NovelToon NovelToon
Kamu Diantara Kita

Kamu Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / JAEMIN NCT
Popularitas:641
Nilai: 5
Nama Author: Sunshine_1908

Kisah cinta diantara para sahabat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunshine_1908, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Aneh diantara ketujuh Sahabat

Setelah sempat berkumpul di area parkir untuk sesaat, mereka pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kediaman masing-masing.

"Khaizan gimana?" tanya Marvin cemas.

"Gue kira kita harus kasih dia waktu sama seperti Jery." jawab Narendra tak kalah sendu.

Malam itu berlalu dengan penuh keheningan yang rasanya begitu membingungkan diantara para Dreamers. Tepatnya setelah mereka kembali ke kediaman mereka masing-masing. Seolah ada yang berbeda.

Kekosongan yang entah kenapa muncul di klinik jaga Rendra. Serta perasaan canggung di dalam diri Caelen yang juga tak kalah absurd.

"Kira-kira selama ini Cya bantu gue jaga Chloe, suaminya marah gak ya?" gumam Caelen sambil merenung di balkon kamarnya dan menolak untuk tidur.

"Kenapa waktu Cya peluk gue rasanya nyaman? Apa dari awal memang seperti itu. Tapi kalau gue gak merasa bersalah sama dia tadi, apa rasanya dipeluk sama istri orang masih akan sama." Rendra pun tak mau kalah dengan keabsurd-an nya.

"Apa disaat aku mengenalmu, kamu sudah menjadi milik orang lain Ca? Apa celah yang kuberikan untukmu dan Khaizan bahagia itu seharusnya untuk orang lain? Padahal aku masih begitu mencintaimu." gumam Jishan yang tengah merenungi nasibnya di pinggir pantai, dengan deru angin yang memekakkan telinga.

Seolah suara lain di luar sana masih begitu berisik. Suasananya pun masih begitu mengusik untuk batinnya yang masih terluka untuk kesekian kalinya sejak pertama kali ia mengenal cinta.

"Tapi anehnya aku selalu jatuh hati padamu sejak pertama kali aku mengenalmu Ca. Seakan apapun yang kamu lakukan adalah obat dari setiap hal yang mengusikku seharian." Kali ini ada Juan yang masih mengelap gelas yang sama sejak satu jam yang lalu.

"Kenapa gue ikutan galau ya? Apa karena gue tahu kalau selama ini teman kita itu istri orang?" Marvin menatap langit-langit kamarnya yang terasa begitu kosong. Lampu sudah ia padamkan sejak dua jam lalu, namun matanya masih terus menyala terang seolah enggan untuk terlelap.

Suasana berbeda justru malah meliputi kediaman Alberto. Khaizan pulang dalam keadaan diliputi emosi.

Ia meraih apapun yang bisa diraihnya dan melemparnya ke sembarang tempat. Seisi kamarnya benar-benar hancur berantakan. Tangannya juga dipenuhi oleh luka, begitu juga dengan wajahnya akibat serakan beling yang memantul kemana-mana.

Sebelumnya, ia memilih untuk pergi lebih dulu. Meninggalkan anggota dreamers yang lain yang masih diliputi kebingungan.

"Tapi suaminya siapa? dia gak bilang." itu adalah kalimat terkahir yang ia dengar dari Marvin sebelum ia benar-benar tancap gas dan pergi.

Hatinya terasa jauh lebih sakit, bahkan melebihi perasaan sakitnya kala harus melihat Nicya terbaring tak berdaya.

"Kenapa lo gak pernah kasih gue kesempatan! Gue cinta sama lo, kenapa selalu orang lain Ca, kenapa?" amuknya.

"Khaizan, lo apa-apaan?" Clarissa menerobos masuk ke dalam kamar pribadi Khaizan untuk mengecek kondisinya.

Barang-barang sudah bertebaran dimana-mana. Tangan Khaizan bahkan terluka, cermin juga hancur berantakan. sepertinya itu juga adalah ulah dari kakaknya itu.

"Zan, berhenti!" bentak Clarissa, namun ia tak mendengarkannya.

"Khaizan!" untung nya Ciara datang disaat yang tepat, ia mengambil langkah secara diam-diam dan menyuntikkan obat penenang di leher Khaizan.

"Cla, panggil Pak Suripto cepat!"

Mereka memindahkan tubuh Khaizan ke kamar tamu dengan bantuan supir pribadi Ciara, Pak Suripto. Ciara juga meminta bantuan para maid di rumahnya untuk membersihkan seluruh kekacauan yang dibuat Khaizan sebelum orang tua mereka kembali keesokan paginya.

"Jangan lupa ganti perabotannya juga. Aku gak mau tahu caranya gimana. Kalau perlu kalian hubungi perusahaan mebel punya Tante Anita. Semua harus kembali seperti semula, sebelum Papi-Mami pulang." para maid pun bergegas melakukan tugas mereka sesuai arahan dari Ciara.

Sementara para maid bekerja. Nona Lidya selaku kepala rumah tangga langsung mencari perabotan serupa untuk mengganti jendela, vas, serta cermin yang dirusak oleh Khaizan.

"Untung ada lo Kak, tapi kenapa bisa pas banget sih?" Ciara masih sibuk mengobati seluruh luka-luka di tubuh Khaizan. Ia juga membantu Khaizan untuk mengganti kaosnya, agar ia bisa merasa lebih nyaman.

"Hari ini berat banget buat Khaizan, Cla. Nicya kecelakaan, dan Tante Anita juga Adrian terpaksa buat ngasih tahu anak-anak kalau dia sudah punya suami." jelasnya ringkas.

"Lho, kecelakaan kenapa? Kok gue gak tahu?" panik Clarissa.

"Abang lo berantem sama Jishan," Ciara beranjak ke ruang tengah diikuti oleh Clarissa.Mungkin ini adalah kali pertama bagi Clarissa melihat Ciara seperhatian itu kepada Khaizan.

"Mereka itu pada ngerebutin Cya buat foto promo RMS bareng." Ciara menatap jengah ke arah Clarissa.

"Adu mulut deh mereka. Sampai akhirnya berantem, tonjok-tonjokkan. Awalnya udah di lerai sama anak-anak yang lain, tapi entah kenapa malah emosi lagi, dan Cya yang kena." jelas Ciara membuat Clarissa mengerinyit heran.

Ia masih tak mengerti dengan anggota geng abangnya yang selalu saja bertengkar seperti anak kecil. Namun anehnya mereka juga kompak di berbagai kesempatan lain.

"Terus, kenapa bisa sampai segitunya dia?"

"Sialnya, pas Cya kena tonjok, kepalanya malah kepentok trotoar, dan lebih malangnya lagi trotoarnya itu ada ranjaunya. Mana ranjaunya itu paku karatan lagi." Clarissa menganga mendengar penjelasan kakaknya yang lebih mirip seperti dongeng di telinganya.

"Trus keadaannya Cya sekarang gimana? gue mau jenguk dong." rengek Clarissa yang langsung di tahan oleh Ciara.

"Gak bisa, anak-anak tadi juga pada gak bisa. Nicya dimasukin ke VIP area. Lo tahu rumah sakit Papa kan? Cuma wali yang bisa masuk ke akses VIP."

"Jadi maksud lo, Tante Anita kasih tahu mereka kalau Niyca itu sudah menikah karena Tante Anita gak bisa kasih mereka masuk. Karena Tante Anita dan Om Jero bukan walinya?" Ciara mengangguk, adiknya memang terkenal sangat pintar dalam hal analisis masalah. Dan itu memang tak bisa diragukan lagi, ia telah melihat bukti nyatanya hampir setiap hari. Khususnya hari ini.

"Pantesan ngamuk dia, tuh orang kan cinta mati sama sohib gue." Ciara melemparkan tubuhnya ke atas kursi sofa yang berada di dekat mereka. Rasanya kejadian hari ini begitu melelahkan untuknya.

"Trus Bang Jery gimana?" Clarissa menghempaskan bokongnya di kursi samping tempat Ciara.

"Lo udah tau juga, siapa suaminya?" Clarissa mengangguk.

"Apa sih yang gue gak tahu di Amadya." sombong Clarissa.

"Untungnya, mereka gak nyebut nama. cuma bilang udah merried doang. Kalau sampai iya, kita gak akan tahu nasib persahabatan mereka kedepannya akan seperti apa."

Ciara terbang ke alam mimpinya, ditemani oleh Clarissa yang masih saja mengoceh dari kursi sebelah.

1
Ridwan Nakku
kuuuuyylah semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!