NovelToon NovelToon
PERJODOHAN & PERJANJIAN

PERJODOHAN & PERJANJIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Kamu akan menyesalinya, Aletta. Aku akan memastikannya." Delvan mengancam dengan raut wajahnya yang marah pada seorang wanita yang telah menabrak mobilnya.


Azada Delvan Emerson adalah pengusaha yang paling ditakuti, tidak hanya di negaranya tetapi juga di luar negeri, karena sifatnya yang arogan dan kejam. Dia bukan orang yang mudah memaafkan atau melupakan.

Sementara itu, Aletta Gabrelia Anandra merupakan putri kedua dari keluarga Anandra yang baru saja menabrak mobil Delvan dan menolak untuk tunduk di hadapan Azada Delvan Emerson yang menantangnya untuk melakukan hal terburuk.


Akankah Delvan berhasil membuat Aletta bertekuk lutut terutama sekarang, karena ia harus menikah dengannya atau akankah Aletta berhasil melawan suaminya terutama ketika ia mengetahui bahwa dia adalah kekasih dari musuh bebuyutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Beberapa saat kemudian setelah menunggu.

"Akhirnya!" Kata Delvan ketika dia melihat pelayan membawa makanan mereka.

"Wah, jadi Delvan Emerson yang hebat juga merasa lapar. Sungguh mengejutkan," kata Aletta dengan sinis sembari menggigit steak-nya.

"Kau tahu, kalau orang lain yang mengatakan hal itu, aku akan memberinya pelajaran," kata Delvan dengan kesal.

"Tapi aku bukan sembarang orang. Aku calon istrimu, jadi kau tidak bisa melakukan apa pun padaku," jawab Aletta santai.

"Hmmm, bagus sekali kata-katamu, kakak ipar," kata Vian dengan mulut penuh daging panggang. "Ceritakan sesuatu, Aletta, bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini? Daging panggang mereka ternyata lezat sekali."

    Aletta tersenyum ketika dia mengingatnya apa yang membuatnya menemukan restoran steak. "Aku menemukan tempat ini ketika aku kabur dari rumah," ungkapnya.

"Apa?!" seru Vian kaget. "Kamu kabur dari rumahmu?" ulangnya tak percaya. Delvan juga sama terkejutnya dengan Vian saat mendengar apa yang dikatakan Aletta, tetapi tidak seperti Vian, Delvan tidak menunjukkan reaksi apa pun terhadap berita itu. Kualitasnyalah yang membuatnya lebih baik daripada Vian dalam menangani masalah. Ia hampir tidak menunjukkan ekspresi apa pun dan ini membuat orang sulit mengetahui apa yang sedang dipikirkannya atau bagaimana perasaannya tentang sesuatu.

"Ya, aku kabur dari rumah sekitar tujuh tahun lalu, ketika aku berusia tujuh belas tahun." Kata Aletta menegaskan.

"Kenapa tidak ada berita?" tanya Vian sembari menggigit steaknya lagi. Dia orang yang penasaran, jadi dia ingin tahu semua alasan mengapa Aletta kabur dari rumah.

“Karena keluargaku memastikan agar media tidak mengetahuinya. Mereka tidak ingin media meliput seluruh kejadian itu." Jawab Aletta

"Mengapa mereka menutupi berita kaburnya kamu dari rumah?." Tanya Delvan tak dapat menahan diri untuk bertanya. "Ada banyak hal yang bisa saja terjadi padamu saat kamu melarikan diri."

"Ceritanya panjang..."

"Apa kamu mau menceritakan semuanya ke kita?." Tanya Delvan dengan tenang dan meskipun sebenarnya bukan itu yang ia rasakan.

Aletta merasa enggan memberi tahu kedua kakak beradik ini tentang mengapa dirinya melarikan diri karena itu bukan salah satu momen yang paling membanggakan baginya.

    Aletta merasa malu ketika mengingat betapa kekanak-kanakannya dirinya telah bersikap dulu.

Namun, Delvan dan Vian menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu, oleh karena itu, Aletta tahu bahwa dia tidak punya pilihan selain memberi tahu mereka.

Dia mendesah pelan dan mulai buka suara. "Aku kabur dari rumah karena aku marah pada kakakku dan aku ingin memberinya pelajaran."

"Apa yang dilakukan kakakmu padamu?." Tanya Vian sembari menatap Delvan dengan pandangan menuduh. Vian punya kakak laki-laki seperti Aletta, jadi dia tahu betapa menyebalkannya kakak nya itu terkadang.

    "Kakak tidak melakukan apa pun kepadaku secara khusus. Aku hanya marah padanya karena dia menyukai seorang wanita. Sederhananya, aku cemburu dan marah karena Kakak ku sudah menemukan cintanya." Jawab Aletta mengakuinya.

"Kamu pasti bercanda, kakak ipar." Saut Vian sembari berusaha menahan tawanya. Berpikir bahwa mungkin Aletta tidak serius dengan ceritanya.

"Ya, aku tidak ingin itu benar-benar terjadi, tapi kenyataannya semua terjadi. Aku benci pada diriku sendiri setiap kali mengingatnya." Kata Aletta

"Kenapa kamu marah pada kakakmu karena dia jatuh cinta pada wanita lain?." Tanya Delvan menjadi penasaran. Ia ingin tahu sebanyak mungkin tentang Aletta sebelum pernikahan mereka, sehingga ia dapat menggunakannya untuk melawannya.

“Aku terbiasa menjadi wanita terpenting dalam hidup Kakak ku. Dia selalu memberiku cintanya dan perhatiannya. Dia selalu melakukan apapun yang aku inginkan, tapi semuanya berubah ketika wanita itu datang dalam hidup Kakakku. Aku tidak tahan kalau harus membagi perhatian Kakak dengan wanita itu. Aku mencoba memisahkan mereka, tapi kakakku terlalu mencintainya. Aku merasa bosan mencoba setelah beberapa kali gagal, dan memberinya pilihan, dia harus memilih aku atau dia."

"Jadi, siapa yang dia memilihnya?." Tanya Vian.

"Ya dan tidak." Jawab Aletta. "Dia tidak memilih. Dia bilang dia menginginkan kami berdua dalam hidupnya karena dia mencintai kami berdua. Itu bukan yang ingin kudengar, jadi aku marah dan mulai mengamuk. Aku anak yang sangat manja yang terbiasa mendapatkan apa yang aku mau, jadi aku tidak bisa menerima keputusan Kakak ku."

"Apa yang Leo lakukan?" Tanya Delvan.

"Dia marah padaku," kata Aletta sembari tertawa kecil. "Itu adalah pertama kalinya aku menyaksikan kemarahan Kakakku dan ini membuatku marah karena aku menyalahkan wanita itu karena mengubah sikap kakakku padaku . Aku bilang pada kakak kalau aku akan meninggalkan hidupnya selamanya. Dia meminta ku untuk melanjutkan dan aku tentu saja melakukannya."

Delvan tidak mengatakan apa pun setelah Aletta menjawab pertanyaannya karena ia sedang berpikir keras. Ia menyadari dari Leo, bahwa Aletta tidak suka berbagi. Ia menyeringai dalam hatinya saat membayangkan bagaimana wajah Aletta nanti saat wanita itu mengetahui tentang Jessica.

Sungguh pemandangan yang menarik untuk ditonton!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!