Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 02
Hanya butuh waktu semalam untuk Ardi menyelidiki penyebab kematian istri dari tuannya itu, karena pada saat kecelakaan itu terjadi semua nya terekam jelas dicctv yang terpasang didepan gedung perusahaan PRADANA CORP.
Ardi melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah mewah milik Rowan, ia bergegas berjalan menaiki anak tangga menuju lift untuk membawanya menuju lantai tiga tempat dimana kamar Rowan itu berada. Sudah dari kemarin semenjak meninggalnya sang istri, Rowan memilih untuk cuti sementara waktu sampai ia menemukan pelaku yang sudah menghilangkan nyawa istrinya. Ia mempercayakan Ardi untuk menghandle segala pekerjaan kantor.
Tok...
Tok..
Tok..
"Tuan, ini saya Ardi.." ucapnya setelah sampai didepan kamar Rowan dan mengetuk pintunya.
"Masuk!"
Ardi segera masuk kedalam setelah mendapat izin dari pemiliknya.
"Kau sudah mendapatkannya Ar?" cecar Rowan, ia yang tengah berdiri dibalkon dan membelakangi pintu, ia langsung berbalik badan seraya menaruh bekas sisa puntung rokoknya diasbak yang ada diatas meja. Jujur saja, sebenarnya Rowan bukanlah pecandu rokok, ia hanya sesekali merokok ketika pikiran dan hatinya sedang kacau.
Ardi menganggukkan kepalanya, ia kemudian berjalan mendekati Rowan lalu menyodorkan ipad miliknya, Rowan langsung meraih ipad tersebut dan mulai memutar rekaman cctvnya. Mata tajam nya fokus memperhatikan layar ipad tersebut sembari telinganya juga mendengarkan penjelasan Ardi.
"Tuan, dari hasil penyelidikan yang saya lakukan ternyata pengemudi mobil tersebut dalam keadaan mabuk dan rem mobilnya tidak berfungsi dengan baik, dan satu lagi tuan.."Ardi menjeda kalimatnya menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan,"setelah saya selidiki lebih dalam ternyata pengemudi mobil itu adalah putri bungsu Hestu tuan". Ucapnya menjelaskan
Mendengar nama Hestu yang terlontar dari bibir Ardi, seketika mengalihkan atensi Rowan tuk menatap asisten pribadinya itu dengan alis yang terangkat sebelah seolah meminta penjelasan.
"Ya tuan, Hestu karyawan PRADANA CORP yang bekerja dibagian direksi keuangan", ungkap Ardi
"Brengsek!" Rowan mengumpat kesal, emosinya yang tadi sempat ia tahan-tahan ketika melihat rekaman cctv itu kini semakin menjadi saat tau ternyata yang menabrak istrinya adalah putri dari karyawannya sendiri.
Hestu adalah karyawan PRADANA CORP yang bekerja dibagian direksi keuangan. Ia telah bekerja diperusahaan itu sudah 15 tahun lamanya sejak Papa Riko masih menjabat sebagai CEO. Kini perusahaan PRADANA CORP telah sepenuh nya diserahkan untuk Rowan.
"Cari perempuan itu dan bawa kehadapan ku!" Perintah Rowan dengan tegas
Ardi menganggukkan kepalanya. "Baik tuan".
Setelah itu, ia berbalik badan dan bergegas melangkahkan kakinya pergi dari kamar Rowan.
"Bedebah sialan! Akan ku buat keluarga mu hancur Hestu. Kau sudah bermain-main dengan ku!" Desisnya dengan suara yang syarat akan kemarahan dan dendam.
Kemudian, Rowan kembali menatap iPad yang masih ia pegang. Layar iPad itu masih menampilkan rekaman cctv saat mendiang istrinya dibawa masuk kedalam ambulans oleh petugas medis.
"Aku tidak akan mengampuni siapapun yang sudah berani menewaskan mu Laras! Aku bersumpah akan membalasnya!!!"
"Aarrrgghhh..."
Pyaarrr!!!
Rowan membanting kuat iPad milik Ardi, hingga pecah dan berserakan dilantai. Dadanya naik turun dengan nafas yang memburu. Tangannya terkepal erat dan rahang yang mengeras.
Demi apapun, Rowan akan membuat hukuman untuk orang itu tanpa ampun. Dia sudah berani melenyapkan dua nyawa sekaligus, nyawa orang-orang yang ia cintai.
.
.
Rumah Hestu
"Calaaaa...."
Mendengar nama nya dipanggil, Cala yang tengah mencuci piring didapur pun seketika menoleh.
"Ya mah?" Sahut Cala sedikit berteriak
"Sini kamu!" Titah Mama Sarah
"Sebentar mah", ucap Cala menimpali
Bi Asih yang sedang memotong sayur disamping Cala seketika langsung mengambil alih pekerjaan itu dan mengusap lembut lengan Cala.
"Biar bibi saja yang selesaikan non, non Cala mending segera samperin Nyonya Sarah". Kata Bi Asih dengan lembut
"Tapi bi-"
"Calaaa..." lagi, terdengar suara Mama Sarah memanggil nama nya
Cala menghela nafas pelan, ia tidak lagi membantah ketika Bi Asih menggantikannya mencuci piring. Setelah, itu Cala bergegas menghampiri Mama Sarah yang tengah duduk disofa ruang keluarga sambil menonton acara televisi kesukaannya.
"Ya mah", ucap Cala
Mama Sarah menoleh menatap Cala dengan sinis, " Kamu itu tuli atau bagaimana hah?".
"Maaf mah, tadi Cala baru cuci piring". Kata Cala jujur
"Ah sudah lah jangan banyak alasan, sekarang buatkan camilan. Sebentar lagi teman mama mau datang". Titah Mama Sarah dengan ketus
"Tapi mah, bahan-bahan buat masak didapur udah habis". Ujar Cala memberitahu
Mendengar itu, Mama Sarah menghela nafas kasar seraya memutar bola matanya jengah. Ia lalu meraih tas branded miliknya yang ada diatas meja, kemudian mama Sarah mengambil dompet dan mengeluarkan satu lembar uang berwarna merah. Setelah itu, Mama Sarah lemparkan uang itu pada Cala.
"Ambil uang itu dan beli bahan-bahannya, mama gak mau tau pokoknya nanti pas teman-teman mama udah datang, cemilan sudah harus ada". Kata Mama Sarah dengan angkuhnya
Cala mengambil uang itu lalu berbalik badan dan melangkahkan kakinya pergi. Ini bukan kali pertama Cala mendapatkan perlakuan seperti itu dari mama nya, bukan hanya sang mama tapi adik perempuan juga Hestu sang papa juga sering kali memarahi nya tanpa alasan yang jelas. Sejak lulus sekolah menengah atas, dirinya mencoba memberanikan diri mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan ke jenjang universitas tapi mama dan papa nya justru memarahi dan mengatakan jika biaya kuliah itu tidak lah murah. Dan sejak saat itu, mama dan papa nya mulai sering memarahi dan menyalahkannya, berbeda dengan Ivana. Adik perempuan satu-satunya itu justru selalu mendapatkan apa yang ia mau, termasuk menempuh pendidikan universitas hingga lulus.
Cala berjalan kembali ke kamar nya yang terletak disamping dapur, dan para pembantu lainnya.
"Non.." panggil Bi Asih ketika melihat Cala melangkah dengan gontai
Cala menoleh menatap Bi Asih lalu berjalan mendekatinya. Bi Asih ini adalah pembantu lama dirumah Papa Hestu, dia yang merawat Cala sejak bayi. Cala sudah menganggap bi Asih ini seperti keluarganya sendiri, ia tidak pernah membeda-bedakan antara majikan dan pembantu. Cala sangat suka sekali berbaur dengan banyak orang, ia orang yang ramah dan humble.
"Kenapa non? Dimarahin nyonya lagi?" tanya Bi Asih
Cala menggelengkan kepalanya pelan seraya menarik kursi untuk ia duduki.
"Mama suruh Cala buat cemilan karena teman-temannya datang, tapi bahan-bahan memasak dirumah kan habis bi, mama cuma kasih uang segini..." Cala memperlihatkan selembar uang yang Mama Sarah berikan tadi pada Bi Asih. "Mana cukup Bi..", keluh nya
Bi Asih tersenyum tipis lalu berjalan mendekati Cala, "Cukup non, nanti bibi temani belanja. Sekarang bibi ganti baju dulu yaa"
.
.
.
To be continue
Jangan lupa like ,vote dan komen ya .. Terimakasih 🌹♥️
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..