Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendatang baru - 3
•
•
•
•
Dan disaat yang sama pula, divisi 3 pun memulai kegiatannya dari perkenalan pembimbingnya.
"Selamat pagi adik-adik. Aku pembimbing divisi kalian. Divisi 3. Perkenalkan, namaku Hwang Eun-Bi. Biasa dipanggil SinB ." Ujar SinB memperkenalkan dirinya dengan suaranya yang lembut.
"Ooh. Namanya bagus, Kak." Ujar salah seorang maba.
"Haha. Makasih. Oke mulai absen ya. Yang gak hadir coba ngacung." Canda SinB.
Tawa bergemuruh di divisi 3.
"Hush hush, ketawanya jangan terlalu keras, ntar timsus denger. Repot kita." Ucap SinB.
"Emangnya timsus itu siapa sih, Kak?" Tanya salah seorang maba.
"Mereka yang pegang kendali ospek ini."
"Berarti mereka kuat-kuat dong?" Tanya salah seorang maba dengan Wajah Baby face, rambut hitam. Wajahnya cantik manis namun tatapan matanya dingin.
"Ya. Bisa jadi sih mereka kuat. Haha." Jawab SinB tanpa menghiraukan siapa yang bertanya tadi.
"Oke, Yoshi, Jaehyuk, Jihan. Sebentar ya, Kakak periksa dulu kelengkapannya."
"Ah kalo meriksa satu-satu gini sih lama ya, mending jujur aja siapa. yang ga lengkap bawa perlengkapan ospeknya? Ayo gak usah takut." Ujar SinB.
Salah seorang maba maju ke depan. Rupanya dia yang tadi bertanya mengenai hal bahwa timsus kuat
"Baiklah kamu..."
Sejenak SinB terdiam. Terkejut melihat maba yang berdiri di depannya itu.
"Kamu. Siapa nama kamu?"
"Ruka. Kawai Ruka." Ujar maba itu sambil tersenyum dingin.
"Sepertinya Kakak sudah tahu, ya? Kita sama." Ujar Ruka.
"Yah, berhati-hatilah. Karena ada 2 di timsus dan 2 lagi pembimbing divisi yang sama denganku." Ujar SinB berbisik merespon pertanyaan maba yang membuatnya terkejut ini.
"Baiklah. Aku akan berhati-hati, tapi Aku tidak takut." Jawab Ruka dingin.
"Jangan terlalu sombong. Timsus tidak suka sikap sombong dari maba. Apalagi Irene dan Jisoo."
"Ooh, jadi mereka berdua yang paling kuat?"
"Tidak juga. Tapi mereka berdua yang langsung bersemangat jika melihat seseorang yang sama seperti mereka. Terlebih lagi seseorang itu adalah maba."
"Oke. Tidak sabar Aku ingin bertemu dengan mereka berdua."
"Baiklah, kau tidak membawa perlengkapan ospek apa?" Tanya SinB mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku tidak bawa semua." Jawab Ruka sambil nyengir.
"Astaga! Selamat. Kamu baru saja menabuh genderang perang dengan timsus." Ujar SinB kaget.
"Tapi... mungkin akan jadi menarik nantinya. Haha. Ya sudah. Sana baris." Ujar SinB girang.
"Baiklah, siapa lagi yang gak bawa perlengkapan ospeknya? Kalo pada bawa semua, tinggal absen doang."
"Oke, kalau semua pada lengkap, kita tinggal nunggu dipanggil ke lapang utama. Sambil nunggu, mending ngobrol-ngobrol yuk. Tanya jawab kek, apa kek. Daripada diem-diem kaku begini." Ujar SinB mencoba mencairkan suasana.
"Kak, sebenernya ada total berapa divisi sih buat maba disini? Terus kok namanya divisi?" Tanya seorang maba yang bertanya sambil mengangkat tangannya.
"Hmm, berapa ya? Ah, itu Mengangkat tangannya jangan kelamaan, baunya kemana-mana. Haha,
Kalau ga salah total ada 15 gitu ya kalo gak salah nih? Nah tiap divisi itu ada 20 maba. Terus kenapa dinamain divisi... ya biar keren aja."
"Ah, Kakak pengen tau kenapa kalian daftar ke Universitas ini. Coba kamu Yoshi."
"Aku pengen cepet dapet kerja."
"Kalo kamu, Jihoon?"
"Sama, Kak."
"Doh, kalo kamu Yuri?"
"Sama juga, Kak. Hehe."
"Wew. Berarti rata-rata pada daftar disini pengen cepet dapet kerja ya? Hmm, emang itu sih unggulan dari Universitas ini." Ujar SinB bangga.
"Kalo kamu, Ruka? Alasan kamu masuk sini apa?"
"Pengen jadi yang paling kuat."
Seketika tawa-tawa kecil yang menggandrungi divisi 3 lenyap. Fokus mereka sekarang tertuju pada Ruka dan lanjutan jawabannya yang mengejutkan itu.
"Maksud kamu?" Tanya maba yang lain.
"Disini terkenal juga akan ekstra kulikulernya kan. Nah dibalik itu semua, kampus ini terkenal akan 5 pilar mereka." Ujar Ruka.
"Ah, iya Kak. Aku juga pernah denger tentang 5 pilar 5 pilar ini. Apa sih itu maksudnya?"
"Ya ampun Ruka kamu tuh Bikin repot deh!"
"Well, sebenernya 5 pilar itu merupakan ekstra kulikuler yang juara disini. Kalian tahu kan, Panahan, Taekwondo, Karate, Kendo, Catur dan Sepak bola putri disini selalu juara nasional dan selalu tembus internasional. Nah ketua-ketua dari ekstra kulikuler tersebut yang disebut 5 pillar."
"Hmm, tapi tadi disebut ada 6 ekstra kulikuler, Kak."
"Ah, kalau sepak bola itu kelima ketua ekstra kulikuler lainnya itu satu kesebelasan."
"MAHASISWA BARU! KUMPUL DI LAPANG UTAMA SEKARANG!"
Seruan timsus lewat pengeras suara menyudahi sesi tanya-jawab singkat mereka.
"Tuh, ayo-ayo cepet kumpul. Ntar kalo telat dapet hukuman." Ujar SinB.
"Yah, sayang banget ya Kak, baru sebentar tanya jawabnya." Ujar Yuri..
"Kalo ada kesempatan kita lanjut lagi, sekarang cepet-cepet kesana."
"Ruka. Mungkin, diantara ratusan maba yang lainnya. Hanya kau yang menjadi sorotan utama Irene dan Jisoo. Ah, mungkin empat maba yang lain juga." Gumam SinB.
•
•
•
•