Jangan lupa follow Instagram author ya : @elaretaa
Hidup Kiara digunakan hanya untuk bekerja dan bekerja menghasilkan uang untuk orangtuanya yang begitu kejam pada Kiara, tidak ada tempat mengadu hingga sang sahabat memintanya untuk bertemu dan saling melepas rindu karena lama tidak bertemu.
Niat awal yang ingin bertamu itu justru membuat hidup Kiara berubah, karena salah paham yang terjadi dimana Kiara tidur bersama Rafa Kakak dari sahabatnya dan membuat keluarga sang sahabat meminta agar Kiara dan Rafa menikah padahal Kiara tidak mengenal pria tersebut dan Kiara juga tidak tau bagaimana ia bisa berada di kamar Rafa dan tidur dengannya.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa yang akan terjadi pada Kiara?
Kenapa Kiara bisa ada di ranjang tersebut bersama Rafa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjenguk
"Rafa serahkan semuanya ke teman Rafa, sekarang sedang dalam pembangunan, Pa," ucap Rafa.
"Kamu gak minta pendapat istri kamu?" tanya Papa Bagas.
"Untuk sekarang rencananya Rafa biarin bangun nya berdiri dulu, baru nanti konsep di dalam rumahnya gimana biar Kiara yang milih, selama cocok sama bangunannya sih Rafa gak masalah," ucap Rafa
Ya, Rafa memang tengah membangun sebuah rumah yang akan ia gunakan setelah menikah, namun pembangunan tersebut masih dalam pengerjaan dan akan memerlukan waktu yang lama sehingga untuk sementara waktu Rafa akan tetap tinggal di kediaman Papa Bagas dan Mama Natasha.
"Yaudah, Mama justru senang kalau kalian tinggal disini soalnya kan rumah jadi lebih ramai," ucap Mama Natasha.
Setelah obrolan-obrolan tersebut, Rafa pun berangkat kerja, begitupun dengan Rachel dan Papa Bagas yang juga bekerja lalu Mama Natasha yang tengah pergi ke rumah tetangga sebelah dimana tetangga tersebut adalah teman Mama Natasha dan mereka cukup dekat, sedangkan Kiara hanya berdiam diri di rumah. Karena tidak ada kerjaan, Rayna pergi ke halaman belakang dimana disana ada ruangan untuk Bu Pipit dan Jihan istirahat.
"Permisi," sapa Kiara.
"Eh Nona ada apa?" tanya Bu Pipit.
"Saya disini boleh? Di rumah sepi gak ada orang," ucap Kiara.
"Tapi, ini untuk kamar pembantu Non," ucap Bu Pipit.
"Gapapa, Bu. Saya dimana aja juga gak ada masalah," ucap Kiara.
"Mari Non, kalau begitu. Di dalam juga ada tukang kebun Pak Arman sama supir Pak Deni," ucap Bu Pipit dan diangguki Kiara.
Begitu masuk ke dalam bangunan yang layaknya rumah tersebut, Kiara mendapati Jihan, Pak Deni dan Pak Arman yang tengah asik mengobrol.
"Eh, Non. Ada Non?" tanya Pak Arman.
"Ah gapapa kok Pak, saya cuma bosen aja di rumah. Di rumah sepi gak ada orang," ucap Kiara.
"Ya sudah Non, ayo ngobrol disini. Tapi, ya ruangannya seadanya aja," ucap Pak Deni.
"Iya, Pak," ucap Kiara.
"Bu Pipit udah lama ya kerja disini?" tanya Kiara.
"Kama banget, sejak Tuan sama Nyonya baru nikah bahkan Tuan Rafa belum ada saya udah ada disini," ucap Bu Pipit.
"Wah lama ya," ucap Kiara.
"Bu Pipit ini memang yang paling lama Non," ucap Pak Arman.
"Kalau Pak Arman berapa lama kerja disini?" tanya Kiara.
"Saya sudah kerja disini saat Nona Rachel lahir, pokoknya hari pertama saya kerja Nona Rachel lahir," ucap Pak Arman.
"Wah, lama juga. Kalau kamu Jihan?" tanya Kiara.
"Kalau say baru, Non. Saya baru 2 tahun," ucap Jihan.
"Oh gitu, lumayan btu. Kalau Pak Deni?" tanya Kiara
"Saya sudah kerja disini kurang lebih sih 6 tahun, Non. Itupun karena Tuan Rafa," ucap Pak Deni.
"Kenapa memangnya?" tanya Kiara.
"Saya dulu hanya supir taxi, Non. Suatu hari saya dipecat dan akhirnya saya jadi pemulung terus Tuan Rafa tu saya karena Tuan Rafa beberapa kali naik taxi saya dan karena itu Tuan Rafa mengajak saya untuk kerja disini karena kebetulan saat itu keluarga Abyasa membutuhkan supir," ucap Pak Deni.
"Oh begitu ya, tapi rumah ini terkesan sepi ya padahal menurut saya rumahnya besar," ucap Kiara.
"Dulu itu banyak Non yng kerja disini, tapi ada suatu kejadian yang membuat semua para pekerjanya di pecat dan saat itu hanya disisakan, saya, Pak Arman sama Pak Deni," ucap Bu Pipit.
"Kejadian apa memangnya sampai harus di pecat" tanya Kiara
Belum sempat Bu Pipit menjawabnya tiba-tiba pintu ruangan tersebut di buka dan menampilkan Mama Natasha. "Mama dari tadi nyariin kamu," ucap Mama Natasha.
"Ada apa, Ma?" tanya Kiara.
"Mama mau ajak kamu keluar, ayo," ajak Mama Natasha.
"Saya duluan ya," pamit Kiara dan diangguki mereka.
"Oh iya, Den. Saya mau keluar ya sebentar lagi," ucap Mama Natasha dan pergi dari ruangan tersebut.
"Siap, Nyonya," jawab Pak Deni.
"Beruntung banget Tuan Rafa mendapatkan seorang perempuan seperti Nona Kiara," ucap Bu Pipit.
"Iya, Bu. Bahkan Jihan kalau lihat Non Kiara iri, tapi Jihan bahagia melihatnya," ucap Jihan.
"Saya yakin, Tuan Rafa pasti punya alasan kenapa dia memilih Nona Kiara, saya tau betul bagaimana Tuan Rafa. Dia tidak akan melakukan sesuatu jika dia tidak menginginkannya," ucap Pak Deni.
"Iya, say setuju. Melihat bagaimana selama ini Tuan Rafa, agak aneh jika Tuan Rafa mau begitu saja dijodohkan dengan Nona Kiara," ucap Bu Pipit dan disetujui oleh semuanya.
Disisi lain, Kiara mengikuti Mama Natasha masuk ke dalam rumah. "Ada memangnya, Ma?" tanya Kiara.
"Mama dapat kabar kalau ada saudara yang baru melahirkan, Mama mau ajak kamu jenguk dia," ucap Mama Natasha.
"Iya, Ma," jawab Kiara lalu Kiara pun mengganti bajunya dengan pakaian yang lebih baik karena ia yakin jika nanti ia akan bertemu dengan keluarga besar Rafa.
Beberapa saat kemudian, Mama Natasha dan Kiara pun dalam perjalanan menuju rumah keluarga yang dimaksud dimana mereka terlebih dahulu membeli beberapa haduh untuk menjenguknya dan setelah itu mereka kembali masuk ke dalam mobil dan menuju tempat tujuannya hingga tak lama mereka pun sampai.
Sesampainya di rumah yng terbilang cukup mewah itu, Mama Natasha dan Kiara masuk ke dalam dimana di dalam sudah banyak anggota keluarga yang lain.
"Saya kira kamu gak datang Sha," ucap Tante Billa.
"Datang dong, Mbak," ucap Mama Natasha.
Tante Billa merupakan Kakak dari Mama Natasha, dimana saat ini anaknya Okta Baru saja melahirkan.
Mama Natasha pun mengajak Kiara untuk melihat bayi yang saat ini berada di gendongan Okta, "Cantik ya Ta anaknya mirip kamu," ucap Mama Natasha.
"Makasih Tante, ini istrinya Kak Rafa ya Tante?" tanya Okta yang melihat kearah Kiara.
"Iya, Kiara ini Okta anaknya Tante Billa dan Billa ini Kiara istrinya Rafa," ucap Mama Natasha.
"Mbak," sapa Kiara.
"Jangan panggil Mbak, panggil Okta aja Mbak. Harusnya aku yang panggil Kakak," ucap Okta.
"Iya," jawab Kiara dengan menganggukkan kepalanya.
"Maaf ya aku gak bisa datang di nikahan Kakak," ucap Okta pada Kiara.
"Iya, gapapa," jawab Kiara.
"Sha, ayo makan dulu sama ajak menantumu juga," ucap Tante Billa.
"Iya, Mbak. Ayo makan dulu," ucap Mama Natasha.
"Tapi, tadi udah makan, Ma," ucap Kiara.
"Makan dikit aja, gak enak kalau gak makan," ucap Mama Natasha dan diangguki Kiara.
Mama Natasha dan Kiara pun makan sedikit karena tidak enak saja bertamu dan disuguhi makanan, namun tidak dimakan. Setelah itu mereka kembali berkumpul di ruang tamu dan mengobrol dengan keluarga lainnya, dimana ruang tamu semakin ramai dengan kerabat yang juga ingin melihat bayi cantik itu.
"Ini istrinya Rafa ya Sha?" tanya Bude Siti yang merupakan kerabat jauh Mama Natasha bahkan Mama Natasha tidak mengundangnya karena memang tidak terlalu kenal.
"Iya, Bude," ucap Mama Natasha.
"Padahal dulu kan Rafa punya cewek yng cantik ya kok gak sama yang dulu aja?" tanya Bude Siti.
.
.
.
Bersambung.....