Oswald Steinwech, pria misterius yang selalu menjadi buronan aparat kepolisian karena kasus-kasus pembunuhan brutal yang di tuduhkan terhadap dirinya, membuat Oswald harus berpindah-pindah tempat tinggal!
Beberapa bisnis ilegal yang ia kelola bahkan terancam tumbang karena pengkhianatan dari rekan kerja juga sahabat dekat, pria berwajah pucat itu bahkan tak lagi mampu mempercayai orang-orang yang semula menjadi kaki tangan baginya!
Menghilang sementara waktu merupakan cara terbaik bagi Oswald untuk bisa kembali menata kehidupannya yang selalu berantakan! hingga akhirnya seorang gadis muncul dalam kehidupan Oswald!
Keceriaan serta ketegaran dari diri Reyna dalam menapaki alur kehidupan seorang diri justru membuat Oswald mengubah pandangan perihal kehidupan yang ia lalui! Reyna yang awalnya tampak menyebalkan di mata Oswald, kini justru menjadi gadis istimewa yang mampu mendobrak kebekuan hati Oswald,
Akankah Oswald menemukan kedamaian hidup bersama Reyna????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sosok Tak Dikenal Di Berathely Cafe,
Haaaaghh!! pria itu lagi! apa Frederick yang di maksud oleh gadis tolol ku itu adalah pria yang merupakan salah satu boneka dari aparat negeri ini?
"Benarkah demikian??" Oswald menggigit telunjuk dengan tatapan yang tertuju fokus pada seseorang yang kini melangkah semakin dekat.
Tunggu -, jadi dummy menyukai pria ini? benarkah seperti itu?
"Permisi!!"
"Selamat pagi," Oswald menampilkan senyum ramah, ia bahkan berdiri dan menyambut kehadiran seseorang yang tak ia inginkan.
"Apa Anda tinggal di sekitar area ini?"
"Mmmm-, sebenarnya tidak! apa ada yang bisa saya bantu Tuan?!"
"Bisa saya meminjam lighter??"
"Aaaaaghh!! Anda juga memiliki kebiasaan menyesap nikotin rupanya?" Oswald terkekeh sembari menyodorkan korek api ke arah sang lawan bicara.
"Begitulah! entah kenapa beberapa kasus pembunuhan akhir-akhir ini membuat saya pening! Nikotin merupakan sebagian pelarian yang saya miliki!" Frederick tersenyum serta turut mendudukkan diri pada kursi taman tepat dihadapan Oswald.
Sudah ku duga, mereka tak akan menyadari apapun perihal diriku!
Oswald tersenyum tipis sembari membenahi kacamata yang terpasang di wajah.
"Apa Anda tidak terlambat untuk bekerja?" Frederick yang kembali menyodorkan lighter ke arahnya seketika membuat Oswald menegakkan posisi duduk.
"Sebenarnya saya sedang menanti seseorang!"
"Seseorang??"
"Kekasih hati!"
"Waah, di pagi seperti ini?"
"Saya sempat mendengar bahwa gadis impian saya memiliki cuti hari ini, jadi-, saya berniat untuk membawanya ke pusat perbelanjaan!"
"Gadis itu pasti beruntung memiliki pria seperti mu,"
"Tentu-, saya akan membuatnya terpenjara dalam kenyamanan jadi dia tak mungkin meninggalkan saya!"
"Baiklah!! semoga saja hubungan kalian berjalan dengan baik! aku pergi dulu!" Frederick menepuk pundak sang pria asing sebelum akhirnya beranjak dan melangkah menuju kendaraan yang ia parkir di tepi jalan.
Lagi-lagi diriku harus memastikan! Aaaaaghh!!! apa istimewanya gadis tolol itu, Steinwech!!! tak bisakah kau mengacuhkannya saja?! lebih baik cari wanita sewaan dan kita bisa bersenang-senang!!
Oswald menggaruk kepala, ia juga tampak melepas kacamata dan menyelipkan aksesoris itu di tengah kerah kemeja.
"Dimana dia sekarang??" jemari Oswald kembali cekatan dalam meraih serta memeriksa gawai dari dalam saku celana.
Sebuah Pagani Zonda berwarna pink yang tiba-tiba terhenti di bahu jalan seketika membuat rahang Oswald menegang.
"Aaaaiiissh!!! perempuan gatal satu ini!!! kenapa ia selalu membuntuti diriku??"
"Babe!!!"
Ingin rasanya diriku menghilang dan kabur ke inti bumi, wajah mesum wanita ini! kenapa diriku justru tak memiliki gairah apapun saat melihat nya?!!
Terlebih kebiasaannya yang menyukai party bersama para sahabatnya! kurasa liang kenikmatan nya juga sudah berkali-kali merasakan buah zakar dari beberapa pria! wanita macam itu??
Oswald justru memalingkan wajah saat Jesslyn melambaikan tangan ke arahnya dengan senyum serta pipi yang merona.
"Babe!! aku ingin berada disini dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama mu! terlebih lagi, aku belum sempat menemui sahabat lamaku! dan kemungkinan aku akan menetap selama satu Minggu!"
Sahabat lama?? apa Crestpell telah kembali??
"Kenapa harus satu Minggu? tak bisakah kau langsung pergi saja?" Oswald berucap ketus sembari menekan puntung rokok yang sempat tersemat di bibir saat Jesslyn mendudukkan diri pada kursi yang sama dengan dirinya.
"Steinky!! aku tahu, kau marah padaku karena diriku sempat acuh di awal pertemuan kita, tapi sekarang! aku akan membuatmu nyaman babe!! diriku tak ingin kehilanganmu!"
"Aaaaiiissh!!! jangan menyentuh ku! kau ini sungguh membuatku risih!!" telapak tangan berurat itu seketika menampik kasar sentuhan lembut dari jemari Jesslyn.
"Paman Gregory berkata bahwa diriku bisa melakukan apapun meski kau menolak!! bukankah hal itu menyenangkan?!"Jesslyn berucap santai dengan senyum tipis serta alis tertarik.
"Apa maksudmu??"
"Reyna ...,"
"A-apa?? apa yang kau lakukan padanya??"
"Ooh, c'mon babe!! aku tak melakukan apapun pada gadis miskin itu! tapi-, aku juga bisa melakukan apapun jika kau tak menuruti keinginan ku!"
"Berani kau macam-macam padanya, maka aku tak akan segan untuk melukai mu, Agnesia!!"
"Lalu, apa kau ingin melihat daddy juga seluruh keluarga mu hancur serta menjadi bahan cemoohan publik??" Jesslyn menyibak rambut dengan tatapan dalam serta senyum angkuh saat Oswald menatapnya dengan sinis.
Sialan!!! apa dia sengaja mengancam ku kali ini?
****
Kenapa situasi di kota ini semakin ricuh? bagaimana bisa seseorang bisa dengan tega menghabisi nyawa orang lain dengan amat brutal? aaaaaghh!! seharusnya diriku tak perlu ikut-ikutan memikirkan hal semacam ini bukan?
"Reyna tolong antarkan pesanan untuk meja nomor 5! biarkan diriku yang mengambil alih bagian dapur!"
Reyna memukul pelan area kepala sebelum akhirnya meraih beberapa piring yang berisikan hidangan pesanan dari pelanggan, gadis itu melangkah serta melayangkan pandangan pada meja yang tertera pada nomor pesanan.
"Permisi Tuan! silahkan pesanan Anda,"
"Siapa namamu??"
"A-apa??"
"Bisakah kau menemaniku untuk menyantap hidangan ini Nona?"
"Maaf -, tapi saya harus kembali bekerja," Reyna yang hampir berlalu akhirnya kembali menghentikan langkah saat sang pelanggan menarik pergelangan tangan kirinya.
"Kita sempat bertemu di toko buku sekitar lima bulan lalu! Book Legacy, kau bekerja di sana bukan?"
Pria ini?? apa diriku mengenalnya??