Setelah ibu mertuanya meninggal, Zara Hafizah dihadapkan pada kenyataan pahit. Suaminya, yakni Jaka telah menceraikannya secara tiba-tiba dan mengusirnya dari rumah. Zara terpaksa membesarkan anaknya yang masih berusia 6 tahun, seorang diri
kehidupan Zara semakin membaik ketika ia memutuskan hijrah dan bekerja di Ibu Kota.
Atas bantuan teman dekatnya,
Suatu hari, Zara bertemu dengan Sagara Mahendra, CEO perusahaan ternama dan duda dengan satu anak. Sagara sedang mencari sosok istri yang dapat menjaga dan mencintai putrinya seperti ibu kandungnya.
Dua orang yang saling membutuhkan tersebut, membuat kesepakatan untuk menikah secara kontrak.
Sagara membutuhkan seorang istri yang bisa menyayangi Maura putrinya dengan tulus.
Dan Zara membutuhkan suami yang ia harap bisa memberinya kehidupan yang lebih baik bagi dirinya serta Aqila putrinya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan mereka selanjutnya, akan kah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menguak siapa pelakunya
Setelah kejadian semalam, Saga sengaja menempatkan tubuh Zara di atas ranjang tempat tidurnya, saat Zara tersadar ia cukup panik dan berusaha untuk bangkit, namun sayangnya kondisi tubuhnya saat ini begitu lemah. Masalah kejadian semalam, Saga sengaja tidak memberitahu kepada Maura dan juga Aqila, apa jadinya jika sampai mereka tahu apa yang telah terjadi terhadap Bunda mereka, pastinya sangat sedih. Sedangkan untuk Nyonya Jelita, ia malah menuduh jika biang kerok kejadian ini adalah ulah dari Laura, mengingat Laura sedari dulu tidak pernah menyerah untuk mendapatkan putranya. Apalagi setelah mendengar peristiwa semalam, dimana Zara dan Laura sempat adu mulut, ia menjadi semakin yakin jika Laura adalah pelakunya.
Saga yang baru saja bertemu dengan Ibunya dan ia bergegas masuk kedalam kamar tidurnya, ia cukup kaget saat melihat Zara mencoba untuk turun dari atas ranjang tempat tidur.
"Kau mau kemana? Tetap stay di situ!" perintahnya tegas.
Namun sepertinya Zara tidak menghiraukannya, ia tetap berusaha untuk bangkit.
"Dasar keras kepala!" gerutunya kepada Zara.
Kemudian Saga dengan sekuat tenaga mencengkram kuat kedua bahunya.
"Aku bilang tidur ya tidur? Kenapa kepalamu batu sekali hah?" dengusnya kesal.
"A aku, a..ku kebelet pengen buang air kecil Mas!" pintanya terbata, kali ini Zara merasa cukup takut saat suaminya sudah menunjukan raut wajah yang tidak mengenakan seperti itu.
"Ish...bilang dong dari tadi!" ujarnya dan Saga langsung membopong tubuh Zara yang masih lemah, Zara pun kaget bukan kepayang saat Suaminya dengan seenaknya membopong tubuhnya.
"Lepas, Mas..aku bisa sendiri!" pintanya memohon.
"Diam kau, jangan banyak protes! Sudah tahu tubuhmu masih lemah seperti ini, jangan sok jagoan kamu!" omelnya sambil melangkahkan kedua kakinya menuju arah pintu kamar mandi.
Kini tubuh Zara sudah berada di atas kloset duduk, namun Saga masih tetap berdiam diri di sana.
"Mas Saga kenapa tidak segera keluar?" usirnya cukup halus.
"Barangkali kau masih membutuhkan bantuanku, mungkin? Apa kau kesusahan membuka celanamu? Sini biar aku bantu!" usulnya dengan sengaja.
Seketika raut wajah Zara menjadi bersemu merah.
"Mas Saga, aku ini bukan anak kecil, aku sudah dewasa dan aku masih mampu melakukannya sendiri!" jawabnya sambil tertunduk malu.
"Ya kali saja, aku sedang berbaik hati loh, mau ya aku bantu?" goda kembali Saga.
Entah kenapa kali ini Saga malah senang menggoda istrinya, sehingga membuat Zara semakin kesal padanya.
"Tidak mau,keluarrrr....!" teriaknya cukup membuat telinga Saga terasa penging, ia pun malah tertawa terbahak-bahak.
'Ada apa dengan Mas Saga? Kenapa dia mendadak menjadi aneh seperti ini? Apakah kejadian ini ia anggap sebuah lelucon? Aish...jangan harap aku mau jadi kelinci peliharaanmu yang harus selalu patuh.
Pagi ini Saga sengaja berangkat ke kantor di siang hari, ia pun memerintahkan Jhon dan anak buahnya untuk mengusut kasus yang telah menimpa Zara semalam.
Sambil duduk di kursi kebesarannya, kini Jhon mulai menjelaskan apa yang telah terjadi semalam terhadap kelima anak buahnya.
Saga cukup syok dengan penjelasan dari Jhon.
"Apa, jadi kelima anak buah mu di buat teler Jhon?" tanyanya masih tidak percaya, bagaimana tidak, karena para pengawal yang di turunkan tadi malam adalah orang-orang yang sudah terlatih.
"lantas siapa yang telah melakukan hal ini, Jhon?"
Seperti nya kejadian tadi malam sudah terorganisir dengan rapih Tuan, sehingga kita tidak bakalan curiga akan terjadi peristiwa seperti ini, dan memang sedari awal ada yang mengincar keselamatan Nyonya!"
Penjelasan dari Jhon telah membuat Saga murka,ia sampai menggebrak meja di hadapannya.
Brak...
"Apa maksud perkataan mu itu Jhon? Kau tidak sedang bergurau kan?" bentak Saga sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Mana mungkin saya bergurau di saat situasi seperti ini, Tuan? Sebenarnya saya juga merasa heran, kenapa mereka mengincar Nyonya Zara, setahuku Nyonya Zara adalah wanita baik-baik dan tidak memiliki banyak musuh, apa mungkin ini ulah dari mantan suaminya?"
"Kau yakin jika ini adalah ulahnya?" tapi kenapa aku malah ragu Jhon?"
"Ini hanya dugaan saja Tuan, kalaupun pelakunya bukan mantan suaminya Nyonya, ada kemungkinan Nona Laura pelakunya, tapi saya dan tim intel sedang menyelidikinya." ujarnya meyakinkan Tuannya.
"Lantas apakah tidak ada kamera CCTV di TKP Jhon? dari situ kita bisa tahu jika pelakunya siapa?"
"Maaf sekali Tuan, tapi kamera CCTV di area kolam renang telah di retas oleh seorang hacker, jadi meskipun kamera CCTV terlihat normal-normal saja, namun hasil rekaman nya sudah di curi, dan kita tidak bisa menjadikan CCTV sebagai alat untuk melihat kejadian yang sebenarnya."
Saga pun semakin kesal di buatnya, ia terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri, siapa pelakunya? Apakah mungkin ini ulah dari Robin? Si pria sinting yang selalu menyalahkan mendiang Papahnya atas kehancuran perusahaan milik Handoko, yakni Papah dari Robin.
"Apa kau sudah menyelidiki soal Robin, Jhon?"
"Sudah Tuan, Saya malah sempat berpikir jika dia adalah dalangnya, akan tetapi saya telah keliru, saat ini Tuan Robin sedang melakukan pengobatan di Jerman, karena ada kelainan pada bagian organ dalamnya, jadi besar kemungkinan bukan Tuan Robin pelakunya." tegasnya.
Saga pun semakin kesal di buatnya, ia sampai menjambak rambutnya sendiri.
"Lantas siapa pelakunya? Aarrkkhhhh... benar-benar sial..!" umpatnya dengan rahang yang sudah mengeras karena menahan rasa kesalnya.
"Maaf Tuan, ini hanya feeling saya saja, apakah Tuan sudah tahu mengenai asal muasal Nyonya Zara? Dan apakah Tuan sudah menyelidiki latar belakang Nyonya?"
Saga pun menggeleng, ia tidak kepikiran untuk mencari tahu tentang asal usul istrinya tersebut, karena yang ia tahu saat ini bahwa Zara adalah seorang janda dengan satu anak.
"Saya curiga ini ada kaitannya dengan masalalu nya Nyonya, emmhhh...apakah Tuan pernah menemukan sesuatu yang janggal pada diri nyonya?" tanya kembali Jhon penuh selidik.
Saga pun kembali mengingat kejadian yang menurutnya cukup aneh dan tidak biasa.
"Ah, aku baru ingat Jhon! Kejadiannya saat malam pengantin pas di Hotel Raflesia, aku sengaja menjahili Zara saat ia sedang berada di dalam kamar mandi, dengan sengaja aku mematikan sakelar lampu kamar mandi, otomatis lampu pun padam dan suasana kamar mandi menjadi gelap gulita, dan Zara malah berteriak histeris
'Hey Tuan, anda bisa-bisanya melakukan hal gila seperti itu terhadap Nyonya, sungguh sangat ke kanak-kanakan sekali anda ini. Oh iya apa kejadiannya saat diriku sedang melintas di depan kamar Tuan dan Nyonya ya? cih, ku pikir kalian sedang bermain gulat, ternyata Tuan Saga sengaja mengerjai Nyonya, Damn!' umpatnya dalam hati.
"Setelah itu apa yang terjadi dengan Nyonya, Tuan?" tanya Jhon dengan sorot matanya yang serius.
Bukannya mengingat apa yang terjadi terhadap Zara, Saga malah mengingat momen menarik yang tidak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya, dimana ia bisa melihat tubuh polos nan indah milik istrinya. Saga malah melamun dan berfikiran yang tidak-tidak.
"Tuan..Tuan! Ada apa dengan anda?" tanya Jhon berkali-kali sehingga membuat Saga tersadar dari dunia fantasinya.
"Ya ampun, iya Jhon..sorry aku malah melamun yang tidak-tidak!" ucapnya tidak sadar.
Mendengar Saga berkata seperti itu, Jhon menjadi berpikiran yang tidak-tidak
"Apakah Tuan sedang berpikiran jorok tentang Nyonya?" tuduh nya tanpa ada rasa takut, Saga pun menjadi kesal atas tuduhan dari Jhon, di lemparnya bolpoin dari atas meja kerjanya.
Pletak..
"Buang pikiran kotor mu itu tentangku Jhon, kau ingin aku potong lidahmu hah?" bentaknya dan mencoba mengelak.
"Maafkan Saya Tuan, habis gerak-gerik Tuan sangat mencurigakan, anda sudah seperti pria mupeng!"
mendengar Jhon berkata seperti itu, Saga malah mengerutkan kedua alisnya.
"Mupeng? Bahasa apa itu Jhon? Kau jangan mengeluarkan bahasa alien di sini, menyebalkan sekali."
"Sorry bos, yasudah lantas apa yang terjadi selanjutnya dengan Nyonya di saat situasi gelap gulita seperti itu, Tuan."
"Zara mendadak ketakutan dan tubuhnya sampai menggigil, ia pun mengatakan bahwa ia sangat trauma dengan kegelapan, tapi sayangnya ia tidak tahu apa penyebabnya sehingga ia menjadi seperti itu."
Penjelasan dari Saga, telah membuat Jhon sedikit paham, dan ia pun memutuskan untuk undur diri.
Ketika Jhon akan membuka handel pintu, Saga kembali memanggil nya.
"Jhon, bisa kau jelaskan apa arti dari kata mupeng?" tanyanya penasaran.
"Anda cari saja di embahnya Gugel, nanti anda akan tahu jawabannya." kemudian Jhon buru-buru pergi dari hadapan Tuannya, sebelum Tuannya sadar dengan kata yang ia sebutkan barusan.
Karena saking penasaran dengan kata yang di lontarkan oleh jhon barusan, dan Saga menyebutnya sebagai bahasa alien. Akhirnya Saga buru-buru mencarinya sesuai yang di anjurkan oleh Jhon, dan saat kata itu menjelaskan apa arti kata tersebut, Saga semakin murka di buatnya.
"Jhooonnnn...dasar bedebah kau, rupanya kau sudah bosan hidup, hah!" teriaknya sampai menggema, yolanda yang sedang asik mengetik pekerjaanya tiba-tiba merasa terkejut dengan teriakan dari dalam ruangan bosnya, ia sampai mengelus dadanya.
Bersambung...
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
makin seru ceritanya
ditunggu upnya kak
semakin penasaran nih thor...
ayo lanjutin episode selanjutnya 😘
Saga dan Zara semoga bahagia menerajui bahtera rumahtangga bersama. aamiin 😆