NovelToon NovelToon
Gadis Modern Dan Tuan Desa

Gadis Modern Dan Tuan Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Baca aja 👊😑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disuapin Kirana

.

"Kirana, tunggu!" teriak Candra yang terus berlari mengejar Kirana.

Kirana terus berlari tanpa memperdulikan Candra yang terus mengejarnya tanpa henti.

"Kirana!" Candra berhasil menahan tangan Kirana yang membuat gadis itu seketika memberontak.

"Lepaskan aku!" teriaknya.

"Tidak, Kirana! Katakan dulu padaku, kenapa kamu tiba-tiba pergi dari sana dan menangis seperti ini?!" sentak Candra yang justru membuat Kirana semakin menangis. Hati Pak Kades satu ini memang tidak peka sama sekali.

"Aku capek-capek datang ke sini untuk membawakan bekal untuk kamu. Tapi ternyata kamu sedang bersama gadis lain!" sungut Kirana terus menangis.

"Gadis lain? Dita, maksud kamu?" tanya Candra dengan kening yang terlihat mengkerut.

"Aku tidak tahu siapa namanya! Tapi kamu dan dia terlihat sangat akrab! Jadi aku memutuskan untuk kembali pulang!" jawab Kirana.

"Kenapa kamu marah saat aku bersama Dita?" tanya Candra.

"Aku tidak marah! Aku hanya sedih!" jawab Kirana dengan polos yang membuat Candra langsung tersenyum penuh arti ketika mendengarnya.

"Ini untukku kan?" tanya Candra sembari meraih kotak bekal yang sedang dipegang oleh Kirana. Kirana pun hanya menganggukkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir keluar tanpa henti.

"Berhenti lah menangis. Aku dan Dita hanya seorang teman biasa, Kirana." Salah satu tangan Candra terangkat lalu menyeka air mata yang membasahi pipi Kirana itu.

Kirana yang mendengar hal tersebut pun lantas berhenti menangis. "Teman biasa?" ulang Kirana memastikan yang segera dibalas anggukan tegas oleh Candra.

Hati Kirana pun kini merasa senang ketika mengetahui Candra dan Dita hanya berteman biasa.

"Sudah senang kan sekarang?" tanya Candra yang melihat Kirana sudah berhenti menangis dan justru tersenyum penuh bahagia.

Tanpa sadar Kirana menganggukan kepalanya yang membuat Candra semakin yakin kalau gadis yang ada di hadapannya ini sedang cemburu.

"Ayo, ikut aku!" Candra menarik tangan Kirana ke suatu tempat.

"Kita mau ke mana?" tanya Kirana penasaran.

"Ikut saja, Kirana."

Beberapa menit kemudian.

Seketika saja kedua mata Kirana melotot dengan kagum ketika melihat sebuah danau yang indah ada di hadapannya.

"Wah ... Indah banget, Candra," ucap Kirana penuh kagum.

Candra pun hanya bisa tersenyum tipis lalu mengajak Kirana untuk duduk di tepi danau tersebut.

Setelah duduk, Candra kembali menyerahkan kotak bekal tadi pada Kirana yang membuat Kirana langsung keheranan.

"Kenapa kamu mengembalikannya? Kamu kan belum memakannya?" timpal Kirana sembari membuka penutup kotak bekal tersebut, isinya masih penuh dengan nasi dan beberapa lauk dan pauk.

"Tanganku kotor. Aku ingin disuapin sama kamu," jawab Candra yang membuat Kirana langsung terkejut ketika mendengarnya.

"Ta--Tapi—"

"Tapi apa? Kamu tidak mau?" tanya Candra sembari menatap Kirana dengan tatapan yang sangat intens.

"Tapi tanganku juga kotor, Candra," jawab Kirana.

"Kamu kan bisa membasuhnya dengan air menggunakan botol minum itu," ujar Candra menunjuk botol minuman yang sedang dipegang oleh Kirana.

"Kenapa tidak kamu saja yang melakukannya? Kenapa harus aku?" tanya Kirana dengan wajah yang terlihat cemberut.

"Aku kan sudah bilang kalau aku ingin disuapin sama kamu," jawab Candra yang membuat Kirana menghembuskan nafasnya secara pasrah.

Kirana pun mulai membasuh tangannya menggunakan air. Kemudian, ia mulai menyuapi Candra menggunakan tangannya sendiri.

Candra pun hanya bisa terdiam sembari terus menerima suapan demi suapan yang Kirana berikan padanya.

Mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Namun, tanpa disadari oleh mereka, dari kejauhan terdapat sesosok wanita yang memandangi mereka dengan tatapan penuh dendam.

Bersambung.

1
Filanina
Kirana itu anak tunggal?
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.
—͟͞͞★Ṃ૯ᥣ༏ą—͟͞͞★: itu bukan nitip, tapi disuruh menetap ke desa biar Kirana berubah gak liar lagi klo tinggal di kota😑
total 1 replies
Filanina
kok agak rancu melawan ketidak nafsu makan...
Filanina
agak janggal nama bokapnya pake Tuan. Kayak cerita klasik aja.
Filanina
Haha... lebay
Filanina
baik, Thor. Semangat ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!