Ternyata Adilla Adikku Yang Hilang

    Assalamualaikum sahabatku, sebelumnya aku mau minta maaf kepada kalian semua. kalau aku sering ganti cover, karena cover kemarin tidak di acc.

   "Sayangku angel kamu lagi apa dek? tanya efan sambil mengetuk pintu kamar adiknya.

Pintu terbuka menampilkan wajah aya yang seperti orang bangun tidur, mukanya kusut bahkan masih tercetak di pipi kanan kirinya bekas bantal disana. Efan menggelengkan kepalanya, lalu menggendong adiknya untuk kembali masuk kamar.

   "Apa kamu masih mengantuk sayang, tanya efan setelah membaringkan tubuh aya ke atas kasur empuk itu. Dia mengelus lembut wajah aya, yang masih tetap cantik meskipun baru bangun tidur.

Tak ada tanggapan disana, efan malah melihat aya udah melayang ke alam mimpi lagi. Kok bisa ya secepat itu dia terlelap tidur lagi, efan benar_benar gemes dibuatnya.

Efan sudah tidak bisa lagi menahan rasa yang bergejolak dalam dada, dia segera mencium lembut bibir aya yang terlelap. Menghisapnya pelan namun sepertinya, efan bukan tipe orang yang suka dengan kelembutan. dia sedot kasar bibir adiknya dengan penuh nafsu, nafasnya tersengal efan melepaskan ciumannya.

   "Sayang kakak gak bisa menahannya lagi, kakak menginginkanmu dek.. bisik efan pelan, percuma karena aya benar_benar sudah nyenyak.

Laki_laki itu hilang kendali dia menatap tubuh adiknya dari atas sampai bawah, efan lupa kalau dulu dia pernah mengambil keperawanan adiknya, Saat dia dalam pengaruh obat perangsangg yang diberikan orang di club. Apakah aya benar_benar tidak menyadarinya? kira_kira sekarang apa dia kembali lagi merapat.

Diam_diam efan menangisi kebodohannya, kenapa dia begitu ceroboh tidak seharusnya melakukan itu. Efan sudah merusak kesangannya, bagaimana jika aya menyadarinya gadis itu pasti akan membencinya seumur hidupnya.

Efan merasa prustasi, dia merasa bersalah buru_buru pria itu beranjak ingin keluar dari dalam kamar aya. Tadi niatnya ingin mengajak aya jalan_jalan karena ini hari minggu, dan kebetulan besok juga tanggal merah rencananya efan ingin mengajak aya ke bali. Eeh dia malah asik tidur, gagal kan jadinya.

Namun baru saja efan membuka pintu, ternyata suara deritnya mampu membangunkan aya. Dan kali ini gadis kecil itu wajahnya tersenyum ceria, gak seperti tadi yang kusut.

   "Kakak, kalau ada yang ingin di bicarain tunggu aya mandi dulu oke. Ucap gadis itu sambil mengacungkan jempolnya, efan hanya mengangguk dan berlalu ke meja makan.

   "Bi, panggil efa pada artnya.

  "Iya mas, jawab si bibi sambil mendekat.

  "Aku akan mengajak aya ke bali, mungkin kita disana seminggu jadi bibi boleh istirahat dulu ya. sekarang bibi beresin bekas makan aja, sekitar satu jam lagi kami berangkat.. ucap efan pada bibi, si bibi hanya mengangguk namun sebelum bibi pergi ke dapur efan memberinya uang.

______

Efan dan aya sudah sampai di cottage yang akan mereka tinggali, efan menyewa dua kamar dia tidak mau tinggal sekamar. Efan gak mau aja kalau sampai tidak bisa menahan diri, ketika mereka tidur berduaan.

"Aya kamu tidur di kamar ini ya, kakak di sebelah kalau ada apa_apa jangan sungkan masuk aja langsung... pesan efan.

Aya menyimpan pakaian yang dia bawa lalu berbaring sebentar, tubuhnya letih sekali tanpa terasa dia sudah terlelap ke dalam mimpi.

Efan yang berniat mengajaknya membeli beberapa cemilan, dia memasuki kamar adiknya namun setelah melihat bidadarinya sedang tidur nyenyak efan tidak sampai hati harus membangunkannya.

Pria tampan itu memandangi wajah teduh milik adiknya, dia menelusuri wajah cantik itu. Dari mata hidung dan mulut dia ciumi, tak ada yang terlewat.

"Kapan aku berhenti menggilaimu sayang, dalam keadaan tidurmu pun kamu tetap cantik. efan membiarkan bidadarinya beristirahat, dia pun tertidur di samping gadisnya.

Hingga sore harinya efan terbangun dia merasa sudah tidur terlalu lama, dia melirik ke sampingnya adiknya pun masih terlelap. Pelan_pelan efan turun dari tempat tidur karena gerakannya aya jadi ikutan terbang, efan menoleh dan tersenyum.

"Kakak, kenapa kakak ada disini? bukannya seharusnya kak efan di kamar sebelah?.. efan mengangguk lalu mengusap puncak kepala sang adik.

"Iya tadi kakak lihat kamu tidurnya pules banget, mau kakak tinggal tapi pintunya gak di kunci. kakak bingung mau gimana karena capek dan juga ngantuk, ya udah akhirnya kakak milih tidur aja di sini... kata efan menjelaskan.

Terang saja efan tidak mungkin meninggalkan adiknya, ditempat asing ini dalam keadaan pintu yang tidak terkunci. mau di bangunin juga kasihan, efan lebih rela kehilangan harta bendanya daripada gadis yang sangat dicintainya.

"Ya udah sweety kakak mandi dulu, kamu juga nanti kita pergi cari makan okay.. untuk jadwal yang lain besok pagi aja. Aya hanya menganggukan kepalanya, sebagai tanda setuju setelah efan keluar aya segera mengunci pintu kamar.

Setelah beres berdandan dua sejoli ini berjalan, saling berpegangan tangan udah kaya orang mau nyebrang aja. Efan begitu perhatian pada cahaya, selama mereka berjalan di trotoar ataupun koridor. sering banget efan menarik gadisnya ke pelukannya, entahlah mungkin dia tidak mau kalau sampe ada pria bule yang menyenggol lengan aya.

"Dek kamu mau makan apa? tanya efan ke aya.

"Pengen nyobain ayam betutu kak, kan itu makanan khas bali.. efan mengangguk, mereka memilih masuk ke dalam restoran yang sepi pengunjung.

Restoran itu nampak bernuansa bali kental, berarti ini restoran makanan khas orang sini. Dari segi interiornya bernuansa magic, lampunya juga redup gak terlalu terang. kalau dilihat secara khusus mungkin agak takut kali ya, tapi kalau di nilainya dari segi seni sangat unik dan menarik. Kultur bali jangan terlalu mikir yang ngg_ngg, nikmati aja ya kan.

Efan milih tempat duduk yang pojok, disitu cahayanya remang_remang romantis banget lah kalau lagi sama pacar. Eh iya ya kan mereka itu pacaran..

"Mas, mba sudah dapat menunya? tanya pelayan dengan ramah mendekati mereka berdua.

"Kita pesen ayam betutu.. bla bla bla.. lalu pelayan itu berlalu meninggalkan mereka, di bawah pantulan cahaya yang temaram itu efan menatap wajah cantik kekasihnya. lalu tanpa meminta izin dulu dia menarik tengkuk aya, tau kan apa yang terjadi setelahnya? ya efan gak mau melewati waktu sedikit pun. dia selalu memanfaatkan situasi itu, aya melenguh di dalam pengaruh birahinya.

"Kak nanti malam aya mau, dia berbisik pelan ke telinga efan. Setelah menstabilkan nafasnya yang hampir terputus, efan tidak menjawab dia hanya mengangguk ragu.

Benarkah apa yang di katakan aya? apa dia sadar dengan ucapannya kalau dia yang meminta, aku sungguh tidak bisa menolaknya.

"Kamu yakin sayang? tanya efan sambil membelai lembut rambut kemerahan milik adiknya, aya mengangguk mantap.

Lalu efan membawa kedalam dekapannya, "Kamu gak usah kawatir sayang tahun depan kita menikah ya? Apa perlu kakak pakai pengaman?

"Gak usah kak, biarkan saja kalaupun nanti aku hamil. Aya gak akan malu kok, aya bahagia bila bisa memberikanmu anak sayangku. Mereka menghabiskan makan malamnya, namun efan tidak pokus pikirannya terus melayang membayangkan nanti malam.

"Nanti malam ya, awas bohong..

Bersambung.....