[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 16 - Sebatas Partner
"Mhhh... Damian!" Jeje meremas seprai dengan kuat saat menerima tusukan dari belakang.
Sementara Damian terus bergerak dengan cepat sampai pelepasan itu datang dan lelaki itu menyemprotkan semua cairan kehidupannya di dalam.
Sebenarnya Damian sangat membenci keringat tapi pengecualian untuk Jeje, dia bersedia menunduk bahkan mengecup punggung telanjang gadis itu yang lembab.
"Mandilah!" ucap Damian saat dia melepas suntikannya.
Jeje masih mengatur nafasnya tapi daripada dia diterkam Damian lagi lebih baik dia cepat mandi.
Sekarang Jeje tinggal di mansion Damian, dia akan kuliah dari pagi sampai siang dan sore sampai malam, dia akan menghabiskan waktunya untuk bercinta dengan Damian.
Damian selalu mencuri kesempatan untuk selalu menyentuhnya dan Jeje yang menaruh hati pada lelaki itu dengan suka rela menyerahkan tubuhnya.
"Aku malam ini ada urusan jadi tidurlah sendiri!" pamit Damian saat dia sudah membersihkan dirinya.
Sebenarnya Jeje sangat penasaran dengan pekerjaan Damian, lelaki itu selalu ada waktu untuk bercinta dengan dirinya. Setiap Jeje bertanya, Damian tidak pernah menjawab. Damian selalu menjawab dengan ambigu yang membuat Jeje bingung.
Untuk itu, Jeje berpikir jika Damian mungkin mempunyai investasi saham atau bisnis yang menghasilkan banyak uang.
"Pergi lagi?" tanya Jeje karena beberapa malam ini Damian selalu pergi setelah mereka bercinta.
Padahal Jeje ingin berpelukan dan bermanja dengan lelaki itu. Jeje ingin memperjelas hubungan mereka, dia tidak ingin hubungan mereka hanya sebatas partner ranjang semata.
"Hm!" jawab Damian dengan berlalu pergi.
"Dam..." panggilan Jeje tersendat karena Damian sudah pergi padahal dia hanya ingin minta dikecup seperti pasangan normal lainnya.
*****
Beberapa hari ini Damian memang mempunyai masalah dengan metode yang dia pakai untuk menyelundupkan barang.
Biasanya orang pembawa barang akan di operasi dan barang itu dimasukkan ke tubuh mereka. Ternyata ada salah satu orangnya yang terkena komplikasi saat di bandara.
Dan pada akhirnya orangnya diperiksa polisi dan barangnya yang berupa obat langka itu ada ditangan polisi sekarang.
"Kalau dia membuka mulut, habislah kita!" ucap Keith dengan gusar.
"Kita harus membuat dia lenyap!" sahut Damian yang tak kalah geram.
"Tapi saat ini dia dalam pengawasan polisi dengan keamanan yang ketat!" jelas Keith yang sudah menyelidiki semuanya.
Damian meraih sarung tangan hitam dan memakainya supaya tangannya tetap steril. Lalu lelaki itu mengambil senjatanya dan menyelipkan ke dalam bajunya.
'Kita ambil paksa!" ucap Damian dengan memberi kode pada anak buahnya.
Keith menghela nafasnya panjang. "Aku akan mengawasi keadaan seperti biasa dan aku juga akan meretas cctv!"
Akhirnya Damian pergi ke kantor polisi di mana orangnya ditangkap, sebelum anak buahnya itu membuka mulut Damian akan menculiknya.
Saat sampai Keith memberi denah dan memberi lokasi dimana sasaran berada. Damian bersiap melakukan penyamaran dengan menyekap salah satu polisi dan memakai seragam polisi itu.
"Cih, aku tidak suka baunya!" decih Damian yang selalu memakai baju sekali pakai.
Kalau tidak terpaksa, dia tidak akan sudi memakainya.
Damian yang sudah memakai seragam polisi itu memakai masker dan bermodalkan ID Card dari polisi yang disekapnya sebelumnya supaya bisa masuk.
"Belok ke kanan!" ucap Keith memberi aba-aba yang mengawasi aksi Damian.
Damian belok ke kanan dan menemukan ruangan anak buahnya ditawan. Lelaki itu masuk dengan menggunakan ID Card, saat dia berhasil masuk tanpa ragu Damian menodongkan senjatanya.
"Bos!" ucap anak buahnya yang sadar siapa yang ada di hadapannya. "Ampuni saya!"
"Ck, kau menyusahkan!" decak Damian kesal.
Damian menurunkan senjatanya lalu menyeret anak buahnya itu keluar melalui pintu rahasia. Di luar pintu rahasia, anak buah Damian yang lain sudah menunggu.
"Cepat pergi dari sini sebelum ketahuan!"
sebelom nolong ketawa dulu ahh...