NovelToon NovelToon
Cadar Yang Ternoda Almayira

Cadar Yang Ternoda Almayira

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Almayira seorang gadis yang sangat religius, dia tidak pernah melepaskan niqobnya.

Namun di suatu hari ketika dia mengantar temannya, untuk menemui seorang laki_laki justru dirinya yang malah direnggut kehormatannya secara paksa sehingga
menyebabkan dia hamil saat masih sekolah, demi menutupi kehamilannya dia selalu menggunakan jaket.

Bagaimana nasib mayira? Apakah pria itu akan bertanggung jawab?

Penasaran? makanya baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mayira deg_degan pas lihat perut bara

  Alhamdulillah Mayira sudah sampai rumah dengan selamat, tanpa kekurangan suatu apapun. untung saja tadi ada angkot, yang lewat depan sekolah Mayira.

 Kebetulan sekali biasanya tidak pernah ada angkot yang masuk lewat depan sekolah, jika ingin naik angkot maka harus ke perempatan jalan terlebih dahulu. Mayira tidak ambil pusing kenapa ada angkot lewat situ, yang penting dia sudah pulang dengan selamat.

  Awalnya dia naik kendaraan itu dengan hati yang cemas takut kalau hanya berduaan bersama sopir, maha tahu Allah ada seorang perempuan yang ada di dalam angkot itu. Bisa dibilang bukan Penumpang juga, dia istrinya pak sopir itu yang dikatakan perempuan itu Mayira Akhirnya bisa bernapas lega.

 Mayira masuk ke dalam rumahnya setelah Pak satpam membukakan gerbang.

    "Assalamualaikum bunda" Salam Mayira tapi tidak ada yang menyahut, mungkin Bundanya sedang ada di ruang belakang makanya tidak kedengaran.

 Mayira membawa dirinya masuk ke kamar, berganti pakaian lalu sholat ashar lalu setelah itu istirahat. Namun sepertinya Rencananya tidak berjalan lancar, pada saat membuka pintu ia mendapati Mama mertuanya dan bundanya ada di dalam kamarnya.

    "Assalamualaikum Bunda, Mama" Mayira menjabat tangan mereka satu persatu dalam menciumnya.

  Mayira mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar, terlihat ada dua koper besar di sana. Mayira tahu itu adalah miliknya, tapi Apa isinya?

    "Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh" jawab mereka serempak Sarah dan Risma mereka menyambut hangat kedatangan Mayira.

    "Kamu nggak pulang bareng Bara? Tanya Risma. Maira menggeleng dia tersenyum kecut di balik cadarnya, Mayira pikir bahwa sudah pulang ternyata belum.

   "Mah, Bun ini koper isinya apa? tanya Mayira yang mengalihkan pertanyaan mamanya.

    "Oh ini perlengkapan kamu, kamu kan akan tinggal di kontrakan ikut mama dan Bara" jawab Risma

   "Hah" Mayira menatap Sarah minta penjelasan, mayira tidak bisa pergi dari rumah ini ia tidak bisa berjauhan dari orang tuanya.

Maiyra menengadahkan tangannya, minta diberi petunjuk dan dituntun ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Mohon pertolongan saat ini ia tengah bimbang, rasanya tidak karuan ia meneteskan air mata dalam doanya.

Tadi sarah menjelaskan tentang perpindahan Mayra ikut bersama suami keputusan sudah dibuat atas perundingan Sarah, Bara, Rendra dan Risma. Mereka mencapai puncak dari masing-masing pihak, Sarah menceritakan bara yang hanya ikut berunding sebentar saja. Hanya sampai saat mereka mengatakan bahwa bara akan kembali ke kontrakan, dan tidak mengatakan Mayira juga akan ikut.

    "Ya Allah" keluh Mayira. Air mata turut menghadiri doa gadis itu tidak disangka dan terpikirkan oleh Mayra sebelumnya. Bahwa ia akan pindah dari rumah ini begitu cepat, berpisah rumah dengan kedua orang tuanya. Maira tidak bisa membayangkan bagaimana hari-harinya juga, tinggal bersama Satu Atap bersama Bara.

 Diambang pintu telah berdiri seorang laki-laki berperawakan gagah, memakai seragam SMA. Bara melihat bagaimana mayira menangis dalam doanya, tadi sebelum ia masuk ke kamar Mayira.

 Bara telah mendengar penjelasan mamanya, tentang mereka yang akan pindah ke kontrakan Membawa serta Mayira.

     "Kalau saja tidak hamil, males banget Bawa lu ke rumah gua" batin bara.

 Jauh dari lubuk hati Bara ia punya alasan tersendiri, mengapa ia tidak ingi mayira ikut serta pulang bersamanya. bukan karena dia tidak ingin tinggal bersama Mayira, tapi ia takut jika dia tidak betah tinggal di kontrakan yang kecil.

    "Seharusnya lu nggak usah hamil anak gue, kan guenya bingung harus ngasih makan lo apa" batin bara.

   "Ntar kalau lu nggak bisa makan harga diri gue sebagai laki-laki dipertaruhkan" batin bara lagi

  Mayira menyudahi doanya dan membereskan mukena dan sajadahnya, namun pergerakannya terhenti. Saat Indra penglihatannya menangkap bara, melangkah mendekatinya masuk ke dalam kamar Mayira.

 Mayira melebarkan matanya ia gelagapan, ia mengedarkan pandang untuk mencari cadarnya. Tapi ia tidak mendapatkan kain itu, Mayira terpaksa menutupi wajahnya dengan mukena.

   "Kakak Sejak kapan berdiri di sana? Tanya Mayira, bukannya menjawab. Bara melangkah mendekat Tangannya terangkat, guna membuka dengan perlahan mukena yang menutupi wajah Mayira.

   "Nggak usah ditutup gue suami lo" Ucap Bara Mayira menurut saja, mau gimana lagi nyatanya sekarang ia sudah menjadi suami Mayira. Mayira dengan ragu melepaskan tangannya di wajah yang tadinya sebagai penyangga mukena, Mayira menunduk "maaf" Gadis itu belum terbiasa dengan semua ini.

Bara hanya mengangguk lalu berjalan ke arah ranjang, dia mendudukkan dirinya di sana hari ini pekerjaan sangat menumpuk di bengkel.

   "Lo udah beresin barang-barang lo" Tanya Bara, Mayira menggeleng "belum" jawabnya lesu ia berjalan ke arah bara.

Mayira duduk tepat di samping Barat, ia berniat membujuk suaminya itu untuk tetap tinggal di rumahnya. Namun ia urung mengutarakan hal itu matanya Terhenti di beberapa luka lebam di wajah bara, tangannya terulur ke arah wajah bara.

   "Habis berantem? Tanya Mayira lembut.

Bara sesaat merasakan halusnya Tangan mayira di wajahnya, namun beberapa saat kemudian kesadarannya kembali.

Bara menepis tangan Mayira "dasar modus"

  Mayira mengerucutkan bibirnya, "Iih.. padahal Mayira cuma niat membantu" gadis itu mendaratkan sebuah cubitan di pinggang bara.

Sontak saja bara mengadu karenanya, "asem luka gue lu Cubit" semprot bara.

 Bola mata Mayira membulat ia menghentikan cubitannya, dengan pola seorang Mayira ia menyingkap baju baru seragam milik bara. Sehingga perut kotak_kotak milik suaminya, bisa dilihat dengan jelas.

 Lagi_lagi mayira membelalakan matanya makin lebar, "Astaghfirullahaladzim mata Mayira ternodai" sehingga ia menutup matanya kembali, Ya Allah mata mayira ternoda huaa.. ya Allah.

Tangan Mayira yang tadinya sudah membuka baju, seketika terhenti Bara menaikkan alisnya. "Kenapa hemm? tanyanya.

Mayira menggeleng ia hendak berdiri tapi tangannya ditahan oleh Bara, "mau ke mana? Tanya bara kan dia tidak mengerti alasan kenapa Mayira jadi seperti ini.

Maira masih memejamkan matanya seakan depannya saat ini adalah hantu. "Kak lepasin tangan Mayira"

Bara menggeleng "nggak bisa semudah itu" Ia menarik balik tangan Aira "sini balik duduk lo harus obatin luka gue karena lo udah nyubit tadi"

Tidak bisa menolak Mayira kembali menjatuhkan dirinya ditempat yang ia duduki tadi, bara tersenyum kecil. Menurutnya tingkah mayira itu menggemaskan, Apalagi tambah pipinya yang merah karena malu.

"Buka mata lo" titah bara, Mayira menuruti perkataan sang suami perlahan kelopak mata bergerak terbuka. Hingga memperlihatkan matanya yang belo, bara yang masih memegang tangan Mayira. Ia arahkan tangan itu kebagian perutnya yang terluka, lebam karena pukulan ayah mertua yang tadi.

"Obatin luka gua" pinta Bara dengan nada yang tidak ingin dibantah.

"Hah" Maira kembali melebarkan matanya.

Bara menaikkan sebuah alisnya, "Kenapa Ada yang salah? bagi Mayira tidak masalah jika bara minta tolong padanya, tapi masalahnya bagian perut yang dimaksud oleh bara itu. Di sana bagian yang terbentuk otot yang kotak-kotak, yang membuat Mayira gugup.

 Mayira mau tidak mau menganggukkan kepalanya, tanda setuju Mayira kembali berdiri.

    "Mau ke mana lagi sih" geram Bara.

   "Mau ngambil kotak P3K" sahut Mayira.

   "Oh ya udah sana"

Mayira dengan cepat menjauh dari bara dan meletakkan telapak tangan ke dadanya, terasa dengan jelas jantung yang berpacu dengan cepat di sana.

____Tbc___

1
Hery Ramlan
seru sih oke lah
Hery Ramlan
seru sih
setetes tinta
halo kk saya mampir, Jan lupa mampir di karya saya juga ya kk☺️
setetes tinta: makasih kakak☺️
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀: ok insyaallah aku mampir
total 2 replies
Isni Rosiati
hati2 kalo bikin cerita novel apalagi ada unsur agamanya
Isni Rosiati
sayangnya kok gadis berniqob hamil karena perkosaan. sebetulnya apa sih maksudnya? menurutku gadis berniqob itu sangat religius dan sangat tahu dg ajaran agama Islam. kalo dapat musibah seperti ini, pasti dia sudah paham bagaimana menyelesaikannya. aneh juga tapi storynya jangan sampai melenceng dan punya maksud tertentu. ada udang dibalik rempeyek
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Hai guys mampir yukk, ceritanya dijamin seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!