NovelToon NovelToon
Pernikahan (Bukan) Impian

Pernikahan (Bukan) Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Ame

Alina berkali kali patah hati yang dibuat sendiri. Meski dia paham kesalahannya yang terlalu idealis memilih pasangan. Wajar karena ia cantik dan cerdas serta dari keluarga terpandang. Namun tetap saja dia harus menikah. Karena tuntutan keluarga. Bagaimana akhir keputusannya? Mampukah ia menerima takdirNya? Apalagi setelah ia sadari cinta yang sesungguhnya setelah sosok itu tiada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Ame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan

"Tenang Lin.... kita bahas dulu kesepakatan bisnis berdua ya. Supaya mudah kalau ada orang lain. " Roy tiba tiba mengedipkan matanya.

Alina pun mengangguk angguk patuh. Dan Roy pun menegurnya lagi,

"Mau pesan apa? "

"Eh, es lychee tea saja Bang. Terimakasih"

"Mau pesan makan sekarang? " Tanya Roy.

"Terserah Bang Roy aja." Namun tiba tiba terdengar suara keriuk dari perut Alina. Dan hal itu membuat Roy tersenyum.

"Nah kalau gitu sekarang aja ya. " Roy tersenyum penuh arti membuat Alina nampak semburat merah jambu di pipinya.

Roy memencet bel di ujung mejanya, memanggil pramusaji dan tak lama seorang wanita mendatangi mereka.

"Silakan mau pesan apa bapak ibu"

Dan Roy pun menyebut beberapa menu berat yang entah kenapa membuat Alina terperangah saking banyaknya yang dipesan.

"Gak apa nanti bisa dibungkus dibawa pulang." jelas Roy tersenyum. Sekali lagi Alina berasa berada di alam lain saat menatap senyum dan mata lembut di hadapannya. Setelah sang pramusaji berlalu, Roy membuka pembicaraan lagi.

"Jadi begini Lin, kopi Aceh itu usaha Abang sendiri di Jakarta. Sudah dikemas seperti ukuran contoh, mudah mudahan bisa dipasarkan di kota ini juga."

'Ohh jadi orang Jakarta ya dia.' batin Alina.

"Jadi mau dipasarkan bentuk kemasan? Atau kopi seduh?" tanya Alina.

"Uhmm.... ide bagus itu Lin." Roy spontan memberi respon. Dahinya terlipat nampak sedang berpikir.

"Kalau di Jakarta, sebetulnya Abang punya cafe. " jelas Roy lagi.

'Nah ketahuan lagi usahanya.... ' Alina nampak serius mengumpulkan informasi.

Dan sepanjang Roy menjelaskan Alina terus saja manggut manggut seolah memperhatikan apa yang dibicarakan namun entah kenapa yang mampir di isi kepalanya hanya tentang sosok lelaki itu yang tanpa sengaja diungkapnya satu per satu.

"Kamu ada pertanyaan Lin? " Roy kembali bertanya lembut.

"Ah iya, aku ada pertanyaan, istri Abang kok gak ikut? " tanya Alina cuek sambil meyakinkan isi hatinya bahwa dia akan mendapatkan informasi yang lebih dalam.

Alina mulai takut bahwa dirinya terpikat dengan sosok lelaki lembut di hadapannya itu. Karenanya setiap Roy membicarakan bisnisnya, ia pun sibuk berperang dengan hatinya agar jangan sampai ia jatuh hati dengan penampilan lelaki itu.

Alina memang perempuan pekerja. Sehingga ia selalu memilih sosok pemikir yang pandai bergaul untuk mengisi kenyamanan hatinya. Sejak beberapa kali bertemu Roy, entah kenapa Alina mulai membandingkan dengan sosok Muchsin yang juga berkharisma. Dan ia menilai Roy punya nilai lebih karena seolah mampu mengimbangi Alina yang cenderung introvert agar jadi lebih aktif.

Pertanyaan yang dilontarkan Alina membuat Roy gugup. Ia nampak salah tingkah. Namun tiba tiba raut wajahnya tersirat kesedihan.

"Ayo Lin sambil dimakan, disini udang saus asam manisnya juara loh." kata Roy seolah mengalihkan pembicaraan.

Ganti Alina yang sekarang tersenyum. "Iya Bang. Tapi sambil dijawab ya pertanyaan aku tadi." Dan Alina pun mengambil beberapa masakan dengan porsi kecil dan ia letakkan di piringnya.

Sesaat mereka berdua terdiam sambil menikmati makan malam awal waktu. Roy tampak terdiam dan tidak lagi cerita tentang banyak hal seperti saat sebelum Alina melontarkan pertanyaan secara pribadi seperti tadi.

"Nanti Abang ceritakan semua ya. Tapi kita makan dulu sampai kenyang. " Roy nampak mencoba mencairkan suasana yang begitu kaku. Alina hanya mengangguk terdiam.

Dan akhirnya sampai mereka selesai makan Roy maupun Alina tetap terdiam tanpa ada keberanian bicara satu sama lain.

"Maafkan kalau Alina gak sopan ya Bang." Akhirnya Alina mengutarakan perasaannya terlebih dulu. Dan Roy mendongak menatap Alina masih dengan semburat kesedihan yang semakin terlihat di matanya.

Alina merasa tak enak hati. Saat itu di hadapannya terlihat lelaki yang nampak rapuh. Namun Alina tak mampu berbuat apapun.

1
Queen's
hii, ijin promosi ya kak,

cek profil aku ada cerita terbaru judulnya

THE EVIL TWINS

atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.

terima kasih
Mít ướt
Jleb banget ceritanya!
Kavaurei
Nangkring terus
BillyBlizz
Aduh thor, saya udah kecanduan dengan ceritanya, makin cepat update-nya ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!