Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Draft
"Amar ,yuk kita pulang ",ajak Lilia yang merasa sudah tidak nyaman,
"tapi kamu gak akan pernah pergi lagi kan dari hidupku sayang ?", jawab Amar yang sudah sedikit mabuk.
Lilia yang melihat Amar seperti ini merasa sangat bersalah kepada Amar, rasanya Lilia ingin menangis melihat Amar seperti ini,
"ya tuhan apa yang telah aku lakukan,aku tak bermaksud membuat nya seperti ini ",kata Lilia dalam hati sambil mengusap air matanya yang sudah hampir jatuh di pipinya,
Lilia pun menyeret Amar untuk keluar dari klub itu.
Karena Lilia melihat Amar yang terus menerus minum sehingga membuat Amar semakin berbicara tak karuan, akhirnya Lilia berhasil membawa Amar keluar dari klub itu.
Tetapi sekarang Lilia bingung bagaimana caranya membawa Amar untuk pulang dengan keadaannya yang sudah seperti ini, Lilia pun berinisiatif untuk membawa mobil Amar,kebetulan Lilia pun sudah bisa menyetir mobil walaupun belum terlalu lihai, setelah Amar berhasil di masukkan ke dalam mobil, Lilia pun segera menyetir mobil nya,Lilia berniat untuk mengantarkan Amar pulang ke rumahnya.
Sementara Riza yang sudah sejak semalam berada di apartemen, memutuskan untuk pulang ke rumah karena besok dirinya akan kembali untuk bekerja di perusahaan nya.
Riza yang terlihat sangat tampan dengan setelan santai nya ,akhirnya bergegas untuk segera keluar dari apartemen nya dan bergegas untuk pulang.Ketika Riza yang melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba Riza melihat mobil Amar berada di depan mobilnya, akhirnya Riza pun memperlambat lajunya dan berusaha mengikuti mobil Amar.
"Ngapain si Amar tengah malem kayak gini masih keluyuran",ucap Riza di dalam mobil.
Sedangkan Lilia yang menyetir mobil dengan sangat berhati hati tidak menyadari bahwa ada mobil Riza di belakang mobilnya.
Di dalam mobil,Amar yang masih dengan keadaan mabuk selalu berbicara tak karuan dan ketika Amar melihat Lilia berada di samping nya, Amar pun berusaha untuk terus mendekati Lilia, berharap kali ini Lilia mau menerima cumbuan nya seperti pada saat malam itu.
Lilia yang sedang menyetir pun akhirnya sangat kagok dengan kelakuan Amar, Lilia pun berusaha untuk menghindar dan menolak, tetapi Amar yang dalam keadaan mabuk dan sudah hilang kesadaran merasa sangat kesal dengan penolakan Lilia, akhirnya Amar pun terus memaksa Lilia untuk menerima ciuman dari dirinya, akibat ulahnya yang terus menerus mendekati tubuh Lilia ,membuat Lilia semakin gugup untuk menyetir dan mengakibatkan mobil pun oleng ke kanan dan ke kiri dengan kecepatan yang tiba-tiba lumayan cepat.
Riza pun curiga sekaligus khawatir dengan apa yang terjadi kepada adiknya itu, akhirnya Riza terus mengejar mobil Amar,Riza semakin penasaran dengan keadaan Amar di dalam mobil, takut terjadi sesuatu kepada adiknya .
Sedangkan Lilia yang sekuat tenaga menghindari perlakuan dari Amar kepada dirinya membuat Amar semakin marah dan akhirnya Amar menarik paksa baju Lilia, sehingga membuat baju Lilia sobek dan beberapa kancing depannya sampai lepas dari bajunya yang mengakibatkan belahan dada Lilia terekspos begitu menggoda,dan hanya di tutupi bra hitamnya yang membuat mata Amar semakin bern*fsu untuk menyentuh nya. Lilia yang merasa ketakutan akhirnya sudah tidak memperhatikan jalanan dan akhirnya Lilia pun masuk ke dalam gang perumahan yang terbengkalai, Lilia yang mulai sadar berada di tempat yang sepi akhirnya berusaha memberhentikan mobilnya dan akhirnya Lilia pun berusaha untuk keluar dari mobil, tapi sialnya tenaga Lilia tak cukup untuk mengalahkan tenaga Amar yang sudah seperti orang kesurupan.
Riza yang melihat mobil Amar tiba tiba berhenti di perumahan terbengkalai, akhirnya langsung turun dari mobil.
Dan alangkah terkejutnya Riza ketika melihat ke dalam kaca mobil ,ternyata ada Lilia di dalam yang sedang ketakutan dan meminta pertolongan karena Amar yang sudah berhasil melahap leher Lilia dengan penuh n*fsunya.
Lilia pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena tangan Lilia sudah di kunci oleh tangan Amar sendiri yang mengakibatkan Lilia tak bisa membuka pintu mobil nya,Riza pun yang melihat kejadian itu tak tinggal diam, Riza berusaha memecahkan kaca mobil Amar dengan tangannya sendiri, berkali kali Riza mencoba memecahkan kaca mobilnya tetapi belum berhasil juga, yang di dapat malah tangannya yang terluka, Riza yang melihat Lilia semakin ketakutan akhirnya mencari sesuatu yang bisa memecahkan kaca mobil Amar, akhirnya Riza mengambil batu yang berada di sekitar nya dan akhirnya kaca mobil pun pecah dan Riza pun berhasil membuka pintu mobil Amar walaupun tangan nya sudah terluka.
Riza langsung memukul Amar dari arah belakang dan langsung menyeretnya keluar, Amar yang sedang mabuk tak cukup banyak tenaga untuk melawan Riza dan akhirnya setelah Riza puas memukuli Amar, Amar pun terkapar di samping mobilnya, Riza segera menghampiri Lilia yang sudah sangat ketakutan, Riza yang melihat baju Lilia sudah koyak merasa sangat khawatir kepada Lilia,akhirnya Riza melepaskan jaket yang sedang iya kenakan dan segera Riza menutupi tubuh Lilia.
"lu gak apa-apa kan ?", tanya Riza yang sangat khawatir, Lilia yang masih ketakutan tidak menjawab pertanyaan Riza.
Akhirnya Riza pun membawa Lilia pindah ke mobilnya dan tak lupa Riza menelpon orang suruhannya untuk segera mengurus Amar. karena bagaimana pun Riza tidak mau terjadi sesuatu kepada adiknya sendiri.
Lilia hanya terdiam sambil terus menangis, terlihat Lilia merasa sangat ketakutan, Riza yang melihatnya membiarkan Lilia menenangkan dirinya terlebih dahulu.
Karena Riza bingung mau membawa Lilia kemana, akhirnya Riza berinisiatif untuk membawa Lilia ke apartemen nya.
"Lilia ..?", tanya Riza dengan sangat hati hati.
"yaaaa ..", jawab Lilia dengan bibir yang masih gemetar.
"gw akan bawa lu ke apartemen gw dulu ya ", tanya Riza .
"Tapiii....", jawab Lilia yang masih ketakutan. "lu tenang aja ya,gw gak akan berbuat apa-apa kok apa lagi sampe membahayakan lu ", ucap Riza,Lilia pun hanya terdiam.
Tak butuh waktu lama akhirnya mereka pun sampai di apartemen Riza.
Riza pun mencoba menuntun Lilia untuk berjalan, tetapi Riza merasa kaki Lilia masih sangat lemas untuk di paksakan berjalan, akhirnya Riza pun meng gendong Lilia dengan sangat hati-hati.
Lilia yang sudah sangat lemah tak bisa lagi memberontak.
Akhirnya Riza pun sampai di apartemen nya dan segera masuk ke dalam kamar nya.
Di tempat kejadian, Amar pun langsung di urus oleh anak buahnya Riza yang berjumlah 2 orang,dan Amar pun segera di bawa ke kos kosan nya Mereka, karena mereka bingung harus membawa Amar kemana.
Lilia yang sudah aman di tempat Riza akhirnya sudah mulai mau berbicara.
"Za .. "ucap Lilia lirih.
"iyaaa kenapa ,lu butuh sesuatu" . tanya Riza.
"terimakasih banyak ya za ", ucap Lilia yang tiba-tiba memeluk Riza.
Riza yang kaget hanya bisa mengelus kepala Lilia.
"lu udah aman kok sekarang", ucap Riza menenangkan Lilia.