali menoleh ke arah mereka
"Ya Ardila benar,, dia akan mengakhiri pernikahan ini,, dan kau tidak akan bisa lagi menyiksa nya,,!!!!"
Ketus Nesti tajam namun Ardila segera menahan tangan Nesti berharap Nesti bisa mengontrol emosi nya
"Siapa kau,,????"
Tanya Abdul tajam
"Dia Nesti teman ku,,"
Jawab Ardila bohong Abdul mengangguk paham Tanpa menaruh curiga sedikitpun dan kembali menoleh kearah Ardila dengan berlutut di kaki Ardila sembari meraih kedua tangan Ardila
"Lepaskan tanganmu brengsek,,!!!"
Teriak Nesti yang tersudut emosi namun Ardila lagi dan lagi berusaha menahan Nesti
"Berdiri lah Abdul,, ini semua sudah berakhir,, kau akan bebas seperti apa yang kau inginkan,,".
Ucap Ardila sembari menarik tangan Abdul untuk berdiri.
Namun Abdul tetap menahan posisi nya
"Maafkan aku Ardila,, aku tahu aku sudah salah,, tapi Tolong beri aku satu kesempatan untuk memperbaiki pernikahan kita,,"
Sesal Abdul
Nesti semakin tersudut emosi mendengar perkataan Abdul
"Sudah aku bilang jauh kan tangan mu dari nya brengsek,,!!!!"
Emosi Nesti yg tidak tertahan lagi dengan mendorong kasar tubuh Abdul hingga membuat Abdul terjungkal
"Nesti,, tahan emosi mu,,"
Panik Ardila yang segera menahan tubuh Nesti
"Apa kau mau membela nya,,!!!"
Ucap Nesti
"No,, tapi bukan begini caranya Nesti,,"
Ucap Ardila
"Oh shit,,, baiklah lakukan apa yang kamu mau,, dan aku akan pergi dari sini,,!!"
Ketus Nesti yang segera pergi namun Ardila berhasil menahan tangan Nesti
"Nesti kau jangan begini,,??"..
Geleng Ardila dangan tatapan yang mengandung makna
"Semua terserah kamu Ardila,, aku harap kau tidak berubah pikiran,, tapi maaf aku Harus pergi,,!!!"
Tegas Nesti dengan menepis kasar tangan Ardila dan pergi meninggalkan apartemen Abdul.
Ardila terdiam sejenak dan bergegas menyusul Nesti namun Abdul segera berdiri dan menahan langkah Ardila
"Ardila aku Mohon Ardila,, beri aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua,,"
Mohon Abdul prustasi
"Tidak Abdul,,ini semua sudah berakhir,, kau tidak pernah mencintai ku dan aku pun tidak akan pernah mencintai mu,, sekarang lepas kan aku,,"
Tekan Ardila yang berusaha menarik tangan nya namun Abdul dengan sigap menahan nya dengan berlutut dan memeluk pinggang Ardila dengan erat.
"Kau jangan pergi Ardila,, kau boleh memukul ku sekeras yang kau mau,, tapi aku Mohon Jangan tinggal kan aku dengan kondisi seperti ini,,"
Tangis Abdul
Ardila memicing kan mata nya dengan membuang nafas panjang
"Tapi ini semua sudah terlambat Abdul hati dan perasaan ku sudah kau hancurkan semenjak awal pernikahan kita,, tidak ada cinta untuk mu Abdul,, yang ada cuma sakit dan penderitaan yang aku terima,, hiks hiks".
Tangis Ardila yang tidak terbendung lagi.
Abdul yang mendengar tangisan Ardila segera bangkit dan berdiri dengan memegang kedua pipi Ardila sembari menghapus air mata Ardila
"Aku memang pria bodoh Ardila,, karena sudah menyia-nyiakan wanita yang begitu tulus seperti mu,, aku sadar cintaku datang terlambat,, tapi aku Mohon beri aku sedikit waktu,, karena aku tidak ingin berpisah dari mu Ardila,,"
"Apa cinta,,????"
"Hmmp ya aku baru menyadari kalau aku mencintaimu Ardila,, aku butuh kamu untuk mengubah hidupku,,"
Ucap Abdul
"No,,ini tidak benar Abdul,,"
Ucap Ardila
"Ya aku tahu ini tidak masuk akal menurut mu,, tapi semenjak kamu pergi aku selalu memikirkan mu,, dan berharap kau kembali ke padaku,,"
Ucap Abdul dengan tatapan tulus nya
"Tapi aku tidak mencintai mu Abdul,, dan kau tidak memaksanya,,!!"
Ucap Ardila
"Aku tidak akan memaksa mu,, untuk itu mari kita mulai semua dari awal lagi,,"
Pinta Abdul
"Tidak aku tidak bisa Abdul,, keputusan ku sudah bulat,, kita akan bercerai dengan cara baik-baik,, dan besok aku akan memberi tahu kan ini semua pada Daddy dan Mommy mu,,"
Tegas Ardila dengan menepis tangan Abdul sembari menghapus kasar air matanya dan bergegas mengambil tas mengajar nya.
" Ardila aku Mohon beri aku sedikit kesempatan Ardila,,"
Panik Abdul dengan mengikuti langkah Ardila
"Tidak ada lagi kesempatan Abdul,, waktu dua tahun sudah cukup membuat ku merasakan penderitaan dalam pernikahan ini,,"
Ucap Ardila yang Sudah menenteng tas nya dan bergegas kearah luar apartemen namun lagi dan lagi Abdul menahan lengan Ardila
"Kau mau kemana,,???"
Panik Abdul
"Aku akan pergi untuk mengajar,, dan seperti nya mulai hari ini aku tidak akan kembali lagi kesini,,"
"Tidak kau jangan begini Ardila,, aku tidak mau kau meninggal kan ku,, aku mohon beri aku sedikit kesempatan,,"
Geleng Abdul
"Maafkan aku Abdul,, tapi aku Harus pergi,,"
Jawab Ardila dengan menepis kasar tangan Abdul dan bergegas meninggalkan apartemen Abdul yang sudah melihat pintu tertutup dari arah luar membuatnya semakin prustasi
"Tidak aku tidak mau ini terjadi,, Ardila Harus kembali ke padaku,,!!"
Ucap Abdul prustasi sembari mengacak-ngacak rambut nya
,
,
,
,
,