kisah seorang kakak beradik yang saling menyayangi kemanapun adiknya pergi kakaknya selalu ikut,semua berubah saat tahu ternyata sang adik hanya anak angkat,sejak saat itu mereka berpisah setelah dewasa mereka kembali dipertemukan dan saling jatuh cinta,tetapi hubungannya ditentang oleh kedua orang tuanya,Bagaimana kisah selanjutnya?
Tunggu kelanjutan kisah Cinta Tak Direstui author ya🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbayang
Di Rumah Devan senyum senyum sendiri mengingat pertemuannya dengan Ira kemarin dari dia menolong kakeknya sampai bertemu di perusahaan membuatnya tak berhenti memikirkannya mungkinkah dia jatuh cinta pada pandangan pertama?
"Dev makan sana kamu ngapain melamun disini, senyum senyum sendiri pula, "Tegur ibunya Sinta namanya
" Mama ngagetin saja, iya nanti aku makan ma belum lapar, "Jawab Dev dia menoleh ke arah ibunya
"Kamu kenapa Dev apa kamu sedang jatuh cinta? " Ibunya kepo
"Enggak kok ma, mama ini ada ada saja lagian belum ada wanita yang cocok ma, " Jawab Dev kik kuk.
"Kamu tenang saja Sin, sebentar lagi anak kamu ini akan mendapatkan jodoh, " Sambung pak Andika yang notaben nya bapak dari Sinta
"Hah masak sih pak, siapa pak wanita yang sudah bisa mencairkan es ini, " Tanya bu Sinta
"Kakek apaan seh, sudah ma jangan dengarkan kakek, kakek sok tahu, " Jawab Dev
"Hahaha Dev, Dev kamu itu lucu kalau lagi salah tingkah, sudah kamu ke kantor sana antar berkas ini berikan sama pak Samsu, " Perintah kakeknya
"Baik kek, " Dev menerima berkas di tangan kakeknya.
"Tumben Dev langsung mau, biasanya pakai drama dulu, "Ledek ibunya
"Mama ini gimana seh, Dev mau salah gak mau salah juga, "Kesalnya padahal dalam hati Dev senang karena akan bertemu Ira
"Sudah sudah kalian ini, cepat pak Samsu sudah menunggu Dev, " Ucap kakeknya
Dev lalu berganti pakaian memakai parfum terbaiknya dan baju yang sangat rapi dia ingin Ira suka padanya, tanpa ba bi bu Dev berangkat ke kantor dengan senang. Ira yang berada di kantor sedang berada di kantin dia makan siang bersama Agus.
"Ir kamu gak ada niat cari pacar atau suami gitu? " Tanya Agus di sela sela makannya
"Hah, pacar? Suami? Gus Gus aku itu belum bisa membahagiakan ibuku jadi belum kepikiran seperti itu, " Jawab Ira diselingi tawa
"Kan kalau sudah punya suami enak ada yang bantu kamu cari uang Ir, " Kata Agus
"Enggak Gus, aku belum kepikiran lagian aku gak mau membebani suamiku nanti, " Jawab Ira
"Ohhh, eh udah hampir habis Ir jam istirahatnya kita kembali ke kantor yuk, " Kata Agus yang melihat jam di tangannya sudah waktunya bekerja kembali.
Dev yang tiba di Kantor bukannya menemui oak Samsu dia justru mencari keberadaan Ira, dia berkeliling kantor untuk mencari Ira tetapi tidak ketemu hingga dia bertemu sekertaris kakeknya Nita
"Eh pak Dev, cari siapa ya pak? " Tanya Nita
"Ira kemana? aku ada urusan sama dia, " Jawab Dev dingin
"Oh Ira, dia tadi habis makan siang di kantin bersama Agus pak mungkin sekarang sudah ada di ruangannya pak, " Jawab Nita
Dev berlalu meninggalkan Nita dengan perasaan jengkel entah kenapa dia gak suka dengan Ira yang dekat dengan Agus, Dev lalu menuju ruangan Ira dan menariknya keluar membuat Ira kebingungan
"Ikut saya, " Dev menarik tangan Ira
"Pak pak tunggu kerjaan saya bagaimana,? " Jawab Ira bingung
"Sudah diam ikuti perintah saya, " Dev tetap menggandeng Ira membawanya ke belakang kantor.
Meninggalkan cerita Dev di tempat tinggal Ira yang dulu El pergi kesana sambil mengenang masa lalunya bersama adiknya,, hatinya dah dig dug ingin segera bertemu Ira, El belum tahu jika Ira sudah pindah dari sana, setibanya disana El dibuat bingung karena bangunan disana sudah menjadi mall besar dan tidak ada rumah serta warung bakso.
"Loh kok jadi mall begini, lalu Ira kemana? " Ucap El yang melihat sekeliling sudah berubah semuanya
"Ira kamu dimana dek, kakak datang dek nemuin kamu, " Ucapnya pilu
El berkeliling mall tersebut, awalnya dia sudah putus asa karena semua bangunan disana sudah jadi mall, sampai pandangan dia tertuju pada sebuah rumah kecil di pojok yang masih sama seperti dulu hanya berbeda cat, El ingat rumah itu milik teman Luna.
(Tok tok tok)
"Assalamualaikum, " Sapa El
Hingga beberapa saat baru keluar sang pemilik rumah"Walaikumsalam cari siapa ya? "Tanya pemilik rumah
"Maaf Bu apa ibu masih warga yang dulu sebelum disana dibangun mall? " Tanya El
"Oh iya nak, saya masih bu Ijah dan anak saya Ningsih, memangnya anak ini siapa ? " Tanya bu Ijah
"Begini bu saya mau tanya orang orang yang disana pindah kemana ya bu? " Tanya El
"Saya kurang tahu nak mereka kemana? karena setelah digusur dan diberi uang ganti rugi mereka semua pindah berbeda beda, "Jelas bu Ijah
"Begitu ya bu, saya mau tanya bu barang kali ibu tahu bu Lusi dan anaknya, mereka apakah mempunyai saudara lain ya bu? " Tanya El
"Kalau bu Lusi gak punya saudara nak, kasihan nak bu Lusi dan anak kandungnya terlunta lintas karena kakak dari Ira dulu mengambil uang ganti ruginya dan dibawa pergi dulu saya sempat mengajak mereka tinggal disini dulu tapi mereka gak mau nak, dan gak tahu keberadaanya sekarang dimana? "Jelas bu Ijah membuat El terperanjat
"Ya Allah Ira, maafkan kakak dek, " Lirihnya
"Terimakasih ya bu atas informasinya, oh iya ini ada sedikit rezeki untuk ibu, kalau ada kabar tentang mereka tolong hubungi saya ya bu, di dalam situ ada nomor ponsel saya, " Kata El
"Terimakasih banyak nak, seharusnya gak perlu seperti ini, " Bu Ijah merasa tak enak
"Enggak apa apa bu, kalau begitu saya permisi ya bu, " El berpamitan pada bu Ijah.
Setelah keluar dari rumah bu Ijah El menitikkan air mata dia tak menyangka jika kehidupan adiknya seberat itu"Dek dimana kamu? maafkan kakak, "Sesal El
Dia berjalan menyusuri mall berharap bisa bertemu Ira tetapi kenyataanya tidak ada Ira di dalam mall tersebut. El memutuskan untuk kembali ke rumahnya dengan perasaan tak tentu. Setibanya dirumah El langsung menuju kamar dia teringat akan teman kuliahnya dulu yang tak lain adalah Dev. Dia menghubungi Dev untuk diajak bertemu.
Luna sangat kesal karena El tidak pernah menyayanginya selalu Ira dan Ira yang difikirkan, Luna merasa Iri dengan Ira karena selalu mendapat tempat tersendiri dihati ibu dan kakaknya itu.
"Gimana ketemu adik tercinta kamu kak? " Tanya Luna
"Bukan urusan kamu, " Jawab El dingin
"Dari raut wajah kamu sepertinya gak ketemu ya, atau mungkin Ira sudah menikah dan memiliki keluarga yang bahagia sehingga lupa sama kamu dan Bunda, " Ucap Luna
"Jaga bicara kamu, Ira tidak seperti itu, " Bela El
"Hahah yakin banget kak dia masih memikirkan kamu, " Ledek Luna
El membanting pintu meninggalkan Luna dikamarnya, "Aarrgghhhh kenapa seh kak selalu saja Ira dan Ira, " Teriak Luna tetapi diabaikan oleh El.
"El kamu kenapa kok kesal begitu,? " Tanya ibunya
"Anak kesayangan ayah tuh selalu buat aku marah, " Jawab El
"Sudah biarkan saja seperti tidak tahu Luna saja, oh iya bagiamana dengan rencana pekerjaan kamu nak? " Tanya bu Mila
"Nanti malam aku akan bertemu Dev bun, aku akan kerjasama dengan dia, karena di kantornya juga butuh orang, " Jawab El
"Baguslah nak, eeemmm El apa kamu belum bertemu adik kamu? " Tanya bu Mila ragu ragu.
"Belum bun, rumah yang dulu ditempati Ira sudah menjadi mall, orang orang yang tinggal disana digusur dan mendapat ganti rugi, " Jawab El dia tidak menceritakan soal Ira dan ibunya kepada bundanya takut bundanya drop kembali..
"lalu mereka kemana El? " Tanya bu Mila
"El juga sedang mencari bu biar nanti malam aku bicara sama Dev, siapa tahu dia kenal atau pernah melihat mereka bun, " Jelas El
"Semoga ya El, bunda sangat merindukan Ira, seperti apa Ira sekarang? "" Gumam bu Mila.
"Pasti sangat cantik bun, " Ucap El yang membayangkan Ira yang manja dan imut diwaktu kecil.
Hingga malam tiba El benar benar pergi menemui Dev disalah satu restoran mewah di kota itu, awalnya Dev ingin mengajak Ira tapi dia bingung mau alasan apa, karena anak itu sangat keras kepala.