NovelToon NovelToon
Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Ijinkan Aku Menjauh Sersan!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara
Popularitas:21.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

Pernikahannya dengan Serka Dilmar Prasetya baru saja seminggu yang lalu digelar. Namun, sikap suaminya justru terasa dingin.

Vanya menduga, semua hanya karena Satgas. Kali ini suaminya harus menjalankan Satgas ke wilayah perbatasan Papua dan Timor Leste, setelah beberapa bulan yang lalu ia baru saja kembali dari Kongo.

"Van, apakah kamu tidak tahu kalau suami kamu rela menerima Satgas kembali hanya demi seorang mantan kekasih?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Babak Belur Bagaikan Sang Pecundang

     Vanya menghembuskan nafasnya perlahan. Sesungguhnya Vanya ingin percaya dengan ucapan Dilmar, tapi dia belum melihat kesungguhan di mata Dilmar.

     "Ayolah, Sayang," bujuk Dilmar sembari meraih tangan Vanya. Vanya bangkit, ia melepaskan tangan Dilmar di pahanya.

     "Tapi, Vanya belum yakin sama Abang setelah apa yang Abang lakukan di belakang Vanya."

     "Percayalah, abang sungguh-sungguh tidak akan mengulang lagi kesalahan itu," ucapnya seraya merangkul Vanya dari belakang dengan erat. Vanya tersentak, ingin melepaskan diri, tapi cengkraman Dilmar begitu kuat.

     "Ayolah, Sayang," rayunya sembari mengecup leher Vanya. Seketika bulu kuduk Vanya meremang, ia yakin Dilmar sedang berusaha membuainya.

     "Vanya, ayolah," ulang Dilmar lagi seraya membalikkan tubuh Vanya dengan cepat. Vanya tersentak, wajah Dilmar begitu dekat dengannya sehingga ia sulit untuk menjauh.

     "Tuhan bantu aku tuk lupakan diaaaa."

     Sebuah lagu diperdengarkan sebagai nada dering panggilan di Hp Dilmar, entah sejak kapan Dilmar mengatur nada dering panggilan Hp nya, karena sebelumnya tidak seperti itu.

     Terpaksa Dilmar melepaskan Vanya yang tadi sudah shock dengan perlakuan Dilmar. Sejenak Vanya menarik nafasnya dalam.

     "Waalaikumsalam, Pah. Ada apa?"

     "Datang ke rumah papa sekarang juga," titah Pak Harun papanya Dilmar. Sejenak Dilmar mengerutkan kening dalam. Ada apa dengan sang papa menghubunginya tiba-tiba?

     "Sekarang, Pah? Dengan Vanya?"

     "Tidak, kamu sendiri datang."

     "Baik, Pah. Tunggu sebentar, Dilmar bersiap dahulu," pungkas Dilmar seraya menjauhkan Hp da telinga. Dilmar termenung seperti sedang berpikir, dalam hati sudah menduga yang tidak-tidak. Namun, kemudian ia menggelengkan kepalanya perlahan, menyangkal dugaan negatifnya.

     Tiga tahun yang lalu sebelum sang kakak menikah dengan Surya suaminya yang sekarang, Deby pernah menjalin kasih dengan seseorang dari angkatan juga. Namun, sebulan sebelum pernikahan itu digelar, calon suami Deby ketahuan berselingkuh oleh Pak Harun. Calon Deby terlihat beberapa kali jalan bersama perempuan lain dengan keadaan mesra.

     Pak Harun marah, lalu melabrak langsung calon suami Deby, bahkan Pak Harun memberikan bogem mentah kepada calon suami Deby tanpa ampun. Pak Harun kecewa dengan calon Deby, menjelang pernikahan, calon suami Deby justru bermain-main dengan perempuan lain.

     Hari itu juga, Pak Harun membatalkan rencana pernikahan Deby dan calon suaminya yang ketahuan berkhianat. Meskipun calon suami Deby memohon ampun, akan tetapi Pak Harun tidak memberi kesempatan sekalipun pada laki-laki itu. Pak Harun sakit hati melihat anak perempuannya dikhianati.

     Dilmar mengenang kembali kejadian tiga tahun lalu saat Deby harus gagal menikah karena dikhianati calon suaminya. Calon suaminya babak belur di tangan sang papa, dan luka babak belur di wajah dan memar di tubuh laki-laki itu, kini terbayang kembali di kepala Dilmar. Dan Dilmar takut, apa yang terjadi pada mantan calon suami sang kakak, akan menimpanya.

     "Tapi, aku hanya sekedar jalan dan duduk makan bersama. Aku dan Sela bahkan belum sempat jadian lagi. Papa tidak mungkin melakukan itu padaku," sangkalnya dalam hati sembari berjalan menuju gantungan baju dan meraih jaketnya.

     "Abang harus pergi, papa menyuruh abang datang ke rumah," beritahu Dilmar seraya bergegas keluar kamar.

     Vanya tidak sempat menyahut, ia hanya sibuk berpikir sejak tadi, ada apa dengan sang papa mertua menyuruh Dilmar datang ke rumah? Vanya mengikuti Dilmar, di depan pintu ia mengantar kepergian Dilmar dengan motor GL miliknya. Deru motor Dilmar semakin menjauh, bersama hentakan resah dalam hati Vanya yang merasa was-was dengan kepergian Dilmar ke rumah mertuanya.

     Setelah Vanya tertegun beberapa saat, Vanya seakan tersadar untuk mengikuti Dilmar menuju rumah orang tuanya secara diam-diam. Dengan tergesa Vanya segera menyambar jaket dan memakainya, lalu keluar rumah dan menyalakan motornya. Tidak lama, motornya melaju meninggalkan halaman rumah.

     Vanya sudah kehilangan jejak Dilmar. Motor Dilmar tidak kelihatan, itu tidak jadi masalah bagi Vanya, ia bisa langsung menuju rumah mertuanya tanpa harus mengikuti Dilmar dari belakang.

     Dilmar sudah tiba di kediaman sang papa. Kedatangannya disambut muka garang sang papa. Dilmar sontak diserbu dengan kemarahan sang papa yang tidak menjelaskan terlebih dahulu apa kesalahannya.

     "Kau tahu, aku paling tidak suka seorang laki-laki, terlebih seorang prajurit mengkhianati perasaan seorang perempuan. Kau tidak berkaca dengan kisah kakak kau tiga tahun lalu yang gagal menikah karena dikhianati laki-laki brengsek. Dia seorang prajurit sama seperti aku dan kau. Dan aku benci prajurit yang menyakiti hati perempuan," tandasnya sembari memukul perut Dilmar.

     Dilmar kaget, dan tidak sempat menghindar sehingga perutnya terkena tinju sang papa. Dilmar sempat menahan dengan otot perutnya ketika tinju sang papa mengena. Namun tetap saja terasa sakit, karena Pak Harun meninjunya sekuat tenaga.

     Dilmar bisa saja melawan dengan kemampuan bela dirinya yang sudah sabuk hitam, tapi posisi sang papa adalah orang tua yang paling dihormatinya, untuk itu Dilmar tidak berani melawannya, lagipula dia memang yang salah.

     Kemarahan sang papa sudah bisa Dilmar tebak, sepertinya foto-foto kebersamaan dirinya dan Sela sudah sampai ke telinga sang papa, sehingga saat ini Pak Harun emosi.

    "Apakah Vanya atau Kak Deby yang melaporkan foto-foto itu?" renung Dilmar.

     "Hiyukkk."

     Satu pukulan lagi mengenai perut Dilmar dan Dilmar berhasil menahan dengan otot perutnya.

     "Papa, jangan teruskan!" pekik Bu Sonia ingin menghalangi suaminya melakukan pemukulan terhadap Dilmar.

     "Biarkan dia seperti itu, biar dia jera. Aku tidak suka seorang prajurit mengingkari janji suci pernikahan. Seharusnya dia ingat saat ikrar nikah itu diucapkan. Bukan berseleweng dan masih bermain-main di belakang," tandasnya lagi seraya menampar wajah Dilmar beberapa kali.

     "Papa, jangannnnn," pekik Bu Sonia lagi.

     Ketika wajah Dilmar ditampar beberapa kali oleh Pak Harun, Vanya sudah berada di rumah mertuanya, dia hanya bisa bersembunyi di balik tembok saat Dilmar dipukuli. Darah segar mengucur dari sudut bibir saat Pak Harun berhenti menampar.

     Vanya ingin menghampiri Dilmar, tapi dia tidak berani menampakkan diri di depan kedua mertuanya atau Dilmar. Hati Vanya merasa iba terhadap Dilmar, tapi dia tidak bisa menghampiri Dilmar disaat sang papa mertua marah.

     "Ampun, Pah. Demi Allah, Dilmar tidak akan pernah ulangi kesalahan yang sama seperti itu lagi. Dilmar khilaf," ucap Dilmar bergetar seraya menatap sang papa memohon belas kasihnya.

   "Plak, plak."

     Tamparan itu kembali didaratkan di wajah Dilmar sampai Vanya ternganga, Bu Sonia kali ini menahan tangan Pak Harun dan berkata, "Berhenti, Papa. Jangan teruskan, lihatlah wajah Dilmar sudah membiru dan berdarah. Lepaskan dia, mama mohon," pinta Bu Sonia berderai air mata.

     "Itu untuk peringatan supaya kau jera. Jika kau ulangi, maka nyawamu tidak segan aku habisi," ancam Pak Harun membuat Vanya tidak percaya dengan ucapan papa mertuanya barusan. Vanya segera keluar dari ruang tamu rumah mertuanya. Dia bergegas menuju motornya dan mendorong motornya menjauh dari rumah itu, lalu segera pergi.

     "Setelah ini, jangan pernah sekalipun kau sakiti istrimu. Ingat, ini peringatan terakhir. Dan jika kau bertanya-tanya dari siapa aku tahu kelakuanmu, kakakmu Deby yang memberitahuku bahwa kelakuanmu di sana tidak bagus. Enyahlah dari hadapanku. Dan jika kau belum berubah, maka jangan pernah perlihatkan mukamu di depanku," tegasnya bengis dan tandas.

     Dilmar meringis kesakitan, untung saja tamparan sang papa tidak membuat giginya rontok. Dilmar bangkit dan membalikkan badan dengan tubuh dan wajah babak belur bagaikan seorang pecundang.

1
Ariyanti
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺 𝗄𝖺.. 𝗌𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀𝖺𝗍
Nadine Zahra
aq jadi vanya sdh aq tinggal, 1x berkhianat pst suatu saat berkhianat lagi. karena nama berkhianat itu tdk bisa sembuh🙏, klu g bisa cerai ya sdh digantung sj nantikan laki2nya sendiri yg menceraikan klu mau nikah lagi
Mrs.Riozelino Fernandez: Aneh aja si Dilmar ini,dia yang main gila CLBK ketahuan dia pula yang marah ma biniknya...🤦🏻‍♀️
total 1 replies
Putri Hardhita Kasih
buang laut.
Lita Pujiastuti
Diamnya Dilmar ini maksudnya apa ya...
nyesel atau marah sama Vanya....
Lita Pujiastuti
Sedih tapi pengen senyum..
lha gmn tidak ..ms Vanya masih kepikiran takut kalau gigi Dilmar ompong ...😁
Tini Uje
dia yg salah dia pulak yg diamin istrinya mau nya apa sih klemer2 ini 😏
Sri Widiyarti
tinggalin aja suami model gitu 🤦🤦🤦
Mrs.Riozelino Fernandez
Zaman udah canggih Nya... bisa pake gigi palsu yang dibuat semirip mungkin dengan gigi aslinya...apapun bisa dilakukan,yang penting ada duitnya...
Nasir: Hehhehe.. bnr bgt Kak..
total 1 replies
Sri Widiyarti
bagus semangat berkarya author...❤️❤️❤️
Nasir: Trmksh Kak.... sehat selalu ya.. m
total 1 replies
Anna
lnjt thor
Nasir: Bab 23 sudah up Kak.
total 1 replies
Lita Pujiastuti
up nya mana mb Hasna.....i'm wait...🙏
Lita Pujiastuti: yups....kujemput otw nya, mb ...😊
Nasir: Lagi OTW.
total 2 replies
Zaskia Natasya
lanjut kak/Good//Good//Good//Good/
Nasir: Nanti ya siang.
total 1 replies
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Nasir: Mksh Kak...
total 1 replies
Tini Uje
mamposs kau dilmar..puas aku thor 😅
Nasir: Wahh.... hahahah.... 🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
Ariyanti
𝗌𝖺𝗅𝗎𝗍 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗂𝗅𝗆𝖺𝗋,,
𝗅𝖺𝗇𝗃𝗎𝗍 𝗒𝖺 𝗄𝖺
Nasir: Besok ya...
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
suara apa nih kk Thor??? 😳😳
Nasir: Ayunan tangan memukul... hehhehe
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
bagus Vanya...biar kan Dilmar memantapkan hatinya...mau kamu atau Sela...
Mrs.Riozelino Fernandez
tu klo gak ke sebar mau lanjut gtu???
ternyata gak kapok ya...🤬🤬🤬
Lita Pujiastuti
dikit banget up nya...
Lita Pujiastuti
konfliknya kurang greget, mb Hasna...😊
Lita Pujiastuti: siaappp menunggu up nya Thor....please...🙏😊
Nasir: Hehhe... nanti dibikin greget ya....
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!