Sinopsis: Namaku Ebby Zahran. aku seorang OB di sebuah rumah sakit besar, aku selalu di salahkan oleh kakak tiriku, bahkan aku selalu di jadikan layak nya seorang babu. padahal aku putra kandung keluarga mamah. aku putra kedua dari mamah, papah ku sudah tiada, aku kira setelah mamah menikah lagi aku akan bahagia mempunyai kakak tiri . kakak tiriku putra kandung dari papah tiriku. mamah dan papah tiriku belum di karuniai anak.
aku juga belum pernah mendapatkan kebahagiaan dari kakak ku. dia selalu acuh, aku tak tau apa yg membuat nya seperti itu.
Ikuti kisah ku ini, semua tak mudah untukku.
hanya untuk hiburan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 7" Kue
Aku masih di rumah sakit , aku dapat kue lezat dari Ellena, rupanya dia jago bikin kue . Aku merasa malu pada nya karna dia memberikan aku kue , padahal kami baru bertemu kemarin.
" Om, ini aku bawa kue buatan tante" Irwan muncul membawa plastik berisi kotak yg di dalam nya ada kue dengan macam - macam rasa .
" Makasih ya sayang, om jadi malu" Aku tersenyum menerima kue itu, Irwan memang polos tapi dia sudah mengerti , padahal usianya baru menginjak 3 tahun.
" Semoga suka ya mas" Ellena muncul berjalan mendekati sambil malu malu. Rambut nya kini di kuncir . Menyisakan poni saja yg hampir menutupi matanya.
" Iya, aku suka kok, apalagi gratis hehehe...." tawa ku sambil mengelus lembut pipi empuk Irwan. Hatiku sangat bahagia ketika semua ini hadir di saat yg tepat.
Ellena Garmawan adalah putri bungsu keluarga Garmawan . Abang nya bernama Eza Garmawan. kedua orang tuanya mempunyai usaha kuliner di kota ini. Irwan putra tunggal nya Eza bersama sang istri nya.
Perekonomian keluarga Garmawan di bilang berada karna selain usaha itu ada sebuah toko sembako yg sudah di kenal di kota ini. Eza sendiri menjaga toko sembako itu .
" Dih bisa aja cucu nenek ini" Nenek menghampiri dengan pelan , tongkat nya sudah menjadi teman sekarang, karna kini sudah berbeda.
" Nek cobain deh, enak tau" aku memberikan kue itu pada nenek, aku sudah memakan nya sedikit.
" Oke, coba nenek mau" Nenek mengambil kue itu lalu memakan nya dengan lahap. Rasa nya memang lain karna mempunyai resep tersendiri.
" Hai, El udah lama ya nggak ketemu" sapa kak Adi sambil melirik sinis ke arah ku, rupanya Ellena itu teman satu kampus nya dulu.
" Tumben kamu ke sini Di, ada angin apa?" nenek menatap penuh penasaran. Karna jarang sekali melihat kak Adi yg sengaja untuk menjenguk ku.
" Oh ,aku tadi abis ke ruang sebelah ada temen yg sakit" Kak Adi melirik sinis ke arah ku, sambil nyengir menggoda ke arah Ellena.
" Kamu mau ngedeketin Ellena ya? Ngaku aja deh, papah juga tau, kamu itu kayak kakek dulu!" Papah muncul sambil membawa obat ku yg baru saja di tebus.
" Nggak kok, aku cuma pengen nyapa aja, lagian kalo iya juga itu suka - suka aku, karna Ellena nggak cocok buat dia!!" tunjuk nya padaku, wajah nya tak sedikit pun tersenyum padaku. Tapi aku tak mau memikirkan itu, aku lebih fokus pada kebahagiaan ku saja.
" Kamu yg nggak cocok Di, karna kamu arogan!" papah melirik nya tajam, tak habis pikir dengan putranya itu, begitu bencinya padaku, padahal nggak suka itu wajar, karna papah juga tau kalau aku bukan keturunan nya. tapi papah mau anak - anak nya akur.
" Uhukkk" aku mengalihkan perhatian papah, karna tak mau mereka ribut karna aku.
" By kenapa?" papah panik, aku menunjuk ke arah gelas yg sudah berisi air putih.
" Aku haus" Aku berusaha bangkit untuk minum. Kak Adi langsung pergi meninggalkan ruangan ku, dia tak mau kalau melihat ini.
"Gimana ?" papah menyimpan lagi gelas itu sambil tersenyum manis. senyum nya begitu khas.
" Udah, makasih ya pah" aku tersenyum manis. Bibirku basah , aku bahagia karna mereka tidak jadi ribut.
Ellena dan Irwan hanya diam melihat ku, mereka sangat menyukai ku, karna aku tidak banyak tingkah seperti kak Adi. itu yg membuat Ellena ingin tau lebih dekat tentangku.