NovelToon NovelToon
Shadows Of The Wanderer

Shadows Of The Wanderer

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:728
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.

didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17 (Zephanor)

Eldrin kembali duduk di kursi.

"jadi kalau kami bisa mengalahkan pemimpin para bandit itu kamu akan ikut bergabung kan?" aku berkata kepada Eldrin.

"oke lah... Tapi itu juga jika kalian bisa, markasnya kelompok Exambo saja aku tidak memiliki informasi tentangnya, ada dimana? Bagaimana isinya? Berapa jumlah anggotanya? Aku tidak tau tentang itu." Eldrin berkata.

Aku tersenyum, sebentar lagi akan mendapatkan anggota keempat jika ditambah Gleemo.

"kalau soal itu aku bisa mencari tahu sendiri... Baiklah, jika tidak ada yang lain, aku akan mulai mencari informasinya. Kalian mau ikut?" aku menatap Gleemo dan Jasper. Gleemo mengangguk, tapi Jasper menggeleng.

"ada hal lain yang ingin kukerjakan Mathias." ucap Jasper, aku mengangguk.

"kami pergi dulu." aku dan Gleemo keluar dari rumah Eldrin.

...____...

Hulkar juga keluar dari rumah Eldrin saat itu, karena ingin melihat-lihat kerajaan, saat kemarin ngak sempat terlalu bersantai. Saat di rumah Eldrin hanya tinggal dirinya dan Jasper. Jasper berkata.

"kek, bisakah kau mengajarkanku cara menembak dengan tepat sasaran?"

"tentu nak, dulunya kakek juga begitu. Bahkan kamu sudha bagus bisa menggunakan senjata seperti AK-47 dan pistol M500, itu kemampuan yang jarang pada usiamu."

Eldrin bangkit dari kursi.

"sekalipun aku bergabung dengan kelompok kalian, tembakanku juga biasanya digunakan untuk jarak yang sangat jauh. Jadi aku juga biasanya tidak kena di jarak normal."

Eldrin keluar ke halaman belakang, Jasper mengikutinya, ada lapangan latihan tembak disana. Jasper mulai berlatih.

...____...

Sementara itu, aku dan Gleemo bukannya mengutamakan mencari informasi, kami malah berkeliling melihat-lihat kurajaan.

"kita mau cari informasi dimana?" Gleemo bertanya.

"sepertinya di tempat umum, yang banyak di datangi orang lain. Dan tempat umum yang cocok untuk mencari informasi adalah..."

Kedai makan, tepat sekali, kami sudah berada di depannya. Aku dan Gleemo masuk, duduk di meja kami, aku sempat mengambil koran di tempat koran. Aku membaca sebentar menunggu kasir datang, aku dan Gleemo duduk di depan kasir. Ternyata tidak ada informasi yang bagus di koran, hanya tentang para kapten divisi pemburu pengembara yang katanya sedang cuti, kapten divisi langit, Xan, memiliki kekuatan matahari, matahari. Eh, apa maksudnya? Bisa ngendaliin matahari dari jarak jauh gitu? Ngak mungkin lah kayaknya, mungkin cuman kekuatan api.

Kasir mendekat ke arah kami, aku berbisik kepada Gleemo.

"Gleemo, kau berubah ke wujud manusia."

"kenapa?"

Aku tersenyum "karena kita akan memeras informasi dari pria ini."

Gleemo akhirnya menurut, berubah ke wujud manusianya.

"kalian mau pesan apa?" Pria itu bertanya.

"kami akan pesan, jika anda memberikan informasi tentang para bandit Exambo kepada kami." aku menatapnya. Wajahnya terlihat panik walau mencoba tetap tenang.

"cih, untuk apa aku memberikan informasi itu kepadamu, kau hanya petualang bintang dua. Lagipula aku hanya penjaga kedai, tidak memiliki informasi seperti itu, seharian cuman berada di kedai ini, pulang kerumah, tidak mungkin aku memiliki informasi seperti itu."

Nah, ketahuan, manusia akan semakin banyak mencari alasan saat sedang berbohong.

"benarkah?" pria di kasir itu sepertinya makin panik.

"a-akh, baiklah, aku akan memberitahunya. Exambo adalah organisasi bandit terbesar di kerajaan ini, yang biasnaya merampok, mencuri, atau membuat keributan-"

"aku tidak peduli tentang itu... Dimana markas mereka?"

"M-markasnya? Aku tidak tau."

"oh ya?"

"egh... Markasnya ada di bagian utara kerajaan, tapi itu hanya berdasarkan informasi yang aku tau, kenyataannya tidak ada yang pernah mengaku melihat markas besarnya. Sudah kan? Sekarang pergilah dari kedai ini."

"terimakasih atas informasinya." aku tersenyum puas, lalu aku dan Gleemo keluar dari kedai.

"kenapa kamu bisa memberitahu informasi itu?" teman kasir itu berbisik.

"aku bisa merasakan angin berhembus disekitarnya, aku tidak tau itu *Krakta atau bukan. Jika itu bukan Krakta juga, dia memiliki jaket merah, kau tau itu jaket apa? Ya, itu jaket dengan modif keluarga pemimpin negri Aspera."

*Krakta, adalah teknik mengumpulkan energi di sekitar lalu memusatkan energinya pada sesuatu seperti tangan, pistol, atau semacamnya untuk menambahkan kecepatan dan kesakitan serangan. (tapi yang digunakan Mathias tadi bukan Krakta, melainkan energi kinetik yang dibuatnya sendiri, ia tau tentang hal itu melalui koran, jadi dia meniru sikap awalannya, yaitu energi di sekitarnya yang terasa)

Saat aku dan Gleemo sudah keluar dari kedai, tiba-tiba ada yang memukul kepalaku dari belakang, padahal aku tidak berasakannya menyentuh kepalaku, tapi aku tersungkur kedepan. Aku menatap ke sumber pukulan, ada seorang remaja yang umurnya kira-kira 20 tahunan yang memukulku, eh, dia memiliki jaket merah bermotif sama seperti yang dikatakan kakek Karlo. Jangan-jangan dia abangku, aku bangkit menatapnya, mengusap bagian kepalaku yang terasa sakit.

"kau..."

"iya, aku abangmu."

"ngapain mukul aku tiba-tiba?"

"hehehe, pukulan selamat bertemu... Lagipula kenapa kau tadi memaksa pria di kasir untuk memberimu informasi?"

"di dunia ini ada sesuatu yang memang sebaiknya dipaksa."

"baiklah, aku akan membiarkannya untuk kali ini."

Lenggang sejenak, aku berjalan dengan Gleemo, abangku ikut.

"ngomong-ngomong, siapa namamu bang?"

"ha? Kamu tidak mengenal abangmu yang merupakan seorang pahlawan terkenal ini? Ck, ck, ck... Kalau begitu perkenalkan, namaku Kevin." Kevin berpose bergaya.

"oh..." aku melanjutkan perjalanan, membuat Kevin kecewa karena aku tidak terkagum-kagum, aku hampir tertawa. Jika dilihat dari sudut pandang perempuan, mungkin Kevin memang termasuk tampan dan terkenal, sayangnya aku tidak terlalu peduli soal itu.

1
Michael Jayden apriliano
coba add Gambar untuk Teks yang tertarik
Radit Radit fajar: nanti kutambahin terus gambarnya.
Radit Radit fajar: udah ngab👌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!