NovelToon NovelToon
Gadis Manja Yang Dibuang

Gadis Manja Yang Dibuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:163.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reinon

Siapa sangka putri tertua perdana menteri yang sangat disayang dan dimanja oleh perdana menteri malah membuat aib bagi keluarga Bai.

Bai Yu Jie, gadis manja yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri atas perbuatan yang tidak dia lakukan. Dalam keadaan kritis, Yu Jie menyimpan dendam.

"Aku akan membalas semua perbuatan kalian. Sabarlah untuk menunggu pembalasanku, ibu dan adikku tersayang."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

"Hahaha!" suara tawa Fang Ling pecah lebih dulu.

"Adik, jangan keras-keras!" Fang Hua mengingatkan.

"Dia lucu sekali kak. Baru begitu saja sudah ketakutan setengah mati," ucap Fang Ling.

Lin Lian menggeleng melihat kelakuan keempat putrinya yang bekerjasama mengerjai pelayan itu. Sebenarnya Lin Lian kasihan melihatnya, tapi memiliki seorang kaki tangan di kediaman ini tidak ada salahnya.

Hal itu juga bagian dari rencana mereka, tapi tidak disangka, mereka akan mendapat seorang kaki tangan di hari pertama mereka tiba di kediaman Bai. Lagipula pelayan itu yang menyerahkan diri secara tidak sengaja karena kebodohannya.

"Aku lebih takjub lagi dengan kepandaian berbicara mu," ucap Yu Jie sambil menatap Fang Ling.

"Eh, itu! Aku hanya membaca keadaan saja dan tentunya belajar dari kakak-kakakku," ucap Fang Ling bangga.

"Aku tidak menyangka si bungsu dapat diandalkan," timpal Fang Li.

"Kakak pikir aku ini tidak bisa apa-apa," balas Fang Ling dengan wajah cemberut.

"Sudah, sudah! Sebaiknya istirahat lebih dulu," Lin Lian menengahi.

"Ibu selalu saja membelanya," ucap Fang Hua.

"Ibu tidak membela, tapi jika kalian tidak ditengahi bisa-bisa tidak ada habisnya," ucap Lin Lian.

"Ibu benar. Sekarang selagi keadaan aman, kita harus menyusun rencana," ucap Yu Jie.

"Kakak, aku penasaran kapan kakak membuat obat mengerikan itu?" tanya Fang Ling sambil mendaratkan bokongnya ke kursi di samping Yu Jie.

"Seingat ku, setiap kali adik ketiga membuat obat atau racun dengan ramuan baru pasti akan memberitahu kami agar kami berhati-hati saat mengambil obat," timpal Fang Hua.

"Tentu saja aku tidak pernah membuat obat yang seperti itu," ucap Yu Jie santai sambil menuang teh yang sudah tersedia di atas meja.

"Hah! Apa?" teriak Fang Ling dan Fang Hua bersamaan.

Fang Li langsung mendekati kedua adiknya dan menjewer telinga mereka satu-satu.

"Aw! Aduh! Sakit kak!" Fang Ling dan Fang Hua berteriak kesakitan serentak.

"Li'er, hentikan!" pinta Lin Lian lembut.

Yu Jie terkekeh melihat tingkah ketiga saudarinya.

"Ibu, mereka berdua senang sekali berteriak. Jika saja ini di kediaman kita, aku tidak masalah. Saat ini kita berada di kediaman seorang wanita ular. Tembok saja bisa mendengar dan berbicara pada wanita itu," jelas Fang Li tanpa melepas kedua tangannya dari telinga Fang Ling dan Fang Hua.

"Kakak, lepaskan dulu tanganmu baru bicara," rengek Fang Ling.

"Apa kalian mau mereka mendengar percakapan kita?" tegas Fang Li.

Fang Ling dan Fang Hua menggeleng.

"Sudahlah kak. Kau menyakiti mereka," ucap Yu Jie sambil menahan tawa.

Yu Jie sendiri bingung antara kasihan dengan adik dan kakaknya, lucu melihat tingkah mereka, dan setuju dengan penjelasan kakak pertamanya. Tiga rasa itu bercampur menjadi satu.

"Awas jika kalian berteriak lagi!" tegas Fang Li.

"Iya kak. Aku tidak akan teriak lagi," ucap Fang Ling.

"Aku juga berjanji tidak akan teriak lagi. Aku akan mulai belajar menahan diri," ucap Fang Hua.

Akhirnya, setelah mendapat kesepakatan, Fang Li melepas kedua adiknya. Fang Li dan Fang Hua langsung menggosok telinga mereka.

"Aduh, hampir saja aku kehilangan telingaku!" seru Fang Ling dengan nada memelas.

"Apa mau sebelah lagi?" tanya Fang Li datar.

Fang Ling langsung menggeleng sambil menutup kedua telinganya dengan tangan.

"Kalian ini, tidak ada hari tanpa berselisih," ucap Lian sambil menghela napas.

Meski keempat putrinya sering ribut akan hal-hal kecil, Lian tidak pernah merasa terganggu. Justru perbuatan mereka menghibur hatinya. Dulu dia hanya bisa berandai-andai memiliki suami dan dua anak.

Membina keluarga kecil dan tinggal di desa. Namun, setelah dia memutuskan untuk menjadi pelayan keluarga Wang, mimpi itu pun harus dia singkirkan. Akan tetapi, takdir berkehendak lain.

Meski tidak memiliki suami, impiannya terwujud dengan memiliki empat orang putri dan tinggal di ujung desa. Lin Lian sangat bersyukur memiliki kesempatan menjadi seorang ibu dan memiliki empat orang putri yang sangat handal dengan keahliannya masing-masing.

"Jie'er selanjutnya bagaimana?" tanya Lin Lian.

"Untuk sementara kita ikuti saja alurnya. Saat musuh diam, kita yang bergerak. Saat musuh bergerak, sebaiknya kita diam," jelas Yu Jie.

"Eh, kakak! Apa tidak berbahaya?" tanya Fang Ling bingung.

"Aku bukannya meragukan adik ketiga. Aku juga bukan ahli berperang, tapi sepengetahuanku jika musuh menyerang bukannya kita harus melawan. Apa aku salah?" jelas Fang Hua.

Yu Jie tersenyum.

"Sebaiknya ikuti saja apa yang dikatakan adik ketiga. Lambat laun kalian juga akan mengerti," ucap Fang Li.

"Memangnya kakak mengerti?" balas Hua dengan melontarkan pertanyaan.

Fang Li mengangguk.

"Ibu, sebaiknya ibu satu kamar dengan Fang Hua," saran Yu Jie.

"Tapi kak, kakak tahu sendiri aku sangat takut tidur sendiri di tempat yang baru," keluh Fang Ling.

"Kau tidak akan tidur sendiri. Aku akan meminta Cai Hong untuk menemanimu. Jika aku tidak salah mengamati, Mei Yin akan mendekatimu lebih dulu," jelas Yu Jie.

"Maksud kakak, kakak menjadikanku umpan," sindir Fang Ling.

"Kau memang cocok dijadikan umpan," ledek Fang Hua.

"Aku bukan menjadikanmu umpan, tapi memberi ruang untuk Mei Yin agar lebih mudah untuk mendekatimu," jelas Yu Jie.

Fang Ling berdiri tegap lalu menautkan tangannya ke depan dan membungkukkan kepala layaknya seorang bawahan yang memberi hormat pada atasan, "Baik kakak, adik mengerti."

Puk

"Aish, kakak kedua kenapa memukul pantatku?" Fang Ling tak terima.

Yu Jie, Fang Li, dan Lin Lian hanya bisa tertawa melihat kelakuan kakak beradik itu.

Lain halnya di aula utama kediaman bagian barat. Cai Hong memilih menuju aula utama untuk membantu Dai Lu.

"Bagaimana?" tanya Dai Lu saat melihat Cai Hong memasuki pintu aula.

"Mereka sedang beristirahat di kamar utama," jawab Cai Hong datar.

"Sebentar lagi waktunya makan malam. Nanti saat makanan penutup disajikan, nyonya meminta kita menaruh obat tidur pada makanan mereka," jelas Dai Lu.

"Bukankah nyonya bertindak terlalu cepat," jawab Cai Hong.

"Nyonya penasaran dengan wajah mereka," ujar Dai Lu.

"Maksudmu, nyonya beranggapan bahwa itu bukan wajah asli mereka," jelas Cai Hong.

Dai Lu mengangguk, "Mmm, Bagaimana menurutmu?"

"Aku rasa wajah mereka asli. Apa kau tidak melihat bekas luka dan tanda lahir pada wajah mereka. Mana mungkin bisa dibuat," jelas Cai Long.

"Aku juga berpikiran begitu. Sudahlah lebih baik kita cepat selesaikan pekerjaan ini. Setelah itu kita harus menyiapkan air mandi untuk mereka," ucap Dai Lu.

"Kau benar. Kita hanya pelayan yang menjalankan perintah saja," timpal Cai Hong.

Cai Hong dan Dai Lu segera menyelesaikan pekerjaan mereka di aula utama. Setelah selesai mereka berdua berjalan meninggalkan aula utama.

"Kita bagi tugas saja. Masing-masing ada lima kamar, bearti ada lima orang yang harus kita urus. Biar aku bagian kamar utama dan dia kamar yang berada tidak jauh dari kamar utama. Kau cukup menangani dua kamar yang lain," saran Cai Hong sambil berjalan.

"Kenapa harus begitu? Kita lakukan bersama saja," tolak Dai Lu.

Cai Hong memutar otak untuk terpisah dari Dai Lu. Dia harus memberitahu tabib Lin tentang rencana nyonya Bai.

"Kenapa kau diam? Apa ada yang kau sembunyikan dariku?" Dai Lu menaruh curiga pada Cai Hong.

1
I Wayan Suweno
lanjut thor.... cerita Tambah seru...
Arbaati
permisi Thor, aku mampir bawa vote
Raudah Anis
thor tambah kan lagi dong up nya
Lismawati
ceritanya semakin seru , dan membuat penasaran lanjuuuuut thor 👍💪💪💪❤️❤️
Maizuki Bintang
lanjut thor
Sianny Lin
Luar biasa
Lismawati
siapakah kedua org itu, apakah yu jie akan mengingatnya ,lanjuuuuut thor semakin penasaran , coba thor tambah satu bab lagi ,beramal di bln Ramadan menyenangkan pembaca
Maizuki Bintang
lanjut thor
Aisyah Suyuti
menarik
diara
ditunggu up nya
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Lismawati
makasih thor upnya ,lanjuuuut 💪💪💪
Maizuki Bintang
lagi thor
Murni Dewita
double up thor
Nay
👍👍👍
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Lismawati
makasih upnya thor ,ceritanya semakin seru , semangaaat berkarya 👍💪💪💪💪💪❤️
lisna
lnjut took,mkin seru ceritanya/Kiss//Kiss//Kiss//Rose//Rose/
kaylla salsabella
gak keburu Jiang he
Osie
udah terlambat kaleeee..ji heng ji heng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!