NovelToon NovelToon
Traditional Marriage

Traditional Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pelakor jahat
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumi

Namaku Melody Bimantara, umurku baru dua puluh dua tahun, tapi sudah menjadi Manager sebuah hotel bintang lima milik keluarga.
Yang membuat aku sedih dan hampa adalah tuntutan orang tua yang memaksa aku mencari lelaki yang bisa dinikahi.
Kemana aku harus mencari laki-laki yang baik, setia dan mencintaiku? sedangkan para lelaki akan mundur jika aku bilang mereka harus "nyentana"..
Tolonglah aku apa yang harus aku perbuat??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAAFKAN AKU MAMA

Mataku seketika menoleh kebelakang, yang membuat aku kaget saat melihat deretan mobil di belakangku pintunya barengan terbuka.

Dan, yang lebih membuatku tercengang adalah orang-orang yang keluar dari mobil itu, teman dan putranya pak Alit.

Aku memutar ujung topi kebelakang dan maju selangkah. Masker dan kaca mata aku buka. Papa dan semua temanku kaget melihat penampilanku. Daster batik, topi dan sepato boots. Sederhana sekali, yang biasanya aku memakai barang branded.

Mereka mungkin bingung, tapi aku yakin teman-temen sudah mengerti karena papa sering gembar gembor melarang ku menikah dengan sembarang lelaki, kalau tidak sesuai kreteria adat yang berlaku.

Aku terharu dan tidak bisa menahan tangis yang seketika pecah di antara berkumandangnya lagu happy birthday.

"Papa...miss you." ucapku lirih berhambur ke pelukannya. Papa merengkuh tubuhku.

"Selamat ulang tahun sayank..." bisik papa. Aku tahu papa menangis, setahun lebih aku menghilang, kami sangat rindu.

"Papa, mama mana?"

"Papa minta maaf padamu terlalu keras menekanmu, papa berpatokan pada prinsip, semoga ke depannya ada solusi. Lupakan sejenak, mari kita rayakan ulang tahunmu dengan harapan yang baik." ucap papa lagi.

"Love you papa, aku juga merasa bersalah sama papa dan mama. Aku merindukan kalian."

Ajik Bimantara menggandeng tangan sang putri, sesekali dia menghapus air matanya. Hatinya senang bisa membuat surprise. Ia tidak menyangka rencananya untuk menangkap putrinya bisa berhasil.

Rencana ini gagasan dari pak Alit, orang tua Bryan yang ingin menjodohkan Bryan dengan putrinya. Dulu ia sempat menolak gara-gara putrinya tidak mau dan karena kasta pak Alit tidak sesuai.

Pak Alit masih berpikir untuk menerima Bryan, jika para Tetua memberi izin putrinya akan dinikahkan, asal Bryan mau nyentana.

Lamunan Ajik buyar manakala Bryan sudah berada di depannya. Anak ini ganteng, sopan dan sudah bekerja di hotel M. Hotel kepunyaan Melody.

"Happy birthday Melody, apa khabar? Lama kita tidak bertemu." ucap Bryan tersenyum.

"Hai...Bryan, terimakasih. Apakah kau bagian dari rencana ini?" tanyaku menohok.

"Bu--bukan..aku cuma tamu undangan yang tidak tahu menahu. Tapi tenang, aku tetap akan memberikanmu hadiah.." ucap Bryan sekenanya. Dia gugup dan sempat saling pandang dengan papa ku.

Aku ada dihadapannya berusaha tenang, setidaknya aku bisa mengendalikan diri dari kemarahanku. Aku yakin Bryan dan pak Alit biang keroknya yang melapor kepada papa. Karena hanya pak Alit yang tahu ceritaku.

"Hemm...kau sudah memberikan hadiah yang menghantam ulu hatiku." bisik ku sambil menghapus air mata dengan kasar.

"Maaf, aku tidak mengerti maksudmu. Kau tidak apa-apa khan?!"

"Aku baik-baik saja. Aku menyayangkan semua ini, kasihan papa ku."

Aku menatap tajam Bryan, dia menunduk. Apa yang harus aku lakukan jika semua ini ide gilanya? Bukannya aku tidak mau ketemu papa, tapi belum saatnya.

Lagi dua bulan aku resmi cerai, mau tidak mau Arunakha harus menceraikanku. Aku tidak tahu harus bicara apa dengan papa, perkawinanku bukan main-main. Mewah dan melibatkan para pendeta. Sah secara agama.

Jika orang tuaku tau, hancurlah hatinya. Nama baik kami akan tercoreng. Seolah aku kawin lari, aku bisa kena sanksi dari keluarga besar dan adat.

"Sayank, kau mau ganti pakaian?"

"Tidak papa, biar aku apa adanya."

"Ini hari bahagiamu, umur mu sudah dua puluh tiga tahun. Perasaan yang mendera pikiran mu coba di kesampingkan. Demi orang tua mu." ucap papa seolah memohon.

"Aku senang papa, tidak ada pikiran macam-macam." pungkasku mencoba tersenyum.

Aku tersenyum saat teman-teman datang mendekatiku. Mereka satu persatu mulai menyalamiku, tanganku penuh dengan buket bunga dan parfum. Mereka tahu aku tergila-gila dengan parfum.

Pak nyoman security menata bunga dan kado di atas kereta dorong.

Palang dibuka, aku menyerahkan kunci mobil ke security supaya mobil dibawa ke bagian purchasing. Akhirnya kami semua naik ke lobby menuju restoran.

Aku jalan berendeng dengan papa. Kami menuju lantai tiga. Sungguh aku bahagia.

"Papa, aku mau meminjam pak ketut untuk membawa barang keliling. Pasti sudah telat." ucap ku minta pengertian papa, karena aku adalah suplier.

"Sudah di urus pak Alit, kamu tinggal terima beres." ucap papa merangkul pundakku.

Kami sampai di restoran.

Meriah sekali di restoran aku tersenyum lebar. Tiba-tiba aku terpaku melihat di samping kue ulang tahunku yang tinggi ada mama di atas kursi roda.

Aku menghambur dan bersimpuh seraya memeluknya. Mama tersenyum, air mata ku membanjir saat mengetahui mama stroke.

"Mamaaa....maafkan aku, hiks..aku anak durhaka. Hukumlah aku maa...." ucapku lirih. Rasa percaya diri ku hancur, aku menyesal...sangat menyesal.

Tidak bisa aku lukiskan betapa hancur perasaanku. Seakan jiwa ku melayang. Aku menangis sesenggukan. Papa ikut berjongkok disampingku.

"Sayank, mari kita mengucapkan syukur atas umur panjang yang Tuhan berikan padamu." ucap papa menenangkanku. Dia mengangkat tubuhku supaya berdiri.

Mama mengeluarkan air mata tapi tidak mampu bersuara. Apa artinya ini?

"Mama kenapa?" tanyaku menatap papa yang mematung. Wajahnya terlihat kusut. Aku tidak tega mencecarnya di depan ratusan anak buahnya.

"Nyonya darah tinggi, komplikasi jantung. Papamu sudah membawa keliling tapi nyonya semakin parah." ucap Julianty teman sesama manager mewakili papa bicara.

"Ohh begitu, kenapa papa tidak mengajak mama ke Singapore atau Penang?"

"Nanti papa ceritakan." bisik papa penuh misteri.

Banyak teman yang menguatkan aku, Nita dan Dewi terus menghiburku. Ulang tahun ini tidak berarti bagiku dalam hati aku benci dengan acara ini.

Aku tidak konsen sama sekali, untung ada Julianti yang telaten memberi mama minum, menyuapi serta memberi obat.

"Jul, aku terimakasih atas perhatianmu. kemana perawatnya, kenapa tidak ada?" aku mendekati Juli.

"Nyonya tidak mau ada suster yang merawatnya, terpaksa aku meluangkan waktu untuk merawatnya."

"Ya Ampun...aku memang anak durhaka. Terimakasih Jul, kamu memang temanku yang the best." ucapku tulus.

"Apakah kamu mau pulang ke rumah atau kamu mau ketempat kost?" tanya papa saat aku bersimpuh di pangkuan mama.

"Aku mau sama mama, tapi aku pulang dulu untuk pamit."

"Tega kamu meninggalkan mama, apakah orang yang kamu tumpangi merelakanmu pergi dari rumahnya?"

Aku terdiam. Arunakha pasti tidak akan memberi izin aku pergi. Jika aku minta cerai secara mendadak dia akan dapat lima puluh juta, karena belum tiga bulan. Itupun kalau dia mau. Bagaimana kalau dia minta satu miliar, dua, tiga...pusing!

Uang segitu sedikit, seharga dompetku yang aku khawatirkan mereka mencari gara-gara dan masalah ini di Up di media sosial. Atau Belinda yang mengunggah. Aku harus bagaimana??

*****

1
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
koq Arunakha bisa tau keberadaan Melody, apa udah bocor tuh sama Julianti yaa
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Baru diancam mau di pecat kan belum dipecat makanya sekarang baik-baikin Melody biar aman
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
kasih pelajaran sedikit aja dulu.. kalau uda di kasih masih gak takut / jera eA kasih yang berat. ok Mel..
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga aja Bu Fani tak berpihak kpd juli maupun papa nya melody
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bisa aja tuh si juli yang menyebarkan nya atau Bryan kan dia diajak sama papamu pas km bercerita
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
kalo udah gini, mw nuntut siapa yaa.Mungkin hanya Tuhan tmp utk mengadu
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Tunggu pembalasan melody, sekarang kamu masih bisa tenang Julianty, bisa menghabiskan uang ayah nya melody, sekretaris kok kerja nya di ruang bos
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
aihhhh genderuwo apa leak ayumi.....?????
sukses selalu ceritamu
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
sungguh tega masa anak sendiri di tampar&lebih membela si juli.
tunggu karma mu kalian berdua !!😤
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bukan sibuk di pekerjaan tapi sibuk nemenin km doang juli,,
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
mungkin perlu dipasang cctv... di hotel itu. Buat bukti perselingkuhan mereka
🦆͜͡⍣⃝ꉣꉣᵘᵐᵐᵘᏦ͢ᮉ᳟🤎𝐀⃝🥀●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Akhirnya terbongkar sudah perselingkuhan Julianti dan Papa nya Melody, apa dia bilang merawat Papa dan Mama Melody yg benar saja mau merawat hartanya itu baru bener
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
kalau melody pergi dari sana takutnya Juni kesitu dan berbuat yg enggak² KPD mama nya melody!!!
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
saking takutnya dipecat dia gak mau cerita yg sbnrnya
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
pasti ada yg gak beres nih,,,
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
emang mau kalau seandainya JD menikah dngn Bryan pdhl kau Sendiri tau dia tuh lelaki yg suka dunia hiburan
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
wah² kalau sampai papa nya melody tau tentang dia dan Arun ada hubungan pasti deh akan kacau kedepan nya.
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
jngn² papa tau penyamaran melody selama ini
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ngadi² tuh si Arun masa org sakit dikira hamil
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
sudah lah Gung jangan ganggu melody lagi itu kan udh masa lalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!