NovelToon NovelToon
Kembali Ke Masa Lalu

Kembali Ke Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lady_Xiyun

"Kaluna, putri mahkota yang terhukum penggal karena kesalahan dan dosa yang tidak pernah dia lakukan. Fitnah dan kebencian telah menghancurkan hidupnya, tetapi Kaluna tidak akan menyerah. Sebelum ajalnya tiba, dia berdoa kepada dewa untuk diberikan kesempatan kedua. Dia berjanji untuk tidak menjadi putri mahkota lagi, tetapi untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menghancurkan hidupnya.

Apakah Kaluna akan berhasil kembali ke masa lalu dan membalas dendamnya? Ataukah dia akan terjebak dalam lingkaran kebencian dan dendam yang tidak pernah berakhir? Ikuti perjalanan Kaluna dalam cerita ini, dan temukan jawabannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Sebelum Keberangkatan

Kaluna sedang berada di taman kaca yang ada di kediaman Winterbourne sebelum esoknya dia akan berangkat ke wilayah Winterbourne.

"Salam yang mulia Grand Duchess Muda Kaluna." ucap Xaren dan Kieran

"Bagaimana apa yang kalian temukan."

"Saya telah menyelidiki Marchioness Helena pada awalnya ingin menjebak Grand Duke Muda Damian agar beliau menikah dengannya tetapi ternyata gagal." ucap Xaren "Tetapi malah Marques Arden yang terjebak bersamanya malam itu dan akhir yang mulia Raja Everad III memaksa mereka menikah begitulah awal mereka bisa menikah."

"Setelah itu Marchioness Helena mengajak kerja sama Putri Mahkota Victoria dan Lady Nora untuk menjebak anda bersama Pangeran Feri waktu pesta teh di kediaman istana timur (Putra dan Putri mahkota tinggal) malah yang tertangkap adalah Putra Mahkota Kael bersama adik dari Putri Mahkota Victoria, Lady Eliana. Untung saja rencana tersebut gagal."

"Aku padahal awalnya tidak ingin ikut campur tapi dari awal mereka sudah mencari masalah denganku dan aku mau kalian membalas mereka sampai mereka malu untuk keluar dari kediaman mereka." gumam Kaluna dingin dan marah

"Setelah kalian selesai dengan tugas kalian bisa menyusulku nantinya di wilayah Winterbourne." ucap Kaluna

"Kalian boleh pergi."

Xaren dan Kieran berlutut dan membungkuk sebagai tanda hormat sebelum berdiri dan berpaling untuk pergi.

"Baik, Yang Mulia. Kami akan segera menyelesaikan tugas kami dan kemudian menyusul Anda di wilayah Winterbourne," ucap Xaren.

Kieran juga menambahkan, "Kami tidak akan mengecewakan Anda, Yang Mulia. Kami akan membuat mereka malu dan tidak bisa keluar dari kediaman mereka."

Kaluna mengangguk dan tersenyum dingin. "Aku percaya pada kalian. Sekarang pergilah dan selesaikan tugas kalian."

Xaren dan Kieran kemudian berpaling dan pergi, meninggalkan Kaluna sendirian di taman kaca. Kaluna kembali memandang ke luar jendela, memikirkan rencana balas dendamnya terhadap Marchioness Helena, Putri Mahkota Victoria, dan Lady Nora.

Kaluna kembali memandang ke luar jendela, memikirkan rencana balas dendamnya terhadap Marchioness Helena, Putri Mahkota Victoria, dan Lady Nora. Ia merasa bahwa mereka telah melanggar batas dan harus dibuat malu.

Saat itu, salah satu pelayan Kaluna masuk ke taman kaca dan memberikan salam. "Yang Mulia, saya telah menyiapkan segala sesuatu untuk perjalanan Anda ke wilayah Winterbourne esok hari."

Kaluna mengangguk dan tersenyum. "Baik, terima kasih. Saya akan memeriksa semuanya sebelum berangkat."

Pelayan itu kemudian pergi, meninggalkan Kaluna sendirian lagi. Kaluna kembali memandang ke luar jendela, memikirkan rencana balas dendamnya dan perjalanan ke wilayah Winterbourne esok hari.

Tiba-tiba, Kaluna mendengar suara langkah kaki di luar taman kaca. Ia berpaling dan melihat salah satu penjaga keamanannya, Lord Ryder, masuk ke taman kaca.

"Yang Mulia, saya telah menerima laporan bahwa ada beberapa orang yang mencurigakan di sekitar kediaman Anda," ucap Lord Ryder. "Saya ingin memastikan bahwa Anda aman dan tidak ada ancaman bagi Anda."

Kaluna mengangguk dan tersenyum. "Baik, terima kasih, Lord Ryder. Saya merasa aman dengan keamanan yang Anda sediakan."

Lord Ryder mengangguk dan berbicara, "Baik, Yang Mulia. Saya akan terus memantau keamanan di sekitar kediaman Anda. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, saya akan segera memberitahu Anda."

Kaluna mengangguk dan tersenyum. "Baik, terima kasih, Lord Ryder. Saya percaya pada kemampuan Anda untuk menjaga keamanan saya."

Lord Ryder kemudian berpaling dan pergi, meninggalkan Kaluna sendirian lagi. Kaluna kembali memandang ke luar jendela, memikirkan rencana balas dendamnya dan perjalanan ke wilayah Winterbourne esok hari.

Tiba-tiba, Kaluna mendengar suara langkah kaki di luar taman kaca lagi. Ia berpaling dan melihat salah satu dayangnya, Lady Rena, masuk ke taman kaca.

"Yang Mulia, saya telah menyiapkan pakaian dan barang-barang Anda untuk perjalanan ke wilayah Winterbourne esok hari," ucap Lady Rena.

Kaluna mengangguk dan tersenyum. "Baik, terima kasih, Lady Rena. Saya akan memeriksa semuanya sebelum berangkat."

Lady Rena kemudian berpaling dan pergi, meninggalkan Kaluna sendirian lagi. Kaluna kembali memandang ke luar jendela, memikirkan rencana balas dendamnya dan perjalanan ke wilayah Winterbourne esok hari.

Kaluna kembali memandang ke luar jendela, memikirkan rencana balas dendamnya dan perjalanan ke wilayah Winterbourne esok hari. Ia merasa bahwa semuanya sudah siap dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tiba-tiba, Kaluna mendengar suara langkah kaki di luar taman kaca lagi. Ia berpaling dan melihat salah satu pelayannya, masuk ke taman kaca.

"Yang Mulia, saya telah menyiapkan makan malam Anda," ucap pelayan itu.

Kaluna mengangguk dan tersenyum. "Baik, terima kasih. Saya akan segera makan malam."

Pelayan itu kemudian meletakkan makan malam Kaluna di atas meja dan pergi. Kaluna kemudian duduk di atas kursi dan mulai makan malam.

Saat makan malam, Kaluna memikirkan rencana balas dendamnya dan perjalanan ke wilayah Winterbourne esok hari. Ia merasa bahwa semuanya sudah siap dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Setelah selesai makan malam, Kaluna berdiri dan memandang ke luar jendela. Ia merasa bahwa esok hari akan menjadi hari yang sangat penting bagi dirinya.

"Esok hari, saya akan memulai rencana balas dendam saya," ucap Kaluna kepada dirinya sendiri. "Saya akan membuat mereka semua menyesali apa yang telah mereka lakukan kepada saya."

...****************...

Damian telah memasuki kamar dan melihat Kaluna yang sedang duduk di dekat perapian sambil meminum teh.

"Maafkan aku yang tidak makan malam bersama tadi." ucap Damian penuh penyesalan

"Tidak apa - apa saya mengerti kalau ada terlalu sibuk." ucap Kaluna tersenyum

"Aku tadi bersama para komandan untuk membicarakan tentang keberangkatan kita besok agar aman."

Damian mengangguk dan duduk di sebelah Kaluna. "Baik, aku senang kamu sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Aku tidak ingin ada apa-apa yang terjadi pada kamu saat kita berangkat besok."

Kaluna tersenyum dan meminum tehnya. "Aku juga tidak ingin ada apa-apa yang terjadi pada kamu, Damian. Kita harus saling menjaga satu sama lain."

Damian mengangguk dan memandang Kaluna dengan penuh cinta. "Aku akan selalu menjaga kamu, Kaluna. Kamu adalah segalanya bagi aku."

Kaluna tersenyum dan membalas pandangan Damian. "Aku juga akan selalu menjaga kamu, Damian. Kita akan menghadapi segala tantangan bersama-sama."

Mereka berdua kemudian duduk dalam diam, menikmati kehangatan perapian dan kebersamaan mereka.

"Apakah kamu merindukan tadi." ucap Damian Kaku

"Kita tadi pagi masih bertemu dan tidak kemana - mana kenapa saya harus merindukan anda." ucap Kaluna mengodanya.

"Saya kira kamu merindukanku."

Damian tersenyum dan memandang Kaluna dengan mata yang berbinar. "Aku memang merindukanmu, Kaluna. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu."

Kaluna tersenyum dan membalas pandangan Damian. "Aku juga merindukanmu, Damian. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu."

Mereka berdua kemudian saling memandang dengan mata yang berbinar, menikmati kebersamaan mereka. Suasana di ruangan menjadi hangat dan romantis, dengan perapian yang menyala dan cahaya yang lembut.

Tiba-tiba, Damian berbicara dengan suara yang lembut. "Kaluna, aku ingin bertanya sesuatu padamu."

Kaluna mengangguk dan memandang Damian dengan penasaran. "Apa itu, Damian?"

"Aku ingin tahu, apa yang membuatmu bahagia?" tanya Damian dengan suara yang lembut.

Kaluna tersenyum dan memandang Damian dengan mata yang berbinar. "Aku bahagia karena aku memiliki kamu, Damian. Kamu adalah orang yang paling penting dalam hidupku."

Damian tersenyum dan memandang Kaluna dengan mata yang penuh cinta. "Aku juga bahagia karena aku memiliki kamu, Kaluna. Kamu adalah segalanya bagi aku."

Mereka berdua kemudian saling memandang dengan mata yang berbinar, menikmati kebersamaan mereka. Suasana di ruangan menjadi semakin hangat dan romantis.

Tiba-tiba, Damian berbicara dengan suara yang lembut. "Kaluna, aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu."

Kaluna tersenyum dan memandang Damian dengan mata yang berbinar. "Aku juga ingin menghabiskan malam ini bersamamu, Damian."

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih

1
Imamatur
/Determined//Hammer//Determined//Determined//Grievance/
Zalina
waaw/Sneer//Sneer/
Zalina
makasih
Zalina
suka
Zalina
sangat seru
Zalina
cerita menarik
Zalina
seru
Zalina
terimakasih
Imamatur
makasih update
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!